Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Strategi Pembelajaran? Mungkin anda pernah mendengar kata Strategi Pembelajaran? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, macam, fungsi, tujuan, istilah, unsur, komponen, ruang lingkup dan karakteristik . Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran ialah suatu perancangan yang mengandung susunan aktivitas yang dibentuk dalam suatu perbuatan yang dibentuk untuk memperoleh tujuan pendidikan tertentu.
Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai strategi pembelajaran, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Kemp
Menurut pendapat dari Kemp, strategi pembelajaran ialah suatu aktivitas pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan para peserta didik supaya tujuan pembelajaran dapat diperoleh secara baik dan benar.
2. Menurut Gerlach dan Ely
Menurut pendapat dari Gerlach dan Ely, strategi pembelajaran ialah arah yang dipilih untuk memberikan bahan pelajaran dalam lingkungan pembelajaran spesifik yang terdiri atas sifat, lingkup dan susunan aktivitas yang bisa menyampaikan keahlian belajar kepada peserta didik.
3. Menurut Frelberg dan Driscoll
Menurut pendapat dari Frelberg dan Driscoll, strategi pembelajaran ialah untuk memperoleh beraneka macam tujuan dalam menyampaikan bahan pelajaran pada beraneka macam tingkatan, untuk para peserta didik yang berbeda dalam bentuk yang berbeda pula.
Macam-Macam Strategi Pembelajaran
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam strategi pembelajaran, yakni sebagai berikut:
-
Strategi Pembelajaran Langsung
Ialah suatu strategi pembelajaran dengan kemampuang yang berfokus pada guru paling tinggi, tetapi strategi tersebut paling sering dipakai.
-
Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Ialah suatu strategi pembelajaran yang menunjukkan terdapat bentuk keikutsertaan para peserta didik yang paling tinggi karena guru hanya erfungsi sebagai pengkajian, penggambaran kesimpulandata dan pembentukan asumsi.
-
Strategi Pembelajaran Interaktif
Ialah suatu strategi pembelajaran interaktif yang melihat pada bentuk musyawarah dan saling beraneka di antara para peserta didik.
-
Strategi Pembelajaran Melalui Pengalaman
Ialah suatu strategi pembelajaran yang memakai metode induktif yang berfokus pada peserta didikdan juga berhubungan pada suatu kegiatan.
-
Strategi Pembelajaran Mandiri
Ialah suatu strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun terdapatnya inisiatif seseorang, kebebasan dan juga pengembangan diri.
Fungsi dan Tujuan Strategi Pembelajaran
Berikut ini terdapat fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran, yakni sebagai berikut:
- Memberikan isi pembelajaran kepada peserta didik.
- Menyiapkan informasi ataupun bahan materi yang dibutuhkan belajar untuk menunjukkan unjuk kerja.
Istilah Strategi Pembelajaran
Dikenal beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan Pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, diantaranya diartikan dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of begining something (cara memulai sesuatu). Oleh karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan sebagai “cara memulai pendekatan”. Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang pendekatan pembelajaran (instructional approach), misalnya yang ditulis oleh Gladene Robertson dan Hellmut Lang (1984: 5). Menurutnya, pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi 2 pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai kajian yang terus berkembang. Pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu kerangka umum dalam praktek profesional guru, yaitu serangkaian dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk:
- Mendukung kelancaran guru dalam proses pembelajaran;
- Membatu para guru menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajaran di kelas;
- Sebagai panduan bagi guru dalam menghadapi perubahan kurikulum; dan
- Sebagai bahan masukan bagi para penyusunan kurikulum untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran yang terintregasi.
Pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang, oleh Gladene Robertson dasn Hellmet Lang dimaknai selain sebagai kerangka umum untuk praktek profesional guru, juga dimaksudkan sebagai studi komperhensif tentang praktik pembelajaran maupun petunjuk pelaksanaannya. Selain itu, dokumen tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong para guru agar:
- Mengkaji lebih jauh tentang pendekatan-pendekatan pembelajaran yang lainnya;
- Menjadi bahan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilakukannya:
- Merupakan seni, seperti hanyya ilmu mengajar yang terus berkembang: dan
- Sebagai katalisator untuk mengembangkan profesional guru lebih lanjut.
Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario yang digunakan guru untuk membelajarkan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Diagram berikut memperliharkan dengan lebih jelas tentang hubungan antara model pembelajaran, pendekatan, stategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan keterampilan mengajar.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya. Model pembelajaran ini dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang melatar belakanginya.
Arends (1997) menyatakan “ the term teaching model refers to a particural approach to instruction that includes its goals, syntax environment, and management system” (istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungan, dan sistem pengelolaannya). Dengan demikian, maka model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Model pembelajaran mempunyai ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedue, ciri tersebut ialah :
- Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
- Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar.
- Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tsb dapat dilaksanakan dengan berhasil.
- Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
3. Metode Pembelajaran
Metode menurut J.R. david dalam Teaching Strategies for College Class Room (1976) ialah ”a way in achieving something” (cara untuk mencapai sesuatu). Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat metode pengeajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajarann. Unsur seperti sember belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi kelas, dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung strategi pembelajaran. Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah at-thariq (jalan-cara).
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siawa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tetutup kemungkinan beberapa metode berbeda dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboraturium, pengalaman lapangan dan debat.
4. Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang siswanya jumlah siswanya terbatas. Demikian pula dengan pengunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik, meskipun dalam koridor metode yang sama. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik. Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, tekknik menjelaskan, dan mendemonstrasikan. Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.
5. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya, terdapat dua orang yang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi , semetara itu yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang tersebut.
Dalam gaya pembelajaran, akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru. Hal ini sesuai dengan kemampuan, pengalamann, dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu dan sekaligus juga seni (kiat). Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
Unsur-Unsur Strategi Pembelajaran
Pembuatan suatu strategi pembelajaran meliputi keseluruhan penggunaan infoemasi yangg telah dikumpulkan dan menghasilkan suatu rencana yang efektif untuk menyajikan pengajaran bagi peserta didik. Kegiatan belajar merupakan suatu proses penyampaian informasi oleh fasilitator yaitu guru kepada sasaran kegiatan tersebut yaitu siswa. Dalam menyampaikan informasi tersebut diperlukan suatu strategi supaya informasi yang diberikan dapat diserap oleh siswa secara maksimal. Dalam pembuatan strategi informasi yang dikumpulkan dan meghasilkan rencana yang efektif untuk menyajkan pengajaran bagi siswa. Dalam hal ini diperlukan kemampuan untuk menggabungkan teori pelajaran dengan pengalaman mengenai peserta didik dan tujuan pembelajaran. Dalam pembuatan strategi pembelajaran ini Dick dan Carey menjelaskan ada empat elemen strategi pembelajaran:
-
Rangkaian/keurutan konten
Rangkaian/keurutan konten merupakan komponen pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan strategi pembelajaran. Dalam elemen ini pengajar mengelompokan konten yang merujuk pada keurutan sistem. Pengelompokan dimulai dari yang rendah ke tinggi. Dimulai dari kiri ke kanan semakin meninggi tingkatannya.
1. Pengelompokkan Pembelajaran
Hal yang tak kalah pentingnya dengan elemen nomor satu ini adalah pengelompokkan pembelajaran. Disini pengajar diminta untuk mengelompokkan kegiatan. Apakah akan menyampaikan informasi dalam satu waktu atau mengelompokkan beberapa tujuan pembelajaran yang saling berkaitan. Untuk menentukan hal itu perlu diperhatikan:
- Tingkat usia para peserta didik
- Kompleksitas materi
- Jenis pembelajaran yang berlangsung
- Seberapa bervariasimya kegiatan pengajaran
- Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyampaikan tujuan
-
Komponen Belajar
Elemen berikutnya adalah penjelasan tentang komponen pembelajaran untuk seperangkat beba pembelajaran. Mengajar merupakan hal yang disengaja dirancang sedemikian rupa guna untuk penyampaian informasi dari guru ke siswa untuk mendukung proses pembelajaran internal. Dalam hal ini perlu diperhatikan peristiwa apa saja yang dapat mendukung peristiwa tersebut. Gagne menjelaskan peristiwa yang mendukung kegiatan ini ada 9:
1. Mendapatkan Perhatian
Untuk mendapatkan perhatian dari siswa ini tidak mudah namun tidak sulit. Akan menjadi mudah jika guru sudah tahu benar apa yang disukai siswa dan akan menjadi sulit ketika guru tidak tahu tentang siswanya. Cara untuk mendapatkan perhatian ini bisa dengan cara pemutaran video yang berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang disampaikan atau dengan memakai pertanyaan menyelidik sepeti: “Apa yang menyebabkan benda jatuh selalu kebawah?” hal ini akan menarik keingintahuan dari para siswa dan pada akhirnya siswa akan berminat dalam mengikuti pelajaran. Selain itu John Keller menjelaskan bagaimana memotivasi siswa agar menjadi tertarik ke bahan ajar, yaitu dengan model motivasi ARCS( Attention = perhatian, Relevance = relevan, Confidence = keyakinan, Satisfaction = (kepuasan).
(a) Attention (perhatian) : mendapat perhatian dari siswa merupakan prasyarat dalam kegiatan belajar mengajar. Mendapatkan perhatian mungkin akan mudah namun mempertahankannya mungkin akan lebih sulit.
(b) Relevance (relevan) : bagaimana membuat pengajaran menjadi relevan dengan kebutuhan peserta didik baik di masa kini maupun di masa yang akan datang, mungkin dengan menggunakan kata-kata “Kalian akan membutuhkna ini di masa yang akan datang” karena siswa yang muda kebanyakan bersifat acuh dan tidak mau tahu di masa yang akan atang yang penting masa kini.
(c) Confidence (keyakinan) : keyakinan akan menambah daya dobrak peserta didik dalam belajar akan semakin tinggi. Membuat sebuah keyakinan bahwa usaha dan hasil yang di peroleh siswa merupakan hasil dari kerja kerasnya bukan merupakan suatu keberuntungan semata.
(d) Satisfaction (kepuasan) : Orang akan lebih percaya diri jika dibuat sadar akan tugas dan hadiah dari kesuksesan.
2. Menginformasikan Tujuan Pembelajaran Kepada Peserta Didik
Siswa perlu diberitahukan tentang tujuan pembelajaran. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran dari siswa sudah sesuai dengan tujuan atau belum. Dalam beberapa kasus mungkin tidak perlu diberitahukan tujuan pembelajarannya karena siswa sudah tahu sendiri seperti dalam pelajaran sepakbola tentu siswa akan tahu tujuan dari pelajaran itu adalah agar mereka mampu untuk bermain sepakbola. Namun ada juga yang harus diberitahukan ke siswa tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan.
3. Merangsang pengulangan kembali sebagai prasyarat belajar
Melakukan pengulangan kembali sebagai pengantar materi yang baru akan berdampak positif bagi siswa. Dengan pengulangan kemampuan mengingat siswa akan meningkat. Pengulangan ini dilakukan dengan cara siswa disuruh menuturkan kembali apa yang telah dia pahami pada materi sebelumnya untuk kemudian guru akan memberikan jembatan untuk menuju ke materi berikutnya.
4. Menyajikan material ajar
Peristiwa ini terjadi ketika ada informasi baru yang akan disampaikan ke siswa. Misalnya ada fakta-fakta baru yang terdapat dalam materi baru maka fakta tersebut harus dikomunikasikan ke peserta didik dalam berbagai bentuk. Jika mereka harus belajar ketrampilan motorik, maka keterampilan tersebut harus dilakukan. Hal ini penting sebab rangsangan yang disajikan dengan tepat merupakan bagian dari peristiwa pembelajaran. Misalnya dalam mata pelajaran bahasa inggris siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dalam bahasa inggris maka tidak perlu guru memberikan pertanyaan dalam bahasa Indonesia ataupun menuliskannya dalam bahasa Inggris. Jika menggunakan rangsangan yang kurang tepat guru akan berakhir dengan mengajarkan keterampilan yang salah. Elemen yang penting dalam mengajar adalah menyajikan contoh dan non-contoh. Dimana contoh adalah hal yang berkaitan dengan materi ajar sementara non-contoh adalah sesuatu yang tidak ada keterkaitannya dengan konsep materi yang akan disajikan.
5. Menyediakan Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling merupakan komunikasi antara siswa dengan guru dalam tujuannya untuk membantu membimbing siswa dalam menghadapi masalah kaitannya dalam belajar. Siswa menceritakan masalah belajar yang dihadapinya sementara guru semestinya memberikan saran dan masukkan guna mengatasi masalah tersebut. Terkadang ada siswa yang sama sekali tidak memerlukan masukkan dalam bimbingan konseling karena sudah bisa mengatasi masalahnya sendiri namun ada juga siswa yang setres bila tidak diberi bimbingan konseling dalam menghadapi masalahnya. Maka dari itu guru harus berperan penting disini dalam memberikan bimbingan konseling agar siswanya tidak terjadi setres.
6. Membangun kinerja (praktik)
Peristiwa berikutnya adalah bagaimana siswa dalam mempraktikkan apa yang telah dia pelajari dalam materi yang diajarkan. Praktik pertama biasanya akan sama persis dengan materi yang telah disampaikan untuk kemudian dalam praktik berikutnya akan ada pengembangan-pengembangan yang lebih luas dari materi.
Praktik-praktik harus mencakup unsur-usur:
- Harus jelas menentukan format praktik dan sifat respon siswa
- Harus relevan dengan tujuan
- Harus mendapatkan kinerja yang tepat sesuai yang dinyatakan dalam tujuan
- Harus menghadirkan ketentuan yang tepat sebagaimana dinyatakan dalam tujuan
- Praktik secara individual maupun kelompok perlu dilakukan
- Praktik harus diberikan sesering dan segera setelah instruksi dilakukan
7. Memberikan Umpan Balik
Peserta didik tidak hanya dibekali dengan keterampilan praktik namun juga harus diberikan umpan balik atas kinerja yang mereka lakukan. Umpan balik dapat berupa lisan, tulisan, maupun komputerisasi. Umpan balik berguna bagi siswa untuk mengetahui bagaimana kinerjanya untuk kemudian akan di tingkatkan lagi bila belum memuaskan dan untuk dipertahankan apabila sudah sangat memuaskan. Umpan balik yang baik harus mencakup unsur-unsur:
- Harus memberikan komentar tentang komentar kinerja peserta didik
- Harus diberikan sesegera dan sesering mungkin
- Jika memungkinkan, berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan mereka sendiri
- Harus mempertimbangkan penggunaan umpan balik; pengetahuan tentang hasil, pengetahuan tentang hasil yang benar, analisis (berkaitan dengan kriteria), dan pemberian motivasi (reinforcement).
8. Menilai Kinerja
Dalam peristiwa ini guru memunculkan kinerja dari peserta didik untuk menentukan apakah pembelajaran yang diinginkan telah terjadi. Siswa dinilai untuk menentukan apakah instruksi tersebut telah memenuhi rencana tujuan juga untuk mengetahui apakah setiap siswa telah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum.
9. Meningkatkan Retensi dan Transfer
Banyak orang merasa bahwa ketika sudah test proses pembelajaran itu juga selesai. Namun sebagai langkah terakhir adalah dengan mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar itu di dalam kehidupan nyata. Siswa kebanyakan akan bingung ketika harus mengimplementasikan pelajaran yang telah dipelajari ke kehidupan dunia nyata meskipun nilai dalam pelajarannya bagus. Cara terbaik untuk membantu dalam retensi dan transfer adalah menyediakan konteks yang berarti untuk menyajikan pengajaran. Ciptakan sebuah “ruang kelas” lingkungan belajar yang mendekati konteks dunia nyata sedekat mungkin, sehingga ketika peserta didik masuk ke dunia nyata, perubahannya tidak akan terlalu besar.
Dari bahasan mengenai “sembilan peristiwa pembelajaran” diatas dapat kita catat bahwa masing-masing peristiwa berkaitan dengan proses pembelajaran internal.
Peristiwa Pengajaran | Hubungan dengan Proses Belajar |
Mendapatkan perhatian | Penerimaan pola impuls/rangsangan saraf |
Menginformasikan tujuan kepada siswa | Mengaktifkan proses kontrol |
Merangsang mengingat kembali sebelum belajar | Mengulang kembali pembelajaran sebelumnya agar ingatan bekerja |
Menyajikan materi | Menekankan ciri-ciri untuk persepsi selektif |
Memberikan bimbingan belajar | Pengkodean semantik; isyarat untuk mengulang kembali |
Memunculkan kinerja | Mengaktifkan pengorganisasian respons |
Memnberi umpan balik | Membangun reinforcement/penguatan |
Menilai kinerja | Mengaktifkan retrieval; memungkinkan penggunaan penguatan |
Meningkatkan retensi dan transfer | Memberikan isyarat dan strategi untuk retrieval |
-
Pengelompokan Peserta Didik
Unsur berikutnya dari strategi pembelajaran adalah deskripsi tentang bagaimana siswa akan dikielompokkan dalam pembelajaran. Hal utama yang dipertimbangkan adalah apakah ada persyaratan untuk interaksi sosial yang secara eksplisit dinyatakan pada tujuan, di lingkungan kinerja, dalam komponen tertentu pembelajaran yang direncanakan, atau dalam pandangan pribadi.
-
Pemilihan Media dan Sistem Pengajaran
Dalam proses pembelajaran harus memperhatikan pemilihan sistem penyampaian untuk keseluruhan pembelajaran, sesuai dengan media yang akan digunakan untuk menyajikan informasi dalam pengajaran. Dick dan Carey (Majid:2014) menyatakan beberapa pertimbangan dalam memilih media pembelajaran diantaranya pemilihan media untuk domain belajar, pertimbangan lainnya dalam pemilihan media serta kognisi siswa.
Komponen Strategi Pembelajaran
Berikut ini adalah beberapa komponen strategi pembelajaran yaitu:
1. Guru
2. Peserta didik
3. Tujuan
4. Bahan pelajaran
5. Kegiatan pembelajaran
6. Metode
7. Alat
8. Sumber belajar
9. Evaluasi
10. Situasi atau lingkungan
Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran
Sesuai dengan isi pendahuluan makalah ini, strategi belajar mengajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sementara ruang lingkup adalah cakupan atau batasan yang menjadi pembahasan dan objek stategi pembelajaran. Sehingga ruang lingkup strategi belajar mengajar adalah batasan atau cakupan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup strategi belajar mengajar tersebut meliputi ; materi, media, pendekatan-pendekatan, alokasi waktu, metode, pola pembinaan terpadu, kompetensi dasar peserta didik dan evaluasi.
Karakteristik Strategi Pembelajaran
Rangke L Tobing, dkk (1990:5) mengidentifikasi lima karakterististik suatu strategi atau model pembelajaran yang baik, yang meliputi berikut ini:
- Prosedur ilmiah, yaitu Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang sistematik untuk mengubah tingkah laku siswa atau memiliki sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru-siswa.
- Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan, yaitu Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci mengenai penampilan siswa.
- Spesifikasi lingkungan belajar, yaitu Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi lingkungan dimana respon siswa diobservasi.
- Kriteria penampilan, yaitu Suatu model pembelajaran menunjuk kriteria penerimaaan penampilan yang diharapkan dari para siswa. Model pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari siswa yang dapat didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.
- Cara-cara pelaksanaannya, yaitu Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjuk reaksi siswa dan interaksinya dengan lingkungan.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Strategi Pembelajaran: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Fungsi, Tujuan, Istilah, Unsur, Komponen, Ruang Lingkup dan Karakteristik Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.