Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Media Pembelajaran? Mungkin anda pernah mendengar kata Media Pembelajaran? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis, peranan, fungsi, manfaat dan faktor. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Media Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata media diartikan sebagai alat, sarana, atau perantara (penghubung). Menurut Zakiah Darajat dalam Ramayulis mengatakan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan, sarana pendidikan.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”.
Sedangkan pengertian media menurut Djamarah adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.
Menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Senada dengan dengan Gagne adalah pendapat Briggs, yang mendifinisikan segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
National Education Association memberikan definisi media sebagai bentu-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat 10 pendapat dari para ahli mengenai media pembelajaran, yakni sebagai berikut:
- Arief S. Sadiman, dkk (1984) mengemukakan bahwa media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
- Gerlach dan P. Ely (1971) mengartikan media pembelajaran dalam arti luas dan sempit. Media dalam arti luas yaitu orang, material atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan pelajar dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru. Dalam pengertian ini maka guru, buku, dan lingkungan sekolah termasuk media. Sedangkan dalam arti sempit yang dimaksud media ialah grafik, potret, gambar, alat- alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi visual serta verbal. Setiap medium adalah alat untuk mencapai suatu tujuan
- Oemar Hamalik (1980) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
- Robert M. Gagne (1970) menggunakan istilah media instruksional untuk menunjukkan berbagai macam komponen lingkungan belajar yang dapat menimbulkan perangsang untuk siswa (pembelajar), yang menyebabkan terjadinya komunikasi dengan siswa, termasuk dalam pengertian ini guru, objek (benda), berbagai macam alat mulai dari buku sampai televise, yang secara umum mempunyai fungsi memberikan input kepada murid.
- Yusufhadi Miarso, 1994 (dalam Umar Tirtaraharja) dalam bukunya Media Pembelajaran, dikemukakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar.
- AETC (1979:21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.
- Olson (1974:12) mendefinisikan media sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan symbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai penstruktural informasi.
- Commission on Instruktional Technology (1970) diartikan sebagai media yang lahir akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis.
- Gagne (1970) menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk belajar.
- Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si pembelajar supaya proses belajar terjadi.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan atau penciuman.
Dari karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien.
Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: (1) gambar foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan/chart, (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (9) papan flannel, dan (10) papan buletin.
2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain: (1) radio, dan (2) alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar peraga (captions).
Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah: (1) Film Bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film transparansi, (5) Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan (6) Televisi dan Video.
Menurut Oemar Hamalik berpendapat bahwa terdapat empat klasifikasi media pengajaran yaitu:
- Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projectin, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe
- Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya: phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder
- Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya filim dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya: model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama
- Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Disamping itu para ahli media lainnya juga membagi jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
- Media asli dan tiruan
- Media bentuk papan
- Media bagan dan grafis
- Media proyeksi
- Media dengar ( audio)
- Media cetak atau printed materialis
Menurut Schramm, media pembelajaran dipandang dari segi kerumitan dan besarnya biaya. Dia membedakan antara media rumit dan mahal (big media), media sederhana dan murah (little media). Schramm juga mengelompokkan menurut daya liputnya menjadi media massal, kelompok, media individual.
Selain itu dia juga membagi media menurut kontrol pemakaiannya dalam pengertian portabilitasnya dan kesesuaiannya untuk dirumah, kesiapan pemakaiannya setiap saat diperlukan, cepat atau tidaknya dalam penyampaian dan dapat dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri dan kemampuannya untuk memberi umpan balik.
Menurut Seels dan Glasgow, media pembelajaran dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu: pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
Pilihan media tradisional
Yang termasuk dalam media tradisional diantaranya adalah :
- Visual diam yang diproyeksikan Yang termasuk dalam media visual diam yang diproyeksikan diantaranya proyeksi opaque ( tak tembus pandang ), proyeksi overhead, slides, filmstrips
- Visual yang tak diproyeksikan Yang termasuk dalam media visual diam yang tidak diproyeksikan diantaranya gambar, poster, Foto, Charts, grafik, diagram, Pameran, papan info, papan bulu
- Audio Yang termasuk media audiao diantaranya rekaman piringan, Pita, kaset, reel, diagram, Penyajian multimedia, Slide plus suara ( tape ), Multi-image
- Visual dinamis yang diproyeksi Yang termasuk media visual dinamis adalah Filim, Televisi, Video
- Cetak Yang termasuk media cetak diantaranya Buku teks, Modul, teks terprogram, Workbook, Majalah ilmiah, berkala, Lembaran lepas ( hand- out )
Pilihan media Teknologi Mutakhir
Media pembelajaran yang termasuk dalam teknologi mutakhi dikelompokkan dalam dua hal yaitu :
- Media berbasis telekomunikasi
- Teleconference
- Kuliah jarak jauh
- Media berbasis mikroprosescor
- Computer-assisted instruction
- Permainan computer
- Sistem tutor intelejen
- Interaktif
- Hypermedia
- Compact (video) disc.
Media pembelajaran jika dilihat dari sifatnya dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu :
- Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara
- Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis
- Media audiovisual, yaitu jenis jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Media pembelajaran jika dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam:
- Media yang memiliki daya lipat yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus media yang mempunyai daya lipat yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti filim slide, film, video, dan lain sebagainya.
Media pembelajaran jika dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu :
- Media yang proyeksikan, seperti film, slide, fim strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film proyektor untuk memproyeksi film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projector ( OHP ) untuk memproyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
Klasek membagi media pembelajaran sebagai berikut:
- Media visual
- Media audio
- Media display
- Pengalaman nyata dan simulasi
- Media cetak
- Belajar terprogram
Pembelajaran melalui komputer atau sering dikenal dengan Program Computer Aided Instruction ( CAI ).
Media audiovisual dibagi menjadi;
- Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti filim bingkai suara ( sound slide ), film rangkai suara, dan cetak suara
- Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperi film suara dan video cassette.
Pembagian lainnya tentang media ini adalah:
- Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti: film video-cassette
- Audiovisual tidak murni yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. contoh lainnya: flim strip suara dan cetak suara.
Prinsip dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa . Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kebutuhan siswa.
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya:
- Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
- Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa
- Media yang digunakan harus memerlukan efektivitas dan efisien
- Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Ada beberapa prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :
- Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
- Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).
- Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Professor Ely mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa mendia merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, ia menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah ketersediaaan sumber setempat.
Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dananya, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan dimana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.
Menurut Hartono Kasmadi, bahwa di dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya empat hal yaitu: Produksi, Peserta didik, Isi dan Guru. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.
Dengan beraneka ragamnya media maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku
- Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya anatara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa
- Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran
- Karakteristik media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru
- Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal
- Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
Untuk menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
- Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum menentukan media apa yang akan dipakai dalam menyampaikan materi, pengajar harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta belajarnya akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunannya.
- Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
- Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
- Strategi pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya.
- Kompleksitas materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar.
- Perubahan materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi.
Peran atau Fungsi Media Pembelajaran
Media pendidikan merupakan bagian integral dari pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih bermutu. Karena itu media pendidikan di sebut juga media instruksional.
Dengan demikian , media pendidikan mempunyai beberapa nilai praktis atau dapat berfungsi sebagai berikut :
- Media pendidikan dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
- Media pendidikan dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
- Media pendidikan dapat mengatasi keterbatasan karena jarak. Apabila secara langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel atau atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
- Media pendidikan dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu. Apabila secara langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka dapat digunakan film strip dan sebagainya.
- Media pendidikan dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadin dai masa lampau. Seperti peristiwa bencana alam, tiupan angina dan sebagainya maka dapat di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
- Media pendidikan memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
- Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
- Media pendidikan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.
Abu Bakar Muhammad dalam Ramayulis berpendapat bahwa kegunaan media pembelajaran itu antara lain :
- Mampu mengatasi kesulitan dan memperjelas materi pelajaran yang sulit
- Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik
- Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu
- Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan satu pelajaran
- Menimbulkan kekuatan perhatian, mempertajam indera, memperhalus perasaan dan cepat belajar
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Levie dan Lentz menemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual yaitu:
- