Membaca Cepat

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Membaca Cepat? Mungkin anda pernah mendengar kata Membaca Cepat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, tujuan, pengukuran, teknik, model, faktor dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Membaca Cepat

Pengertian Membaca Cepat

Menurut Nurhadi (2016:162) membaca cepat ialah membaca dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan pemahaman yang tinggi pula dengan memenuhi tujuan membaca dan keutuhan bahan bacaannya. Sedangkan menurut Soedarso dalam speed reading (gramedia cetakan II,2004)  membaca cepat ialah semacam latihan untuk mengolah secara cepat proses penerimaan informasi. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca cepat ialah membaca dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan pemahaman yang tinggi pula dan memproses penerimaan informasi secara cepat.


Pengertian Membaca Cepat Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian membaca cepat menurut para ahli yaitu:

1. Menurut Tampubolon (1990)

Membaca cepat adalah membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Artinya, seorang pembaca cepat yang baik, tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstan di berbagai cuaca dan keadaan membacanya. Penerapan kemampuan membaca cepat itu disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan berat ringannya bahan bacaan.


2. Menurut Nurhadi (2005)

Speed reading atau membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan untuk mengelola secara cepat proses penerimaan informasi dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaan.


3. Menurut Hernowo (2005)

Membaca cepat adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan pengertian yang tepat dan cepat.


Tujuan Membaca Cepat

Membaca cepat tentu memiliki tujuan, tujuannya yakni  agar dalam waktu yang relatif singkat kita mampu mendapatkan hasil dan memahami bacaan sebanyak-banyaknya. Mengapa membaca cepat begitu penting? Hampir seluruh informasi yang kita dapatkan dari buku-buku, koran, majalah, tabloid, bahkan media internet seperti media online menyajikan informasi dalam bentuk teks bacaan. Nah, itulah tujuan dari membaca cepat.


Pengukuran Membaca Cepat

Tampubolon (1990:7) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan dalam membaca disertai dengan pemahaman isi. Oleh karena itu, kemampuan membaca dapat juga ditingkatkan dengan cara penguasaan teknik-teknik membaca efisien dan efektif. Selain dari kecepatan membaca, pemahaman juga harus diukur. Mengukur pemahan isi bacaan (PI) secara keseluruhan dilakukan dengan cara menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor jawaban ideal dari pertanyaan-pertanyaan tes pemahaman bacaan tersebut. Prrosenya dapat digambarkan sebagai berikut:

Untuk mengukur  KEM seseorang, kedua aspek tersebut harus diintegrasikan. Menurut D.P. Tampubolon (1990), hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

KM      = kemampuan membaca

KB      = jumlah kata yang terdapat dalam bacaan

Baca Lainnya :  Panca Indera

SM      = jumlah skor membaca

KPM   = jumlah kata per menit

PI        = persentase pemahaman isi

Berbeda dengan Tampubolon, Harjasujana (1988) mengajukan rumus kemampuan membaca sebagai berikut:

Keterangan:

p          = jumlah kata yang terdapat dalam bacaan

q          = jumlah waktu dalam hitungan detik

r           = jumlah jawaban yang benar (Samsu Somadoyo, 2011:55).

Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Cara mengukur kemapuan membaca ialah: Jumlah kata yang dapat di baca permenit dikalikan dengan persentase pemahaman isi bacaan. Misalnya, jika yang dapat Anda baca per menit adalah 200 kata, dan jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan isi bacaan itu adalah 60%, maka kemampuan baca Anda adalah 200 x 60% = 120 kpm (kata per menit). Jika diterima bahwa lulusan SLTA diharapkan memiliki kecepatan membaca minimum 250 kata per menit dengan pemahaman minimum 70%, maka kemampuan membca minimum lulusan SLTA ialah 250 x 70% = 175 kpm (Tampubolon, 1987:11). Jika waktu baca Anda memakai ukur dalam sekon, maka cara menghitung kemampuan membaca Anda adalah sebagai berikut: (Tampubolon, 1987:12). “Nuttal (1982:37) menyatakan bahwa ketika seseorang membaca, kemudian tidak memahami bahan bacaannya, maka kegiatan membaca yang dilakukan tersebut akan tidak berarti apa-apa. Untuk itu, aspek yang penting dalam kemampuan membaca seseorang adalah aspek pemahaman” (Samsu Somadoyo, 2011:54).


Teknik-teknik Membaca Cepat

Tidak semua orang langsung mahir untuk membaca cepat, keterampilan ini membutuhkan latihan yang mungkin bisa sampai berulang-ulang agar seseorang dapat menguasai teknik-teknik yang tepat dalam membaca cepat. Latihan-latihan ini dipandang penting untuk dilakukan karena biasanya seseorang yang baru pertama kali belajar membaca cepat akan mengalamai beberapa masalah yang bisa menjadi penghambat dalam membaca cepat. Syarat utama untuk dapat membaca cepat adalah mengetahui dengan persis bahan apa yang sedang dicari, hal ini dapat dicapai dengan melakukan pemindaian secara cepat. Untuk dapat membaca cepat memang membutuhkan beberapa teknik tertentu.

Menurut Nurhadi (2008:114-122), terdapat beberapa teknik dalam membaca cepat, yaitu :

1. Teknik Scanning

Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut seseorang dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi, dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca, melainkan langsung ke kata kunci.


2. Teknik Skimming

Teknik membaca skimming adalah membaca secara garis besat(sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu, melacak informasi yang ingin diketahui secara mendalam. Untuk memperlancarkan proses teknik skimming maka dapat dilakukan terlebih dahulu membaca daftar isi,kata pengantar, pendahuluan, judul serta kesimpulan.

Menurut Hamzah (2012:110) , selain teknik scanning dan skimming terdapat satu teknik lagi dalam membaca cepat, yaitu :

  • Teknik SQ3R

Teknik SQ3R adalah teknik membaca cepat dengan melalui beberapa tahap.Tahap-tahap tersebut, yaitu :

  • Survei

Pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, pengantar dan bagian ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Tujuannya yaitu mempercepat menangkap arti, mengetahui ide-ide penting dan memudahkan mengingat lebih banyak serta lebih mudah memahami bacaan.


  • Question

Pada tahap ini, pembaca membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan bahan-bahan yang sedang dicari. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.


  • Read

Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.

Baca Lainnya :  Hukum Internasional

  • Recite

Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.


  • Review

Setelah mengingat-ingat, maka materi yang didapatkan diulas kembali,tindakan ini dapat dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, mengembangkan catatan atau mendiskusikannya dengan orang lain.


Model-model Membaca Cepat

Bagi sebagian orang membaca harus dilakukan dengan konsentrasi yang tinggi. Dengan berkonsentrasi kita mampu meningkatkan pemahaman kita dalam membaca. Tapi, bagaimana bisa berkonsentrasi kalau waktu yang tersedia hanya sedikit dan tidak cukup, sedangkan bacaan yang harus dibaca masih banyak. Maka, solusinya yaitu kita harus membaca dengan cepat. Menurut Nurhadi (2004: 120) terdapat beberapa model yang biasa digunakan para pakar untuk membaca dengan cepat.Model-model itu adalah membaca dengan model line by line, membaca model melingkar, dan membaca model spiral.

1. Membaca dengan model line by line

Dilakukan dengan membaca secara berurutan dari baris pertama sampai baris terahir. Model ini biasa digunakan bagi mereka yang membaca bacaan yang bersifat padat, banyak terdapat istilah asing, atau untuk bacaan yang terbilang masih berupa bacaan baru bagi pembaca. Hal ini sering kita alami ketika masih SD atau SLTP, karena siswa yang baru mengenal bahan bacaan baru pasti merasa khawatir akan kemungkinan adanya bacaan atau informasi yang terlewat jika membaca dengan cepat-cepat.


2. Membaca dengan model melingkar

Model ini dilakukan dengan mencari kata kunci. Pembaca dapat membaca dengan acak untuk menemukan kata kunci dalam sebuah bacaan dengan tujuan agar dapat mengerti inti dari bacaan. Selebihnya , gunakan akal pikiran dan logika untuk menghubungkanya. Model ini biasanya digunakan untuk membaca bacaan ringan seperti koran, majalah, dan sebagainya.


3. Membaca dengan model spiral

Metode spiral ini dilakukan dengan tidak membaca seluruh bacaan yang ada, namun dengan membaca zig-zag seperti spiral. Kalimat yang terbaca memang tidak tersambung dengan sempurna, namun itu adalah proses kreatif pembaca untuk mencari kata penghubung sesuai dengan rasio dan pemikiran kita. Ini akan membuat kita menyimpulkan sendiri informasi yang didapat.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Membaca

Membaca bukanlah sesuatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Keberasilan peserta didik dalam membaca tergantung dengan penguasaan teknik-teknik membaca. Ada banyak teknik membaca yang dapat diterapkan untuk dapat mencapai prestasi baca yang baik, salah satunya adalah kecepatan membaca. Kegiatan membaca cepat sangat menguntungkan, setiap pembaca patut memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca agar dapat memperoleh pemahaman terhadap isi bacaan secara optimal. Kecepatan membaca dalam kehidupan modern dan globalisasi yang berkembang pesat ini semakin diperlukan karena tidak banyak orang yang memiliki waktu luang dalam kesehariannya. Model dan teknik membaca cepat dengan pemahaman utuh menjadi aspek yang patut ditekankan dalam kegiatan membaca saat ini


Kecepatan membaca akan dapat terjadi apabila pembaca memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca. Faktor yang mempengaruhi dapat mengacu pada kemampuan seseorang yang bersifat spesifik, yang meliputi pengembangan konsep kosa kata, keterampilan analisis kata dan lain-lain. Nurhadi (2005:35) berpendapat bahwa pemahaman bacaan bergantung pada gabungan dari pengetahuan bahasa, gaya kognitif , dan pengalaman membaca. Hal ini berarti untuk mencapai pemahaman bacaan, faktor membaca memegang peran yang sentral. Selain ketiga faktor di atas, kecepatan membaca dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Faktor-faktor tersebut, yaitu:

  • Sulit konsentrasi

Kesulitan konsentrasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kelelahan fisik dan mental, bosan atau ada hal yang sedang dipikirkan. Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah kemana, dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan anada menangkap dan memahami  isi bacaan. Apalagi ketika anda membaca cepat, konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca sesuai dengan pemahaman.

Baca Lainnya :  Metamorfosis Lalat

  • Rendahnya motivasi

Faktor penghambat berikutnya adalah motivasi, gangguan ini biasanya dialami mahasiswa ketika ingin membaca teks book tebal yang tidak disukai. Motivasi yang rendah akan muncul ketika anda hendak membaca suatu buku tetapi tidak mengerti hal yang dibahas dalam buku tersebut, maka anda akan cenderung membaca sekedarnya dan tidak terlalu berniat untuk membaca dengan pemahaman yang baik.


  • Kekhawatiran tidak memahami bahan bacaan

Terkadang ada sebagian orang yang minder terlebih dahulu ketika baru melihat buku yang hendak dibaca, ia berpikir bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa dipahami,rasa khawatir ini akan menjadi kenyataan bila anda terus larut dan memikirkannya. Untuk itu, singkirkan semua kekhawatiran tersebut.


  • Melakukan kebiasaan buruk dalam membaca

Membaca cepat bagi orang awam atau seseorang yang tidak mendapatkan latihan khusus membuat mereka merasa lelah dalam membaca karena lamban dalam membaca. Hal tersebut diperkuat dengan adanya kebiasaan buruk dalam membaca. Menurut Nurhadi (2004:31) kebiasaan buruk dalam membaca, yaitu :

1. Vokalisasi

Vokalisasi atau membaca dengan bersuara adalah salah satu hal yang mampu menghambat kecepatan membaca dalam membaca cepat. Jika seseorang membaca dengan bersuara,maka ia melakukan dua pekerjaan sekaligus sehingga akan menghambat kecepatan membaca sekaligus pemahaman yang diperoleh.


2. Menggerakkan bibir

Menggerakkan bibir ketika sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat, itu sama saja dengan membaca menggunakan suara. Menurut Soedarso (2002: 77) kecepatan seseorang yang membaca dengan bersuara ataupun gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan seseorang yang membaca secara diam.


3. Menggerakkan kepala

Menggerakkan kepala saat membaca merupakan kebiasaa buruk yang timbul pada masa kanak-kanak. Kebiasaan itu timbul karena dulu jangkauan mata kita sewaktu masih kecil kurang mencukupi.


4. Menunjuk dengan jari

Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari atau alat lain juga merupakan kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu, kita menerapkan hal tersebut untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan tetapi, setelah dewasa tentunya kemampuan membaca kita semakin meningkat namun kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Padahal, membaca dengan menunjukkan dengan jari dapat menghambat kecepatan membaca kita.

Kecepatan membaca dapat menjadi aspek penting yang mendukung keberhasilan kegiatan membaca termasuk dalam memahami isi bacaan. Kecepatan membaca berupaya untuk mengefisienkan waktu membaca tanpa meninggalkan aspek pemahaman terhadap bacaan, kecepatan membaca patut menjadi perhatian bagi pendidik untuk meningkatkan kemampuan kecepatan membaca peserta didik yang efektif sebagai bagian untuk memahami materi pelajaran.


Cara Mengukur Kecepatan Membaca

Menurut Nurhadi (2008:40-42) kecepatan membaca biasanya diukur dengan berapa banyak kata yang terbaca setiap menitnya, dengan pemahaman rata-rata 50% atau dengan kata lain berkisar antara 40-60%. Pada taraf pemahaman sekian, kecepatan membaca yang diukur dianggap memadai. Misalnya, ada sebuah teks bacaan terdiri dari 1.000 kata, bila teks ini selesai dibaca dengan waktu satu menit, maka kecepatan membacanya adalah 1.000 kata/menit.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Membaca Cepat: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Pengukuran, Teknik, Model, Faktor dan Cara Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.