Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Revolusi Hijau ?Mungkin anda pernah mendengar kata Revolusi Hijau ? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, manfaat, tujuan, dampak. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Revolusi Hijau
Revolusi Hijau merupakan perubahan secara cepat menyangkut masalah pembaruan teknologi pertanian dan peningkatan produksi pertanian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam hal ini revolusi hijau dapat dikatakan sebagai suatu perubahan sistem bercocok tanam yang semula dilakukan dengan tradisional berpindah ke yang lebih modern. Definisi lainnya, revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian melalui penemuan ilmiah yang menghasilkan benih unggul baru dari varietas gandum, padi, dan jagung untuk meningkatkan hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.
Di Indonesia, revolusi hijau dilaksanakan mulai tahun 1969 dalam periode Periode Pelita (pembangunan Lima Tahun) I, dengan berfokus pada peningkatan produksi beras. Revolusi hijau di Indonesia dilaksanakan melalui empat program yaitu:
- Intensifikasi Pertanian, yang merupakan metode peningkatan hasil pertanian dengan melaksanakan Panca Usaha Tani yaitu perbaikan teknik pengolahan lahan, pengaturan irigasi, penggunaan bibit unggul, pemupukan, dan pemberantasan hama.
- Ekstensifikasi Pertanian, yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan cara memperluas areal pertanian, terutama sawah. Caranya adalah dengan memanfaatkan hutan, lahan gambut, padang rumput, dan tanah lain yang belum terpakai untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
- Diversifikasi Pertanian, yaitu peningkatan hasil produksi pertanian dengan cara memanfaatkan lahan dan sumber daya lain untuk beberapa aktifitas sekaligus. Misalnya, satu lahan ditanami beberapa jenis tanaman, atau memelihara beberapa jenis ternak dalam satu kandang. Bisa juga dengan memanfaatkan lahan untuk pertanian sekaligus untuk peternakan.
- Rehabilitasi Pertanian, yaitu peningkatan hasil produksi pertanian dengan cara memperbaiki sumber daya pertanian yang belum optimal atau rusak, misalnya perbaikan sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi
Intensifikasi dilakukan melalui Panca Usaha Tani, (lima usaha tani)
- Teknik pengolahan lahan pertanian
- Pengaturan irigasi
- Pemupukan
- Pemberantasan hama
- Penggunaan bibit unggul
Ciri-Ciri Revolusi Hijau
Berikut adalah beberapa ciri-ciri revolusi hijau antara lain sebagai berikut:
- Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi, atau istilah lainnya monokultur. Teknik ini dilakukan dikarenakan perhitungan pragmatis, bahwa jika tanaman yang sama, maka kebutuhan akan obat dan pupuk juga akan sama. Jadi mempermudah merawatnya
- Penggunaan bibit yang unggul yang tahan terhadap penyakit tertentu dan juga hanya cocok ditanam di lahan tertentu. Kemajuan teknologi dengan teknik kultur jaringan, memungkinkan memperoleh varietas tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Dan dengan penelitian terus menerus, maka semakin hari umur tanaman makin pendek.
- Pemanfaatan teknologi maju. Misalnya bajak oleh binatang, digantikan oleh mesin traktor. Dampaknya adalah semakin hemat tenaga kerja, tetapi akan memerlukan modal yang besar.
- Pengolahan lahan tanah yang maju. Dengan sempitnya lahan, maka diperlukan usaha untuk intensifikasi lahan yang ada.
Manfaat Revolusi Hijau
Adapun beberapa manfaat adanya revolusi hijau diantaranya yakni:
- Tumbuhnya tanaman jenis unggul berumur pendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun). Dengan demikian memerlukan banyak tenaga kerja
- Meningkatkan penghasilan petani. Dengan paket teknologi, biaya produksi memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkannya akan memberikan sisa keuntungan jauh lebih besar daripada usaha pertanian tradisional.
- Adanya semangat serta memotivasi petani dan masyarakat tentang betapa berharganya arti dari teknologi. Dengan adanya teknologi maka hidup petani menjadi lebih sejahtera.
- Majunya dinamika ekonomi masyarakat. Panen yang jumlahnya banyak akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di masyarakat.
Tujuan Revolusi Hijau
Berikut adalah tujuan revolusi hijau antara lain yakni:
- Untuk mendapatkan bibit unggul dalam waktu yang pendek
- Untuk menganekaragamkan tanaman unggul
- Untuk memanfaatkan sejengkal tanah di sekitar rumah secara optimal
- Untuk meningkatkan produksi pangan khususnya swasembada beras
- Untuk mengurangi banyaknya tanaman yang tidak unggul
- Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.
Dampak Positif Dan Negatif Revolusi Hijau
Berikut adalah dampak positif dan negatif antara lain sebagai berikut:
Dampak positif revolusi hijau
- Meningkatnya produksi lahan petanian
- Meningkatkan ketahanan pangan
- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :
- Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.
- Penurunan keanekaragaman hayati.
- Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.
- Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.
- Pencemaran lingkungan
- Kerusakan ekosistem
- Ketergantungan pada bahan kimia
- Pupuk kimia yang digunakan terus-menerus menyebabkan rusaknya struktur tanah dan ketergantungan tanaman pada pupuk yang terus meningkat.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Revolusi Hijau: Pengertian, Ciri, Manfaat, Tujuan, Dampak
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya