Suku Bunga

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Suku Bunga? Mungkin anda pernah mendengar kata Suku Bunga? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, jenis, teori, tipe, peran dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Suku Bunga: Pengertian, Jenis-Jenis Serta Contohnya

Pengertian Suku Bunga

Bunga ialah tip jasa atas kredit uang. Profit dari utama utang yang dibayarkan sebagai tip jasa atau bunga dalam suatu waktu spesifik yang disebut dengan suku bunga. Suku bunga ialah suatu merespons jasa dari aset yang ditimbunkan atau dikreditkan kepada suatu pihak dalam bentuk profit.


Pengertian Suku Bunga Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian suku bunga menurut para ahli yaitu:

1. Menurut Karl dan Fair (2001:635)

Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.


2. Menurut Sunariyah (2004:80)

Suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu.


3. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471)

Suku bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.


4. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998)

Suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.


5. Menurut Nopirin (1992:176)

Fungsi tingkat bunga dalam perekonomian yaitu alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dipakai sekarang dan di kemudian hari.


6. Menurut Ramirez dan Khan (1999)

Ada dua jenis faktor yang menentukan nilai suku bunga, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan inflasi. Sedang faktor eksternal merupakan suku bunga luar negeri dan tingkat perubahan nilai valuta asing yang diduga.


7. Menurut Prasetiantono (2000)

Bunga adalah jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan.


Jenis-Jenis Suku Bunga

Berikut ini terdapat 6 jenis jenis suku bunga serta contohnya, yakni sebagai berikut:

1. Suku Bunga Simpanan

Suku bunga simpanan ialah suku bunga yang diberikan sebagai respon jasa pada pelanggan yang berisi uangnya di bank tersebut. Bunga simpanan ialah harga yang harus dilunasi oleh bank pada pihak pelanggan.

  • Contoh

Bunga deposito, bunga dana dan jasa giro.

Baca Lainnya :  Fiqih Muamalah

2. Suku Bunga Pinjaman

Suku Bunga Pinjaman ialah suku bunga yang ditanggung jawab kepada peminjam uang ataupun suatu tarif yang harus dilunasi oleh pihak pelanggan kepada pihak bank atas pinjaman aset yang digunakan oleh pelanggan tersebut.

  • Contoh

Bunga pinjaman.


3. Suku Bunga Efektif

Suku bunga efektif ialah suku bunga yang dijumlah menurut nilai utama yang belum dilunasi.

Suku bunga tersebut dijumlah setiap akhir waktu cicilan, nilai bunga yang dilunasi pelanggan semakin lama akan semakin menipis, maka cicilan per bulannya akan semakin menyusut dari waktu ke waktu. Cicilan bunga kedua lebih kecil disamakan dengan cicilan bunga pertama.

  • Rumus Suku Bunga Efektik

Bunga/bulan = saldo akhir waktu x suku bunga/tahun

  • Contoh

PakDosen mempunyai hutang sebesar Rp. 50.000.000 pada pihak bank, dengan angsuran sebesar Rp 5.000.000/bulan dengan bunganya 12%.

Uraiannya:

Bulan pertama bunganya 1% x Rp 50.000.000 = Rp 5000.000

Bulan kedua bunganya 1% x Rp 40.000.000 = Rp 400.000

Bulan ketiga bunganya 1% x Rp 30.000.000 = Rp 300.000

Bulan keempat bunganya 1% x Rp. 20.000.000 = Rp 200.000

Bulan kelima bunganya 1% x Rp 10.000.000 = Rp 100.000


4. Suku Bunga Flat

Suku bunga flat ialah suku bunga yang dilunasi menurut pada beberapa pelunasan pinjaman utama dan jumlah bunga kredit besarnya seperti setiap bulan. Suku bunga tersebut dipakai bagi pinjaman jangka pendek misalnya pinjaman KTA dan kendaraan. Suku bunga flat tersebut ialah suku bunga yang sangat mudah. Tiap bulan beberapa bunganya sama, cicilannya sama, dan angsuran utamanya sama.

  • Contoh

PakDosen mempunyai pinjaman sebesar Rp 50.000.000 dengan bunga flat sebesat 12% pertahunnya, maka setiap bulan PakDosen yang harus dilunasi ialah sebesar Rp 500.000.


5. Suku Bunga Anuitas

Suku bunga anuitas ialah suatu perubahan dari suku bunga efektif. Hal tersebut dilakukan guna memudahkan pelanggan dalam melunasi angsuran per bulan, karena jumlah cicilan sama setiap bulannya. Dalam suku bunga tersebut, jumlah cicilan bulannya permanen. Namun utama cicilan dan sistem bunga akan berganti pada tiap waktunya. Cicilan utama perbulannya mengembang dan nilai bunga perbulannya akan menurun.


6. Suku Bunga Mengambang

Suku bunga mengambang ialah suku bunga yang besarnya akan menyertai naik turunnya suku bunga pasar. Ketika suku bunga pasar naik, maka jumlah suku bunga pinjaman juga akan naik, demikian sebaliknya. Suku bunga tersebut dipakai untuk pinjaman jangka panjang misalnya pinjaman modal kerja, usaha dan penanaman modal.


Teori Suku Bunga

Berikut ini adalah teori-teori suku bunga yaitu:

  • Teori Klasik

Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan penawaran terhadap tabungan.  Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu faktor pengimbang antara permintaan dan penawaran daripada investable fund yang bersumber dari tabungan. Fungsinya yang menonjol dari uang dalam teori ekonomi klasik, adalah sebagai alat pengukur nilai dalam melakukan transaksi, sebagai alat pertukaran untuk memperlancar transaksi barang dan jasa, maupun sebagai alat penyelesaian hubungan hutang-piutang yang menyangkut masa depan. Teori ekonomi klasik mengasumsikan, bahwa perekonomian senantiasa berada dalam keadaan full employment.  Dalam keadaan full employment itu seluruh kapasitas produksi sudah dipergunakan penuh dalam proses produksi.  Oleh karena itu, kecuali meningkatkan efisiensi  dan mendorong terjadinya spesialisasi pekerjaan, uang tidak dapat mempengaruhi sektor produksi.

Baca Lainnya :  Asam Urat

Dengan  perkataan lain sektor moneter, dalam teori ekonomi klasik terpisah sama sekali dari sektor riil dan tidak ada pengaruh timbal balik antara kedua sektor tersebut. Hubungan antara sektor moneter dan riil, dalam teori ekonomi klasik hanya dijembatani  oleh  tingkat  harga. Jika  jumlah  uang  beredar  lebih  besar  daripada  nilai barang-barang yang tersedia, maka tingkat harga meningkat, jika sebaliknya menurun. Konsep tabungan menurut klasik dikatakan, bahwa seorang dapat melakukan tiga hal terhadap selisih antara pendapatan dan pengeluaran komsumsinya yaitu: pertama, ditambahkan pada saldo tunai yang ditahannya. Kedua, dibelikan obligasi baru dan ketiga, sebagai pengusaha, dibelikan langsung kepada barang-barang modal.  Asumsi yang digunakan disini adalah bahwa penabung yang rasional tidak akan menempuh jalan yang pertama.  Berdasarkan pada pertimbangan bahwa akumulasi kekayaan dalam bentuk uang tunai adalah tidak menghasilkan.


Menurut teori klasik, bahwa tabungan masyarakat adalah fungsi dari tingkat suku bunga.  Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.  Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungannya.  Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.  Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan masyarakat untuk melakukan investasi menjadi semakin kecil.  Hal ini karena biaya penggunaan dana (cost of capital) menjadi semakin mahal,  dan sebaliknya makin rendah tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi akan semakin meningkat.


  • Teori Keynessian, Preferensi Liquiditas

Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity prefence.Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang.  Artinya tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari surat berharga (bonds) dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar pemilikan bentuk penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang selalu menghindari resiko dan ingin memaksimumkan keuntungan.


Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik yang mengatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga, dan perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga.  Ia terutama tergantung dari besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu.  Makin besar jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga, semakin besar pula jumlah tabungan yang akan diperolehnya. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu tidak mengalami kenaikan atau penurunan, peubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti keatas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga dan bukannya tingkat bunga.

Baca Lainnya :  Surat Pembaca adalah

Teori permintaan uang Keynes menekankan kepada berapa besar proporsi kekayaan yang dipegang dalam bentuk uang. Berbeda dengan teori klasik, teori Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai tingkat full employment.Oleh karena itu, produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga-harga.Dengan menurunkan tingkat suku bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produksi nasional.  Dengan demikian, setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter dalam teori Keynes, berperan untuk meningkatkan produksi nasional.  Setelah perekonomian berada dalam keadaan full employment, barulah kebijaksanaan moneter tidak dapat lagi berperan untuk meningkatkan produksi nasional.  Dengan demikian jelaslah bahwa teori Keynes adalah teori ekonomi jangka pendek sebelum mencapai full employment.


Tipe-Tipe Suku Bunga

Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe suku bunga yaitu:

1. Real interest rate

Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation


2. Nominal interest rate.

Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.


Peran Suku Bunga

Berikut ini adalah peran suku bunga dalam perekonomian yaitu:

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat bunga. Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha (Sukirno, 1998)


Contoh Suku Bunga

Berikut adalah contoh dari suku bunga yaitu:

Seseorang meminjam uang sebesar Rp 2.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2011. Pinjaman harus dikembalikan sebanyak 4 kali angsuran yang besarnya sama pada akhir bulan maret, juni, September, dan Desember 2011. Jika besar bunga yang dikenakan pada orang tersebut 12% per tahun dan bunga tersebut adalah bunga nominal yang bersusun setiap 3 bulan. Berapakah besar setiap angsuran dan berapa pula besarnya bunga efektif per tahun?

Penyelesaian :

= 18% per tahun

m = 4 x pembayaran bunga per tahun

Bunga per 3 bulan = rm = 12%4 = 3%

A = P(A/P,i,n)

A = 2.000.000(A/P,3%,4)

A = 2.000.000(0,2690)

A = 538.000

Angsuran yang harus dibayarkan pada akhir bulan Maret, Juni, September, dan Desember masing-masing sebesar Rp 538.000,-

i= 1+0,1244-1 100%=12,551%

Tingkat suku bunga efektif per tahun sebesar 12,551%

Hubungan antara tingkat suku bunga efektif,i, dan tingkat suku bunga nominal,r, adalah:

rumus2

Tingkat suku bunga efektif menggambarkan perbandingan antara bunga yang dibayarkan untuk satu tahunnya terhadap jumlah uang pinjaman pokok yang diterima.Dengan m adalah frekuensi pembayaran bunga dalam satu periode bunga efektif.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Suku Bunga: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Teori, Tipe, Peran dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.