Pencak Silat

Pencak Silat

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pencak Silat? Mungkin anda pernah mendengar kata Pencak Silat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian pencak silat menurut para ahli, sejarah, unsur, tujuan, fungsi, teknik, variasi dan manfaat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Pencak Silat

Pengertian Pencak Silat

Pencak Silat merupakan permainan tari yang menurut pada ketangkasan dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sementara silat merupakan kepandaian melindungi diri dari serangan yang tidak terkira yang berdasar pada sigap dan tangkas serta memperhatikan tiap gerak dan gerik sang lawan.


Pengertian Pencak Silat Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pencak silat, yakni sebagai berikut:

1. Menurut Abdus Sjukur

Menurut pendapat dari Abdus Sjukur, Pencak  merupakan gerakan langkah keindahan dengan menghindar yang disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat dipertotonkan sebagai sarana hiburan. Silat merupakan unsur teknik bela diri menangkis, menterang dan yang tidak dapat diperagakan di depan umum.


2. Menurut Hasan Habudin

Menurut pendapat dari Hasan Habudin, Pencak merupakan seni bela diri yang diperagakan dengan diatur, padahal silat sebagai inti sari dari pecak tidak dapat diperagakan. Di kalangan suku Madura pencak dianggap berakar dari bahasa Madura ‘apengkarepeng laju aloncak’, yaitu bergerak tanpa aturan sambil  meloncak. Silat merupakan sang pemain berloncat kian kemari seperti kilat.


3. Menurut Boechori Ahmad

Menurut pendapat dari Boechori Ahmad, Pencak merupakan fitrah manusia untuk membela diri. Sementara silat merupakan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan dan pikiran.


4. Menurut Soetardjonegoro

Menurut pendapat dari Soetardjonegoro, Pencak merupakan gerak bela serang yang teratur menurut sistem, waktu, tempat dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria, tidak melukai perasaan. Silat merupakan gerak bela serang yang erat hubungannya denngan rohani, sehinggga menghidup suburkan naluri, menggerakan hati nurani manusia, langsung menyerang kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Sejarah Pencak Silat

Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.


Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.


Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.


Unsur-Unsur Pencak Silat

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur pencak silat, yakni sebagai berikut:

  1. Olahraga
  2. Kesenian
  3. Bela diri
  4. Pendidikan mental kerohanian
  5. Persaudaraan menuju persatuan

Tujuan Pencak Silat

Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari pencak silat, yakni sebagai berikut:

  • Sebagai tempat bagi generasi yang memiliki hobi olahraga khususnya beladiri untuk menyalurkan bakat dan minatnya.
  • Membentuk masyarakat “Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi”.
  • Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan batin.
  • Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup.
  • Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat terlarang.

Fungsi Pencak Silat

Berikut ini terdapat 3 fungsi pencak silat yaitu:

1. Fungsi pencak silat untuk seni

Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai keselarasan dan keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga, atau keserasian irama, penyajian teknik, dan penghayatan. Pada seni pencak silat penekanan dan dominasi dapat diletakkan pada:

  1. Gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah.
  2. Gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri pencak silat.
  3. Gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai situasi saja; dan
  4. Gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan bela diri.

2. Fungsi pencak silat untuk bela diri

Fungsi pencak silat untuk bela diri sesuai dengan ciri-ciri umum pencak silat Indonesia, antara lain:

  • Pencak silat mempergunakan seluruh bagian anggota tubuh dari ujung jari tangan, kaki sampai kepala.
  • Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong dan dengan senjata.
  • Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu. Benda apapun dapat dijadikan senjata (saputangan, tas, payung, ikat pinggang, dan sebagainya).

3. Fungsi pencak silat untuk pendidikan

Hasil akhir dari pengajaran olahraga pencak silat adalah kemampuan, keterampilan, dan kemantapan dalam mempertahankan dan membela diri terhadap ancaman bahaya dari dalam maupun luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.


Teknik Pencak Silat

Berikut ini terdapat beberapa teknik dalam pencak silat, yakni sebagai berikut:

1. Sikap Kuda-Kuda

Sikap Kuda-Kuda merupakan sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang. Berikut teknik pencak silat pada sikap kuda-kuda, antara lain:

  1. Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan.
  2. Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.
  3. Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.
  4. Kuda-kuda samping yaitu kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.
  5. Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.

2. Sikap Pasang

Sikap Pasang merupakan suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Berikut teknik pencak silat pada sikap pasang, antara lain:


  • Pandangan Lurus Ke Depan

Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut ditekuk. Hal tersebut ditujukan untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat.


  • Berat Badan Terletak Pada Kaki Belakang

Posisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada.


3. Sikap Tangkisan

Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam sikap tangkisan, antara lain:

a. Tangkisan Atas

Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-ubun dan kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke atas untuk melindungi kepala dari serangan lawan.


b. Tangkisan Belah Tengah

Tangkisan belah tengah dilaukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke luar.


c. Tangkisan Silang Atas/Jepit Atas

Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan perkenaannya sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.


d. Tangkisan Luar

Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.


e. Tangkisan Bawah

Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.


4. Hindaran dalam Pencak Silat

Berikut ini terdapat beberapa bagian hindaran dalam pencak silat, antara lain:

  • Hindaran Hadap

Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan.


  • Hindaran Sisi

Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan.


5. Pukulan dalam Pencak Silat

Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat  boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.


6. Tendangan dalam Pendak Silat

Berikut ini terdapat beberapa bagian tendangan dalam pencak silat, antara lain:

1. Tendangan Sabit

Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang dikenakan merupakan bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh.


2. Tendangan Lurus

Tendangan lurus merupakan tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.


3. Tendangan T

Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, merupakan menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.


Variasi Pencak Silat

Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam variasi dan gabungan teknik pencak silat, antara lain:

a. Persiapan

Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit dirapatkan dan ujung-ujung jari kaki membentuk sudut 90 derajat.


b. Pelaksanaan

  • Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan tangan kanan, lengan lurus ke depan, disikukan ke belakang, dan kembali dipukul ke depan.
  • Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan.
  • Kembali pada posisi awal.

c. Pengayaan

Pesilat-pesilat yang akan bertanding umumnya mempunyai pendamping-pendamping pesilat yang membantu pesilat mempersiapkan diri. Pendamping tersebut maksimal terdiri dari dua orang. Pendamping pesilat bertugas memberikan nasihat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat di antara babak.


Manfaat Pencak Silat

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pencak silat yaitu:

1. Melatih Kesabaran

Belajar silat berarti belajar untuk sabar, karena mempelajarinya butuh proses, kita pun tidak hanya belajar teorinya saja tetapi juga prakteknya. Kita memulainya satu persatu, mempelajari dasarnya terlebih dahulu, setelah mulai paham dan bisa kita praktekan pelajaran tersebut sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya. Intinya memang ada prosesnya, kita mengikuti alurnya tahap demi tahap, jadi memang sangat melatih kesabaran kita. Tak jarang banyak orang yang tidak tahan saat baru mempelajari dasarnya saja, lalu memilih untuk tidak melanjutkan latihan. Ya memang karena bukan hal yang mudah apalagi bagi yang sama sekali belum pernah belajar silat, sungguh harus ekstra sabar yang sesabar sabarnya.


2. Melatih Mental

Belajar silat itu melatih mental ? ya itu sudah pasti. Mempelajari silat akan melatih mental kita menjadi kuat, kita belajar untuk mengalahkan rasa takut yang bergejolak dalam diri. bayangkan kita harus siap untuk menghadapi serangan, jatuh bangun mempraktekan jurus, siap terkena pukulan saat latihan itu adalah beberapa hal yang kita jalani saat belajar silat. Jadi memang pasti mental kita terus dilatih tahap demi tahap.


3. Melatih Konsentrasi

Belajar silat pasti melatih konsentrasi diri kita, kita belajar untuk fokus terhadap apa yang kita pelajari, kita belajar untuk mempraktekan apa yang telah kita pelajari dengan benar. Contohnya : Ketika ketika guru sedang memngajari kita berbagai gerakan kita harus berkonsentrasi agar kita dapat memahami fungsi dari gerakan-gerakan tersebut, sehingga kita dapat juga mempraktekan sesuai fungsi dan kebutuhannya.


4. Melatih Kewaspadaan

Belajar silat melatih kewaspadaan kita, kita dilatih untuk selalu sigap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat berakibat buruk pada diri kita, oleh karena itu kita dituntut selalu dalam kondisi siaga, kita belajar bagaimana harus menempatkan diri kita dengan benar dan mengatur pandangan agar dapat menjangkau pengelihatan pada hal yang ada di sekeliling kita.


5. Melatih Kepekaan

Belajar silat melatih kepekaan diri kita, kita akan berlatih untuk mengandalkan indra yang kita miliki dengan maksimal, baik indra pengelihatan, perabaan maupun pendengaran. Kepekaan tersebut biasanya akan mampu kita miliki apabila kita benar-benar rajin dalam mempelajari dan memprakteran pelajaran.  Contohnya adalah ketika kita terbiasa menangkis pukulan maka dengan sendirinya kita akan terbiasa membaca gerakan lawan dan terbiasa menggerakan tangan kita bergerak dengan cepat menghalau pukulan tersebut, ketika suatu saat kita dipukul maka kita secara spontan akan melakukan hal yang sama yaitu menghalau pukulan tersebut. Pada intinya adalah kepekaan ini akan lahir berjalan bersama proses pembelajaran.


6. Melatih Kedisiplinan

Belajar silat memang melatih kita untuk disiplin. kita dilatih untuk selalu konsisten terhadap waktu juga pelajaran yang telah disepakati dan didapatkan harus benar-benar dijalani dan dipraktekan dengan sungguh sungguh. Contohnya : Disiplin dalam waktu latihan, disiplin dalam mempraktekan pelajaran yang telah kita pelajari.


7. Melatih Kontrol

Belajar silat dapat melatih kontrol kita, kita belajar tentang bagaimana memanfaatkan kemampuan yang ada dengan benar. Contohnya : Bagaimana harus menghindar, bagaimana menunggu, bagaimana bertahan, nah hal tersebut benar-benar dipelajari saat belajar silat.


8. Menambah Pengetahuan

Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya : Kita akan tahu dimana letak  titik-titik  kelemahan manusia, sehingga kita lebih berhati-hati lagi dalam bertindak yang berhubungan dengan fisik agar tidak mencelakai orang lain.


9. Menambah Pengetahuan

Dengan belajar silat kita juga akan menambah pengetahuan kita. Contohnya : Kita akan tahu dimana letak  titik-titik  kelemahan manusia, sehingga kita lebih berhati-hati lagi dalam bertindak yang berhubungan dengan fisik agar tidak mencelakai orang lain.


10. Menjaga Tubuh Tetap Sehat

Silat juga dapat disebut sebagai bentuk olah raga yang dapat menyehatkan jasmani dan rohani, gerakan-gerakan silat mampu membakar kalori dalam tubuh, meregangkan otot-otot tubuh, melancarkan peredaran darah dan pernafasan, selain itu masih banyak manfaat yang lain.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Pencak Silat: Pengertian, Pengertian Pencak Silat Menurut Para Ahli, Sejarah, Unsur, Tujuan, Fungsi, Teknik, Variasi Dan Manfaat Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.


Posted

in

, , , , ,

by

Tags: