Pengertian Karangan

Pengertian Karangan

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Karangan?Mungkin anda pernah mendengar kata Karangan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, langkah, syarat, unsur, fungsi, manfaat, jenis, pola, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Pengertian Karangan

Pengertian Karangan

Karangan merupakan sebuah hasil pikiran atau ungkapan perasaan seseorang ke dalam bentuk tulisan yang kemudian dijadikan sebagai sebuah karya tulis yang mengungkapkan fikiran atau gagasan pengarang berdasarkan tujuan serta kesatuan yang utuh.


Pengertian Karangan Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian karangan menurut para ahli antara lain sebagai berikut:


1.Widyamartaya (1990)

Menurut Widyamartaya mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.


2. Sirait, dkk ( 1985:1)

Menurut Sirait karangan merupakan setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.


3. Menurut Keraf (1994: 2)

Menurut Keraf  karangan merupakan bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.


4. Finoza (2004: 192)

Menurut Finoza mengemukakan karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema tertentu.

5. Menurut Tarigan (1986: 21)

Menurut Tarigan menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca

Ciri-Ciri Karangan

Berikut adalah  ciri-ciri karangan diantaranya yaitu :

  • Jelas serta mudah dipahami pembaca
  • Memiliki kesatuan yang baik, maksundya tiap-tiap kalimat penjelasnya logis serta juga mendukung ide utama paragraf.
  • Memiliki organisasi yang baik, maksundya tiap-tiap kaliamat tersusun dengan urut serta logis.
  • Efisien atau Ekonomis, Keefisienan ini dibutuhkan pembaca supaya lebih mudah menangkap isi dalam karangan.
  • Menggunakan bahasa yang mudah diterima serta dipahami pembaca.

Langkah -Langkah Membuat Karangan

Adapun beberapa langkah-langkah dalam membuat karangan antara lain yakni:

  1. Menentukan tema karangan maka akan lebih mudah bagi kita merancang atau membuat kerangka tulisan.
  2. Mengumpulkan ide atau bahan karangan mengembangkan isi karangan, bagaimana suatu karangan disusun melalui ide-ide.
  3. Menyusun kerangka karangan dapat memudahkan dalam menulis dan mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas. menyusun kerangka mula-mula merumuskan tema ata judul tulisan, mengumpulkan bahan, menyeleksi bahan tulisan, dan mengembangkan kerangka tersebut
  4. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya  artinya memperluas topik yang telah ditentukan.
  5. Memberi nama karangan atau judul karangan nama atau judul karangan harus bisa mewakili tulisan tersebut secara keseluruhan. Ambillah kata kunci dari tema, isi, dan fokus tulisan Anda dan kemudian susunlah kata kunci tersebut menjadi sebuah judul.

Syarat Kerangka Karangan yang baik

Berikut adalah syarat kerangka karangan yang baik antara lain sebagai berikut:

  • Pertama adalah Tesis atau pengungkapan maksud  harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan masksud.
  • Kedua, Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
  • Ketiga, Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
  • Keempat, Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.

Unsur-Unsur Karangan

Berikut adalah unsur-unsur karangan antara lain sebagai berikut:


1. Gagasan

Gagasan merupakan suatu pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang.


2. Tuturan

Tuturan merupakan bentuk pengungkapan gagasa sehingga dapat dipahami pembaca dan kepustakaan.


3. Tatanan

Tatanan merupakan pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas aturan dan teknik.


4. Wahana

Wahana merupakan sarana pengatar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa-kata, gramatika dan retorika.


Fungsi kerangka karangan

Berikut adalah fungsi kerangka karangan anatara lain sebagai berikut:

  • Untuk memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
  • Untuk memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
  • Untuk membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
  • Untuk memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
  • Untuk memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
  • Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang hendak dibahasnya di dalam suatu karangan yang hendak digarap

Manfaat Kerangka Karangan

  1. Supaya dapat menyusun karangan secara teratur.
  2. Agar dapat mempermudah pembahasan tulisan.
  3. Agar dapat menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
  4. Supaya dapat menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih

Jenis-Jenis Karangan

Berikut terdapat jenis-jenis karangan antara lain yaitu:


Jenis Karangan Berdasarkan Sifatnya

1. Karangan Fiksi

Karangan fiksi merupakan jenis karangan berdasarkan sifatnya yang ditulis berdasarkan sisi imajinatif pengarang.


2. Karangan Nonfiksi

Karangan nonfiksi merupakan jenis karangan yang termasuk berdasarkan sifatnya karna ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi


Jenis Karangan Berdasarkan Bentuk Dan Tujuannya

1. Karangan Deskripsi

Karangan Deskripsi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat atau merasakan objek tersebut.


Ciri-ciri karangan deskripsi, diantaranya:

  • Menggambarkan sesuatu
  • Memberikan kesan pada pembaca tentang sesuatu yang di deskripsikan
  • Penulisnya selalu bersikap objektif

2. Karangan Narasi

Karangan Narasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang menceritakan kejadian atau peristiwa, sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa tersebut.


Ciri-ciri karangan narasi, diantaranya yaitu:

  • Adanya pelaku pada peristiwa atau kejadian tersebut
  • Disajikan dengan urutan waktu dari awal hingga akhir
  • Berisi rangkaian kejadian

3. Karangan Eksposisi

Karangan Eksposisi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang memberikan penjelasan atau memaparkan sejumlah pengetahuan ataupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci. Dalam karangan ini terdapat fakta dan data yang mendukung, sehingga semakin memperjelas informasi tersebut.


Ciri-ciri karangan eksposisi, diantaranya yaitu:

  • Memberikan dan menjelaskan informasi agar pembaca bisa mengetahui dan memahaminya
  • Memberikan sesuatu kepada pembaca sesuai fakta
  • Memberikan analisis secara objektif terhadap fakta
  • Menunjukan proses dari peristiwa yang terjadi

4. Karangan Argumentasi

Karangan Argumentasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran, sehingga pembaca bisa mempercayai kebenaran tersebut, sehingga karangan ini harus ada data dan fakta yang mendukung.


Ciri-ciri karangan argumentasi diantaranya yaitu:

  • Meyakinkan pembaca tentang gagasan/pemikiran sehingga gagasan tersebut dipercaya dan diakui pembaca.
  • Dilengkapi fakta, data dan kelengkapan lainnya untuk membuktikan gagasan tersebut.
  • Dalam memberikan gagasan, penulis selalu berusaha mengubah sikap dan pandangan pembaca.

5. Karangan Persuasi

Karangan persuasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca melakukan seperti apa yang dikatakan penulis dalam karangannya. Agar pembaca dapat terpengaruh pada karangan persuasi tersebut harus ada data dan fakta yang mendukung.


Ciri-ciri karangan persuasi, diantaranya yaitu:

  • Berisi bujukan dan bersifat mengajak untuk berbuat sesuai yang dikatakan penulis pada karangan
  • Terdapat data yang mendukung kebenaran karangan
  • Menarik perhatian untuk dibaca

Pola Penyusunan Kerangka Karangan

Berikut adalah pola penyusunan kerangka karangan yang baik antara lain sebagai berikut:

1. Pola Alamiah

Pola alamiah merupakan pola suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, ,dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :


a. Urutan waktu atau urutan kronologis

Urutan waktu merupakan suatu pola yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. berdasarkan kronologinya peristiwa yang satu dengan yang lainya


Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis)

  1. asal usul penulis
  2. pendidikan si penulis
  3. kondisi kehidupan penulis
  4. keinginan penulis
  5. karir penulis

b. Urutan ruang (sposial)

Urutan ruang merupakan pola berdasarkan suatu landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif .


Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)

  1. Di daerah Kalimantan
  2. Di daerah Sulawesi
  3. Di daerah Sumatra

c. Topik yang ada

Urutan topik merupakan suatu pola untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian tertentu, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–bagiannya itu.


2. Pola Logis

Pola logis merupakan suatu pola yang memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Berikut adalah macam-macam pola logis:


a. Urutan klimaks dan anti klimaks

Urutan Klimaks merupakan ssuatu pola yang didasarkan pada pola logis yang timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.


Contoh : Topik (turunnya Suharto)

  • Keresahan masyarakat
  • Merajalela nya praktek KKN
  • Keresahan masyarakat
  • Kerusuhan social
  • Tuntutan reformasi menggema

b. Urutan kausal

Urutan kausal merupakan jenis pola logis yang mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya.


Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)

  • Tingginya harga bahan pangan
  • Penyebab krisis moneter
  • Dampak terjadi krisis moneter
  • Solusi pemecahan masalah krisis moneter

c. Urutan pemisahan masalah

Urutan pemisahan masalah merupakan pola logis yang di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.


Contoh : Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)

  • Apa itu virusH1N1
  • Bahaya virus H1N1
  • Cara penanggulangannya

3. Urutan umum-khusus

Urutan Umum-Khusus terjadi apabila suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil disebut urutan umum-khusus, tetapi sebaliknya apabila persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri kelompok besar disebut khusu-umum


Contoh : Topik (pengaruh internet)

Para pangguna internet

  • Anak
  • Remaja
  • Dewasa

Manfaat internet

  • Media Informasi
  • Bisnis
  • Jaringan Sosial

4. Urutan familitas

Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.


5. Urutan akseptabilitas

Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca


Contoh Karangan


Liburan Kerumah Nenek

    Liburan sekolah merupakan hari-hari yang sangat aku tunggu setiap 6 bulan sekali. Aku sangat gembira ketika liburan datang karena aku dapat mengunjungi nenek ku di desa. Aku memang sudah terbiasa setiap liburan sekolah aku memilih untuk menemani nenek ku. Hari itu adalah hari minggu setelah hari sabtunya aku bagi rapor sekolah aku langsung pergi kerumah nenek bersama ayahku. Ibu tidak ikut karena adik sedang sakit waktu itu sehingga aku dan ayahku pergi berdua saja. Rumahku dan rumah nenek ku cukup jauh sekali sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi. Aku sangat menikmati perjalanan dengan hutan yang rimbun dan jalanan yang berliku-liku khas pegunungan. Ayahku pun terlihat senang dapat menemaniku pergi kerumah nenek. Namun diperjalanan aku mendapatkan kendala karena mobilku ternyata mengalami pecah ban dan terpaksa ayahku harus mengganti ban terlebih dahulu sebelum bisa melanjutnkan perjalanan. Waktu yang seharusnya ditempuh hanya 7 jam tetapi karena ada kendala dalam perjalanan maka waktu yang ditempuh menjadi 8 jam dan terlihat dari wajah ayah yang tadinya gembira menjadi lelah sekali. Ya wajar saja perjalanan yang sangat jauh dan ayah hanya menyetir sendiri. Tetapi aku tetap menghibur ayah dalam perjalanan hingga tak terasa pukul 9 malam akhirnya aku tiba dirumah nenek.

Cita-Citaku Ingin Menjadi seorang Dokter

       Sejak duduk dibangku SD aku belum tahu kelak aku ingin jadi apa. Banyak cita-cita yang terlintas di fikiran ku, tapi tak ada satupun yang menarik perhatian ku. Setelah masuk ke bangku SMP, aku berfikir ingin menjadi seorang dokter. Entahlah bagaimana dan berawal dari mana sehingga aku ingin menjadi dokter. Tiap aku ke rumah sakit atau puskesmas aku selalu memperhatikan dokter yang memeriksaku. Subhanallah, betapa mulianya seorang dokter yang berusaha menyembuhkan pasiennya dan betapa bangganya ke dua ortunya yang melihat anaknya sekarang telah menjadi dokter. Terlintas di benakku apakah suatu saat nanti ku bisa duduk di kursi itu untuk menggantikannya, dan bisakah aku menggunakan jas putih berlambangkan kesehatan itu di hari kelak. Y’allah ku ingin menjadi seorang dokter, ku ingin bahagiakan kedua orang tua ku, ku ingin kelak menggunakan seragam putih itu.

Sahabat Sejati

    Sahabat adalah mereka yang tetap bersama dengan dirimu dalam keadaan suka maupun duka, saling membantu dan menyayangi satu sama lain. saling mengingatkan dan memperbaiki kesalahan. Bukan yang paling lama ada bersamamu, tapi sahabat adalah dia yang tidak pernah meninggalkanmu. yang tertawa paling keras saat kamu terjatuh, tapi juga menjadi orang pertama yang membantumu bangkit. Sahabat adalah dia yang tau semua keburukanmu, namun tetap memilih bersamamu. menjadi kaki disaat berjalan, dan menjadi tangan untuk bersama menggapai bintang.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Karangan: Pengertian, Ciri, Langkah, Syarat, Unsur, Fungsi, Manfaat, Jenis, Pola, Contoh

Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya