Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ebook? Mungkin anda pernah mendengar kata Ebook? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, sumber, manfaat, kelebihan, kekurangan dan penemu. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ebook
Selain format (akhiran) .zip kemungkinan ada juga format yang lain. Setelah buku (e–book) selesai di-download, selanjutnya buku dapat dibaca dengan komputer tanpa terhubung ke Internet (offline). Untuk membaca file .pdf dapat digunakan Adobe Reader, Nitro Reader atau program lain yang dapat membaca file .pdf. Adobe Reader atau Nitro Reader dapat di-download di Internet secara gratis. Selain dibaca dengan komputer, e–book juga dapat dicetak ke kertas, sedangkan ukuran kertas dan resolusi pencetakan, tergantung si pembuat e–book. Jika e–book diproteksi dari pencetakan, atau dengan kata lain faslitas pencetakan dimatikan, maka e–book tersebut hanya dapat dibaca dengan komputer, tidak dapat dicetak ke kertas. Jika e–book di-password (diberi kata sandi), maka e–book tersebut hanya dapat dibaca setelah memiliki password (kata sandi) yang dipasang dalam e–book tersebut.
Jenis-jenis E-Book
Berikut ini adalah jenis-jenis ebook yaitu:
Pertama, e-book yang bersifat ‘tertutup’ dan hanya dapat dibaca dengan alat dan program khusus. Kedua, e-book yang dapat dibaca oleh berbagai peralatan digital (tidak khusus). Untuk jenis pertama, setiap berkas hanya dapat dibaca dengan perangkat yang sudah disiapkan khusus, misalnya merek Rocket dan Softbook. Perangkat kerasnya dibuat agar mudah dibawa-bawa (portable). Tidak hanya teks yang ditampilkan, tetapi juga bisa suara video. Sudah tentu pula, ada fasilitas temu-kembali yang memudahkan pembaca berpindah-pindah. Perangkat atau alat baca (e-books reader) seperti ini belum terlalu populer mengingat tingkat resolusi layarnya masih jauh lebih rendah dibandingkan resolusi kertas. Jika sebuah buku kertas mampu memberikan resolusi 1200 dpi (dots per inch) sehingga mata kita tidak lelah membaca, maka e-books seringkali hanya bisa mencapai 105 dpi atau bahkan hanya 72 dpi. Tidak heran jika para pembacanya mengeluh sering sakit kepala. Bentuk dan ukuran alat-baca yang saat ini tersedia memang sudah menyerupai buku biasa, namun mungkin agak lebih berat.
Selain itu, alat ini memerlukan baterai yang usianya masih pendek, sehingga kalau lupa mengisi (charging), kita akan kesal apalagi bila sedang asyik membaca novel dan baterainya habis maka akan mati seketika. E-books jenis kedua yang tersedia di Internet adalah yang untuk dibaca di berbagai alat digital, mulai dari (desktop, laptop, sampai PDA (personal digital assistant)). Kunci dari e-books jenis ini tentu saja adalah penggunaan bahasa penyajian yang terstandar. Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Glassbook, dan Librius sedang bekerja bersama National Institute of Standards and Technology untuk mencapai kesepakatan tentang standar penyajian teks untuk e-books yang dapat dibaca di segala jenis komputer. Sudah ada sebuah standar yang dapat dibaca di berbagai alat digital, yaitu Open e-book Publication Structure, terbit tahun 1999, mengombinasikan Hypertext Markup Language (HTML) dan eXtensible Markup Lannguage (XML). Dengan standar ini, masing-masing penerbit dapat membuat sebuah buku digital tanpa harus memikirkan versi berbeda untuk alat-baca yang berbeda.
Sumber-sumber E-Book
Terdapat berbagai sumber buku elektronik yang dapat dicari di Internet, baik yang bebas atau diharuskan membayar terlebih dahulu untuk dapat mengaksesnya.
-
Buku Elektronik Di Indonesia
Sumber buku elektronik yang legal di Indonesia, antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
ArXiv
Yang terdapat di universitas Cornell memberikan akes terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematik, sains komputer dan biologi kuantitatif. Beberapa ilmuwan karena peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan yang bebas, menyajikan karyanya dulu di sini sebelum diterbitkan dalam jurnal elektronik bergengsi dan berbayar.
-
The Million Book Project
Adalah proyek sejuta buku yang dikembangkan oleh Universal Library, sebuah perpustaaan digital yang dpelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di AS, universitas Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. didalamnya tedapat referensi dalam 16 bahasa yang koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Buku Elektronik | ||
Format | Berbasis XML | ePub, HTML, FictionBook, XMDF. |
Lainnya | BBeB, CBR/CBZ, LIT, Mobipocket/Kindle, PDF, Teks biasa. | |
Membaca | Perangkat | Alex Reader, Bookeen, COOL-ER, Elonex ebook, enTourage eDGe, pocket eDGe, eSlick, FLEPia, Hanlin eReader, iRex, iRiver Story, Kindle, Kobo, komputer, Nook, Oyo, Plastic Logic Reader, PocketBook eReader, Qisda ES900, Samsung Papyrus, telepon pintar, SoftBook, PAC-eBook 1, Sony Reader, tablet. |
Perangkat lunak | Adobe Acrobat, Adobe Digital Editions, Aldiko, Blio, Bookglutton, Calibre, FBReader, Foxit Reader, iBooks, Lexcycle Stanza, Sony Reader Library, STDU Viewer, Sumatra PDF | |
Menyunting | Adobe InDesign, Atlantis Word Processor, Calligra Author, eCub, Feedbooks, iBooks Author, Jutoh, LaTeX, Sigil | |
Sumber | Gratis | Baen Free Library, Bookglutton, HathiTrust, Internet Archive, Feedbooks, Google Books, Manybooks.net, Project Gutenberg, Smashwords, Wikibooks, Wikisource |
Berbayar | Amazon.com, Barnes & Noble, BooksOnBoard, Booktrack, Borders, Feedbooks, Fictionwise, Google Books, iBookstore, Kobo, Bookstore, Smashwords, Sony Reader Store | |
Terkait | Pembaca buku elektronik, Penyewaan buku elektronik, Komputer tablet, Buku elektronik Braille, Kindle single, Mojo books, Perbandingan perangkat lunak pembaca buku elektronik iOS, OPDS, Penerbitan elektronik, Reformasi penerbitan jurnal akademik, International Digital, Publishing Forum, Penerbitan semantik, Dokumen teralirkan kembali |
Manfaat Menggunakan E-Book
E-book atau electronic book (atau juga digital book) adalah evolusi dari buku cetak yang biasa kita baca sehari-hari. Dibandingkan dengan pendahulunya, e-book menawarkan berbagai macam manfaat yang memudahkan kita menimba ilmu dan menambah wawasan. E-book adalah buku elektronik yang bisa disimpan dengan mudah di perangkat elektronik kita. Kapasitas memori sebesar 1 GB sekalipun bisa memuat ratusan e-book. Jika kita punya ratusan buku cetak, sudah pasti kita butuh rak buku yang cukup besar untuk menyimpannya. E-book kini sudah semakin mudah didapat dan diakses. Apalagi untuk keperluan pendidikan. E-book adalah buku yang dipublikasikan dalam format digital berisi tulisan, gambar, yang dapat dibaca memalui perangkat komputer atau perangkat digital lainnya. E-book ini biasanya merupakan salah satu format alternatif dari buku cetak. Ada banyak kelebihan e-book yang tidak dimiliki buku cetak. Buku elektronik adalah bagian dari gaya hidup modern yang didukung perangkat elektronik. Di Amerika Serikat, kehadiran e-book semakin menggeser buku cetak.
