Rahasia Jitu Lulus Cara Mengerjakan Tes Kraepelin dengan Akurat
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tes Kraepelin? Apakah kalian pernah mendengar istrilah dari Tes Kraepelin? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang rahasia jitu lulus cara mengerjakan dengan akurat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Tes Kraepelin, atau tes koran, tes Pauli, diciptakan oleh Emil Kraepelin, seorang Psikiater dari Jerman pada akhir abad ke-19.
Pada awalnya tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan kecenderungan klinis, diantaranya untuk mengukur ingatan, dan hal-hal yang berhubungan dengan kelelahan distraksi. Kemudian dalam perkembangannya alat tes ini dipergunakan untuk mengukur bakat, dengan cara mengubah tekanan pada proses skoring dan interpretasi lebih obyektif dan bukan penekanan pada interpretasi proyektif.
Tes Kraepelin dipergunakan sebagai Tes Bakat, Tes Sikap Kerja, dan Tes Kepribadian untuk menentukan tipe performance seseorang. Dari hasil perhitungan obyektif, dapat diinterpretasikan empat faktor bakat, yaitu kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahanan.
Menurut Anne Anastasi, Tes Kraepelin adalah Speed Test. Ciri utama dari speed test adalah tidak adanya waktu yang cukup bagi testi untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada Tes Kraepelin ini, testi memang tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya semua jalur.
Yang dilihat disini merupakan bagaimana kecepatan kerja testi dalam menyelesaikan setiap lajur. Kemudian aspek psikologis yang ikut berpengaruh dalam penyelesaian Tes Kraepelin ini bermacam-macam, diantaranya persepsi-visual, koordinasi sensori-motorik, pushing power, ketahanan dan learning effect.
Tes Kraepelin terdiri dari 45 lajur angka 0 sampai dengan 9 yang tersusun secara acak, sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap-tiap lajur. Tugas testi adalah menjumlahkan 2 buah angka, mulai dari angka paling bawah pada tiap-tiap lajur, dalam batas waktu tertentu yang singkat. Sebagai tes kepribadian, Tes Kraepelin digunakan untuk menentukan tipe performance seseorang, antara lain:
- Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala retardasi mental.
- Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental.
- Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan adanya epilepsy atau hilang ingatan sewaktu tes.
- Rentang ritme atau grafik (antara puncak tertinggi dan puncak terendah), dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional.
Menurut Guilford, penjumlahan item yang berupa angka berupa satuan ini, bila ditinjau dari fungsi mental, tergolong convergent thingking. Namun jika dilihat dari isi itemnya tergolong numerical facility, yaitu kecakapan menggunakan angka dengan cepat dan teliti.
Sedangkan menurut Freeman, hasil tes ini sangat dipengaruhi oleh faktor sensory perception dan motor response. Menurut Thurstone, item-item dalam Tes Kraepelin mengandung salah satu kemampuan mental primer yaitu faktor number, dimana di dalamnya tercakup kemampuan menghitung simple arithmetic secara tepat dan teliti.
Tips Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
- Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
- Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih matang.
- Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
- Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
- Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
- Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien dengan baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
- Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
Contoh Mengerjakan Tes Kraepelin
Berikut ini adalah contoh mengerjakan tes kraepelin dan penjelasannya. Cara mengerjakan tes kraepelin yaitu dengan menjumlahkan dua bilangan angka, yang kemudian jawaban ditulis disela-sela dua bilang yang dijumlahkan. Jika hasil penjumlahan berupa bilangan puluhan (dua digit) maka anda cukup menuliskan digit terakhirnya saja atau angka satuannya saja. Dibawah ini lembar contoh tes kraepelin, antara lain:
Seperti dijelaskan diatas, bahwa dalam mengerjakan tes kraepelin yaitu dengan menjumlahkan angka dari bawah ke atas, Seperti pada gambar diatas (3 + 1 = 4) maka hasil ditulis disela-sela angka. Sedangkan pada angka selanjutnya (1 + 9 = 10) maka angka yang ditulis hanya 0 saja karena termasuk dalam bilangan puluhan.
Penilaian yang diambil dari tes kraepelin bukan karena tinggi angka yang dijumlahkan melainkan hasil grafik yang dihasilkan dalam mengerjakan tes tersebut. Karena hal itulah, usahakan anda mendapatkan grafik yang stabil, tidak naik secara signifikan atau turun secara drastis. Buatlak patokan berapa angka yang anda harus kerjakan, sehingga anda akna mendapatkanhasil yang bagus. Perhatikan gambar dibawah.
Penjelasan Penilaian dalam Tes Kraepelin
Berikut ini penjelesan penelian dalam tes kraepelin, yakni sebagai berikut:
- Apabila anda memperoleh hasil grafik datar, maka menunjukkan bahwa anda didalam bekerja stabil
- Apabila anda memperoleh hasil grafik naik, maka menunjukkan bahwa anda didalam bekerja akan menunjukkan peningkatan dan dapat berprestasi.
- Apabila anda memperoleh hasil grafik menurun, maka menunjukkan bahwa anda didalam bekerja akan menunjukkan penurunan seperti mudah lelah, kurang berprestasi, mudah bosan dan mudah jenuh.
- Apabila anda memperoleh hasil grafik yang seimbang, maka menunjukkan bahwa anda di dalam bekerja akan menunjukan ketidak stabilan.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Rahasia Jitu Lulus Cara Mengerjakan Tes Kraepelin dengan Akurat
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Mahasiswa