Klasifikasi Makhluk Hidup

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Klasifikasi Makhluk Hidup? Mungkin anda pernah mendengar kata Klasifikasi Mahkluk Hidup? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, proses, manfaat, macam, tujuan, tahapan, sistem dan dasar. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Macam, Proses dan Manfaat

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Kamu sudah mengenal bahwa keanekaragam hayati yang ada di dunia ini sangat banyak dan beragam. Tentunya akan sulit untuk mempelajarinya satu persatu. Oleh karena itu, para ahli mengelompokkan atau mengklasifikasikan keanekaragam hayati yang sangat ragam tersebut. Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu cara memilah dan mengelompokan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu yang disebut takson. Ilmu yang mepelajarinya dinamakan taksonomi. Cara menyusunya takson-takson disebut klasifikasi. Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali diperolehi oleh carolus linnaeus pada abad ke-18. Perinsip klasifikasi yang digunakan oleh linnaeus adalh pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda.


Proses Klasifikasi Makhluk

Makhluk hidup dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Cara pengelompokkan ini dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

  • Sistem Alami

Klasifikasi sistem alami dikemukkan oleh Aristoteles [350SM]. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom, tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu herba, semak, dan pohon.


  • Sistem Buatan

Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh carlvon linne [1707-1778]. Ia adalah seorang ahli ilmu pengatuhan alam dari Swedia yang namanya dilatikan menjadi Carolus linnaeus. Karya linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Sebelum linnaeus, orang memberi nama tumbuhan dengan nama tunggal yang diikuti dengan sederetan kata nama atau kata sifat sebagai penjelasanya. Sebagai contoh; tomat diberi nama solanum pomifrum fructo rotundo strianto artinya tumbuhan yang berubah lebat, buhanya bulat dan lunak. Nama demikian, tentunya tidak praktis dan tidak mudah diingat. Kemudian linnaeus menetapkan suatu nama tumbuhan dengan dua kata saja. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk petunjuk spesies. Pendapt linnaeus ini dikemukan dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum yang diterbitkan tahun 1753.


  • Sistem Filogenetik

Bertolak dari evolusi Darwin, muncullah sistem klasifikasi moderen berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni disebut klasifikasi sistem filogenetik. Sistem ini berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme. Organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, antonim,fisiologi, dan perilaku.

Baca Lainnya :  Hibernasi adalah

Kaldodrom yaitu diagram bercabang yang menggambarkan hubungan taksonomis dan garis evolusioner antartakson.

Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menghasilkan kelompok-kelompok takson. Bnyak dan sedikitnya persamaan atau perbedaan ciri antaranggota suatu kelompok makhluk hidup akan menentukan jenjang takson. Jenjang takson menunjukan bahwa setiap kelompok besar makhluk hidup terdiri atas kelompok kecil makhluk hidup. Kelompok kecil makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu membentuk kelompok makhluk hidup yang lebih besar. Spesies merupakan unit dasar dari klasifikasi dan merupakan takos sebenarnya. Urutan jenjang takson mulai dari yang tertinggi ke terendah adalh sebagai berikut.

Anggota dari spesies yang sama memiliki persamaan ciri umum yang sama, sehingga dijadikan satu kelompok. Kelompok-kelompok genus membentuk famili. Kelompok-kelompok famili membentuk ordo. Kelompok-kelompok ordo membentuk filum [untuk hewan] dan membentuk devisi [untuk tumbuhan]. Kelompok-kelompok filum divisi membentuk kingdom.


Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Manfaat klasifikasi makhluk hidup antara lain sebgai berikut.

  1. Memberi manfaat kepada orang-orang yang ingin mengetahui keanekaragam hayati.
  2. Mengenal berbagai spesies makhluk hidup meliputi ciri-ciri makhlk hidup, hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkunganya.

Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup

Cara pengelompokan makhluk hidup yang sudah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari yang sangat beragam, misalnya pengelompokan makhluk hidup berdasarkan manfaat yang dihasilkan, berdasarkan alat gerak, dan lain-lain. Para ilmuwan biologi juga telah mengelompokan makhluk hidup berdasarkan kriteria ilmiah. Karena perkembangan teknologi penelitian terhadap makhluk hidup, maka terdapat sistem klasifikasi yang berbeda-beda.

Beberapa sistem klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para ahli taknomi yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Dua Kingdom

Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukan oleh Aristoteles. Dalam sistem dua kingdom., organisame dibagi atas 2 kerjaan [Kingdom], yaitu sebgai berikut.

  • Kingdom Plantea [Dunia Tumbuhan]

Kingdom platea mempunyai ciri-ciri mempunyai dinding sel yang tesusun dari selulosa sehingga selnya kaku, berklorofil dan mampu berfotosintesis. Meskipun tidak berklorofil, bakteri dan jamur dimasukan ke dalam kerajaan tumbuhan. Alga, lumut, jamur, paku-kauan dan tumbuhan berbiji juga dimasukan ke dama kerajaan tumbuhan.


  • Kingdom Animalia [Dunia Hewan]

Kingdom Anamalai mempunyai ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dapat bergerak bebas. Dunia hewan meliputi Protozoa, porifera, Coenlenterata, Mollusca, Arthropada, Echinodermata, sampai Chordata.


2. Sistem Tiga Kingdom

Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukkan oleh Ernst Haeckel [jerman] pada tahun 1866. Dalam klasifikasi tiga kingdom, makhluk hidup dibagi menjadi tiga kingdom, yaitu sebagai berikut.

  • Kingdom Protista

Kingdom protista mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang belum terdiferensiasi. Organisame yang termasuk kingdom protista adalh semua organisme bersel satu misalnya Amoeba dan Diatom serta organisme multiseluler sederhana, misalnya alga.


  • Kingdom Plantea

Kingdom plantea terdiri atas organisme yang umumnya bersifat autorof, eukriot multiseluler, dan bereproduksi jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.


  • Kingdom Animalia

Kingdom Anamalia terdiri atas organisme yang bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler. Sama seperti sistem dua kingdom, anggotanya dimulai dari protozoa sampai Chordata.


3. Sistem Empat Kingdom

Siste Empat Kingdim dikemukan pertama kali oleh Herbert Copeland, seorang ahli biologi berkebangsaan Amerika. Keempat Kingdom tersbut adalah  sebagai berikut.

  1. Kingdom Monera mempunyai ciri-ciri memiliki inti tanpa membran [prokarion].
  2. Kingdom Prostista, terdiri atas jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
  3. Kingdom Animalia, semua hewan milau Protozoza sampai Chordata dimasukan ke dalam kerajaan hewan atau kingdom Animalia.
Baca Lainnya :  Disosiatif adalah

4. Sistem Lima Kingdom

Sistem ima Kingdom ini dikemukan oleh Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika pada tahun 1969. Lima Kingdom tersbut adalah sebagai berikut.

  • Kingdom Monera

Ciri-ciri: prokaroteik [sel tersebut tidak memiliki membran inti], berkembang biak dengan membelah diri secara langsung [amitosis], tidak dengan cara mitosis dan meosis. Makhluk hidup yang masuk ke dalam kingdom monera adalah Archaebacteria dan Eubacteria. Cyanobacterai [alga hijau-biru] masuk ke dalam Eubacterai.


  • Kingdom Protista

Ciri-ciri: tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak membentuk jaringan. Selnya bersifat eukarotik, artinya inti sel memiliki membran inti dan arganel bermembran lainya.


  • Kingdom Plantea

Kingdom Plante mempunyai ciri-ciri tubhnya ada yang tersusun atas satu sel [misalnya alga hijau], banyak sel tetapi tidak terdiferensiasi [misalnya alga cokelat dan merah], dan banyak sel yang terdiferensiassi membentuk jaringan [misalnya tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji]. Semua selnya eukariotik, mempunyai plastida [umumnya kloroplas], karena itu hidup secara autotrof.

dinding sel mengandung selulosa, dan siklus hidupnya mengalami pergiliran keturunan antar generasi sportif dan gametofit [khususnya lumut, paku, dan tumbuhan biji].


  • Kingdom Animalia

Kingdom Animalia mempunyai cir-ciri resusun atas banyak sel yang terpesialisasi membentuk jaringan, sel eukarotik, cara makan bersifat heterotrof, dan makan ditelan ke dalamnya.


5. Sistem Enam Kingdom

Sistem Enam Kingdom dikemukan oleh Woese pada tahun 1977 seorang ahli biologi molekuler Amerika. Sistem Enam Kingdom adalah sebagai berikut.

  • Plantea [tumbuhan], bersifat autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi dengan spora.
  • Animalia [hewan], bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler.
  • Eubacterai [bakteri], ciri-cirinya adalah prokariot bersel satu.
  • Archaebacterai [prokariot], anggota kingdom ini berbeda dengan bakteri dalm hal transkripsi dan transslasi genetik. Archaebacterai lebih mirip eukariot.
  • Protista [eukariot bersel satu], ciri-cirinya tidak memiliki jaringan atau sel yang terdiferensiasi.
  • Fungsi [jamur], ciri-cirinya bersifat eukariot osmotrofik bersel satu atau banyak.

Masing-masing sistem di atas memiliki dasar sediri-sendiri. Pada saat ini ada kecenderungan para ahli biologi menggunakan klasifikasi sistem klasifikasi dengan lima atau enam kingdom.


Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut :

  1. Menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis
  3. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya
  4. Mengetahui hubungan kekerabatan.

Tahapan klasifikasi

Berikut ini adalah beberapa tahapan klasifikasi yaitu:

1. Pengamatan sifat makhluk hidup

Pengamatan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi, anatomi, dan fisiologi.


2. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati

Hasil pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk hidup yang diamati.


3. Pemberian nama makhluk hidup

Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature).


Sistem klasifikasi

Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik.

  • Sistem buatan

Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup. Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778). Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).

Baca Lainnya :  Latar Belakang Tritura

Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.


  • Sistem alami

Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami menghendaki terbentuknya takson yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM. Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.

Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.


  • Sistem filogenik

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik), diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya.


Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Kita pasti sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang terbilang cukup baik dalam mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup. Selain itu juga dalam mempelajari klasifikasi dalam ilmu biologi sangatlah penting sekali dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini. Dari masing-masing makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lainnya, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Jadi dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup ialah sebagai berikut.

1. Berdasarkan Persamaan

Dengan cara mengamati ciri-cirinya maka kita bisa untuk memasukkan bahwa jenis hewan seperti ayam dan elang termasuk merupakan hewan yaitu jenis aves (burung) karena hewan ini memiliki bulu, sayap dan paruh yang terbilang sama.

2. Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri-ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk ke dalam golongan herbivora, dan sedangkan untuk elang termasuk ke dalam golongan karnivora (pemakan daging).

3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup. Pertama-tama yang dapat dilakukan ialah mengamati bentuk luar makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah pada sayapnya. Dan apabila ingin menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang bisa diamati ialah dari bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan sebagainya. Ciri-ciri inilah yang dinamakan dengan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri yang demikian ini yang dinamakan dengan ciri anatomi.

4. Berdasarkan Ciri Biokimia

Dengan sejalan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, dapat juga menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.

5. Berdasarkan Manfaat

Berdasarkan tujuan pengelompokkan ini ialah untuk dapat memudahkan kita dalam memanfaatkan suatu makhluk hidup.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Proses, Manfaat, Macam, Tujuan, Tahapan, Sistem dan Dasar Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.