Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Profitabilitas? Mungkin anda pernah mendengar kata Profitabilitas? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, Jenis, fungsi. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio atau perbandingan yang menentukan kemampuan perusahaan untuk mendapat untung dari pendapatan (pendapatan) yang terkait dengan penjualan, aset, dan modal, berdasarkan ukuran tertentu. Jenis rasio profitabilitas ini digunakan untuk menunjukkan berapa banyak laba atau laba yang dapat diperoleh dari kinerja perusahaan yang memengaruhi catatan laporan keuangan yang harus memenuhi standar akuntansi keuangan perusahaan.
Jenis-Jenis Profitabilitas
Di bawah ini adalah beberapa jenis profitabilitas.
1. Marjin laba kotor
Margin laba kotor adalah rasio profitabilitas untuk mengevaluasi rasio laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor, yang dipengaruhi oleh laporan arus kas, menunjukkan jumlah laba yang telah diperhitungkan perusahaan, dengan memperhitungkan biaya yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Margin kotor sering disebut sebagai margin kotor. Margin laba kotor mengukur efisiensi penghitungan biaya barang atau biaya produksi. Semakin tinggi marjin kotor, semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan, menunjukkan bahwa biaya barang yang dijual lebih rendah daripada penjualan (penjualan) yang berguna untuk audit penjualan. Atau sebaliknya, perusahaan tidak pandai melakukan kegiatan operasional. Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung margin kotor:
Margin laba kotor = (laba kotor / total pendapatan) x 100%
2. Margin laba bersih
Net Profit Margin adalah rasio profitabilitas untuk mengukur persentase laba bersih, yaitu laba dari penjualan dikurangi pajak. Margin bersih sering disebut margin keuntungan. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak atas penjualan. Semakin tinggi marjin bersih, semakin baik perusahaan berjalan. Anda dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung margin bersih:
Margin laba bersih = Laba bersih setelah pajak : Penjualan
3. Pengembalian aset
Tingkat pengembalian suatu aset adalah tingkat profitabilitas yang mengukur persentase laba (laba) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan sumber daya atau total asetnya, dari mana efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya dapat dilihat. Aku bisa melakukan itu. Formula untuk tingkat pengembalian aset adalah:
ROA = Pendapatan bersih : Total aset
4. Pengembalian ekuitas
Rasio kecukupan modal (ROE) adalah tingkat pengembalian yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang sahamnya. ROE dihitung dari pendapatan perusahaan atas modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Return on equity menunjukkan seberapa baik perusahaan mengelola modalnya. Dengan demikian, tingkat laba diukur dengan investasi dari pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. ROE adalah profitabilitas modal ekuitas, atau disebut profitabilitas bisnis. Rumus untuk menghitung laba atas ekuitas adalah:
ROE = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas pemegang saham
5. Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian penjualan adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan tingkat laba perusahaan setelah dikurangi pajak dan bunga setelah membayar biaya produksi variabel seperti upah dan bahan baku untuk pekerja. Rasio ini menunjukkan tingkat laba yang dapat diperoleh dari setiap penjualan rupiah, juga dikenal sebagai margin operasi. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat pengembalian penjualan (ROS).
ROS = (laba sebelum pajak dan bunga / penjualan) x 100%
6. Pengembalian modal yang digunakan (pengembalian modal yang digunakan)
Return on equity (ROCE) adalah rasio profitabilitas yang mengukur laba atas ekuitas perusahaan sebagai persentase. Modal yang dimaksud adalah modal perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar, atau total aset dikurangi kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi modal dan profitabilitas. Penghasilan sebelum pajak dan pengurangan bunga dikenal sebagai “EBIT” atau pajak sebelum bunga dan pendapatan sebelum pajak. Di bawah ini adalah dua ekspresi ROCE yang sering digunakan.
ROCE = laba sebelum pajak dan bunga / modal kerja
Atau
ROCE = penghasilan sebelum pajak dan bunga / (total aset-kewajiban)
7. Pengembalian Investasi (ROI)
Pengembalian investasi adalah tingkat pengembalian yang dihitung dari laba bersih setelah dikurangi pajak dari total aset. Pengembalian investasi membantu mengukur kemampuan keseluruhan perusahaan untuk menghasilkan pengembalian total aset yang tersedia bagi perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik perusahaan. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung pengembalian investasi.
ROI = ((laba atas investasi-investasi awal) / investasi) x 100%
Laba Per Saham adalah rasio profitabilitas yang mengukur tingkat kapasitas per saham dalam menghasilkan laba perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa, dan pemegang saham masa depan sangat memperhatikan laba per saham karena merupakan indikator keberhasilan perusahaan. Berikut ini adalah rumus untuk pendapatan per saham.
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa yang Beredar
Fungsi dari profitabilitas
Untuk menarik kesimpulan yang berguna tentang profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas mengungkapkan hasil akhir dari semua kebijakan keuangan dan keputusan operasional yang dibuat oleh manajemen perusahaan, dimana sistem pencatatan kas kecil juga mempengaruhi catatan profitabilitas.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Profitabilitas: Jenis, Fungsi dan Rumus
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi