Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Turnover Karyawan? Mungkin anda pernah mendengar kata Turnover Karyawan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, macam, faktor, proses, rumus, biaya, penyebab, aspek dan mencegah. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Turnover Karyawan
Turnover Karyawan ialah kebutuhan seseorang karyawan untuk beralih, berhenti ataupun keluar dari tempat bekerja yang dijalankan secara ikhlas ataupun atas kemauan sendiri dan hasil dari organisasi. Biasanya turnover dijalankan karena karyawan butuh memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
Pengertian Turnover Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian turnover menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Robbins dan Judge (2009:38)
Turnover adalah tindakan pengunduran diri secara permanen yang dilakukan oleh karyawan baik secara sukarela atau pun tidak secara sukarela. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota organisasi.
2. Menurut Rivai (2009:238)
Turnover merupakan keinginan karyawan untuk berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah dari satu tempat ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.
3. Menurut Simamora (2004)
Turnover merupakan pemisahan diri secara sukarela oleh seorang karyawan dari organisasi.
4. Menurut Jewell dan Siegall (1998)
Turnover merupakan fungsi dari ketertarikan individu yang kuat terhadap berbagai alternatif pekerjaan lain di luar organisasi atau sebagai penarikan diri dari pekerjaan yang sekarang yang tidak memuaskan.
5. Menurut Ronald dan Milkha (2014)
Turnover adalah kecenderungan atau intensitas individu untuk meninggalkan organisasi dengan berbagai alasan dan diantaranya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Macam-Macam Turnover Karyawan
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam turnover karyawan, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan Kesanggupan Karyawan
Berdasarkan kesanggupan karyawan, terdapat 2 macam-macam turnover karyawan, antara lain:
-
Secara Sukarela
Turnover secara sukarela dapat diakibatkan banyak bagian, termasuk prospek karier, gaji, kontrol, geografi dan argumen pribadi.
-
Secara Tidak Sukarela
Turnover secara tidak sukarela diakibatkan oleh peraturan organisasional, peraturan kerja dan penunjang untuk kerja yang tidak memadai oleh karyawan.
2. Berdasarkan Fase Fungsionalnya
Berdasarkan fase fungsionalnya, terdapat 2 macam-macam turnover karyawan, antara lain:
-
Secara Fungsional
Karyawan yang mempunyai kemampuan lebih rendah, seseorang yang minim dapat dipercayai ataupun mereka yang mengacau rekan kerja yang mengundurkan diri dari organisasi.
-
Secara Disfungsional
Karyawan penting dan mempunyai kemampuan tinggi mengundurkan diri organisasi pada saat yang krisis.
3. Berdasarkan Bentuk Pengendalian
Berdasarkan bentuk pengendalian, terdapat 2 macam-macam turnover karyawan, antara lain:
-
Dapat Dikendalikan
Turnover karyawan yang dapat dikendalikan karena beberapa aspek yang dapat dipengaruhi terdapat pemberi kerja.
-
Tidak Dapat Dikendalikan
Turnover karyawan yang dapat dikendalikan muncul karena argumen di luar hasil dari pemberi kerja. Banyak argumen karyawan yang mengundurkan diri tidak dapat dikendalikan oleh organisasi.
Faktor Penyebab Turnover Karyawan
Berikut ini terdapat beberapa faktor penyebab turnover karyawan, yakni sebagai berikut:
1. Beban Kerja
Faktor beban kerja yang luar biasa berat yang dapat menimbulkan seseorang pekerja mengalami gangguan dari faktor kerja.
2. Kepuasan Gaji
Kepuasan kerja karyawan diibarakan sebagai penyebab turnover, namun pendapat dari karyawan mengenai perbuatan tidak adil dalam kondisi imbalan sebagai penyebab lebih kuat.
3. Kepuasan Kerja
Menurut hasil pengkajian memperlihatkan bahwa fase turnover diakibatkan oleh kepuasan kerja seseorang.
4. Lama Kerja
Turnover lebih banyak berlangsung pada karyawan dengan lama kerja sangat sedikit.
5. Faktor Lingkungan
Tempat yang memuaskan akan memikat bagi karyawan, begitu juga dengan lingkungan fisik yang dapat berakibat pada turnover karyawan.
Proses Terjadinya Turnover Karyawan
Berikut ini terdapat beberapa proses terjadinya turnover karyawan, yakni sebagai berikut:
- Ketika karyawan menilai pekerjaannya yang sekarang, lalu mereka mengetahui bahwa mereka senang ataupun tidak senang dengan pekerjaannya.
- Ketika penyusutan fase kesenangan yang lalu mempengaruhi penyusutan semangat yang dikarakteristikan dengan stres, sakit fisik, malas bekerja, kahlian rendah, komunikasi perorangan kurang, masa bodoh dengan tugas pekerjaannya.
- Ketika sejak karyawan menentukan untuk berasumsi dan berniat mengundurkan diri untuk mencari pekerjaan baru.
- Ketika karyawan menyamakan pekerjaan pilihan dengan pekerjaannya sekarang serta membuat suatu kesimpulan untuk tetap kerja ataupun mengundurkan diri.
Rumus Turnover Karyawan
Biaya-Biaya Turnover
-
Biaya Perekrutan
-
Biaya Pelatihan
-
Biaya Produktivitas
-
Biaya Pemberhentian
Penyebab Turnover
Ada beberapa pakar mengemukakan penyebab dari turnover. Falconi (2001) menguraikan beberapa penyebab turnover, antara lain:
- Kesempatan promosi
- Kesempatan pembayaran
- Ketidak puasan terhadap pekerjaan itu sendiri
- Faktor personal seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan
Aspek-Aspek Turnover
Dalam model turnover Price (dalam Mobley, 1982) ada 5 kategori aspek pokok yang mendukung timbulnya turnover
1. Pay (upah)
Armknecht & Early (dalam Mobley,1982) menemukan bahwa factor terpenting dalam menentukan variasi antar industri dalam voluntary separation adalah tingkat upah yang relatif. Namun sejumlah hubungan antara tingkat upah dan tingkat turnover menyatakan bahwa bukan hanya upah yang menyebabkan seseorang meninggalkan suatu perusahaan dan pindah ke perusahaan lain, oleh karena itu faktor upah harus didukung oleh factor lainnya dalam mendorong terjadinya turnover.
2. Integration
Tingkat keikutsertaan atau keterlibatan karyawan dalam hubungan pokok dalam organisasi. Individu diangap memiliki peranan penting dalam proses jalannya organisasi. Hal ini dapat dilihat dari penting atau tidaknya keterlibatan karyawan dalam berjalannya program perusahaan.
3. Instrumental communication
Instrumental communication berhubungan langsung dengan peran performance. Dimana Seybolt, Pavett, & Walker (dalam Mobley,1982) menemukan bahwa bila performance yang bagus sedikit yang melakukan turnover.
4. Formal Communication
Formal Communication berkaitan dengan penyebaran informasi di antara anggota dari suatu sistem sosial organisasi. Price (dalam Mobley,1982) mengemukakan bahwa komunikasi formal organisasi merupakan factor penentu turnover, yang dapat dilakukan dalam bentuk feedback terhadap tugas-tugas karyawan yang sering dan langsung, serta adanya saluran komunikasi formal yang terpercaya. Manajemen yang mencoba untuk meningkatkan arus komunikasi diantara para karyawan menimbulkan konsekuensi positif pada organisasi dengan menurunnya turunover.
5. Centralization
Centralization merupakan tingkat dimana kekuasaan dipusatkan pada suatu sistem sosial. Price (1986) menyimpulkan bahwa pengalaman organisasi yang sangat terfokus pada pemimpin akan beresiko besar untuk terjadinya turnover. Hubungan ini didasarkan pada hal-hal seperti faktor karyawan yang memiliki sedikit Autonomy, tanggapan organisasi terhadap unit dan kebutuhan individu yang lambat, ataupun karyawan yang merasa bahwa dirinya tidak mempunyai kendali apapun didalam organisasi.
Mencegah atau Menimalkan Turnover
Berikut adalah cara mencegah terjadinya atau memimalkan Turnover yaitu:
- Buatlah sistem prosedur kerja yang jelas. Prosedur kerja yang jelas dan detail bisa membuat karyawan tahu bagaimana menjalakan kerja dengan baik dan benar tanpa harus bingung. Tidak adanya prosedur kerja membuat seseorang bisa menjadi korban dan bisa menjadi lawan dan menerapkan kerja by pas system, dimana setiap orang bisa bekerja dengan caranya sendiri tanpa memikirkan proses internal perusahaan.
- Buat Sistem Kompensasi yang jelas dan transparan. Seseorang yang bekerja lebih berat dan lebih banyak tentu wajar jika mendapatkan hasil lebih dari pada mereka yang bekerja biasa saja. Faktor kompensasi merupakan salah satu daya semangat karyawan dalam membentuk etos dan semangat kerja.
- Buat Suasana Kerja yang nyaman merupakan salah satu alasan mengapa seseorang ingin tetap bertahan di suatu perusahaan. Biasanya pimpinan yang bijak dan mengayomi karyawan akan mendapatkan banyak karyawan yang mau bekerja dengan tenang dan akan membentuk suasana kerja yang nyaman.
- Buat Sistem Jenjang Karir yang jelas. Sistem jejang karir membuat seseorang berani mengambil keputusan untuk tidak meninggalkan perusahaan karena tahu bagaimana mencapai suatu posisi pekerjaan dengan kerja keras dan bukan dengan subjektivitas dari pimpinan.
- Mengembangkan kompetensi dan kemampuan karyawan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang tetap tinggal di dalam perusahaan. Dengan jalur pengembangan kompetensi maka karyawan tahu bahwa kemampuan dan bakatnya bisa disalurkan demi kepentingan perusahaan.
- Membangun Employer Branding dengan memberikan identitas khusus pada employee. Backhaus dan Tickoo (2004) menyebutkan employer branding menawarkan diferensiasi dari karakteristik-karakteristik yang dimiliki perusahaan sebagai pemberi kerja terhadap pesaing-pesaing mereka, dan menitikberatkan aspek-aspek lingkungan kepegawaian yang membuat karyawan nyaman dan merasa mendapatkan perlakukan berbeda dibanding perusahaan lain.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Turnover Karyawan: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Faktor, Proses, Rumus, Biaya, Penyebab, Aspek dan Mencegah Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.