Siklus Batuan

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Siklus Batuan? Mungkin anda pernah mendengar kata Siklus Batuan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, proses dan contoh siklus batuan . Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Siklus Batuan

Pengertian Siklus Batuan

Siklus batuan adalah model umum yang menggambarkan bagaimana berbagai proses geologi menciptakan, memodifikasi, dan memengaruhi batuan. Model ini menunjukkan bahwa asal mula semua batuan pada akhirnya dapat ditelusuri kembali ke pemadatan magma cair. Magma terdiri dari campuran sebagian elemen dan senyawa yang umumnya ditemukan di bebatuan. Magma ada tepat di bawah kerak bumi yang padat di zona interior yang dikenal sebagai mantel. Batuan beku disebut juga batuan gunung berapi terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi magma karena bermigrasi lebih dekat ke permukaan bumi. Jika proses kristalisasi terjadi di permukaan bumi, batuan yang terbentuk disebut batuan beku ekstrusif. Batuan intrusif adalah batuan yang terbentuk di dalam litosfer bumi yang padat. Batuan intrusif dapat dibawa ke permukaan bumi melalui proses denudasi dan berbagai proses tektonik.


Semua jenis batuan dapat didekomposisi secara fisik dan kimia oleh berbagai proses permukaan yang dikenal sebagai pelapukan. Pecahan-pecahan batuan yang diciptakan oleh pelapukan sering diangkut ke permukaan dengan proses erosi melalui aliran, gletser, angin, dan gravitasi. Ketika pecahan batuan ini diendapkan sebagai sedimen permanen, proses penguburan, kompresi, dan perubahan kimia dapat memodifikasi bahan-bahan ini dalam jangka waktu yang lama untuk menghasilkan batuan sedimen. Sejumlah proses geologis, seperti pelipatan tektonik dan patahan, dapat mengerahkan panas dan tekanan pada batuan beku dan batuan sedimen yang menyebabkannya diubah secara fisik atau kimia. Batuan yang dimodifikasi dengan cara ini disebut batuan metamorf. Semua jenis batuan yang dijelaskan di atas dapat dikembalikan ke interior bumi oleh gaya tektonik di daerah yang dikenal sebagai zona subduksi. Begitu berada di bagian dalam bumi, tekanan dan suhu ekstrem mencairkan batu itu kembali ke magma untuk memulai siklus batuan lagi.

Baca Lainnya :  Surat Tugas

Jenis Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya

Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.

Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan. Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai berikut.

a. Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dan gabro.


b. Batuan Beku Luar

Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.


c. Batuan Beku Korok

Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.


Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.


1. Batuan Sedimen Klastis

Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.

Baca Lainnya :  Pengertian Email

2. Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.


3. Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.


Batuan Malihan (Batuan Metamorfosis)

Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut:

a. Batuan Malihan Kontak

Batuan malihan kontak atau thermal terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu kapur.


b. Batuan Malihan Dinamo

Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).


c. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik

Batuan malihan thermal-pneumatolik, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.


Proses Pada Siklus Batuan

Berikut ini adalah beberapa proses yang terjadi pada proses batuan yaitu sebagai brikut:

1. Perhatikan ilustrasi berikut

Proses yang ditunjukkan oleh huruf D adalah
a. melelehnya batuan menjadi magma akibat suhu tinggi
b. perubahan susunan mineral akibat tekanan dan suhu
c. pecahnya batuan yang kemudian terlitifikasi
d. menembusnya magma dalam lapisan batuan
e. mengendapnya sisa-sisa makhluk hidup


2. Perubahan batuan yang diberi tanda X pada gambar, terjadi karena

a. Suhu dan tekanan
b. Suhu rendah dan pengendapan
c. Tekanan dan pengendapan
d. Erosi dan pengangkutan
e. Pengangkutan dan pengendapan


3. Perhatikan gambar Siklus Batuan berikut

Angka 2 seperti gambar pada siklus batuan berikut adalah…
a. sedimen
b. batuan beku
c. batuan sedimen
d. batuan beku luar
e. batuan metamorf

Baca Lainnya :  Sumber Daya Alam

4. Perhatikan siklus batuan berikut

Proses pelapukan dan sedimentasi pada siklus batuan ditunjukkan oleh angka
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5


5. Batuan angka 3 dan 5 sesuai ilustrasi gambar siklus batuan terbentuk karena porses

A. Suhu dan tekanan tinggi
B. Pelarutan dan suhu tinggi
C. Pengangkutan dan suhu tinggi
D. Pelarutan dan tekanan tinggi
E. Pengangkutan dan pembekuan


Contoh Siklus Batuan

Siklus batuan atau Rock Cycle dapat dikatakan sebagai perputaran batuan yang artinya adalah perubahan dari satu jenis batuan menjadi jenis batuan lainnya.Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma yang kebudian dapat menjadi batuan beku kembali. Jika boleh dianalogikan rock cycle ini seperti siklus air yang berasal dari air kemudian mengalami sebuah siklus yang pada akhirnya menjadi air kembali. Salah satu penyebab terjadinya siklus batuan ini adalah pelapukan. Pelapukan dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

Pelapukan secara fisika

Pelapukan secara fisika melibatkan perubahan suhu dari panas ke dingin yang kemudianakanmembuat batuan mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuatrekahan-rekahan yang ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-prosesfisika tersebut dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yanglebih kecil lagi.


Pelapukan secara kimia

Pelapukan secara kimia terjadi akibat larutan kimia yang bereaksidengan batuan. Contohnya adalah larutan HCl akan bereaksi dengan batu gampin. Air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan, salah satu contohnya adalah hujan asam yang mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimia.


Pelapukan biologi

Pelapukan secara biologi disebabkan oleh mahluk hidu.Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan olehgangguan dari akar tanaman yang cukup besar.Akar-akar tanaman yangbesar ini mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapatmemecah batuan menjadi bagian yang lebih kecil lagi.


Contoh Batuan

Berikut ini adalah beberapa contoh dari batuan yaitu:

  1. Batuan beku dalam : Granit, Diorit, Senit
  2. Batuan beku luar : Basal, Apung, Andesit
  3. Batuan sedimen klastik : Konglomerat Breksi, Pasir
  4. Bataun sedimen kimiawi : Halid, Fraternit, Gips
  5. Batuan sedimen Organik : Bara, Karang, Gambut
  6. Batuan sedimen aeris : Seris, Barchan, Bukit pasir
  7. Batuan sediemen glacial : Monera, Drumdin, Gletser
  8. Batuan sedimen aquatic : Gosong pasir, Natural levee, Lempung
  9. Batuan sedimen marine : Terumbu karang
  10. Batuan metamorf kontak : Marmer, Kuarsit, Tanduk
  11. Batuan metamorf Dinamo : Sabale, sekis, Filit
  12. Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik : Genes, Amfibiolit, Grafit

Demikian Penjelasan Materi Tentang Siklus Batuan: Pengertian, Jenis, Proses dan Contoh Siklus Batuan  Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.