Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Paragraf Analogi?Mungkin anda pernah mendengar kata Paragraf Analogi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Paragraf Analogi
Paragraf analogi merupakan paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu . Paragraf analogi disebut juga sebagai paragraf yang membandingkan antara dua hal yang mempunyai kemiripan atau hampi sama satu sama lain yang akan diambil kesimpulan di akhir paragraf.
Ciri-Ciri Paragraf Analogi
Berikut adalah ciri- ciri paragraf analogi antara lain sebagai berikut:
- Paragraf ini membandingkan 2 hal secara bergantian yang memiliki tingkat kesetaraan yang seimbang. Hal yang dapat dibandingkan dapat berupa benda, kejadian, keadaan, ataupun proses.
- Kalimat-kalimat penjelas dalam paragraf analogi kebanyakan berupaa persamaan-persamaan yang dimiliki oleh 2 hal yang dianggap sama.
- Paragraf analogi memiliki kalimat utama yang terletak di bagian akhir peragraf atau disebut juga dengan kesimpulan yang merupakan penjelas dari ide awal yang dikemukakan.
Tujuan
Adapun tujuan paragfar analogi antara lain sebagai berikut:
- Membuat persamaan dari dua hal yang berbeda
- Meluruskan kekeliruan dari sebuah permasalahan
- Membuat klasifikasi
- Menyederhanakan hal yang sulit menjadi mudah dipahami (terutama bagi orang awam)
Jenis-Jenis Paragraf Analogi
1. Deklaratif
Deklaratif merupakan jenis paragraf analogi penjelas. Sesuai dengan namanya, digunakan untuk menjelaskan atau menerangkan atau menegaskan suatu hal/bentuk/benda yang belum dikenal oleh mayoritas dengan hal/bentuk/benda yang sudah dikenalnya. Umum digunakan untuk menjelaskan suatu permasalahan atau persoalan kepada pihak lain agar mudah dimengerti
2. Argumentatif
Argumentatif merupakan jenis paragraf analogi induktif. Menekankan kepada ciri dan persamaan yang dimiliki oleh suatu hal/benda/bentuk pasti dimiliki oleh bentuk/benda/hal lainnya tersebut. dengan syarat ciri – ciri dan persamaan lainnya sebagian besar dimiliki oleh keduanya. Analogi argumentatif atau induktif memiliki pola seperti pada sebuah paragraf induktif, yaitu khusus – khusus – umum.
3. Pinjaman
Pinjaman merupakan jenis paragraf analogi yang mana dalam hal ini digunakan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada realita, menjadikannya ada analogi yang diutamakan, dan lainnya yang seolah meminjam.
4. Susunan
Susunan merupakan jenis paragraf analogi yang digunakan demi terciptanya suatu susunan realitas terhadap suatu pengertian
5. Palsu
Palsu merupakan jenis paragraf analogi yang membuat sebuah analogi untuk sebuah gagasan agar terlihat benar, namun menggunakan perumpamaan atau istilah yang tidak ada hubungannya dengan gagasan awal tersebut.
6. Pincang
Pincang merupakan jenis paragraf analogi sebenarnya adalah analogi yang keliru, namun kekeliruannya masih dapat diterima, dan sulit untuk dibuktikan kekeliruannya itu. Penganalogian jenis ini sering terjadi ketika membuat sebuah persamaan yang tidak atau kurang tepat
Untuk dapat membuat sebuah kalimat atau paragraf analogi yang baik, Anda harus memperhatikan hal berikut ini, karena bisa saja sebuah analogi menjadi tidak tepat, jika:
- Bertentangan atau tidak sesuai dengan bentuk aslinya atau yang berlaku dalam sebuah tatanan bahasa di dalam lingkungan masyarakat tertentu
- Terlalu menyamaratakan semua bentuk atau hal atau benda dengan aslinya (seolah semuanya dapat disamakan dan disetarakan)
Contoh paragraf Analogi
Contoh 1
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan.
Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
Contoh 2
Mendaki ke puncak gunung harus memiliki persiapan dan bekal-bekal yang harus dibawa , jika tidak memiliki bekal atau persiapan ,kita akan terjatuh dari atsa. Hal ini dikerenakan akan banyak halangan yang menghadang kita di depan, seperti binatang buas, bukit terjal, ataupun cuasa yang tidak bersahabat. Sekali saja kita berbuat keselahan, maka akibatnya akan sangat fatal.
Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak hal yang harus kita persiapan terlebih dulu sebelum kita maju.persiapan-persiapan tersebut antara lain mental,ilmu dan doa.tanpa persiapan itu semua, kesuksesan akan susah diraih. Oleh karena itu,menggapai puncak gunung karena perlu mempersiapkan bekal untuk semua halangan yang menghadang di depan.
Contoh 3
Setiap anak yang baru lahir ke dunia ini masih suci. Seperti halnya sebuah kertas putih yang belum ternoda oleh tinta sedikit pun. Kertas putih tersebut akan sangat bergantung dengan sang pemiliknya. Entah dia akan ditulis dengan baik atau bahkan dicore-coret. Begitu juga dengan baik buruknya anak-anak yang baru lahir bergantung pada didikan orang tua mereka. Jika mereka dididik dengan benar maka mereka akan menjadi anak yang sholeh dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita sedini mungkin karena hal itulah yang akan menetukan nasib dan sifat mereka di masa depan.
Contoh 4
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dankonsentrasi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Paragraf Analogi: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis dan Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya