Peer to Peer dan Client Server

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Peer to Peer dan Client Server? Mungkin anda pernah mendengar kata Peer to Peer dan Client Server? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, kelebihan dan kekurangan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Peer-to-Peer-dan-Client-Server

Pengertian Peer to Peer

Peer to Peer ialah model jaringan yang dapat memberikan kedudukan yang sama terhadap komputer, tak ada yang bertindak sebagai server atau client sehingga tidak ada media penyimpanan yang bersifat umum. Pada model ini dua komputer dapat berhubungan secara langsung tanpa tergantung pada server.

Model ini lebih murah daripada client server, tetapi model ini hanya dapat berjalan apabila komputernya berjumlah tidak lebih dari 25 buah.


Ciri-Ciri Jaringan Peer To Peer

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik jaringan peer to peer, yakni sebagai berikut:

  1. Minimum terdapat satu komputer yang berlaku menjadi server.
  2. Terdapat komputer workstation (tempat kerja).
  3. Sistem operasi penunjang jaringan, misalnya Win NT, Netware dan lain-lainnya.
  4. Alat tambahan, misalnya Network Interface Card dan lain-lainnya.
  5. Alat penghubung antar komputer, misalnya kabel, konektor dan lain-lainnya.

Kelebihan Koneksi Peer To Peer

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan sistem peer to peer, yakni sebagai berikut:

  • Antar komputer dalam jaringan bisa saling berbagi menggunakan fasilitas yang dimilikinya, misalnya hardisk, drive, fax atau modem dan printer.
  • Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan bentuk jaringan client-server, salah satunya karena tidak membutuhkan adanya server yang mempunyai keahlian khusus untuk mengorganisasikan dan menyiapkan fasilitas jaringan.
  • Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu server, sehingga salah satu komputer atau peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mendapati gangguan.
Baca Lainnya :  Kesehatan Mental

Kelemahan Koneksi Peer To Peer

Berikut ini terdapat beberapa kelemahan sistem peer to peer, yakni sebagai berikut:

  • Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi ialah antara server dengan workstation (tempat kerja).
  • Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer atau peer di samping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  • Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
  • Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Contoh Jaringan Peer to Peer

Yakni sebagai berikut:


1. Jaringan Peer to Peer tanpa Menggunakan Switch

cisco3

  • Siapkan 2 komputer atau leptop.
  • Siapkan kabel Crossover.
  • Setting IP Address Kedua komputer. Lihat gambar di bawah ini :

cisco2

  • Jika sudah di setting IP nya, lakukan pengecekan dengan cara PING IP yang sudah di setting dengan menggunakan cmd.

2. Jaringan Peer to Peer  Menggunakan Switch.

cisco7

  • Siapkan 4 komputer.
  • Siapkan Switch.
  • Siapkan 4 Kabel Straight.
  • Masukan Kabel ke Port yg sudah di sediakan oleh Switch.
  • Setting IP Address nya.
cisco4

cisco5

cisco6

cisco8

  • Jika sudah di setting IP nya, lakukan pengecekan dengan cara PING IP yang sudah di setting dengan menggunakan cmd.


Pengertian Client Server

Client Server ialah suatu model jaringan yang memiliki client dan server. Client ialah komputer yang meminta layanan (dapat berupa data atau perangkat keras misalnya printer), sementara server ialah komputer yang bertindak untuk melayani permintaan client.


Fungsi Server

Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari server, yakni sebagai berikut:

  1. File Server, berfungsi untuk menangani berkas yang dapat diakses oleh client.
  2. Print Server, berfungsi sebagai pengontrol printer yang dapat digunakan oleh client.
  3. Web Server, berfungsi untuk menangani halaman-halaman web yang dapat diakses oleh browser.
  4. Mail Server, berfungsi untuk menangani surat elektronik.
Baca Lainnya :  Power Supply

Cara Kerja Sistem Client dan Server

Sistem Client dan Server berjalan setidaknya pada dua sistem komputer yang berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun mungkin ada juga yang hanya melayani 1 client saja itu yang dinamakan peer to peer atau point to point.


Client merupakan sebuah komputer desktop yang terhubung ke jaringan. Apabila pemakai ingin mengakses informasi, bagian aplikasi client mengeluarkan permintaan yang dikirimkan melalui jaringan kepada server, server kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kembali kepada client.


Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya milik bersama seperti database, printer atau jalur komunikasi, sedangkan proses client meliputi program-program untuk mengirimkan pesan permintaan pada server serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data.


Kelebihan Sistem Client Server

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dari sistem client server, yakni sebagai berikut:

  • Kecepatan akses lebih tinggi sebab penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
  • Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  • Sistem backup data yang lebih baik, karena pada jaringan client server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan Sistem Client Server

Berikut ini terdapat beberapa kelemahan dari sistem client server, yakni sebagai berikut:

Biaya operasional relatif lebih mahal.

  • Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  • Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Baca Lainnya :  Pendidikan Formal

Contoh Client dan Server

Contoh client server mengacu pada desain aplikasi atau macam dari arsitektur aplikasi client server tersebut, diantarnya; “one-tier” standalone, pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Tipe model ini ialah dimana semua proses terjadi secara terpusat yang dikenal sebagai basis-host. Kekurangan yang terjadi pada tipe ini yaitu semakin banyak user yang mengakses, maka akan semakin kewalahan.


Model kedua yaitu client server “two-tier” ialah model aplikasi yang pemrosesannya terjadi pada client dan server. Model ini ialah tipikal aplikasi degnan banyak client dan server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.


Ketiga yaitu three-tier merupakan sebuah arsitektur dari client-server yang sudah di inovasi. Pada arsitektur tipe ini terdapat application server yang berdiri diantara client dan database server. Arsitektur semacam ini banyak diterapkan dengan menggunakan web application karena dengan demikian komputer client akan melakukan instalasi web browser.


Model keempat ialah multi-tier, model ini sangat mirip dengan model sebelumnya yaitu three tier. Perbedaannya terletak pada adanya business logic server. Model keempat yang merupakan arsitektur dari client server ini memberikan bentuk tree-tier yang diperluas dalam bentuk fisik yang terdistribusi.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Peer to Peer dan Client Server: Pengertian, Ciri, Fungsi, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi dan Mahasiswa