1. E-book Lebih Praktis dan Mudah Dibawa
Jika anda ingin membaca e-book dimanapun anda berada, anda cukup menyalakan perangkat elektronik anda (entah itu smartphone, tablet, atau e-book reader). Selama anda memegang perangkat elektronik itu, anda bisa membawa ratusan bahkan ribuan buku elektronik dengan mudah. E-book adalah buku digital sehingga tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam bentuk fisik.
2. E-book Ramah Lingkungan
Buku cetak bisa menghabiskan banyak sekali pohon yang kita perlukan untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Jika semua pohon habis ditebang untuk membuat buku cetak, tentunya kita sendiri akan merugi. Sebaliknya, e-book tidak memerlukan pohon karena bentukya digital. E-book bisa disalin sebanyak yang Anda suka hanya dengan mengklik tombol “copy” di perangkat elektronik. Sementara itu, pencetak buku membutuhkan ratusan lembar kertas hanya untuk membuat satu salinan buku.
3. E-book Tahan Lama
E-book adalah buku yang tahan lama atau bahkan abadi (everlasting). Ia tak akan mudah rusak dimakan usia. Berbeda dengan buku cetak yang makin lama akan makin menguning dan rusak. Selama data kita tidak terserang virus, dan hal ini bisa dicegah dengan penggunaan komputer yang hati-hati dan pemasangan software anti virus, maka e-book kita akan tetap bagus kondisinya meski usianya sudah puluhan tahun. Bandingkan dengan buku, yang mudah rusak, sobek, hilang, tulisannya pudar dan berjamur bila usia buku sudah tahunan.
4. E-book Lebih Simple
E-book dinilai lebih simple untuk dibawa dan disimpan, dibandingkan dengan buku cetak. Dengan format e-book, anda tak butuh lagi tas besar untuk membawa beberapa buku atau rak buku berderet-deret untuk menyimpan koleksi buku anda. Anda hanya butuh e-book readers untuk membawa atau menyimpan buku-buku anda.
5. E-book Lebih Murah
Ebook tidak perlu proses pencetakan hingga penerbitan yang memakan banyak biaya, sehingga e-book bisa menjadi lebih murah daripada buku cetak. Selain itu ada beberapa e-book yang diberikan secara gratis.
6. E-book Lebih Portable
Asalkan ada hardware yang kompatibel untuk mengoperasikan ebook yang berekstensi .pdf dan .exe ini, mau dimanapun dan kapanpun juga kita akan tetap bisa menikmati bacaan di dalam e-book dengan nyaman. Apa hardware yang dimaksud? Laptop bisa. Tablet bisa. Handphone jenis tertentu juga bisa. Sangat portable bukan?
Kelebihan-kelebihan E-Book
Berikut ini adalah beberapa kelebihan-kelebihan ebook yaitu:
- Memiliki e-book membuat kita menghemat tempat dan waktu. Tempat dimana kita menyimpan koleksi buku kita. Sedang waktu, kita tak perlu menyimpan buku-buku karena khawatir harus beli yang baru bila koleksi buku kita hilang.
- Jika kita suka menandai hal-hal yang penting dalam buku tetapi takut merusak atau membuat jelek buku karena coretan, maka alat baca e-book memungkinkan kita menandai hal-hal penting di dalam e-book tanpa takut membuatnya jelek karena coretan.
- Jika penerbit menjual satu juta copy dengan 250 halaman per copynya untuk satu judul buku. Itu berarti diperlukan 12.000 pohon hanya untuk memproduksi satu judul buku saja (sumber: “How to Go Green: Books” by Cindy Katz and Jennifer Wilkov). Itu artinya kita punya andil dalam perusakan lingkungan, bila membaca buku.
- Jika Anda merasa ukuran huruf di dalam e-book terlalu kecil, maka alat baca e-book memungkinkan kita untuk megubah ukuran huruf dengan mudah. Sehingga tidak ada kendala karena ukuran huruf.
- Dengan alat baca e-book kita bisa berlangganan koran atau majalah secara online. Jadi tidak perlu menunggu loper koran mengantar ke rumah kita.
- Kita tidak perlu repot-repot pergi ke toko buku karena kita tinggal mendownload e-book secara online dari rumah. Hal ini menghemat waktu untuk belanja dan mencari-cari buku di rak-rak toko buku.
- Tidak akan pernah kehabisan stok. Karena e-book tersedia dalam bentuk digital, sehingga akan selalu tersedia sepanjang waktu.
- Alat baca e-book tidak memerlukan lampu penerangan saat membaca e-book. Karena displaynya sudah mampu menerangi, sehingga kita bisa menghemat energi listrik.
- Mengenai ukuran dan capacity file, e-book memerlukan file yang kecil sehingga dengan alat e-book yang kecil bisa menampung ribuan e-book. Bayangkan bagaimana mudahnya sekolah karena kita cukup membawa alat sebesar novel yang mampu menyimpan ribuan e-book.
- Kita bisa menghemat uang. E-book tentu saja harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan buku. Karena tidak memerlukan sumber daya dan biaya produksi yang besar.
Kekurangan-kekurangan E-Book
Berikut ini adalah beberapa kekurangan-kekurangan ebook yaitu:
- Untuk buku tertentu, tampilannya kalah besar dibanding buku kertas terutama format yang begitu besar. Akibatnya tulisan per halaman sering lebih kecil dari aslinya, tapi bisa distel agar membesar. Apalagi kalau tablet hanya berlayar 7 inci – terasa banget kecilnya.
- Tidak bisa dipinjamkan ke teman, tetangga, dsb – sekalipun mereka punya tablet dan laptop sendiri. Karena untuk bisa masuk dibutuhkan nama pemakai dan password – ini tidak boleh dipinjamkan ke orang lain karena bisa dipakai belanja tanpa ijin.
- Membutuhkan suatu perangkat lunak untuk membukanya, baik komputer atau alat lainnya. Sehingga kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk membukanya, sedangkan buku biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati.
- Kenyamanan. Biasanya jika ingin membaca buku kita ingin dalam kondisi nyaman, seperti tiduran, duduk santai di sofa, dan tiduran di lantai. Hal ini tidak bisa kita lakukan dengan e-book, karena kita harus menatap PC atau laptop, dan terkadang kita tidak tahan untuk berlama-lama menatap monitor.
- Mata yang tidak terbiasa untuk membaca di monitor. Hal ini membuat kebanyakan orang cenderung mencetak e-book dengan printer, setelah membaca beberapa halaman dari e-book.
- E-book memiliki berbagai format, yang terlihat dari extension filenya seperti pdf, txt, doc, chm, dejavue, iSilo, dan lain-lain. Hal ini membuat dibutuhkan berbagai aplikasi berbeda untuk membukanya maupun membuatnya. Misal untuk format PDF, untuk membacanya umumnya menggunakan Acrobat dari Adobe. Untuk membuatnya menggunakan aplikasi sejenis PDF writer.
- Tidak semua format e-book memiliki sekuriti yang baik. Misal format txt, sangat rentan terkena virus atau dijebol sekuritinya. Sedangkan pdf sudah memiliki sekuriti yang baik. Tetapi secanggih apapun format sekuriti e-book, karena digital, e-book tetap bisa dibongkar terutama oleh para hacker.
- Sensasi. Maksudnya disini, kita memiliki rasa sensasi yang kita rasakan ketika membuka tiap-tiap lembaran dari buku biasa, namun hal ini tidak kita rasakan pada e-book.
- Buka & Tutup Aplikasi & buku dijital perlu waktu. Untuk menghidupkan gadget, menjalankan sistem operasi, menjalankan aplikasi dan membuka file buku dijital membutuhkan waktu / loading yang cukup lama. Perlu sekitar 1 menit untuk buka tutup dokumen.
- Perlu Layar Monitor Luas. Sebagai perbandingan buku cetak biasanya berukuran 21 x 15 cm atau berdiagonal 10,5 inch. Jika layar gadget anda berukuran kurang dari 10 inch dan resolusinya bukan HD, maka sulit membaca teks kecil atau anda akan sering geser – geser / scroll layar sehingga cukup merepotkan.
- Kurang dipercaya. Karena semua orang bisa jadi penulis dan penerbit, maka tidak ada proses editing yang ketat, tidak ada uji materi jika ada penjiplakan / plagiat. Keorisinalitas naskah bisa menjadi masalah pada buku dijital.
- Kurang dihargai di dunia pendidikan. Khusus penulisnya buku dijital sulit mendapat nilai ‘cum’ di dunia pendidikan tinggi dan menengah. Pada akhirnya buku tersebut harus dicetak dan dilengkapi ISBN untuk persyaratannya.
- Budaya Pembajakan. Karena segala kemudahannya, orang malas untuk membelinya dan lebih menunggu versi ‘crack’nya.
- Jarang dibaca. Anda tentu mempunyai ratusan file buku dijital yang tersimpan di harddisk atau CD, namun apakah anda sempat membaca buku sebanyak itu? Kenyataannya jarang serius membacanya karena terlalu banyak. Akibatnya buku dijital hanya sebatas koleksi dan memenuhi ruang harddisk saja.
- Kurang hubungan antara penulis, penerbit dan pembaca lain. Karena kebanyakan buku dijital adalah ilegal dan gratisan, maka penulis dan penerbit tidak mau membuka hubungan dengan pembacanya karena tidak ada untungnya.
Penemu E-Book
Di bulan Juli 1971 untuk pertama kali publik Amerika mengenal e-book yang kemudian dilanjutkan dengan Project Gutenberg. Dialah Michael S. Hart, lelaki yang menyandang julukan sebagai penemu e-book pertama di dunia, yang juga mengawali proyek pengadaan e-book untuk hampir semua buku populer yang ada di dunia melalui Project Gutenberg. Namun Anda tidak akan lagi bisa bertemu Hart karena lelaki yang tahun ini berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada hari selasa (6 Sep) di kediamannya Urbana, Illinois. Hart merupakan lulusan University of Illinois. Pada tahun 70an saat Hart masih menjadi mahasiswa di universitas tersebut, Hart diberi kesempatan mengakses komputer utama kampusnya. Saat itu ia berpikir apa yang bisa ia lakukan dengan komputer itu. Ide tentang e-book kemudian muncul saat Hart berada di sebuah supermarket saat melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Di tahun 2002, dalam sebuah wawancara Hars mengungkapkan hal itu:
“Kebetulan saya berhenti di IGA, sebuah supermarket lokal. Saat itu kami baru saja merayakan ulang tahun Amerika ke 200 dan banyak salinan dokumen sejarah yang dibagikan pada masyarakat termasuk di supermarket itu yang juga diberikan pada konsumen. Saya tengah mencoba mengambil makanan dari ransel saat saya tanpa sengaja mengambil sebuah dokumen Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Dan saat itu ide untuk membuat ebook muncul.”
“Saya berpikir apakah saya bisa melakukan sesuatu dengan komputer, lebih dari sekedar mengetik naskah kemerdekaan. Sesuatu yang bisa bertahan sampai 100 tahun. Dan kemudian lahirlah Project Gutenberg.” |
Naskah kemerdekaan Amerika adalah dokumen pertama yang dibuat Harts dalam bentuk e-book. Saat ini Project Gutenberg telah menjadi perpustakaan online yang memiliki lebih dari 36 ribu e-book, di luar buku-buku yang memiliki copyright. Michael Hart telah meninggalkan pada dunia sebuah warisan yang tak ternilai harganya. Penemuan e-book bukan sekedar inovasi teknologi, namun juga merupakan titik awal dari teknologi informasi modern. E-book telah menjadi cara yang praktis dan murah untuk mendistribusikan berbagai literatur.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Ebook : Pengertian, Jenis, Sumber, Manfaat, Kelebihan, Kekurangan dan Penemu Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.