Pengertian Persediaan

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Persediaan? Mungkin anda pernah mendengar kata Persediaan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, fungsi, tujuan, jenis, sistem. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Persediaan

Pengertian Persediaan

Inventaris atau Persedian adalah salah satu bahan simpanan atau barang dagangan yang digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.

Jika inventaris Anda terlalu tinggi (terlalu banyak menimbun), Anda akan menghasilkan dana menganggur yang besar, tetapi ini juga berisiko merusak barang-barang yang lebih besar dan biaya penyimpanan yang tinggi.


Fungsi Persediaan

  • Memisahkan atau memisahkan bagian-bagian berbeda dari proses produksi. Misalnya, jika pasokan perusahaan berfluktuasi, pasokan tambahan mungkin diperlukan untuk memutuskan proses pembuatan dari pemasok.
  • Menghilangkan bisnis dari permintaan yang berfluktuasi dan menyediakan inventaris produk yang menawarkan pilihan pelanggan. Jenis inventaris ini biasanya terjadi di pengecer.
  • Dengan diskon jumlah, Anda dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman produk dengan melakukan pembelian dalam jumlah besar.
  • Pertahankan efek inflasi dan kenaikan harga.

Tujuan Persediaan

  • Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman barang.
  • Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan Anda.
  • Menjaga kesinambungan produksi atau mencegah perusahaan kehabisan persediaan dan menghentikan proses produksi.
  • Manfaatkan ketersediaan barang yang Anda butuhkan untuk memberikan layanan terbaik kepada konsumen
Baca Lainnya :  √Batuan Beku: Pengertian, Jenis, Proses Pembentukan dan Contohnya

Jenis-Jenis Persediaan


1. Stok bahan baku

Persediaan bahan baku adalah persediaan bahan yang bahannya belum memiliki unsur biaya.

Misalnya, di pabrik furnitur, bahan bakunya masih berupa kayu dan tidak ada pemrosesan tambahan yang dapat dipasang dengan biaya perusahaan.


2. Komponen inventaris – komponen yang dirakit

Inventarisasi komponen yang dirakit ini sangat mudah ditemukan di industri elektronik dan otomotif. Setiap pabrik elektronik atau mobil membutuhkan pabrik perakitannya sendiri.

Di pabrik perakitan, kami memiliki berbagai inventaris komponen rakitan.

Sebagai contoh di pabrik laptop, hard disk adalah stok komponen yang telah dipasang yang siap untuk dirakit menjadi laptop.


3. Pasokan bahan pendukung atau pasokan bahan peolong

Persediaan bahan pembantu adalah katalis untuk memproduksi bahan-bahan ini.

Oleh karena itu, bahan bukan merupakan bagian atau komponen dari produk jadi, tetapi sangat diperlukan untuk pembuatan.


4. Persediaan dalam proses

Stok dalam suatu proses, atau yang disebut stok produk setengah jadi, adalah salah satu output yang merupakan output dari setiap proses, tetapi belum lengkap dan perlu diproses lagi.


5. Stok produk jadi

Persediaan produk jadi adalah barang yang tidak lagi membutuhkan pemrosesan. Tetap di pasar dan siap dijual. Artinya, bahan untuk semua faktor biaya produksi sudah melekat pada produk.


Sistem Pencatatan Persediaan


1. Sistem perekaman berkala

Sistem pencatatan reguler lebih mudah bagi perusahaan yang memiliki sistem yang belum terintegrasi. Sistem ini sangat sederhana untuk usaha kecil yang memiliki sumber daya manusia yang terbatas dalam hal akurasi.

Sistem ini hanya membutuhkan akuntansi untuk mencatat penjualan yang sama sebagai bukti transaksi.

Oleh karena itu, setelah transaksi beli / jual dilakukan pada akhir tahun fiskal, inventaris harus tetap di gudang untuk memeriksa inventaris yang tersisa setelah transaksi beli / jual untuk satu periode pencatatan.

Baca Lainnya :  Bela Negara

Langkah pertama yang harus diambil seorang akuntan adalah mencatat inventaris di gudang sebelum menjalankan sistem.

Jika ada transaksi penjualan dan pembelian, akuntan dapat memposting transaksi dan mendebetnya dari akun pembelian saat pembelian terjadi.

Namun, jika terjadi penjualan, akuntan akan mengkredit akun pembelian. Setelah akhir periode akuntansi, akuntan harus mendapatkan kembali persediaan perusahaan.

Ini dilakukan untuk menghitung biaya barang yang dijual kemudian dan untuk menghitung laba atau rugi perusahaan untuk satu periode pencatatan.

Rumus

HPP = Stok Awal + Pembelian – Penjualan – Stok Akhir


2. Sistem perekaman permanen

Sistem pencatatan permanen adalah salah satu sistem pencatatan yang secara langsung direkam ketika transaksi terjadi. Ketika transaksi terjadi, semua akun langsung diketahui.

Oleh karena itu, akuntan harus membuat jurnal akun harga utama ketika memposting transaksi pembelian atau penjualan.

Sistem perekaman ini lebih kompleks daripada sistem perekaman biasa. Ini karena akuntan harus memiliki data harga biaya karena akuntan harus memasukkannya dalam jurnal harga biaya.

Karena itu, pengecer jarang memilih catatan inventaris permanen.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Persediaan: Rumus, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Sistem Pencatatan
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi