Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Otot? Mungkin anda pernah mendengar kata Otot? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, fungsi, gangguan, struktur, macam dan mekanisme. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Otot
Otot ialah suatu membran yang menempel pada tulang yang sebagai alat gerak yang berperan pada manusia ataupun hewan yang berfungsi untuk melapis tulang dan memobilisasi tulang.
Jenis Jenis Otot dan Fungsi Otot
Berikut ini terdapat 3 jenis jenis dan fungsi pada otot, yakni sebagai berikut:
-
Otot Lurik
Otot lurik terangkai dari miofibril berinduk banyak, induknya berlokasi di batas sel, berwarna gelap dan beningg, terangkai berpola serta kelihatan bergaris. Otot lurik memiliki penyusutan cepat, tidak berpola dan gampang lelah. Otot lurik menempel pada skema dan berfungsi memobilisasi tubuh. Otot lurik bisa beroperasi karena rangsang berwujud panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia. Gabungan otot-otot lurik menyebabkan bagian tengahnya membesar yang disebut dengan ventrikel. Adapun bentuk tepi gabungan otot-otot tersebut menciut dan disebut urat otot ataupun tendon. Tendon yang menempel pada tulang yang bergulir disebut dengan insersio, sementara tendon yang menempel pada tulang yang tidak bergulir disebut dengan origo. Bagian-bagian dari otot lurik tersebut bisa penyusutan sehingga mengakibatkan gerakan.
Fungsi dari otot lurik berupa jalan, raba, hantam, lari, dan mendaki.
-
Otot Polos
Organ otot polos berwujud seperti gelendong, berinduk satu dan induknya berlokasi di tengah organ. Penyusutannya lamban dan tidak gampang lelah. Hal ini diakibatkan karena kerja otot polos tidak diakibatkan oleh keinginan. Otot polos diperoleh pada dinding membran bagian dalam.
Fungsi dari otot polos berupa menyalurkan darah ke seluruh tubuh, mendistribusikan sari makanan dan oksigen.
-
Otot Jantung
Otot jantung memiliki ciri seperti otot lurik, namun berinduk satu maupun dua dan berlokasi di tengah organ. Selain itu, otot jantung berceranggah melekatkan organ satu dengan organ lainnya. Bagian dari otot jantung disebut dengan anastomosis. Margin antar organ otot jantung terbuka jelas disebut dengan diskus interkalaris. Otot jantung sekedar diperoleh di jantung dan penyusutannya aktivitas di luar ingatan.
Fungsi dari otot jantung berupa memobilisasi jantung.
Gangguan pada Otot
Berikut ini terdapat beberapa gangguan pada otot, yakni sebagai berikut:
- Hipertrofi otot ialah otot naik bertambah besar dan bertambah kuat karena selalu digunakan.
- Distrofi otot ialah penyakit menurunya otot dampak dari cacat genetis.
- Hernia abdominal ialah dinding otot abdominal rusak dan menimbulkan usus jatuh dan masuk ke rongga perut.
- Kram ialah terbentuk dampak penyusutan otot yang berkelanjutan.
- Tetanus ialah otot menjadi kejang dampak dari peradangan bakteri clostridium tetani.
Struktur Otot
Sejumlah besar otot (sekitar 200 pada seekor sapi) dengan ukuran, bentuk dan struktur internal yang berbeda, merupakan penyusun rangka tubuh ternak. Suatu seri proses perubahan biokimia dan biofisik terjadi setelah ternak mati untuk merombak otot-otot tersebut menjadi daging yang dapat dikonsumsi.oleh manusia. Struktur dari otot-otot strip mengikuti skema organisasi secara umum : kumpulan dari serat-serat otot yang bergabung satu sama lainnya dan ditopang oleh jaringan ikat yang banyak (Barone, 1968; Gambar 1).
Organisasi dari jaringan ikat ini memungkinkan untuk membedakan kelompok serat-serat muskuler menjadi kelompok pertama, kelompok kedua, kelompok ketiga dan kadang sampai kelompok empat (Legras dan Schmitt, 1973; Gambar 2). Pada otot besar, kelompok tingkat superior akan mengelompokkan kelompok dengan tingkat yang lebih rendah (inferior). Umumnya diketahui bahwa sifat-sifat reologik daging sangat tergantung pada kedua komponen tersebut: serat muskuler dan jaringan ikat. Pengetahuan tentang struktur otot sangat penting tidak hanya untuk karakterisasi otot tetapi juga untuk penilaian karaktersitik kualitatif daging, khususnya potensi keempukannya.
Macam-Macam Serat Otot
Berikut ini adalah macam-macam serat otot yaitu:
1. Serat merah
Serat ini berdiameter relatif kecil, dengan banyak sarkosom besar yang penuh krista. Sarkosom-sarkosom itu terkumpul di bawah sarkolema dan berderet-deret memanjang diantara miofibril.
2. Serat putih
Merupakan bagian terbesar dari otot ”putih” dan seratnya lebih besar. Sarkosom-sarkosom yang lebih kecil terdapat berpasangan sekitar garis Z, dan garis Z disini hanya setengah lebarnya garis Z pada serat merah.
3. Serat menengah
Serupa serat merah, terdapat pada otot merah, tetapi sarkosomnya lebih kecil dan garis Z-nya lebih tipis. ”Myoneural junction” (taut mioneural) bersifat lebih kompleks pada serat putih, dan penyebaran berbagai jenis serat didalam suatu otot agaknya dipengaruhi oleh sistem saraf. Serat merah berkontraksi lebih lambat jika dibandingkan dengan serat putih dan lebih tahan berkontraksi lama, walaupun sebenarnya ada 2 jenis serat merah, dan salah satunya berkontraksi lumayan cepat. Serat menengah yang secara morfologi mirip serat merah, lebih mirip serat putih dalam hal kecepatan kontraksinya.
Mekanisme kontraksi Otot
Oleh Huxley dijelaskan bahwa pada waktu proses kontraksi miofilamen halus di kedua pihak dalam sebuah sarkomer menyusup mendekati ujung-ujung miofilamen halus di pihak lain diantara miofilamen tebal disekelilingnya. Oleh karena miofilamen halus bertumpu pada lempeng Z, maka berakibat pada lempeng Z saling mendekat sehingga pada waktu berkontraksi, sarkomer diseluruh serabut memendek. Jika seluruh sarkomer memendek, maka seluruh serabut memendek pula. Dari hipotesis ini jelaslah bahwa kontraksi disebabkan kemampuan saling tarik antara dua macam miofilamen yang diwujudkan sebagai saling menggesernya miofilamen sedemikian rupa sehingga terdapat perlekatan yang maksimal dari masing-masing permukaan.
Proses yang berlangsung sebelum terjadinya kontraksi: Tonjolan miofilamen tebal mengadakan kontak dengan molekul aktin Arah miring dari tonjolan tersebut menyebabkan adanya gerakan miofilamen tebal dan miofilamen halus dalam arah yang berlawanan Gerakan miofilamen menyebabkan pergeseran antara filamen-filamen sehingga miofibril memendek Selama pergeseran, terjadi rangkaian peristiwa hubungan antara cross bridge dengan miofilamen halus diselingi dengan pelepasannya, sampai ujung-ujung miofilamen halus saling mendekat. Akibat rangkaian peristiwa diatas, miofilamen halus bergeser menyusup ke dalam lempeng A sehingga tampak sebagai fenomena berikut: lempeng H dan lempeng I menyempit disertai saling mendekatnya lempeng Z sehingga sarkomer memendek.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Otot Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Gangguan, Struktur, Macam dan Mekanisme Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.