Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Transistor? Mungkin anda pernah mendengar kata Transistor? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, fungsi, jenis, cara kerja, karakteristik, kategori. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Transistor
Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Fungsi Transistor
Berikut adalah beberapa fungsi transistor antara lain yakni:
- Sebagai penguat amplifier.
- Sebagai Saklar Elektronik
- Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
- Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
- Sebagai peratas arus.
- Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
- Menguatkan arus dalam rangkaian.
- Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Jenis-Jenis Transistor
Berikut adalah beberapa jenis-jenis transistor antara lain sebagai berikut:
1. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar merupakan jenis transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.
Penggolongan jenis-jenis Transistor Bipolar
Berikut terdapat 2 jenis penggolongan transistor bipolar antara lain yaitu:
- Transistor NPN merupakan jenis transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
- Transistor PNP merupakan jenistransistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
2. Field-Effect Transistor (FET)
Transistor ini di namakan dengan Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET merupakan jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.
Cara Keja Transistor
Berikut adalah cara kerja transistor bipolar dan transistor FET (Field-Effect Transistor) yakni:
1. Transistor Biopolar
Dinamakan seperti itu karena kanal konduksi utamanya memakai 2 polaritas pembawa muatan elekton dan lubang, untuk membawa muatan atau arus listrik. Di dalam BJT, arus listrik utamanya harus melewati satu daerah atau lapisan pembatas yang dinamakan depletizon dan juga ketebalan dari lapisan ini bisa diatur dengan kecepatan tinggi dengan maksud untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
2. FET “Field-Effect Transistor”
Dinamkan juga transistor unipolar yakni hanya memakai satu jenis pembawa muatan “electron atau hole, tergantung dari tipenya FET” saja. Didalam FET arus listrik utamanya mengalir dalam satu kenal konduksi sempit dengan depletion zone sisinya. Lalu ketebalan dari daerah perbatasan ini bisa diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kenal konduksi tersebut.
Karakteristik Transistor
1. Karakteristik Cut-Off Transistor:
-
Daerah Potong (cutoff):
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).
- Tegangan basis emiter (VBE) kurang dari 0,7V.
- Kondisi forward bias antara kaki Basis dan kaki Emiter
- Kaki basis – kolektor pada kondisi reverse bias
- Tidak ada arus yang mengalir ke kolektor atau IC = 0
- Vout = Vce = Vcc = 1Transistor beroperasi seperti saklar terbuka.
- Kaki basis harus lebih negatif dari emiter untuk transistor jenis NPN, dan untuk transistor tipe PNP arus basis harus lebih positif dari kolektor.
2. Karakteristik Saturasi Transistor:
-
Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
- Tegangan basis – emiter (VBE) lebih besar dari 0,7V
- Kondisi Basis – emiter adalah forward bias
- Kondisi basis – kolektor adalah forward bias
- Arus yang mengalir pada kolektor adalah maksimum (Ic = Vcc/RL)
- Tegangan kolektor – emiter (VCE = 0) Vout = Vce = 0
- Transistor beroperasi seperti saklar tertutup.
- Kaki basis harus lebih positif dari emiter untuk transistor jenis NPN, dan untuk transistor tipe PNP arus basis harus lebih negatifdari kolektor.
Kategori Transistor
Berikut adalah kategori transistor antara lain sebagai berikut:
- Berdasarkan tipe diantaranya seperti: UJT, BJT, JFET, IGBT, IGFET, “MOSFET”, HBT, VMOSFET, MISFET, HEMT, MESFET dan lain sebagainya.
- Berdasarkan materi semikonduktor diantaranya germanium, silikon dan gallium arsenide.
- Berdasarkan kemasan fisiknya diantaranya seperti: IC, through hole metal, surface mount, through hole plastic dan lain sebagainya.
- Berdasarkan polaritas diantaranya seperti: PNP atau P-channel dan NPN atau N-channel.
- Berdasarkan maximum kapasitas daya, diantaranya seperti: Low power, medium power dan high power.
- Berdasarkan maximum frekwensi kerja, yang diantaranya: Low, medium atau high frequency, RF transistor, Microwave dan lain sebagainya.
- Berdasarkan aplikasi yang diantaranya seperti, amplifier, audio, general purpose, tegangan tinggi dan lain sebagainya.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Transistor adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Karakteristik, Kategori
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya