Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Transportasi Pasif? Mungkin anda pernah mendengar kata Transportasi Pasif? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, konsep, perbedaan dan perbandingan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Transportasi Pasif
Transport pasif ialah jenis pemindahan ion, pertikel dan larutan yang tidak membutuhkan daya untuk melalui selaput plasma. Transpor pasif bisa berlangsung apabila diperoleh perbandingan pemusatan antara 2 elemen.
Jenis-Jenis Transportasi Pasif
Berikut ini terdapat 3 jenis jenis transport pasif, yakni sebagai berikut:
1. Difusi
Difusi ialah kejadian bergerak atau beranjaknya suatu elemen dalam bercampur dari tahap bersentralisasi tinggi ke tahap yang bersentralisasi rendah. Perbandingan sentralisasi pada dua campuran disebut dengan gradien sentralisasi. Difusi akan terus berlangsung hingga semua molekul tersebar luas secara meluas ataupun menggapai keadaan kesejajaran di mana peralihan partikel teratur berlangsung meskipun tidak terdapat perbandingan sentralisasi.
-
Contoh Difusi
Contoh difusi ialah pemberian gula pada laurtan teh hambar yang sedikit demi sedikit laurtan tersebut menjadi manis; uap air dari ceret tersebut yang berdifusi dalam udara. Difusi yang sangat sering berlangsung yakni difusi molekuler, difusi tersebut berlangsung apabila terjadi peralihan dari susunan partikel yang hening dari padat atau zat alir.
2. Osmosis
Osmosis ialah peristiwa utama transpor pasif, di mana partikel air berdifusi melalui salaput yang berupa selektif permeabel. Dalam struktur osmosis, diketahui senyawa hipertonik, yakni senyawa yang mempunyai sentralisasi tercampur tinggi, senyawa hipotonik yakni senyawa dengan sentralisasi tercampur rendah dan senyawa isotonik yakni dua senyawa yang mempunyai sentralisasi tercampur sama. Ketika diperoleh dua senyawa dengan sentralisasi yang tidak sama, maka partikel air melalui selaput hingga kedua senyawa sebanding.
Dalam struktur osmosis pada senyawa hipertonik, beberapa besar partikel air terjalin ke partikel gula yang terlarut sehingga sekadar sedikit partikel air yang leluasa dan dapat melalui selaput. Sementara senyawa hipotonik mempunyai lebih banyak partikel air yang leluasa, sehingga lebih banyak partikel air yang melalui selaput. Sebab itu, dalam osmosis sirkulasi netto partikel air yakni dari partikel hipotonik menuju ke hipertonik.
-
Contoh Osmosis
Contoh peristiwa osmosis ialah air senyawa yang walaupun mempunyai berbagai jenis elemen senyawa, partikel airnya konsisten akan beralih ke senyawa gula yang sentralisasinya lebih tinggi.
3. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi ialah transpor pasif difusi yang memerlukan pertolongan protein, misalnya enzim. Contoh transpor pasif melewati difusi tertunjang bisa dijumpai pada mikroba E. coli. Apabila dialihkan ke standar yang menyimpan laktosa, maka mikroba tersebut metabolismenya hendak menyusut. Salah satu AKibatnya ialah selaput organnya tidak dapat dilewati oleh laktosa. Tetapi Sesudah beberapa menit, laktosa beranjak dapat masuk karena terjadinya enzim permease dalam organ.
Enzim permease ialah protein selaput organ yang mengadakan jalan bagi laktosa supaya dapat melalui dua susunan fosfolipid selaput organ. Difusi terkait pada suatu proses transpor dari selaput organ seperti permease tersebut disebut dengan difusi tertolong.
Konsep Mekanisme Transpor (Transpor Pasif)
Berikut ini adalah konsep mekanisme transportasi pasif yaitu:
Perbedaan Transportasi Aktif dan Pasif
Tubuh manusia adalah jaringan yang rumit dari sel dan molekul serta interaksi antara sel sel ini dan fragmen yang berbeda bisa sangat menarik. Transpor aktif adalah proses yang cepat dan searah tetapi transpor pasif adalah proses yang lambat dan dua arah. Selain memerlukan energi berupa atp transpor aktif juga memerlukan enzim untuk memindahkan molekul dan ion dari tempat konsentrasi rendah ke tempat konsentrasi tinggi. Perbedaan antara transpor pasif dan transpor aktif transpor aktif dan pasif adalah istilah yang digunakan dalam tumbuhan dan hewan serta tubuh manusia. Perbedaan utama antara transpor aktif dan pasif adalah penggunaan energi. Transpor aktif merupakan gerakan ion dan molekul melawan suatu gradien konsentrasi dengan menggunakan energi untuk masuk atau keluar sel melalui membran sel.
Transpor aktif menggunakan energi dan transportasi pasif tidak. Ada berbagai jenis sistem transportasi yang membantu zat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kedua transpor ini pada hakekatnya merupakan bentuk dari pergerakan molekul dalam melintasi bagian membrane sel. Dalam larutan harus ditekankan terhadap bahwa pernyataan termodinamika dan persamaan yang berasal dari itu menceritakan apa apa menggunakan tentang tingkat osmosis atau mekanisme. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas seputar pengertian transpor pasif melalui membran sel lengkap dengan mekanisme dan contoh contohnya.
Transpor aktif dan transpor pasif. Meski begitu keduanya tetap dibedakan. Pada dasarnya ada dua mekanisme transportasi. Difusi adalah salah satu metode yang paling umum ditemukan dalam transpor pasif. Diposting oleh serba serbi biologi di 0659. Yaitu transpor aktif dan pasif. Pengertian contoh transpor aktif dan transpor pasif. Perbedaan antara transpor aktif dan difusi pasif. Bahan yang diangkut dalam transpor aktif adalah protein karbohidrat gula lipid sel besar dll dan dalam transpor pasif adalah oksigen monosakarida air karbon dioksida lipid dll. Transpor adalah istilah yang merujuk pada proses pengangkutan yang dilakukan oleh sel. Transpor melalui membran sel bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor ini dibagi menjadi dua jenis yakni transpor aktif dan transpor pasif.
Perbandingan Difusi dan Osmosis
- Osmosis terjadi ketika terdapat membran semi-permeabel, membran ini tidak dibutuhkan untuk terjadinya difusi.
- Pada osmosis yang berpindah tempat adalah molekul-molekul pelarut, biasanya air. Sedangkan pada difusi yang berpindah adalah molekul-molekul terlarut.
- Pada proses difusi, molekul-molekul terlarut bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, sedangkan pada osmosis molekul-molekul pelarut mengalir secara sebaliknya.
- Difusi biasanya terjadi pada molekul-molekul gas, meski difusi juga dapat terjadi pada molekul padat-cair atau cair-gas.
- Osmosis terjadi relatif lebih lambat dibandingkan dengan difusi.
- Difusi dapat menyebar sampai jarak yang jauh, sedangkan osmosis terbatas pada jarak yang lebih dekat.
- Keduanya dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Transportasi Pasif: Pengertian, Jenis, Konsep, Perbedaan dan Perbandingan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.