Valuta Asing

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Valuta Asing? Mungkin anda pernah mendengar kata Valuta Asing? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, fungsi, jenis, tujuan, pelaku, kelebihan, kelemahan, teori, mekanisme, pelaku, aset dan kewajiban . Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Valuta Asing: Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Jenis dan Pelaku

Pengertian Valuta Asing

Valuta Asing merupakan mata uang yang dapat digunakan dan mudah diterima oleh banyak negara di dalam perdagangan internasional. Pengertian lain dari Valuta asing ialah semua kekayaan yang bersumber dari suatu negara di luar negeri yang berbentuk barang ataupun jasa atau mata uang asing yang bisa untuk digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan diterima di dunia internasional.


Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai valuta asing, yakni sebagai berikut:

1. Menurut Hamdy Hadi

Menurut pendapat dari Hamdy Hadi, valuta asing merupakan mata uang asing yang memiliki fungsi sebagai alat pembayaran dalam membiayai setiap transaksi dibidang ekonomi keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs resmi atas bank sentral.


2. Menurut Eng, Lees dan Mauer

Menurut pendapat dari Eng, Lees dan Mauer, valuta asing merupakan suatu mata uang asing yang brtindak sebagai klaim keuangan atau aset pada suatu perusahaan dalam bentuk mata uang asing.


3. Menurut Heli Charisma Berlianta

Menurut pendapat dari Heli Charisma Berlianta, valuta asing merupakan sebagai mata uang yang keluar dan digunakan untuk alat pembayaran yang sah di negara lain.


4. Menurut Mandala Manurung

Menurut pendapat dari Mandala Manurung, valuta asing merupakan pasar di mana mata uang asing diperjualbelikan.


5. Menurut Sawaldjo Puspopranoto

Menurut pendapat dari Sawaldjo Puspopranoto, valuta asing merupakan tempat di mana bermacam-macam uang dari berbagai negara dijualbelikan.


Fungsi Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari valuta asing, yakni sebagai berikut:

  • Alat Tukar Internasional

Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna melakukan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti, apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat).


  • Alat Pembayaran Internasional

Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.

Baca Lainnya :  Sumber Energi

  • Alat Pengatur Kurs

Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata uang suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang asing.


  • Alat Mempercepat Perdagangkan Internasional

Valas atau valuta asing dapat mempercepat dan mempermudah bagi suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab itu, salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing maka perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar barang.


Jenis-Jenis Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis valuta asing, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan Tinjauannya

Berdasarkan tinjauannya terbagi 2 bagian, antara lain:


2. Valuta Asing Fisik 

Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam bentuk uang logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis valuta asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan internasional.


3. Valuta Asing Non-Fisik

Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga misalnya, dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan lain sebagainya.


4. Berdasarkan Segi Bentuknya

Berdasarkan segi bentuknya terbagi 4 bagian, antara lain:


  • Mata Uang Asing

Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar Amerika Serikat, dan lain sebagainya.


  • Saldo Kredit

Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar negeri.


  • Surat Wesel Luar Negeri

Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan cara seperti : terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas Importir (dari negara lain).


5. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran 

Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.


Tujuan Melakukan Transaksi Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa tujuan melakukan valuta asing, yakni sebagai berikut:

  1. Untuk mempertahankan daya beli
  2. Sebagai transaksi pembayaran
  3. Pengiriman ke luar negeri
  4. Mencari keuntungan

Pelaku Pasar Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa pelaku pasar dalam valuta asing, yakni sebagai berikut:

  • Dealer

Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.


  • Perusahaan atau Perorangan

Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya.


  • Spekulan dan Arbitrator

Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.


  • Bank Sentral

Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.


  • Pialang

Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.


  • Pemerintah

Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.


Kelebihan Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dari valuta asing, yakni sebagai berikut:

Baca Lainnya :  Pengertian KPK

1. Transaksi 24 jam

Tidak seperti transaksi pasar modal, pasar valuta asing berjalan 24 jam selama 5 hari.


2. Likuiditas

Banyaknya broker dalam pasar valuta asing menjadikan pasar  valuta asing menjadi sangat likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjual lebih stabil.


3. Rendahnya Biaya Transaksi

Biaya transaksi di pasar valuta asing secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex.


4. Keuntungan dari Kenaikan dan Penurunan Harga

Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli dengan harga jual atau harga penutupan pada pesanan beli. Sedangkan pada jaman jual, keuntungan yang didapat dari selisih antara harga jual dengan harga beli atau penutupan.


5. Marjin Perdagangan

Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal yang dimiliki.


Kelemahan Pasar Valuta Asing

Berikut ini terdapat beberapa kelemahan dari valuta asing, yakni sebagai berikut:

  • Resiko Kurs Pertukaran

Resiko ini timbul sebagai akibat dari naik turunnya nilai tukar (kurs) valuta asing.


  • Resiko Negara Asal

Resiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya diperdagangkan di pasar valuta asing.


Teori Valuta Asing

Berikut ini adalah teori-teori valuta asing yaitu:

1. Teori Balance of Payment Approach

Proses pendekatan ini mengatakan bahwa nilai tukar valuta asing ditentukan pada kuat atau lemahnya penawaran serta permintaan valuta tersebut.


2. Teori Purchasing Power Parity

Berbeda dengan teori Balance of Payment, teori ini mencoba menghubungkan kurs dengan daya beli valuta terhadap barang atau jasa. Proses pendekatan ini menggunakan prinsip yang dikenal dengan Law of One Price sebagai prinsip dasarnya.


Mekanisme Valuta Asing

Kuncoro (1996:107) seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia.


Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.  Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.


Aset dan Kewajiban Valuta Asing

Pada pembuatan laporan keuangan di beberapa perusahaan yang bergerak di lintas negara akan menghadapi hal yang berkaitan dengan valuta asing. Pada PSAK sendiri sudah diatur mengenai mata uang pelaporan dan transaksi dengan mata uang asing. Kita akan memfokuskan hal ini pada pelaporan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang Rupiah. Namun, hal ini, tidak jauh berbeda jika mata uang yang digunakan untuk pelaporan laporan keuangan di luar Rupiah, karena pada konsep nya sama. Pada PSAK diatur untuk akun yang terdapat pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dengan bentuk valuta asing harus dikonversikan ke mata uang pelaporan dengan kurs per tanggal laporan keuangan.

Baca Lainnya :  Pengertian Referensi

Hal ini akan membuat perbedaan pengakuan saat memiliki aset dan kewajiban valas dengan pelaporan nya pada tanggal pelaporan. Perbedaan nilai tersebut disebabkan berbedanya kurs pada saat perolehan dan kurs pada tanggal pelaporan laporan keuangan. Perbedaan nilai akibat kurs dimasukan dalam akun laba atau rugi selisih kurs yang dilaporkan pada laporan laba rugi. Akun pada sisi aset yang pada umumnya berupa valutas asing adalah kas, bank, piutang, uang muka, biaya dibayar dimuka dan lainnya. kita ambil contoh bank dalam valuta asing USD,. perusahaan menembatkan dananya di bank dalam bentuk USD pada tanggal 2 Januari 2014 sebesar $ 20.000.000,00 dengan kurs IDR sebesar Rp 12.242,00. Sehingga perusahaan melakukan jurnal

Bank Rp 244.840.000.000,00
Kas Rp 244.840.000.000,00
($ 20.000.000,00 x Rp 12.242,00 = Rp 244.840.000.000,00)

Kemudian perusahaan membuat laporan keuangan untuk akhir bulan Januari 2014. Pada tanggal 30 Januari 2014 kurs USD sebesar Rp 12.226,00. Jadi seharusnya nilai bank valas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 244.520.000.000,00 ($ 20.000.000,00 x Rp 12.226,00). Dapat kita lihat bahwa nilai bank valas perusahaan secara Rupiah mengalami penurunan atau kerugian sebesar Rp 320.000.000,00. Sehingga perusahaan perlu malakukan jurnal sebagai berikut.

Rugi selisih kurs Rp 320.000.000,00
Bank Rp 320.000.000,00
(Rp 244.840.000.000,00 x Rp 244.520.000.000,00 = Rp 320.000.000,00)

Jadi pada buku besar bank valuta asing akan tampak sebagai berikut:

Bank USD
              Rp 244.840.000.000,00 Rp 320.000.000,00
Saldo :   Rp 244.520.000.000,00

Dapat kita lihat bahwa saldo akhir bank valas USD sebesar Rp 244.520.000.000,00. Jumlah ini sudah sesuai dengan kurs pada tanggal pelaporan laporan keuangan.

Perlakuan pelaporan laporan keuangan valuta asing ini juga berlaku untuk posisi kewajiban atau liabilitas. Akun pada posisi kewajiban yang pada umumnya diisi valuta asing yaitu; utang bank, utang usaha, dan utang lainnya. Misalkan perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan bank untuk melakukan perikatkan peminjaman dana sebesar $ 20.000.000,00. Dana dari bank masuk ke rekening perusahaan pada tanggal 2 Januari 2014 dengan kurs Rp 12.242,00, sehingga perusahaan melakukan jurnal sebagai berikut:

Bank Rp 244.840.000.000,00
Utang Bank Rp 244.840.000.000,00
($ 20.000.000,00 x Rp 12.242,00 = Rp 244.840.000.000,00)

Kemudian perusahaan membuat laporan keuangan untuk akhir bulan Januari 2014. Sama halnya dengan aset dalam valuta asing, kewajiban dalam valuta asing juga harus dikonversikan ke Rupiah dengan kurs tanggal pelaporan. Pada tanggal 30 Januari 2014 kurs USD sebesar Rp 12.226,00, sehingga utang bank yang seharunya dilaporkan sebesar Rp 244.520.000.000,00 ($ 20.000.000,00 x Rp 12.226,00). Dari penjelasan tersebut, perusahaan lebih diuntungkan dengan menurunnya nilai kewajibannya sebesar Rp 320.000.000,00 dan perusahaan melakukan jurnal sebagai berikut:

Utang bank Rp 320.000.000,00
Laba selisih kurs Rp 320.000.000,00
(Rp 244.840.000.000,00 x Rp 244.520.000.000,00 = Rp 320.000.000,00)

Jadi pada buku besar utang bank valuta asing akan tampak sebagai berikut:

Utang Bank USD
              Rp 320.000.000,00                Rp 244.840.000.000,00
 Saldo :   Rp 244.520.000.000,00

Dapat kita lihat bahwa saldo akhir utang bank valas USD sebesar Rp 244.520.000.000,00. Jumlah ini sudah sesuai dengan kurs pada tanggal pelaporan laporan keuangan.

Menurut pengalaman, masih terdapat beberapa perusahaan yang masih belum paham dengan perlakuan ini. Hal ini juga berdampak pada laporan laba rugi yang akan ditarik dalam perhitungan pajak penghasilan. Cukup disayangkan jika melakukan perbaikan SPT karena perlakuan akuntansi ini, terutama di laba rugi selisih kurs.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Valuta Asing: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Jenis, Tujuan, Pelaku, Kelebihan, Kelemahan, Teori, Mekanisme, Pelaku, Aset dan Kewajiban Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.