Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sel Lemak? Mungkin anda pernah mendengar kata Sel Lemak? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, fungsi, struktur, letak, sifat, komponen, klasifikasi, metabolisme, proses, reaksi dan dampak. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Sel Lemak
Sel Lemak ialah sel yang membentuk membran lemak dan mempunyaiu fungsi pokok menjadi lokasi menyimpan lemak. Pengertian lain dari sel lemak ialah membran ikat longgar yang memenuhi ruang antar orang dengan membran untuk menyiapkan bantuan struktural dan metabolik.
Ciri-Ciri Sel Lemak
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri sel lemak, yakni sebagai berikut:
- Berbentuk berat pada saat larut dalam air
- Elemennya kaya akan zat karbo
Fungsi Sel Lemak
Berikut ini terdapat beberapa fungsi sel lemak, yakni sebagai berikut:
- Berfungsi dalam proses mengelolahan temperatur tubuh
- Membagikan penjagaan dari cidera fisik maupun sebagai ganjalan
- Bisa berfungsi menjadi media penyimpanan energi
- Bisa berfungsi mensekresikan beberapa hormon
Struktur Sel Lemak
Berikut ini terdapat beberapa struktur sel lemak, yakni sebagai berikut:
Kebanyakan sel yang dijumpai dalam membran sel lemak ialah sel yang berisi titisan lemak dan kolesteril ester. Sama seperti kebanyakan sel yang terdapat di dalam tubuh, sel lemak mempunyai sitoplasma, jaringan sel dan nukleus. Struktur dari sel terdapat bisa membesar atau mengecil tergantung jumlah lemak yang disimpan dan dipakai.
Letak Sel Lemak
Berikut ini terdapat beberapa letak sel lemak, yakni sebagai berikut:
- Susunan obat ataupun vaksin di bawah kulit
- Sekeliling jantung
- Sekeliling ginjal
- Membran saraf
- Sumsum tulang belakang
- Payudara
- Bokong
- Paha
- Rongga perut
- Bantalan sekitar sendi
- Posterior bola mata
- Punggung atas, leher, bahu dan sepanjang tulang belakang
Sifat-Sifat Lemak
Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat lemak yaitu:
1. Sifat Fisis Lemak
- Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
- Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
- Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)
- Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia Lemak
-
Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi umum:
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
Contoh soal:
-
Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya
Gambar:
Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.
Contoh soal:
-
Hidrogenasi
Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.
Komponen Penyusun Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa. Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadang-kadang Fosforus(P) serta Nitrogen(N).
1. Karbon(6C)
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsurgolongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah “karbon” berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.
2. Hidrogenn(1H)
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodikyang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
3. Oksigen(8O)
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadioksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pulaalotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
4. Fosforus(15P)
Fosforus adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosforus berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosforus amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosforus yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
5. Nitrogen (7N)
Nitrogen adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. unsur ini pertama kali ditemukan dan diisolasi oleh dokter berkebangsaan Skotlandia Daniel Rutherford pada tahun 1772. Meskipun Carl Wilhelm Scheeledan Henry Cavendish secara terpisah telah melakukan hal yang sama di kisaran waktu yang sama pula, Rutherford secara umum sesuai untuk menerima penghargaan tersebut karena karyanya dipublikasikan pertama kali. Nama nitrogen diusulkan oleh Jean-Antoine-Claude Chaptal pada tahun 1790, ketika ia menemukan bahwa nitrogen hadir dalam asam nitrat dan nitrat; nama ini diturunkan dari bahasa Yunani: νἰτρον “nitre” dan -γεννᾶν “membentuk”. Antoine Lavoisier malah mengusulkan nama azote, dari bahasa Yunani άζωτικός “tak hidup”, karena unsur itu termasuk gas asfiksia; nama usulan Lavoisier malah digunakan di banyak bahasa, seperti Perancis, Rusia, dan Turki, dan muncul dalam dua nama bahasa Inggris untuk beberapa senyawa nitrogen sepertihidrazin, azida dan azo.
Klasifikasi Lemak
Menurut komposisi kimianya, lemak dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Lipid Sederhana
-
Lemak netral
Lemak netral dalam ilmu gizi adalah apa yang dikenal sebagai lemak dan minyak. Lemak berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan minyak berbentuk cair.
-
Trigliserida (triasilgliserol)
Sebagaian besar lemak dan minyak dalam alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah ester gliserol, suatu alkohol trihidrat dan asam lemak yang tepatnya disebut triasi gliserol.
2. Lipid Majemuk
1. Fosfolipida
Fosfolipida terdapat dalam tiap sel hidup, dibentuk dalam hati dan menempati urutan kedua kandungan lipida dalam tubuh. Fosfolipida merupakan trigliserida di mana asam lemak pada posisi karbon ketiga di tempati oleh gugus fosfat dan gugus basa mengandung nitrogen. Gugus basa pada fosfolipida menentukan nama fosfolipida tersebut. Sebagai contoh, fosfatidikolin (lesitin) mempunyai gugus kolin, sedangkan fosfat idilserin mempunyai gugus serin sebagai gugus basanya. Fungsi utama fosfolipid aadalah membentuk membran sel. Fosfolipida mempunyai kekhususan karena bersifat polar dan nonpolar atau disebut juga amfilitik. Fosfolipida berperan sebagai sabun, yaitu mampu membentuk emulsi (memecah lemak dalam tetesan halus yang mengambang dalam air), sehingga membentuk lemak lain berada dalam keadaan mengambang didalam darah dan cair dalam tubuh lain. Di dalam darah, fosfolipida berfungsi sebagai alat angkut lipida.
2. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang di sintesis di dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma kejaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energi sebagai komponen membran sel atau sebagai prekursor metabolit aktif.
3. Lipida turunan
-
Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak. Biasanyaa sam lemak mengandung 4-24 atom karbon, dan mempunyai satu gugus karboksil. Bagian alkil dari asam lemak bersifat nonpolar, sedangkan gugus karboksil bersifat polar.
-
Sterol
Sterol adalah sekelompok senyawa yang mempunyai karakteristik struktur cincin kompleks steroid denganberbagai vareasi. Sterol yang banyak terdapat di dalam pangan adalah kolesterol dalam jaringan hewani, ergosterol dalam khamir, dan betasitosterol dalam makanan nabati.
Metabolisme Lemak
Proses metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak berfungsi untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi kebutuhan energi di dalam sel. Karena itu semua proses metabolisme tersebut, asetil Ko A memiliki peranan yang sangat besar dalam menghasilkan energi. Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh). Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme energi.
Proses Metabolisme Lemak
Proses metabolisme lemak terdiri atas beberapa tahap, diantaranya adalah tahap pencernaan lemak, penyerapan dan transport, asam lemak, dan ekskresi. Berikut ini adalah tahapan proses metabolisme lemak yaitu:
-
Pencernaan Lemak
Lemak didalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat mencegahnya. Didalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH didalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut. Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang megemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir harus yang dapat menembus ephitel usus, masuk kedalam lymphe jaringan.
Tabel Ringkasan proses pencernaan Lemak
No. |
Saluran Pencernaan |
Proses Pencernaan |
1 |
Mulut |
Mengunyah, mencampur dengan air ludah dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual. |
2 |
Esofagus |
Tidk ada pencernaan. |
3 |
Lambung |
Lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak hidrolisis. Lipase lambung meghidrolisis lemak dalam jumlah terbatas. |
4 |
Usus halus |
Asam empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal dari pancreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol dan asam lemak. Pospolipase berasal dari pancreas menghidrolisis pospolipida menjadi asam lemak dan lisopospogliserida. Kolesterol esterase berasal dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol. |
5 |
Usus besar |
Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan dikeluarkan melalui feses. |
-
Penyerapan dan Transport
Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membrane mukos usus halus dengan cara difusi pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara: (1) Kehadiran protein mengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel. (2) Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi, kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asatill-Ko-A dan kolesterol asetil-transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolesterol makanan. Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai panjang (C12 atau lebih) didalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.
-
Asam Lemak
Asam lemak alami selalu mengandung jumlah atom karbon genap, dengan rumus Cn H2nO2 dengan N= 4, 6, 8, dan seterusnya sampai 16. Deretan asam lemak ini termasuk deretan asam lemak jenuh. Anggota deretan ini yang mempunyai jumlah karbon terkecil (n= 4) ialah asam butyrate, yang terdapat di dalam mentega susu dengan kadar 6%. Anggota deretan asam lemak jenuh yang mempunyai jumlah karbon terbanyak ialah asam stearat (n= 16), yang merupakan asam lemak yang terdapat dalam konsistensi padat. Asam lemak tak jenuh mempunyai dua atau lebih ikatan kembar (ikatan tak jenuh), disebut Polyunsaturated fattyacid (PUFA). Asam lemak PUFA tidak dapat sintesa di dalam tubuh, padahal ia sangat diperlukan untuk kesehatan, terutama kesehatan kulit dan bulu pada binatang percobaan.
-
Ekskresi
Lemak dieksresikan sebagai bahan sisa (waste product) CO2 dan H2O. lemak didalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam tinja. Apabila tinja mengandung kadar lemak tinggi dari biasanya, disebut steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam lemak.
Reaksi Pengenalan Lemak
Berikut ini ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1. Uji akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak. Akrolein mudah dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
2. Uji Perioksida
Uji perioksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif pada lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh.
3. Uji ketidakjenuhan
Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Dampak dari Lemak
Makanan sumber lemak biasanya lebih mahal dari pada makanan sumber karbohidrat. Bandingkan misalnya, harga 1 kg beras dan harga 1 kg minyak goreng. Karena itu dikonsumsi lemak biasanya dipengaruhioleh tingkat penghasilan. Apabila penghasilan bertambah, konsumsilemak meningkat, dan sebaliknya. Kenyataan di Indonesia, masyarakat berpenghasilan rendah mengkonsumsi lemak kurang dari 10% konsumsi energi. Golongan masyarakat ini perlu meningkatkan konsumsi lemak. Sebaliknya masyarakat berpenghasilan tinggi cenderung mengkonsumsi lemak berlebihan sehingga harus mengurangi konsumsi lemak.
- Kebutuhan lemak dalam sehari
- Konsumsi lemak dianjurkan sebanyak 20-30% dari kebutuhan energi total. 8% dari dari lemak jenuh, 3-7% berasal dari lemak tidak jenuh.
- Konsumsi lemak dianjurkan sebanyak 25-35% dari kebutuhan energi total.. 10% dari lemak jenuh, 10% lemak tidak jenuh tunggal, dan 10% dari lemak tidak jenuh ganda.
- Kebutuhan lemak diperkirakan sekitar 20-30% dari kebutuhan total energi, dengan proporsi lemak tak jenuh yang lebih dominan daripada lemak jenuhnya.
Contoh perhitungan kebutuhan lemak :
Apabila kecukupan energi orang dewasa dalam sehari adalah 1500 kalori.
Energi yang dibutuhkan dari lemak 25%, maka à 25/100 x 1500 = 375 kalori. Jika dikonversi ke berat lemak , 1 gram lemak = 9 kalori. Maka dari 375 kalori dibutuhkan à 375 : 9 = 41,5 gram lemak.
Dari total 41,5 gram dibagi menjadi 3 sumber yaitu:
10% dari lemak jenuh = 4,15 gram
10% dari lemak tidak jenuh tunggal = 4,15 gram
10% dari lemak tidak jenuh ganda = 4,15 gram
Jumlah lemak yang aman bagi tubuh manusia adalah:
- Kolesterol: 200 mg/dL
- LDL: 100 mg/dL
- HDL: 60 mg/dL
- Trigliserida: 150 mg/dL
-
Akibat kekurangan lemak
Kekurangan asam lemak esensi (omega 3 dan 6) pada masa janin mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak, pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak. Yaitu kemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian. Kekurangan asam cinolod pada anak-anak dan dewasa mengakibatkan kelainan pada kulit yaitu exzema. Pada exzema kulit mengalami inhamasi yaitu radang disertai panas kering dan bersisik. Exzema terjadi pada bayi yang mendapat makanan yang mengandung asam cinoled ± 0,1% energy makanan, pada orang dewasa exzema terjadi jika makanan tidak mengandung lemak untuk memenuhi kecukupan asam lemak esensial. Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak diberbagai jaringan terutama membrane sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi produksi energi didalam sel.
- Akibat kelebihan lemak
Akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi didalam lemak ± 2 kali kadar energi didalam karbohidrat. Rasa makanan yang berlemak yang umumnya enak, cenderung mendorong untuk mengkonsumsi berlebihan. Kegemukkan berkaitan dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung dan pembuluh darah serta diabetes militus. Peningkatan kadar kolestrol didalam darah merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Dengan gejala awal tekanan darah tinggi kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolestrol didalam darah. Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi, mengakibatkan tubuh hiper aktif terhadap berbagai zat penyebab alergi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Sel Lemak: Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Letak, Sifat, Komponen, Klasifikasi, Metabolisme, Proses, Reaksi dan Dampak Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.