Siklus Air

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentan Siklus Air? Mungkin anda pernah mendengar kata Siklus Air? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, unsur, tahapan, konsep, peran, manfaat, ruang lingkup, proses dan teori. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Siklus Air : Pengertian, Jenis dan Tahapan Siklus Air

Pengertian Siklus Air

Siklus air adalah suatu metode yang dibantu oleh energi matahari yang mengarahkan air antara lautan, langit dan tanah. Air ialah kumpulan senyawa 2 atom hidrogen dengan 1 atom oksigen menjadi dihidrogen monoksida (H20). Air bisa berwujud padat, cair maupun gas. Air berwujud padat apabila didingingkan sampai 0°C dan mendidih hinga suhu 100°C. Air adalah unsur yang berguna bagi tubuh, maka tanpa air orang tiak akan hidup. Biar air dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, kantor maupun pabrik, kemudian melengkapi beberapa syarat yaitu air tidak boleh berwarna, tidak berbau dan tawar.


Jenis-Jenis Siklus Air

Berdasrkan Jenisnya, siklus air terbagi menjadi 3 bagian antara lain sebagai berikut:

1. Siklus Air Pendek

Siklus air pendek ialah siklus yang tidak mendapati sistem adveksi. Uap air yang terwujud melewati siklus air yang akan mendarat melewati hujan yang berlangsung di daerah sekitar laut. Berikut ini klasifikasi dari siklus air pendek antara lain:

  • Air laut yang mendapat pemanasan sinar matahari akan mendapati penguapan dan menjadi uap air
  • Uap air akan mendapati kondensasi dan membuat awan
  • Awan yang terbuat tersebut akan menjadi hujan di sekitar permukaan laut

2. Siklus Air Sedang

Siklus air sedang ialah siklus yang biasanya terjadi di Indonesia. Pengaruh dari siklus air sedang ini ialah turunnya hujan di atas daratan. Kejadian ini karena metode adveksi yang akan mengakibatkan awan yang terbentuk ke atas daratan. Berikut ini klasifikasi dari siklus air sedang antara lain:

  1. Air laut yang mendapat pemanasan sinar matahari akan mendapati penguapan dan menjadi uap air
  2. Uap air yang telah terjadi mengalami proses adveksi, akibat datangnya angin dan tekanan udara, sehingga bergerak menuju ke daratan
  3. Di lapirsan udara pada daratan, uap air tersebut akan menjadi awan dan setelah itu akan berganti menjadi hujan
  4. Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan mendapati run off, mengarah ke sungai dan kembali ke laut

3. Siklus Air Panjang

Siklus air panjang ialah siklus yang biasanya terjadi di daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Melewati siklus air panjang ini, hujan tidak langsung berwujud air, akan tetapi turun dalam bentuk salju maupun gletser terlebih dahulu. Berikut ini klasifikasi dari siklus air panjang antara lain:

  • Air laut yang mendapat pemanasan sinar matahari akan mendapati penguapan dan menjadi uap air
  • Uap air yang telah terjadi akan mendapati proses sublimasi
  • Akhirnya lahirlah awan yang menyimpan kristal- kristal es
  • Awan mendapati proses adveksi dan mengikuti bergerak ke daratan
  • Awan akan mendapati presipitasi dan turun sebagai salju
  • Salju akan terkumpul menjadi gletser
  • Gletser akan meleleh karena adanya akibat suhu udara dan menciptakan aliran sungai
  • Air dari gletser dan bergerak di sungai tersebut lalu akan kembali ke laut.

Unsur-Unsur Siklus Air

Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur siklus air yaitu:

  1. Evaporasi: penguapan dari badan air secara langsung
  2. Transpirasi: penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
  3. Respirasi: penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
  4. Evapotranspirasi: perpaduan evaporasi dan transpirasi
  5. Kondensasi: proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil       pendinginan
  6. Presipitasi: segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,hujan es, hujan salju
  7. Infiltrasi: air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
  8. Perkolasi: air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah ataugroundwater
  9. Run off: air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju kelaut.
Baca Lainnya :  Tindakan Sosial

Tahapan Siklus Air

Sebuah siklus tentu memiliki beberapa tahapan yang berhubung. Tahapan tersebut ketika terkumpul antara satu dengan yang lainnya, kemudian akan membentuk sebuah siklus. Dengan begitu, siklus ini terbentuk karena adanya tahapan yang sama berhubungan satu sama lain dan keadaan memutar. Berikut ini beberapa tahapan pada siklus air antara lain sebagai berikut:

  • Evaporasi

Evaporasi ialah kata lain dari penguapan. Siklus air akan bergerak dari adanya penguapan. Penguapan yang membuka terjalinya siklus air ialah penguapan dari air yang ada di Bumi, seperti samudera, laut, danau, rawa, sungai, bendungan dan di areal persawahan. Semua air tersebut akan berganti menjadi uap air, karena terdapat pemanasan dari sinar matahari. Maka keadaan inilah disebut dengan evaporasi atau penguapan.


  • Transpirasi

Transpirasi penguapan yang bersumber dari hubungan makhluk hidup. Penguapan yang terbentuk dari hubungan makhluk hidup ini disebut sebagai transpirasi. Transpirasi ini terbentuk di hubungan hewan maupun tumbuhan.


  • Evapotranspirasi

Evapotranspirasi ialah campuran dari evapotasi dan transpirasi. Maka mampu dikatakan bahwa evapotranspirasi adalah jumlah penguapan air atau penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau tanah ataupun di hubungan makhluk hidup.


  • Sublimasi

Sublimasi ialah suatu metode berganti es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus melewati metode cair terlebih dahulu.


  • Kondensasi

Kondensasi ialah suatu metode bergantinya uap air menjadi partikel. Pada saat uap air dari metode evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan sublimasi sudah mendekati ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berganti menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil melewati metode konsendasi. Pergantian bentuk ini terjadi karena akibat suhu udara yang sangat rendah saat berada di ketinggian.


  • Run Off

Run Off ialah suatu metode pergerakan air dari tempat yang tinggi menyasar ke tempat yang lebih rendah yang terbentuk di permukaan Bumi. Pergerakan air tersebut dapat terbentuk melewati saluran, misalnya saluran got, sungai, danau, muara sungai, hingga samudera. Metode ini mengakibatkan air yang telah melewati siklus air akan kembali menuju ke lapisan hidrosfer Bumi.


Konsep Siklus Air

Berikut ini adalah konsep siklus air yaitu:


Peran Siklus Air dalam Siklus Biogeokimia

Selain siklus hidrologi adalah siklus biogeokimia sendiri, aliran air di atas dan di bawah bumi adalah komponen kunci dari perputaran siklus biogeokimia lainnya. Limpasan bertanggung jawab untuk hampir semua transportasi sedimen terkikis dan fosfor dari darat ke badan air. Salinitas lautan berasal dari erosi dan transportasi garam terlarut dari tanah. Eutrofikasi danau terutama disebabkan fosfor, diterapkan lebih untuk bidang pertanian di pupuk, dan kemudian diangkut sungai darat dan bawah. Limpasan dan aliran air tanah memainkan peran penting dalam pengangkutan nitrogen dari tanah ke badan air. Zona mati di outlet Sungai Mississippi merupakan konsekuensi dari nitrat dari pupuk terbawa bidang pertanian dan disalurkan ke sistem sungai ke Teluk Meksiko. Limpasan juga memainkan peran dalam siklus karbon, sekali lagi melalui pengangkutan batu terkikis dan tanah.


Manfaat Siklus Air

Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus hidrologi diantaranya :

1. Wash Biosfer

Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat baik, apa yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti minyak. Pada saat pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb mengalami penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan melarut partikel debu,  gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawa  ke permukaan bumi, sehingga atmosfera menjadi bersih alami. Awan di atmosfer merupakan air yang bermuatan listrik sehingga pertemuan awan yang satu dengan lainnya menimbulkan kilat maupun petir. Petir sangat bermanfaat untuk terjadinya fiksasi sehingga terbentuk N2 yang berguna pada siklus Nitrogen.


2. Water Move Position

Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi / tempat dan kualitasnya yang berubah. Air secara keseluruhan yang ada di dunia sebanyak 1.362.000.000 km3, yang terdiri samudra (97,2%), es/gleser (2,15%), air tanah (0,61%), air permukaan (0,05%), danau air tawar (0,009%), laut / danau asin (0,008%), sungau, atmosfera, dll (0,073%) (Lamb James C dalam Juli Soemirat, 1996, 79). Jadi air yang dapat dimanfaatkan langsung sekitar 2,8% air di dunia. Secara teoritis semua air di bumi kondisinya statis, oleh karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi, sehingga air bergerak mengikuti hokum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi memutar atau memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan, dipindahkan ke udara, ke tanah dsb. Pada masing-masing tempat / posisi air memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan manusia mendayagunakan. Menurut Lamb James C (Juli Soemirat, 1996, 79), air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th(0,038% total keseluruhan air).

Baca Lainnya :  Fakir Miskin

Sirkulasi air dalam proses siklus hidrologi pada evaporasi/penguapan sebanyak 521.000 km3 /th yang berasal dari 84% evaporasi lautan dan 14% evaporasi daratan, namun ketika presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh ke daratan. Dibanding antara proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6% atau sekitar 31.260 km3/th. Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat gunung-gunung dan bukit-bukit dataran tinggi yang dapat menahan awan dan terjadi kondesasi serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan mengaliri sungai dan air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi. Kondisi kelebihan presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air sungai atau air bawah yang mengalir sampai menuju atau masuk ke laut (Juli Soemirat, 1996, 79).


3. Water Suply

Air  yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015 liter/hari. Bila penduduk bumi 6 milyar dan  kebutuhan air 200 liter/hari, maka akan membutuhkan air 1,2.1012 liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015 liter/hari. Jadi masih ada kelebihan air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu kondisi air yang sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah.


Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau mengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup mengambil air dari air bawah tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi baik dari segi jumlah maupun tempatnya.


4. Resource Life

Air  merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada  kehidupan. Setelah bumi terbentuk,  kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum ada  kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentuk  penguapan, awan, hujan, air tanah, sungai danau, dan  laut,  sehingga sempurnalah siklus hidrologi. Kehidupan  pertama kali terbentuk dari adanya petir dari pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar radiasi (Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4).


Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentuk mahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah makhluk seperti sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan. Suatu mikroorganisme, bijian kurang dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering tidak ada air, ketika air ada bijian mulai tumbuh,  mikroorganisme mulai aktif. Bahkan pada litosfer yang kering kerontang, hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat berkembang, namun begitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.


5. Resource Energy

Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh karena gravitasi air mengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui air akan mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke rendah semakin kuat  kekuatan air. Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada  kekuatan yang cukup oleh penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.

Baca Lainnya :  Pengertian Berpikir Kritis

6. Obyek Wisata

Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai, sungai bawah tanah, stalaktit,  stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas tidak akan ada.


Ruang Lingkup Siklus Air

Berikut ini adalah ruang lingkup siklus air yaitu:

  • Asal mula dan proses terjadinya air
  • Pergerakan dan penyebaran air
  • Sifat-sifat air
  • Keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan

Proses Siklus Air

Berikut ini adalah proses siklus air yaitu:

Jika hari hujan maka air akan turun ke permukaan bumi. Air ini sebahagian akan mengalir ke permukaan bumi menuju ke daerah yang lebih rendah dan bermuara di laut atau di danau. Sebahagian lagi akan terserap oleh bumi dan “mengalir” di dalam tanah atau tersimpan di dalam tanah sebagai air tanah. Air yang telah sampai di laut ataupun di danau jika dikenai oleh sinar matahari akan menguap dan bergabung membentuk awan. Oleh karena adanya perbedaan tekanan dan temperatur di atas permukaan bumi maka terjadilah perpindahan udara atau pergerakan udara yang kita sebut angin.


Angin ini akan membawa gumpalan-gumpalan awan ke daerah yang lebih rendah temperatur tekanannya. Jika awan yang dibawa oleh angin ini melalui daerah pegunungan, maka gerakannya akan terhalang dan didorong untuk naik lebih tinggi lagi. Karena temperatur akan semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut, maka awan yang mengandung uap air tadi mencapai titik embunnya dan terbentuklah butiran-butiran air yang kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai air hujan. Air hujan ini akan mengalir lagi di permukaan bumi, ke daerah yang lebih rendah, dan sebahagian diserap oleh bumi. Kemudian terus ke laut atau ke danau dan apabila kena sinar matahari akan menguap ke udara dan membentuk awan. Awan akan berkumpul dan kemudian dibawa oleh angin dan mengembun dan berubah menjadi hujan. Begitulah seterusnya siklus dari air yang berulang secara bergantian.


Teori Siklus Air

Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya dibatasi pada beberapa aspek saja. Konsep pokok untuk ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi yang didefinisikan sebagai berikut: ” Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan” (Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, 1977). Lebih jauh Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan pula bahwa:” Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat kimia dan fisika air, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan”Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen.


Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini. Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di negara-negara berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air yang sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air. Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti “ilmu air”. Hidrologi adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Siklus Air: Pengertian, Jenis, Unsur, Tahapan, Konsep, Peran, Manfaat, Ruang Lingkup, Proses dan Teori Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.