Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Paragraf Narasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Paragraf Narasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, jenis, cara dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Paragraf Narasi
Teks Narasi adalah suatu jenis karangan yang menceritakan atau menjelaskan secara detail mengenai sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Peristiwa dalam sebuah teks narasi bisa benar-benar terjadi maupun hanya sebuah imajinasi. Jadi teks narasi tidak hanya berasal dari kejadian nyata saja, akan tetapi bisa diambil dari cerita yang bersifat fiksi atau khayalan seperti pada roman, novel, cerpen, drama, dan biografi.
Membaca Teks Narasi sendiri dapat membuat pembaca seakan-akan mengalami sendiri peristiwa yang sedang dibahas. berikut ini beberapa contoh bentuk karangan narasi antara lain: cerpen, novel, biografi, roman, dan drama
Adapun tujuan ditulisnya karangan narasi secara fundamental:
- Memberikan informasi dan memperluas pengetahuan.
- Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
Ciri-Ciri Paragraf Narasi
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri paragraf narasi, yakni sebagai berikut:
- Teks Narasi berupa fiksi dan non fiksi
- Paragraf narasi menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- Dirangkai dalam urutan waktu secara kronologis dan jelas dimana bagian orientation, klimaks dan resolution.
- Memiliki unsur-unsur utama sepert tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang yang jelas
- Memiliki nilai estetika. Di dalam paragraf narasi penulis bisa lebih membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi. Selain itu gaya penyusunan kalimat juga mempengaruhi paragraf narasi tersebut.
- Teks narasi berisi cerita, kisah, peristiwa, dan kejadian,maupun pengalaman penulis
- Teks narasi memiliki tujuan untuk memberikan informasi atau menciptakan pengalaman yang berkesan kepada pembaca atau pendengar.
Cara Membuat Paragraf Narasi
Berikut ini terdapat beberapa cara membuat paragraf narasi, yakni sebagai berikut:
- Menetapkan tema dan pesan yang hendak disajikan
- Menetapkan sasaran pembaca
- Membuat rancangan isi paragraf yang hendak disampaikan
- Membuat judul yang sangat menarik
Jenis-Jenis Paragraf Narasi
paragraf narasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis paragraf, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
1. Narasi Ekspositoris
Narasi ini merupakan jenis narasi yang menceritakan rangkaian kisah seseorang yang disampaikan dengan sangat informatif sehingga pembaca mengetahui dengan jelas bagaimana cerita tersebut berlangsung.
Paragraf ini ditulis berdasarkan peristiwa atau data yang sebenarnya. Biasanya, Paragraf ini menceritakan tentang kisah seseorang yang diceritakan dari awal kehidupannya hingga kematiannya. Paragraf ini dapat merupakan biography.
Contoh:
Perjuangan Ir. Soekarno
Pada tanggal 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan beliau ke dalam penjara Sukamiskin di Bandung sampai pada tanggal 31 Desember 1931.
Beliau dibebaskan dan kemudian bergabung dengan Partindo namun untuk yang kedua kalinya Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Kemudian beliau dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, beliau bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Narasi Sugestif
Narasi ini merupakan narasi yang membuat para pembaca dan pendengar seolah-olah dapat melihat dan mengetahui maksudnya.Tujuanya untuk memberikan makna atas kejadian sebagai suatu pengalaman. Paragraf ini menjelaskan sebuah proses/rangkaian peristiwa mengisahkan suatu cerita hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi dari si pengarang. Jenis paragraf ini dapat ditemukan pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. dan narasi ini menyampaikan sebuah amanat terselubung kepada para pembacanya atau para pendengarnya.
Contoh:
Hari senin yang melelahkan