Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Eritrosit? Mungkin anda pernah mendengar kata Eritrosit? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, kriteria, masalah, metode, kesalahan, kelebihan dan kekurangan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Eritrosit
Eritrosit adalah sel daraah merah yang agak bulat atau oval, n seperti cakram bikonkaf dan tidak berinti dengan ukuran 7-8µm. Sel ini merupakan bagian terbesar dari sel-sel dalam darah,jumlah sekitar 4,5-5,0 juta/mm3 darah. Eritrosit di bentuk di sumsum tulang (bone marrow). Sel berasal dari sebuah sel bakal, pluripotent stem cell,yang di namakan colony-forming-stemencell (CFU-S). Produksi eritrosit di atur oleh eritropoiten (EPO), suatu hormon yang terutama di hasilkan oleh sel-sel interstisium peritubulus ginjal. Di sistem retikuloendotelial (RES), terutama di limpa. Dalam keadaan normal, produksi dan destruksi eritroist bera ada dalam suatu keadaan equelebrium (seimbang). Sel ini mengandung hemoglobin yang mengikat dan mengakut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel atau jaringan tubuh. Eritrosit juga mengakut karbon dioksida dari sel atau jaringan ke paru-paru untuk di buang. Karbon dioksida tersebut merupakan hasil akhir metabolisme kebayakan seyawa organik dalam tubuh.
Kriteria Eritrosit
Eritrosit harus memenuhi beberapa kriteria untuk dapat melakukan fungsinya yaitu sebagai berikut :
- Harus mempertahankan struktur bikonkaf untuk memaksimalkan pertukaran gas.
- Harus dapat berubah bentuk (lentur) agar dapat masuk ke kapiler mikrosirkulasi yang halus
- Harus memiliki lingkungan internal yang konstan agar hemoglobin tetap dalam bentuk terinduksi sehingga doat mengakut oksigen.
- Kelangsunagn hidup eritrosit harus normal dan sifat fisik dan kimiawinya harus di pertahankan.
Eritrosit harus diproduksi dalam jumlah yang memadai, dan hemoglobin sel-sel ini secara kuantitafi harus normal dan dipertahankan dalam suatu status fungsional agar dapat menyalurkan oksigen. Kosentrasi eritrosit harus di jaga dalam batas eritrosit. Penurunan jumlah eritroisit dapat menyebabkan anemia, suatu keadaan yang di tandai dengan penurunan kadar hemoglobin yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengakut oksigen. Penurunan jumlah eritrosit ini dapat terjadi apabila produksi eritrosit terganggu atau apabila destruksi atau hilangnya eritrosit melebihi kemampuan sumsum tulang menggantikan sel-sel ini. Jumlah eritrosit dan hemoglobin tidak selalu meningakt atau menurun bersamaan. Sebagai contoh, penururnan jumlah eritrosit disertai kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal terjadfi pada kasus anemia pernisiosa, serta jumlah eritrosit yang sedikt meningkat atau normal disertai dengan kadar hemoglobin yang menurun terjadi pada anemia difisiensi zat besi (ADB).
Masalah Klinis
Penurunan jumlah eritrosit dapat di jumpai pada anemia,peningkatan hemolisis, kehilangan darah, trauma, luekimia, infeksi krosnis, mielomia multipel, cairan per intra vena berlebih, gagal ginjal kronis, kehamilan, hidrasi berlebihan, defisiensi vitamin,malnutrisi, infeksi parasit, penyakit sistem endokrin, intoksikasi. Peningkatan jumlah eritrosit di jumpai pada polistenia vena, hemokosentrasi/dehidrasi, datran tinggi, penyakit kordiovaskuler.
Metode Pemeriksaan
Menghitung jumlah eritrosit dapat di lakukan dengan dua cara metode, yaitu manual atau elektronik (outomatic). Cara manual di lakukan dengan cara hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung dan mikroskop. Namun, hitung eritorist lebih sukar daripada hiutng lekosit. Orang telah perpengalaman saja memiliki kesalahan yang cukup besar dlam menghitunmg eritrosit, yaitu 11-30% (rata-rata sekitar 20%), apalagi orang yang belum berpengalaman atau kerjanya kurang teliti. menghitung jumlah eritrosit secara manual sangat jarang di lakukan karena ketelitianya rendah. Metode penghitungan eritrosit secara akurat memerlukan alat penghitung otomatis. Namun alat ini seringnya tidak ada di laboratorium-laboratorium perifer. Hitung eritrosit menggunakan alat penghitung otomatis adalah seperti yang di gunakan untuk hitung leukosit dan hitung tromposit. Penghitungan dengan alat otomatis dapat memberikan hasil yang dapat diandalakan dan reproduceble. Intrumen-intrumen ini di program untuk dapat memberikan hasil secara cepat dan akurat. Hasil hitung eritrosit dengan intrumen elektronik di tampilkan pada lembar hasil sebagai RBC (red blood cell). Metode lebih lanjut mengenai hitung eritrosit secara otomatis tidak dijelaskan dalam buku ini.
1. Pra Analitik
- Persiapan Pasien : tidak memerlukan persiapan khusus
- Persiapan Sampel : darah kapiler , EDTA
Catatan pengambilan spesimen
- Darah kapiler atau darah vena EDTA
- Tidak terdapat pembatasan asupan makanan atau minuman pada penderita.
- Spesimen darah jangan di ambil dari lengan atau tangan yang sedang menerima cairan intra vena. Mengambil darah pada tangan atau lengan yang terpasang cairan intra vena menyebabkan darah terencerkan.
- Memasang torniquet terlalu lama (lebih dari stau menit) menyebabkan hemokosentrasi.
- Persiapkan peralatan
- Mikroskop
- Bilik hitung dengan kaca penutupnya
- Pipet eritrosit beserta karet pembulunya. Dapat juga menggunakan mikropipet dengan tip-nya
- Tabung reaksi
- Pipet pastue
2. Analitik
Prosedur kerja :
- Darah diencerkan 200x dengan reagen.
- Pencegahan menggunakan pipet eritrosit.
- Pencerahan dengan tabung
- Mengisi bilik hitung dengan sampel yang telah diencerkan
- Sampel yang diencerkan dengan pipet eritrosit
- Sampel yang di encerkan dengan tabung
- Menghitung eritrosit
3. Pasca analitik
S eritrosit per mm3 = 0,01 N x 1012/L
Kesalahan-Kesalahan Pada Tindakan Menghitung Eritrosit
Berikut ini adalah beberapa kesalahan-kesalahan pada menghitung eritrosit yaitu:
- Menghitung jumlah eritrosit memakai lensa obyektif kecil, yaitu 10x, sehingga sangat tidak teliti hasilnya.
- Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet tidak tepat jika
- Pengenceran dalam pipet
- Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Hayem.
- Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
- Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
Kelebihan Dan Kekurangan Cara Menghitung Eritrosit
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menghitung eritrosit yaitu:
1. Kekurangan dan kelebihan cara manual
- Kekurangan
- Menghitung jumlah eritrosit dalam volume yang kecil dan pengenceran tinggi memakan waktu dan tidak teli
- Tindakan menghitung eritrosit dengan kamar hitung jauh lebih sukar dari pada menghitung leukosit, ketelitian untuk orang yang cermat bekerja dan yang telah mahir ialah ± 15%.
- Kelebihan cara manual
- Cara-cara menghitung sel darah secara manual dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting dalamn laboratorium klinik.
- Hitung cara manual menggunakan Hemositometer dapat dilakukan tanpa menggunakan aliran listrik.
- Didalam kamar hitung sel yang dihitung benar – benar sel eritrosit karena pengenceran menggunakan larutan hayem yang membuat bentuk – bentuk eritrosit terlihat jelas sedangkan lekosit dan trombosit tidak tampak.
2. Kekurangan dan kelebihan cara automatik
1. Kekurangan cara automatik
- Dalam keadaan abnormal BC-2600 Auto Analizer Hematology kadang -kadang eritrosit dibaca sebagai lekosit atau trombosit.
- Harga alat penghitung elektronik mahal dan mengharuskan pemakaian dan pemeliharaan yang sangat cermat. Selain itu perlu ada upaya untuk menjamin tepatnya alat itu bekerja dalam satu program jaminan mutu (quality control).
2. Kelebihan cara automatik
- Dengan menggunakan BC-2600 Auto Analyzer Hematology pemeriksaan hitung jumlah eritrosit lebih mudah, cepat, dan akurat.
- Alat automaik tidak menghilangkan kesulitan mengenai pengenceran sampel dan standarisasi alat, tetapi cara ini meningkatkan kecepatan pemeriksaan dan ketelitian dibandingkan cara manual.
- Hitung eritrosit dilakukan secara langsung dan akurat oleh penghitung elektronik untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan dan reproducible.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Eritrosit : Pengertian, Kriteria, Masalah, Metode, Kesalahan, Kelebihan dan Kekurangan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.