Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sikap Kerja? Mungkin anda pernah mendengar kata Sikap Kerja? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, faktor, macam, sikap dan aspek. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Sikap Kerja
Kenneth (1992 : 129) menjelaskan bahwa sikap kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan.
Sikap kerja sebagai tindakan yang akan diambil karyawan dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Sikap kerja dapat dijadikan indikator dalam sebuah pekerjaan dapat berjalan lancar atau tidak, masalah antar karyawan ataupun atasan dapat mengakibatkan terabaikannya sikap kerja.
Sikap kerja sebagai kecenderungan pikiran dan perasaan puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya. Indikator karyawan yang merasa puas pada pekerjaannya akan bekerja keras, jujur, tidak malas dan ikut memajukan perusahaan. Sebaliknya karyawan yang tidak puas pada pekerjaannya akan bekerja seenaknya, mau bekerja kalau ada pengawasan, tidak jujur, yang akhirnya dapat merugikan perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa sikap kerja merupakan pikiran dan perasaan puas atau tidak puas, suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya dengan kecenderungan respon positif atau negatif untuk memperoleh hal yang diinginkannya dalam pekerjaannya.
Sikap kerja ini menunjukan respon-respon setiap orang berupa emosional terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan, tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan, dan rasa percaya diri ketika bekerja. Tingkah laku tersebut yang mencerminkan sikap kerja yang dimiliki seseorang ketika bekerja.
Sikap kerja yang berupa afektif berasal dari cerminan diri sendiri untuk menanggapi hal yang dialaminya, apabila seseorang merasa terpancing emosionalnya ketika bekerja dia akan merespon pekerjaan tersebut dengan positif atau negatif. Sebagai contoh, seseorang dengan sikap kerja positif tidak akan mempermasalahkan fasilitas tempat kerja ketika orang tersebut sudah nyaman dengan pekerjaan yang ia kerjakan. Sebaliknya, apabila soseorang memiliki sikap kerja negatif tidak akan nyaman walaupun dengan fasilitas tempat kerja yang terjamin.
Faktor yang Mempengaruhi Sikap Kerja
Blum and Nylon (2008) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi sikap kerja antara lain:
- Kondisi kerja, meliputi lingkungan fisik maupun sosial berpengaruh terhadap kenyamanan dalam bekerja.
- Pengawasan atasan, pengawasan dan perhatian yang baik dari atasan dapat mempengaruhi sikap dan semangat kerja.
- Kerja sama dari teman sekerja, adanya kerja sama dari teman sekerja juga berpengaruh dengan kualitas dan prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Kesempatan untuk maju, jaminan terhadap karir dan hari tua dapat dijadikan salah satu motivasi dalam sikap kerja.
- Keamanan, rasa aman dan lingkungan yang terjaga akan menjamin dan menambah ketenangan dalam bekerja.
- Fasilitas kerja, fasilitas kerja yang memadai berpengaruh terhadap terciptanya sikap kerja yang positif.
- Imbalan, rasa senang terhadap imbalan yang diberikan baik berupa gaji pokok maupun tunjangan mempengaruhi sikap dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Sikap kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekstrnal dari orang yang bersangkutan. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri, meliputi emosional, psikologis terhadap pekerjaan, kedekatan dengan rekan kerja, dan kenyamanan yang tercipta dari diri sendiri. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar atau faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor eksternal juga sangat berperan dalam pembentukan sikap seseorang. Faktor ini meliputi kondisi pekerjaan, hubungan kerja, rasa aman, lingkungan kerja, dan fasilitas dalam bekerja. Semakin tinggi tingkat kenyamanan seseorang ketika bekerja maka sikap kerja positif yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Sebagai contoh orang yang selalu bekerja dengan semangat, hasil pekerjaan selalu memuasakan, tidak pernah mengeluh dan putus asa ketika mendapatkan kesulitan maka sikap kerja yang terlihat dari orang tersebut merupakan sikap kerja positif. Sebaliknya, apabila orang mendapat pekerjaan mengeluh, tidak bersemangat, sering mengumpat saat bekerja, putus asa saat mendapatkan kesulitan dalam bekerja, selalu ingin segera menyelesaikan pekerjaan tanpa melihat hasilnya maka sikap kerja yang tampak dari orang tersebut merupakan sikap kerja negatif.
Kedua contoh dari sikap kerja orang atau karyawan dapat memperlihatkan indikator dari sikap kerja positif dan sikap kerja negatif. Ciri-ciri dalam sikap kerja tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui sikap kerja seseorang dengan hanya memperhatikan dalam waktu yang singkat, sehingga dapat diketahui sikap kerja yang terbentuk dari orang tersebut.
Macam-Macam Sikap Kerja
Di bawah ini adalah beberapa macam-macam sikap kerja antara lain sebagai berikut:
- Sikap kerja yang efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas.
- Sikap kerja yang efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat.
- Cepat artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan.
- Hemat artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun.
- Tepat artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang dicita-citakan tercapai.
- Selamat artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-kemacetan.
Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut:
- Masainkubasi.
- Analisis sumber perencanaan.
- Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan.
- Sikap kerja prestatif adalah bersikap atau berperilaku kerja prestatif merupakan salah satu modal dasar untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Prestatif dalam hal ini mempunyai arti bahwa seorang yang berwirausaha mempunyai sikap yang selalu berambisi ingin maju dalam segala bidang. Mengapa perilaku kerja prestatif perlu dilakukan? Berikut ini adalah 3 alasan utama yang mengharuskan untuk berperilaku kerja prestatif.
- Persaingan bebas
- Perubahan yang semakin cepat
- Derasnya situs informasi yang semakin luas
Pada poin pertama ada hakekat dari persaingan bebas adalah persaingan yang bebas (tetap sehat) dalam segala bidang yang terdapat tiga kemungkinan yaitu menang, bertahan atau kalah. Point yang kedua adalah perubahan yang semakin cepat di dalam segala bidang terutama dalam perkembangan IPTEK, ini juga akan membuat segala informasi dapat diperoleh masyarakat luas dengan sangat cepat.
Ciri-Ciri Sikap Kerja
Dibawah ini adalah Ciri-ciri sikap kerja yang baik yaitu sebagai berikut:
-
Kompentensi
Sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang anda miliki harus memberikan dukungan pada anda untuk melakukan pekerjaan anda dengan baik.
-
Kehandalan
Orang-orang dapat bergantung pada anda untuk datang tepat waktu, menyerahkan pekerjaan anda disaat yang seharusnya siap.
-
Kejujuran
Anda harus mengatakan hal yang sebenarnya, baik didepan atasan maupun bawahan.
-
Integritas
Anda harus dikenal karena prinsip anda yang konsisten.
-
Menghormati Sesama
Memperlakukan semua orang sehingga mereka merasa berarti harus merupakan bagian dari pendekatan anda.
-
Mengembangkan diri
Teruslah mengembangkan ketrampilan atau pengetahuan anda mengikuti perkembangan teknologi secara uptudate.
-
Berfikirlah positif
Tidak seorang pun menyukai sikap pesimis. Memiliki sikap optimis dan berusaha untuk menjadi pemecah masalah bisa membuat perbedaan yang besar.
-
Saling memberi dukungan
Anda bisa berbagi masalah dengan rekan-rekan, berikan kesempatan pada mereka untuk menunjukan bagaimana melakukan sesuatu dengan benar, dan sekali meminjamkan telingga bila diperlukan.
-
Tetaplah fokus pada pekerjaan
Jangan biarkan kehidupan pribadi anda berdampak pada pekerjaan anda, dan jangan habiskan waktu anda untuk memberi perhatian pada masalah-masalah pribadi.
-
Dengarkanlah dengan hati-hati
Orang-orang ingin didengar, sehingga anda memberi meraka kesempatan untuk menjelaskan ide-ide mereka dengan benar.
Aspek-Aspek Sikap Kerja
Di bawah ini adalah uraian singkat yang menggambarkan aspek-aspek dalam psikogram. Adapun penjelasan yang lebih rinci dan utuh, dapat dicermati dalam deskripsi berikut ini:
1. Ketekunan
TS | Mampu mengerjakan tugas-tugas monoton dalam rentang waktu panjang, dengan kualitas yang baik. |
T | Mampu mengerjakan tugas-tugas monoton dalam rentang waktu yang relatif panjang. |
C+ | Mampu mengerjakan tugas-tugas yang bersifat monoton dalam tekanan pekerjaan. |
C | Mampu mengerjakan tugas-tugas yang bersifat monoton. |
C- | Mampu mengerjakan tugas-tugas yang bersifat monoton selama tidak berada dalam tekanan pekerjaan. |
R | Mampu mengerjakan tugas-tugas monoton, dalam rentang waktu yang relatif pendek. |
RS | Manya mampu mengerjakan tugas-tugas monoton, dalam rentang waktu pendek, dan seringkali melakukan kesalahan. |
2. Kegigihan
TS | Mampu mengerahkan daya upaya secara efektif, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan. |
T | Tidak mudah menyerah menghadapi permasalahan. |
C+ | Mampu mengerahkan daya upaya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam situasi apapun. |
C | Mampu mengerahkan daya upaya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. |
C- | Mampu mengerahkan daya upaya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, namun seringkali masih memerlukan dukungan lingkungan. |
R | Mempunyai keinginan untuk maju, tetapi mudah menyerah apabila menghadapi permasalahan. |
RS | Mudah menerima keadaan, serta kurang mempunyai keinginan untuk maju. |
3. Ketelitian
TS | Hampir tidak pernah melakukan kesalahan dalam bekerja. |
T | Cermat dalam bekerja, namun sesekali masih melakukan kesalahan. |
C+ | Cukup cermat dalam bekerja, masih melakukan kesalahan dalam jumlah yang wajar, tetapi tidak mudah terpengaruh tekanan pekerjaan. |
C | Cukup cermat dalam bekerja, namun masih melakukan kesalahan dalam jumlah yang wajar. |
C- | Ukup cermat dalam bekerja, masih melakukan kesalahan dalam jumlah yang wajar, tetapi mudah terpengaruh tekanan pekerjaan. |
R | Kurang cermat dalam bekerja, banyak melakukan kesalahan. |
RS | Ceroboh dalam bekerja, jumlah kesalahan melebihi toleransi. |
4. Kecepatan Kerja
TS | Tempo kerja sangat menonjol, mampu menyelesaikan banyak tugas dalam waktu relatif singkat. |
T | Mampu menyelesaikan tugas lebih cepat daripada kebanyakan orang. |
C+ | Mampu bekerja dengan cepat pada setiap situasi. |
C | Mampu bekerja dengan cepat. |
C- | Mampu bekerja dengan cepat selama tidak mendapatkan tekanan dalam pekerjaan. |
R | Mampu menyelesaikan tugas, namun memerlukan waktu yang lebih panjang. |
RS | Lamban, kurang produktif dalam hal kuantitas kerja. |
5. Motivasi Berprestasi
TS | Tidak puas dengan capaian saat ini, selalu berusaha untuk meningkatkan standar kinerja secara mandiri. |
T | Merespon positif terhadap fasilitasi perusahaan untuk meningkatkan standar kinerja. |
C+ | Mempunyai keinginan untuk meningkatkan standar kinerja, meskipun perusahaan telah menyatakan puas dengan kinerjanya. |
C | Mempunyai keinginan untuk meningkatkan standar kinerja. |
C- | Mempunyai keinginan untuk meningkatkan standar kinerja, namun cenderung mudah puas dengan kinerjanya. |
R | Cukup puas dengan standar kinerja yang telah dicapai. |
RS | Kurang tergerak untuk meningkatkan standar kinerja. |
6. Sistematika Kerja
TS | Sangat runtut dan teratur sehingga terkesan sangat hati-hati dalam bekerja. |
T | Mampu bekerja secara runtut dan teratur, meskipun mengerjakan tugas yang kompleks. |
C+ | Mampu bekerja dengan runtut dan teratur, sehingga pekerjaan menjadi lebih sederhana dan terorganisir. |
C | Mampu bekerja dengan runtut dan teratur. |
C- | Mampu bekerja dengan runtut dan teratur, namun seringkali masih kurang konsisten dengan cara kerja tersebut. |
R | Kurang runtut dan teratur dalam bekerja, namun masih dapat menyelesaikan tugas-tugas sederhana. |
RS | Bekerja secara serampangan. |
7. Daya Tahan
TS | Menyukai tantangan, serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang berat dan dinamis. |
T | Mampu menyelesaikan tugas-tugasnya, meskipun memperoleh beban kerja yang relatif berat. |
C+ | Mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh perusahaan, terkesan cukup telaten dan gigih. |
C | Mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh perusahaan. |
C- | Mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh perusahaan, namun terkesan kurang telaten dan gigih. |
R | Mampu menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat rutinitas, tetapi kurang pruduktif dalam tugas-tugas yang lebih kompleks. |
RS | Mudah tertekan oleh beban pekerjaan, sehingga menjadi tidak produktif. |
8. Inisiatif
TS | Ada kemauan yang kuat untuk mengambil peran yang berarti, sehingga bersedia untuk mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya belum diatur secara khusus oleh perusahaan. |
T | Tanggap terhadap tugas-tugas yang mendukung pekerjaan, diluar tugas-tugas pokok. |
C+ | Mampu merespon tuntutan pekerjaan secara mandiri, serta mempunyai minat atas kegiatan-kegiatan lain yang mendukung tugas pokoknya. |
C | Mampu merespon tuntutan pekerjaan secara mandiri. |
C- | Mampu merespon tuntutan pekerjaan secara mandiri, namun terlihat agak pasif dan cukup puas bila telah menyelesaikan tugas pokok. |
R | Mempunyai kemauan untuk bekerja, namun memerlukan pengarahan yang bersifat kongkrit. |
RS | Kurang antusias dalam bekerja, memerlukan umpan balik yang intensif. |
9. Kedisiplinan
TS | Mampu bekerja sesuai prosedur, sekaligus merencanakan suatu sistem yang berkenaan dengan penegakkan disiplin. |
T | Mampu bekerja sesuai prosedur, sekaligus menjalankan penegakkan disiplin ketika terjadi pelanggaran disiplin. |
C+ | Mampu dan terlihat menyukai cara kerja prosedural. |
C | Mampu bekerja sesuai prosedur. |
C- | Mampu bekerja sesuai prosedur, tetapi sebenarnya lebih nyaman bekerja dengan prosedur yang tidak terlalu mengikat. |
R | Sesekali bekerja tidak sesuai dengan prosedur. |
RS | Kurang memperhatikan prosedur, seringkali bekerja dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan prosedur. |
10. Responsifitas
TS | Dapat segera mengambil tindakan yang efektif untuk merespon suatu permasalahan. |
T | Dapat segera memberikan respon pada saat yang dibutuhkan. |
C+ | Tanggap terhadap permasalahan, terkesan cukup cekatan. |
C | Tanggap terhadap permasalahan. |
C- | Tanggap terhadap permasalahan, namun terkesan agak lamban. |
R | Dapat memberikan respon, tetapi kurang mampu mengambil tindakan yang tepat. |
RS | Lamban dan kurang memahami permasalahan. |
Contoh Sikap Kerja
Berikut ini terdapat beberapa contoh sikap kerja, yakni sebagai berikut:
- Mampu untuk melakukan introspeksi diri
Hal ini dikarenakan introspeksi diri merupakan sebuah langkah awal dari sikap untuk melakukan kegiatan kerja keras, pantang menyerah, dan ulet. Terlebih apabila hal ini mempelajari tentang kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri anda.
- Mampu untuk melakukan motivasi terhadap dirinya sendiri
Hal ini dikarenakan dengan cara mampu untuk melakukan motivasi diri maka kita akan dapat tetap mampu untuk bekerja keras, pantang menyerah dan juga ulet.
- Memiliki sebuah keyakinan yang dimana bersifat positif
Hal ini dikarenakan dengan memiliki sikap mental positif akan mampu untuk dapat melakukan perwujudan terhadap hal apa yang dimana akan dapat kita lakukan.
- Memiliki sebuah bentuk akan fokus terhadap diri yang ada pada sebuah tujuan
- Memiliki sikap untuk berani terhadap segala macam bentuk resiko yang ada
Demikian Penjelasan Materi Tentang Sikap Kerja: Pengertian, Ciri, Faktor, Macam dan Aspek Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.