Otot Lurik: Pengertian, Ciri, Fungsi, Sifat dan Bagiannya

Otot Lurik

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Otot Lurik? Apakah kalian pernah mendengar istilah dari Otot Lurik? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, fungsi, sifat, bagian, mekanisme, faktor, struktur dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Otot Lurik: Pengertian, Ciri, Fungsi, Sifat dan Bagiannya

Pengertian Otot Lurik

Otot Lurik merupakan otot yang melekat pada rangka badan yang digerakkan atas kehendak atau semau kita, sehingga disebut sebagai otot motorik. Otot lurik terangkai dari miofibril berinduk banyak, induknya berlokasi di batas sel, berwarna gelap dan beningg, terangkai berpola serta kelihatan bergaris. Otot lurik memiliki penyusutan cepat, tidak berpola dan gampang lelah. Otot lurik menempel pada skema dan berfungsi memobilisasi tubuh. Otot lurik bisa beroperasi karena rangsang berwujud panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia. Gabungan otot-otot lurik menyebabkan bagian tengahnya membesar yang disebut dengan ventrikel. Adapun bentuk tepi gabungan otot-otot tersebut menciut dan disebut urat otot ataupun tendon. Tendon yang menempel pada tulang yang bergulir disebut dengan insersio, sementara tendon yang menempel pada tulang yang tidak bergulir disebut dengan origo. Bagian-bagian dari otot lurik tersebut bisa penyusutan sehingga mengakibatkan gerakan. Fungsi dari otot lurik berupa jalan, raba, hantam, lari, dan mendaki.


Ciri-Ciri Otot Lurik

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri otot lurik, yakni sebagai berikut:

  1. Memiliki ribuan serabut yang membentuk jaringan otot yang tersusun rapi.
  2. Otot lurik berbentuk selindris, panjang dan mempunyai banyak inti sel (multinuklei)
  3. Bergerak dibawah kesadaran (Volunter)
  4. Secara umum otot lurik mempunyai diameter 50 mikron dan panjangnya hingga 2,5 cm.
  5. Mampu bekerja dengan keras dan cepat tetapi gampang lelah.
  6. Memerlukan Istirahat
  7. Melekat pada rangka badan insan atau hewan
  8. Cepat dalam berkontraksi (berkerut)
  9. Letak Inti sel berada di tepi (perifer)
  10. Otot Lurik terdapat pada Otot paha, otot dada, otot betis dan seluruh rangka badan manusia.

Fungsi Otot Lurik

fungsi dari otot lurik yaitu menggerakkan rangka badan insan atau hewan, sehingga kita bergerak sesuai dengan kehendak kita. Membantu kita dalam kerja keras dan cepat.


Sifat-Sifat Otot Lurik

Berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat otot lurik, yakni sebagai berikut:

  • Konduktivitas, merupakan otot memiliki kemampuan untuk melakukan potensial aksi.
  • Iritabilitas, merupakan ketika dirangsang, otot akan bereaksi.
  • Kontraktilitas, merupakan otot dapat mempersingkat atau menghasilkan ketegangan antara ujung-ujungnya.
  • Relaksasi, merupakan sebuah otot dapat kembali ke beristirahat setelah kontraksi.
  • Distensibilitas, merupakan otot dapat ditarik oleh kekuatan luar otot itu sendiri, otot tidak terluka asalkan tidak meregang melewati batas fisiologis.
  • Elastisitas, merupakan otot akan menolak perpanjangan dan akan kembali ke posisi semula setelah pasif atau aktif perpanjangan. Elastisitas ialah kebalikan dari Distensibilitas.

Bagian-Bagian Otot Lurik

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian otot lurik, yakni sebagai berikut:

1. Sarkolema

Sarkolema merupakan membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot.


2. Sarkoplasma

Sarkoplasma merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.


3. Miofibril

Miofibril merupakan serat-serat pada otot.


4. Miofilamen

Miofilamen merupakan benang-benang atau filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, antara lain:

  • Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
  • Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung atau otot cardiak dan pada otot rangka atau otot lurik).

Mekanisme Otot Lurik

Berikut ini adalah mekanisme otot lurik yaitu:
  1. Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamenfilamen aktin dan myosin.
  2. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.
  3. Gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H.
  4. Filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A
  5. Lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga terjadi kontraksi
  6. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin.

Faktor yang Mempengaruhi Kontraksi Otot

Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
  • Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.
  • Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).
  • Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
  • Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
  • Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.

Struktur Otot Lurik

Struktur otot rangka adalah sedikit berbeda dari dua jenis utama lain dari otot, otot jantung dan polos. Juga disebut otot lurik, otot rangka memiliki penampilan bergaris karena dua protein tumpang tindih yang memungkinkan otot untuk berkontraksi dengan cepat. Sel silinder memanjang, yang juga disebut serat otot, juga membentuk struktur otot rangka. Setiap sel otot rangka mengandung beberapa ratus inti, yang bertentangan dengan inti tunggal ditemukan dalam sel-sel jenis otot lain. Serat otot memiliki membran serta filamen disebut miofibril, struktur yang sangat penting untuk fungsi kontraktil mereka.


Tiga jenis jaringan otot, termasuk otot rangka, jantung, dan polos, membentuk sistem otot manusia. Otot rangka merupakan jenis otot yang paling melimpah, karena mereka menutupi dan memberikan gerakan untuk seluruh kerangka tubuh manusia. Ini memiliki dua nama alternatif: otot lurik, karena penampilan lintas bergaris mereka, dan otot sadar karena pikiran sadar dapat mengontrol tindakan mereka. serat Otot berkontraksi dengan cepat karena kehadiran myofibrils, atau filamen kecil yang berisi dua protein yang tumpang tindih yang disebut aktin dan myosin. Seperti yang terlihat di bawah mikroskop, pita gelap dibentuk oleh tumpang tindih myosin pita cahaya dibentuk oleh aktin, mengakibatkan munculnya struktur bergaris otot rangka.


Kontraksi otot dimungkinkan sebagian besar oleh reaksi kimia antara myosin dan aktin, dan dikendalikan oleh aksi ion kalsium dan dua protein lain yang bekerja sama disebut troponin dan tropomyosin. Ketika ion kalsium dilepaskan dari retikulum sarkoplasma dari otot rangka kemudian menggabungkan dengan troponin, reaksi kimia, sehingga kontraksi otot, terjadi. Pelepasan ion kalsium memicu troponin untuk mengubah posisi, menyebabkan tropomyosin yang akan menjauh, membuat jalan bagi myosin untuk bisa “mencapai” dan berinteraksi dengan aktin. Ketika ion kalsium tetap disimpan dalam retikulum sarkoplasma, tidak ada kontraksi otot terjadi dan dengan demikian otot dikatakan “istirahat” atau dalam keadaan santai.


Struktur otot rangka juga terdiri dari dua sistem membran yang disebut plasma atau membran sel dan retikulum sarkoplasma, yang keduanya terlibat dalam proses kontraksi. Setiap serat otot dikelilingi oleh membran sel, yang memiliki ekstensi seperti tabung disebut tubulus transversal. Transmisi impuls listrik yang mengaktifkan kontraksi terjadi melalui tubulus transversal yang memperpanjang jauh ke dalam serat otot. Sementara itu, retikulum sarkoplasma, terletak di dalam serat otot, melepaskan kalsium selama kontraksi otot dan menyimpan kalsium selama relaksasi otot. Sebuah pola karakteristik yang disebut triad terbentuk karena retikulum sarkoplasma terletak sangat dekat tubulus transversal.


Cara Kerja Otot Lurik

Berikut ini adalah beberapa cara kerja otot lurik yaitu:

  1. Rangsangan pada sebuah saraf motorik ( yang mensarafi serabut otot) pada ujung saraf motorik mensekresi neurotransmiter Asetilkolin.
  2. Asetilkolin akan menyebabkan retikulum sarkoplasmik melepaskan sejumlah ion kalsium ( yang tersimpan dalam RS) kedalam miofibril.
  3. Ion kalsium dan pembongkaran ATP yang menghasilkan energi menimbulkan kekuatan menarik filamen aktin dan miosin,yang menyebabkan gerakan bersam-sama sehingga menghasilkan proses kontraksi.
  4. Kemudian dalan satu detik ion kalsium dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasmik tempat ion kalsium disimpan. K
  5. embalinya ion kalsium ini menyebabkan kontrasi otot berhenti.
  • Otot tidak pernah istirahat benar,meskipun keliatannya demikian.
  • Pada hakekatnya mereka selalu berada dalam keadaan tonus otot,yang berarti siap untuk bereaksi terhadap rangsangan.
  • Misalnya ketokan pada tendo patella mengakibatkan kontraksi dari extensor quadrisep femoralis dan sedikit rangsangan sendi lutut.
  • Sikap tubuh ditentukan oleh tingkat tonus.
  • OK

Demikian Penjelasan Materi Tentang Otot Lurik: Pengertian, Ciri, Fungsi, Sifat, Bagian, Mekanisme, Faktor, Struktur dan Cara Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.


Posted

in

,

by

Tags: