Tolak Peluru

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tolak Peluru? Mungkin anda pernah mendengar kata Tolak Peluru? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, teknik, peraturan, berat, cara, ukuran, gaya, peralatan dan ketentuan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Tolak Peluru: Pengertian, Teknik Serta Peraturan Tolak Peluru

Pengertian Tolar Peluru

Tolak peluru ialah suatu bentuk gerakan menyodok atau menyorong suatu bola besi bulat dengan berat spesifik yang tercipta dari logam, yang digerakkan dari bahu dengan satu tangan untuk menjangkau jarak terjauh.


Sejarah Tolak Peluru

Konon, tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Saat itu, olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakanpun masih berupa batu bukan. Ide olah raga tolak peluru berawal pada abad pertengahan, saat itu meriam menjadi salah satu senjata yang paling mematikan. Jenis olahraga lempar seperti tolak peluru kerap dilakukan untuk menguji kekuatan para pria di Britania atau Inggris, dan sejarah mencatat kegiatan ini sudah ada bahkan sejak 2000 tahun lalu. Tentu peluru yang digunakan masih berupa batu.  Baru pada zaman pertengahan, saat banyak terjadi perang dan senjata yang digunakan berupa meriam besi dengan canon balls sebagai pelurunya, menjadi inspirasi untuk prajurit melakukan perlombaan melempar canon balls tersebut sejauh mungkin. Itu sejarah dari tolak peluru hingga akhirnya menjadi salah satu cabang olahraga yang diperlombakan hingga saat ini.

Skotlandia tercatat pertama kali mengadakan pertandingan di awal abad 19, yang diselenggarakan oleh Inggris tahun 1866. Kala itu pertandingan tersebut masih bersifat kejuaraan amatir. Barulah tahun 1896 tolak peluru masuk pada acara olahraga skala besar yaitu Olimpiade Athena, Yunani.  Perlombaan tingkat amatir mulai diperlombakan dalam kejuaraan yang digelar pada tahun 1866. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani. Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O’Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Namun dalam perkembangannya, teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O’Brien. Meski demikian, kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan.

Baca Lainnya :  Wawasan Nusantara

Teknik Dasar Tolak Peluru

Untuk mempelajari cara tolak peluru dilakukan kegiatan-kegiatan bermain secara sederhana atu tugas latihan sebagai berirut:

1. Teknik Dasar Memegang Peluru

  1. Peluru diletakan pada telapak tangan dan dipegang oleh jari-jari tangan.
  2. Peluru diletakan di atas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, sedangkan ibu jari dan jari kelingking menahan peluru di samping.
  3. Peluru diletakan di atas jari-jari, sedangkan ibu jari sebagai penahan.

2. Teknik Dasar Menolak Peluru Gaya Belakang

Posisi Awal

  • Berdiri tegak pada kaki kanan membelakangi arah gerakan [tolakan].
  • Kaki kiri secara rileks ke belakang dengan ujung jarinya menyentuh tanah.
  • Tangan kiri diluruskan ke atas di samping telinga.
  • Pandangan ke depan bawah

Gerakan

  1. Rendahkan lutut kaki kanan, lanjutkan gerak berjingkat, rendah ke belakang bersamaan kaki kiri di luncurkan lurus jauh ke arah tolakan.
  2. Pada saat kaki kanan mendarat dari gerak berjingkat, disusul mendaratnya kaki kiri jauh di belakang.
  3. Putar badan ke arah kiri dengan cepat, hingga dada terbuka menghadap arah depan  Tolakkan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada pada titik terjauh dari badan [lengan lurus],

Akhir Gerakan

  • Kaki kanan digerakan ke depan menggantikan kaki kiri.
  • Tumpuan berpindah pada kaki kanan.
  • Badan condong ke depan.
  • Kaki kiri di belakang badan tergantung rileks dengan lutut tertekuk, pandangan ke arah tolakan.

Peraturan Tolak Peluru

Berikut ini terdapat 4 peraturan dalam tolak peluru, yakni sebagai berikut

  • Menolak bola peluru setinggi dan sejauh-jauhnya atas net atau tali

Persiapan

  1. Berdiri posisi melangkah depan belakang.
  2. menghadap arah menolak peluru atau net.
  3. Bola dipegang di atas pundak dengan dua tangan.
  4. Bila kaki yang berada di depan kaki kiri. tolakan peluru dengan tangan kanan, dan sebaiknya, peserta didik dibagi perkelompok atau berpasangan.
Baca Lainnya :  Manajemen Operasional

Pelaksanaan

  • Dorong bola dengan tangan ke depan atas ke arah teman bersamaan pinggang berputar ke depan atas.
  • Bola melewati atas net.

  • Menolak bola peluru dari sikap berdiri menghadap arah tolakan

Persiapan

  1. Berdiri posisi kaki selebar bahu.
  2. Menghadap arah menolak.
  3. Bola dipegang di atas pundak dengan satu tangan.

Pelaksanaan

  • Lakukan gerak melangkah sa`tu kali ke depan menggunakan kaki kiri hingga bahu kiri mengarah tolakan.
  • Dorongan bola dengan tangan kanan ke depan atas ke arah teman bersamaan putaran badan ke arah kiri 90 derajat.

  • Menolak bola peluru dari sikap membelakangi arah tolakan

Persiapan

  1. Berdiri membelakangi arah menolak bola.
  2. Bola dipegang di atas pundak dengan tangan kanan.

Pelaksanaan

  • Kaki kiri ke belakang lurus.
  • Putar pinggang ke arah kiri 180 derajat.
  • Saat badan menghadap arah tolakan, dorong bola dengan tangan kanan ke depan atas.

  • Menolak bola peluru dari gerak kaki meluncur ke belakang

Persiapan

  1. Berdiri membelakangi arah menolak bola, dipegang di atas pundak dengan tangan kanan.
  2. Tangan kiri menjaga keseimbangan di samping badan rileks.

Pelaksanaan

  • Rendahkan lutut kaki kanan dan badan membungkuk ke depan.
  • Kaki kiri di belakng badan.
  • Luncurkan kaki kiri ke belakang lurus bersamaan kaki kanan bergerak mundur.
  • Pada saat kaki mendart pada tanah, putar badan ke arah kiri 180 derajat dan tolakkan bola peluru ke depan atas saat dada telah menghadap arah tolakan.

Berat Peluru dalam Olahraga Tolak Peluru 

Bola besi yang digunakan untuk melakukan tolakan pada tolak peluru biasanya disebut peluru. Beratnya tentu ditentukan sesuai standar yang berlaku secara internasional. Namun untuk atlet putra maupun putri, pasti ada bedanya. Ini karena tenaga yang dimiliki putra dan putri pasti akan lebih kuat putra. Berikut beberapa klasifikasi berat peluru yang dapat digunakan tergantung klasifikasi atlet, diantaranya:
  • Berat peluru yang digunakan atlet senior putra adalah 7,257 kilogram
  • Berat peluru yang digunakan atlet senior putri adalah 5 kilogram
  • Berat peluru yang digunakan oleh atlet junior putra adalah 5 kilogram
  • Berat peluru yang digunakan oleh atlet junior putri adalah 3 kilogram

Cara Meluncurkan atau Menolak Peluru 

Posisi atau sikap badan yang paling baik saat akan melempar peluru adalah berdiri tegak dan relaks, posisi menghadap ke samping lapangan. Kaki membuka agar memudahkan menolak, kaki kanan sedikit ditekuk, berat badan menumpu di kaki kanan.  Tangan kanan yang memegang peluru bersiap, badan berputar ke depan lapangan, kaki kanan menolak dan melonjak agar tenaga mendorong seluruhnya berada di tangan kanan yang memegang peluru. Lalu lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat. Posisi kaki usai peluru dilontarkan adalah mendarat kembali ke tanah dengan sedikit menekuk. Posisi badan ke depan, pandangan melihat arah jatuhnya peluru.

Peralatan Tolak Peluru

Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:

  1. Rol Meter
  2. Bendera Kecil
  3. Kapur / Tali Rafia
  4. Peluru
  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk junior putra = 5 kg
  • Untuk junior putri = 3 kg
  1. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
  2. Ortodox : gaya menyamping

Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru

Berikut ini adalah beberapa ketentuan diskualifikasi peserta tolak peluru yaitu:

  1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
  2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
  3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
  4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
  5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
  6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
  7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
  8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
  9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
  10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Tolak Peluru: Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan, Berat, Cara, Ukuran, Gaya, Peralatan dan Ketentuan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.