Karya Ilmiah

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Karya Ilmiah? Mungkin anda pernah mendengar kata Karya Ilmiah? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, jenis, struktur, manfaat serta tujuan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Karya Ilmiah: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Manfaat Serta Tujuan

Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah ialah informasi tertulis dan dipubliskan yang menguraikan hasil observasi ataupun riset yang dilakukan seseorang ataupub sebuah kelompok dengan melaksanakan asas dan prinsip ilmiah yang diteguhkan dan dipatuhkan oleh masyarakat ilmiah.


Ciri Ciri Karya Ilmiah

Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari karya ilmiah, yakni sebagai berikut:

  1. Penulisan karya ilmiah ialah faktual ataupun rasional, yang disampaikan dengan metode bahasa yang berbentuk tidak perseorangan, dengan memakai bentuk diam dan tidak memakai kata pengganti orang pertama maupun orang kedua.
  2. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah ialah bahasa yang pokok ataupun formal dan resmi yang bisa tertampak dari bagian katanya dan juga kalimat yang efisien dan bagian yang formal.
  3. Susunan pada karya ilmiah sangat bermacam-macam sesuai dengan jenisnya, tetapi niasanya setiap karya ilmiah mencantum struktur pendahuluan, struktur pokok, struktur penutup, daftar pustaka dan lampiran (apabila diperlukan). Selain itu, umumnya diperoleh visioner pada jenis spesifik.
  4. Strukturnya sangat teliti, mulai dari struktur awal, struktur isi dan struktur penutup.

Jenis Jenis Karya Ilmiah

Berikut ini terdapat 4 jenis jenis karya ilmiah, yakni sebagai berikut:

  • Makalah

Makalah ialah salah satu jenis karya ilmiah yang pengkajiannya menurut data dari keahlian yang bentuknya berupa ilmiah.


  • Skripsi

Skripsi ialah suatu jenis karya ilmiah untuk melengkapi syarat abortus sarjana ataupun S1. Biasanya mengandung pengkajian keahlian maupun pengkajian bersifat kualitatif dan kuantitatf yang penataan penulisannya disusun secara teliti.


  • Disertasi

Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang dibuat ataupun dirangkai untuk memperoleh gelar akademis doktor (Dr.) ataupun S3. Beserta mampu untuk membuat suatu konsep yang baru dengan melakukan eksperimen mengenai tesis yang dirangkai menurut konsep yang sudah ada.


  • Proposal Penelitian

Proposal ialah suatu karya tulis yang mengisi suatu agenda untuk permintaan pengkajian suatu aktivitas kepada orang yang berkaitan dengan agenda tersebut.


Struktur Karya Ilmiah

Berikut ini terdapat 3 struktur yang ada di kayar ilmiah, yakni sebagai berikut:

  • Struktur Awal

Secara umum, struktur ini mengisi halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti mengenai lambang ataupun akronim dan pokok karya ilmiah tersebut.


  • Struktur Pokok

Struktur ini mengisi bab, pendahuluan, kajian teori, pembahasan, kesimpulan dan saran keputusan dari penelitian. Dalam struktur bab tersebut, diperoleh beberapa sub bab penelitian tentang tema yang diilas, seperti latar belakang persoalan, pokok persoalan, persoalan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi dan tempat penelitian, sistematika penulisan. Hal tersebut terkait pada tema apa yang diulas.

Baca Lainnya :  Struktur Legenda: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

  • Struktur Akhir

Struktur ini biasanya terdiri atas faftar pustaka tentang konsep ataupun objek yang dipakai dari mana saja diperolehnya dan lampirankan dokumen (apabila dibutuhkan).


Manfaat Karya Ilmiah

Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari kayar ilmiah, yakni sebagai berikut:

  • Penulis dapat membiasakan meningkatkan keahlian membaca secara lebih efisien, karena untuk menulis karya ilmiah harus mencari dulu konsepnya.
  • Penulis bisa membiasakan menghubungkan hasil bacaan tentang konsep-konsep tentang penelitian dari beragam macam sumber.
  • Mempopulerkan penulis dengan aktivitas daftar pustka.
  • Bisa membiasakan penulis untuk mengembangkan keahlian dalam penyususunan dan juga menyampaikan informasi secara detail serta secara terorganisasi.
  • Penulis dapat menerima kebahgiaan dari bentuk cendekiawan.
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Tujuan Karya Ilmiah

Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari kayar ilmiah, yakni sebagai berikut:

  1. Membiasakan keahlian aturan untuk melakukan observasi dengan benar dan berkala.
  2. Sebagai sarana melatih membiasakan gagasan ataupun hasil observasinya dalam bentuk tulisan ilmiah yang tersusun dan metodologis.
  3. Karya ilmiah yang sudah ditulis itu dimohonkan menjadi sarana perubahan ilmu antara sekolah dengan masyarakat, ataupun seseorang yang berkeinginan membacanya.

Bentuk Karya Ilmiah

Berikut adalah bentuk karya ilmiah antara lain sebagai berikut:

1. Bentuk populer

Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).


2. Bentuk Semiformal

Dimana secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:

  • Halaman judul
  • Kata pengantar
  • Daftar isi
  • Pendahuluan
  • Pembahasan
  • Simpulan
  • Daftar pustaka
    Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jensi laporan biasa dan makalah.


3. Bentuk Formal

Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

  • Judul
  • Tim pembimbing
  • Kata pengantar
  • Abstrak
  •  Daftar isi
  • Bab Pendahuluan
  • Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoritis
  • Bab Metode penelitian
  • Bab Pembahasan hasil penelitian
  • Bab Simpulan dan rekomendasi
  • Daftar pustaka
  • Lampiran-lampiran
  • Riwayat hidup

Struktur Karya Ilmiah

Adapun struktur karya ilmiah antara lain sebagai berikut:

1. Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.


2. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.


3. Latar Belakang Masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

Baca Lainnya :  Potensi Diri

  • Perumusan Masalah

Masalah merupakan segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa atau bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahsan di dalam karya ilmiah tersebut.


  • Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya imiah itu.


  • Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.


  • Kerangkan Teoritis

Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini merupakan kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipoteisi.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan.


4. Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunya metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, antara lain:

  1. Metode deskriptif, merupakan metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
  2. Metode eksperimen, merupakan metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
  3. Metode penelitian kelas, merupakan metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar tertentu.

5. Pembahasan

Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal.

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoritis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.

Baca Lainnya :  Pengertian E-Banking

6. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikira yang mengarah kepada simpulan.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang dirimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.


7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang diambil dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis tetapi tidak digunakan dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tulisan atau tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi.

Susunan penulisan daftar pustaka: nama pengarang yang disusun dibalik, tahun terbit, judul pustaka, kita terbit dan nama penerbit.


Contoh Karya Ilmiah

Bahaya Internet Bagi Remaja

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Akan tetapi ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal negatif yang dapat berdampak buruk. Apalagi usia remaja merupakan saat-saat labil sehingga masih sering terseret arus. Untuk itu penelitian mengenai bahaya internet bagi remaja penting untuk dilakukan.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana bahaya internet bagi remaja?

3. Tujuan Penelitian

Dapat menjelaskan bahaya internet bagi remaja


BAB II

Pembahasan

Bahaya Internet Bagi Remaja

Internet di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak remaja yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan lingkungannya.

Berdasarkan riset yang mendalam, terdapat beberapa bahaya dari penyalahgunaan internet di kalangan remaja, yaitu sebagai berikut:

Perilaku bullying melalui sosial media
Mudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat pada perilaku kejahatan seksual
Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui sosial media.


BAB III

Penutup

Kesimpulan

Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap memiliki kekurangan. Karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentengi diri dari hal-hal negatif dalam penggunaan internet.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Karya Ilmiah: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Manfaat Serta Tujuan, Bentuk, Struktur, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya