Resistor adalah

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Resistor? Mungkin anda pernah mendengar kata ResistorDisini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, fungsi, jenis, sifat, cara kerjanya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. 

Resistor adalah

Pengertian Resistor

Resistor merupakan suatu komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. Dalam membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.


Fungsi Resistor

Berikut adalah beberapa fungsi Resistor antara lain sebagai berikut:


  • Sebagai alat untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
  • sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian
  • Sebagai alat untuk membagi arus
  • Sebagai alat untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
  • Sebagai alat untuk membagi tegangan.
  • Sebagai alat untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Baca Lainnya :  Pengertian Kolusi

Jenis-Jenis Resistor

Berikut adalah beberapa jenis- jenis resistor diantaranya sebagai berikut:


1. Resistor tetap

Resistor Tetap

Resistor Tetap merupakan jenis resistor yang paling banyak digunakan. Resistor ini digunakan di sirkuit elektronik untuk mengatur kondisi yang tepat di sirkuit. Nilai-nilainya ditentukan selama fase desain sirkuit dan nilai-nilai tersebut tidak perlu diubah untuk “menyesuaikan” sirkuit. Ada banyak jenis resistor yang dapat digunakan dalam keadaan yang berbeda. Berikut adalah klasifikasi macam-macam resistor tetep yakni:


  • Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon) merupakan jenis Carbon Composistion yang terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
  • Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon) merupakan jenis Carbon Film yang terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor. Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.
  • Metal Film Resistor (Resistor Film Logam) merupakan jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam. Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
Baca Lainnya :  Lompat Jauh

2. Resistor variabel

Resistor Variabel

Resistor Variabel merupakan jenis resistor yang terdiri dari beberapa elemen resistor tetap dan slider yang menyentuh elemen resistor utama. Ini memberikan tiga koneksi ke komponen: dua terhubung ke elemen tetap dan yang ketiga adalah slider. Dengan cara ini komponen bertindak sebagai pembagi potensial variabel jika ketiga koneksi digunakan. Dimungkinkan untuk terhubung ke slider dan satu ujung untuk menyediakan resistor dengan hambatan variabel. Resistor variabel dan potensiometer banyak digunakan untuk semua bentuk kontrol mulai dari kontrol volume pada radio dan slider di mixer audio hingga sejumlah area di mana diperlukan resistensi variabel. Ketatnya potensiometer adalah komponen dimana ada resistor tetap yang memiliki slider untuk memberikan pembagian potensial dari tegangan di atas. Berikut adalah klasifikasi macam-macam resistor variabel antara lain sebagai berikut:


  • Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
  • Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
  • Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

Sifat Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resistor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω. Resistor disimbolkan dengan huruf R. dan mempunyai satuan ohm, resistor ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang ahli fisika yang bernama George Ohm dari bangsa jerman. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm.

Baca Lainnya :  Tanda Baca

Cara Kerja Resistor

Cara kerja dari resistor ini cukup simple yaitu menghambat arus yang mengalir dari ujung kutub yang satu ke ujug kutub yang lain dengan nilai hambatan bervariasi sesuai yang tertera pada resistor tersebut yang kemudian arus dialirkan lagi ke komponen elektronika yang membutuhkan arus lebih kecil sehingga komponen elektronika ini dapat terpelihara keawetannya. Selain sebagai pembatas arus resistor memiliki fungsi lain diantaranya adalah pembagi arus,penurun arus,dan pembagi tegangan. Harga resistor ini sendiri untuk seluruh komponen dasar elektronika adalah yang paling murah dengan kisaran harga Rp.200,- sampai Rp.2000,- tergantung bentuk,bahan pembuat serta besarnya nilai hambatan didalamnya.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Resistor adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat, Cara Kerjanya
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi