Pengertian Daratan

Diposting pada

Selamat datang di PakDosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Daratan? Mungkin anda pernah mendengar kata Daratan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, macam, nama, karakteristik, ciri, sumberdaya dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Daratan: Pengertian dan Macam-Macam Daratan Secara Lengkap

Pengertian Daratan

Daratan ialah belahan permukaan bumi yang secara permanen dan tidak terhalang oleh air laut. Pengertian lain daratan ialah tempat lingkungan bagi beberapa besar adalah makhluk hidup. Kata darat lebih biasa dikenakan dalam lingkungan umum, sementara kata daratan lebih sering digunakan untuk uraian geografis. Bumi mempunyai belahan lapisan dengan permukaan tidak rata. Perbandingan kebesaran dari permukaan bumi berlangsung karena adanya tarikan tenaga endogen, yakni tenaga yang bersumber dari dalam bumi dan tenaga eksogen, yakni tenaga yang bersumber dari luar bumi.


Macam-Macam Daratan

Berikut ini terdapat 8 macam daratan, yakni sebagai berikut:

  • Dataran Tinggi

Dataran tinggi ialah bentuk daratan pada permukaan bumi yang tingginya ±500 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi terjadi pengaruh datangnya reaksi erosi dan sedimentasi. Erosi ialah kejadian abrasi padatan pengaruh pemindahan angin, air, es, hujan dan akibat gravitasi maupun dampak dari ulah makhluk hidup. Sementara sedimentasi ialah bentuk sedimentasi material yang dipemindahkan oleh penghubung angin, air, es, maupun gletser di suatu lekukan. Dataran tinggi umumnya mempunyai suhu yang sejuk dan tanah yang berlimpah.


  • Gunung dan Pegunungan

Gunung ialah bentuk daratan yang berbentuk tanah mencolok diatas kawasan sekitarnya. Suatu kawasan bisa disebutkan gunung apabila ketinggiannya ±610 meter. Ketika menggapai ketinggian tertentu, gunung dapat mempunyai lebih dari satu jenis iklim. Berdasarkan kurikulum lama sekolah dasar, kata gunung sering menyatakan pada gunung berapi, untuk itu secara biasa saja diperoleh 2 jenis gunung, yakni gunung aktif dan gunung pasif. Pegunungan ialah lapisan yang terjadi dari gunung-gunung yang terikat secara geologis. Pegunungan umumnya nya terjadi karena aktivitas lempeng tektonik melewati prosedur yang simpel. Selain di bumi, kelihatan gunung juga sudah ditemukan pada berbagai planet lain dalam sistem tata surya.

Baca Lainnya :  Tuba Fallopi

  • Bukit dan Perbukitan

Bukit ialah bentuk daratan yang mempunyai permukaan tanah lebih besar dari permukaan tanah di sekelilingnya. Ketinggian bukit lebih rendah ketimbang gunung yang ketinggiannya mencapai ±600 meter. Tetapi, jika tidak ada pengertian umum untuk bukit dan gunung, jumlah bukit ada yang dianggap sebagai gunung dan sebagainya. Sementara perbukitan ialah deretan bukit yang berangkai pada suatu kawasan yang bukit-bukitnya tersambung secara geologis.


  • Jurang atau Tebing

Jurang atau tebing ialah bentuk bebatuan yang menggunung secara tegak. Tebing umumnya terjadu pengaruh adanya erosi. Erosi ialah kejadian abrasi padatan pengaruh pemindahan angin, air, es, hujan dan akibat gravitasi maupun dampak dari ulah makhluk hidup. Tebing dapat ditemukan pada kawasan pantai, pegunungan maupun sepanjang sungai. Seringkali tebing terjadi oleh bebatuan yang awet akan perubahan iklim.


  • Dataran Rendah

Dataran Rendah ialah bentuk daratan pada permukaan bumi yang berbentuk bentangan luas tanah dengan tinggi ±200 m di atas permukaan laut. Kata tersebut dijelaskan pada wilyah manapun yang tidak tercantum ke dalam dataran tinggi. Suhu udara pada kawasan dataran rendah tidak terlewat dingin seperti pada dataran tinggi, akan tetapi juga tidak terlewat panas umumnya sekitar antara 23-28°C. Situasi ekonomi masyarakat yang tinggi di dataran rendah biasanya lebih sejahtera disamakan yang hidup di dataran tinggi. Dari segi iklim, dataran rendah mempunyai curah hujan yang agak tinggi.


  • Lembah

Lembah ialah bentuk daratan yang lebih rendah ketimbang permukaan di sekelilingnya. Umumnya lembah ialah kawasan di sekeliling pegunungan dengan bentuk membujur dan dialiri oleh sungai. Lembah dapat mempunyai luas sampai ribuan kilometer persegi. Dalam pertumbuhannya yang diakibatkan oleh beragam kejadian geografi, lembah bisa bertumbuh menjadi ngarai dengan tebing yang curam.


  • Ngarai

Ngarai ialah bentuk daratan berbentuk hamparan alam yang mirip dengan lembah, tetapi mempunyai sisi yang nyaris tegak lurus dengan permukaan tanah. Bentuk tebing ngarai sangatlah curam sekali. Ngarai terjadi dari lembah yang berkelanjutan terkikis pengaruh beragam kejadian geografi.


  • Sungai, Rawa, dan Danau

Sungai, rawa dan danau ialah bentuk daratan yang dapat dialiri oleh air.

Baca Lainnya :  Indeks Buku

Nama-Nama Daratan Tinggi di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa Nama Dataran Tinggi di Indonesia atara lain sebagai berikut :

  1. Dataran Tinggi Alas di Aceh
  2. Dataran Tinggi Pasai di Aceh
  3. Dataran Tinggi Batak di Sumatera Utara
  4. Dataran Tinggi Miinangkabau di Sumatera Barat
  5. Dataran Tinggi Kerinci di Sumatera Barat
  6. Dataran Tinggi Rejang di Bengkulu
  7. Dataran Tinggi Lebong di Bengkulu
  8. Dataran Tinggi Bukit Barisan di Bengkulu
  9. Dataran Tinggi Cianjur di Jawa Barat
  10. Dataran Tinggi Priangan di Jawa Barat
  11. Dataran Tinggi Sumedang di Jawa Barat
  12. Dataran Tinggi Magelang di Jawa Tengah
  13. Dataran Tinggi Grobongan di Jawa Tengah
  14. Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur
  15. Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur
  16. Dataran Tinggi Kidul di Jawa Timur
  17. Dataran Tinggi Muller di Kalimantan Barat
  18. Dataran Tinggi Kapuas di Kalimantan Barat
  19. Dataran Tinggi Skhwaner di Kalimantan Barat
  20. Dataran Tinggi Meratus di Kalimantan Selatan
  21. Dataran Tinggi Luwu di Sulawesi Selatan
  22. Dataran Tinggi Wajo di Sulawesi Selatan
  23. Dataran Tinggi Bone di Sulawesi Selatan
  24. Dataran Tinggi Penreng di Sulawesi Tengah
  25. Dataran Tinggi Barui di Sulawesi Tenggara
  26. Dataran Tinggi Bingkoku di Sulawesi Tenggara
  27. Dataran Tinggi Arfak di Papua Barat
  28. Dataran Tinggi Charles Louis di Papua Tengah
  29. Dataran Tinggi Jaya Wijaya di Papua Timur

Karakteristik Dataran Rendah

Namun perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah dapat kita ketahui dengan mudah, yaitu dengan melihat kondisi geografi yang ada dan dengan mengukur tinggi wilayah tersebut. Salah satu contoh dataran tinggi di Indonesia misalnya seperti dataran tinggi Dieng di Provinsi Jawa Tengah. Selain ciri-ciri, sumber daya alam di dataran tinggi juga berbeda dengan di dataran rendah atau pun di daerah pantai.

Ciri-Ciri Dataran Tinggi

Berikut ini adalah ciri-ciri dataran tinggi yaitu:
  • Berada Atas Ketinggian 700 mdpl

Sebuah wilayah atau daerah dapat dikatakan dataran tinggi apabila memiliki ketinggian lebih dari 700 meter diatas permukaan laut. Ini merupakan syarat mutlak untuk wilayah yang dapat dikatakan sebagai dataran tinggi. Apabila kurang dari 700 meter, artinya masih masuk ke dalam kategori dataran rendah.
  • Kondisi Iklim dan Cuaca Sejuk

Ciri-ciri dataran tinggi yang paling umum adalah memiliki iklim yang sejuk. Semakin tinggi sebuah daerah tentu suhu udaranya juga semakin rendah. Iklim yang sejuk dan lebih dingin merupakan salah satu sebab kenapa banyak wisatawan lebih memilih berlibur di dataran tinggi, contohnya seperti di daerah Puncak, Bogor.
Baca Lainnya :  Kaderisasi Adalah

  • Udara Terasa Kering dan Lembab

Ciri-ciri dataran tinggi ketiga yaitu udara terasa lebih kering, terutama pada saat siang hari.

Sumber Daya Alam Dataran Tinggi

Berikut ini adalah sumber daya alam dataran tinggi yaitu:

1. Pertanian

Ditunjang dengan iklim yang cukup dingin dan tanah yang subur, daerah dataran tinggi sangat cocok untuk kegiatan pertanian sayur-sayuran. Hasil pertanian dataran tinggi contohnya seperti bawang putih, bawah merah, sawi, brokoli, wortel, kol, lada, dan tomat. Hasil pertanian tersebut merupakan sumber daya alam dataran tinggi unggulan yang dapat dijumpai di Indonesia.

2. Perkebunan

Selain pertanian, dataran tinggi juga cocok digunakan sebagai sumber penghasil perkebunan. Contohnya seperti kebun teh, kopi, tembakau atau pun kebun buah-buahan yang cocok dengan dataran tinggi seperti apel.
Beberapa daerah penghasil pertanian dan perkebunan dataran tinggi misalnya seperti :
  • Wonosobo, Jawa Tengah
  • Temanggung, Jawa Tengah
  • Bojonegoro, Jawa Timur
  • Bogor, Jawa Barat
  • Deli Serdang, Sumatera Utara
  • Bukit Barisan, Bengkulu
  • Pegunungan Verbeek, Sulawesi Selatan

Contoh Dataran Tinggi

Berikut ini adalah beberapa contoh dataran tinggi yaitu:

1. Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah

Contoh dataran tinggi pertama adalah Dieng yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya di sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing. Dataran tinggi Dieng masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Dataran tinggi Dieng memiliki rata-rata ketinggian mencapai sekitar 2.000 mdpl, sementara suhu udaranya antara 12 hingga 20 derajat celsius di siang hari dan 6 hingga 10 derajat celsius di malam hari. Bahkan pada musim kemarau suhu udara di Dieng bisa mencapai 0 derajat celsius dan memunculkan embun es.

2. Dataran Tinggi Puncak, Bogor

Contoh dataran tinggi kedua yaitu berada di Puncak, lokasinya berada di Kabupaten Bogor dan Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Puncak terkenal sebagai daerah tujuan wisata oleh masyarakat dan wajib dikunjungi saat liburan, terutama warga Jawa Barat dan Jakarta. Wilayah dataran tinggi Puncak terletak di kaki dan lereng Pegunungan Gede Pangrango. Wilayahnya masuk dalam Taman Nasional Gede Pangrango. Rata-rata ketinggian dataran puncak yaitu sekitar 700 hingga 1.800 mdpl, sedangkan rata-rata suhu udaranya mencapai sekitar 14 hingga 17 derajat celsius.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Daratan: Pengertian, Macam, Nama, Karakteristik, Ciri, Sumberdaya dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.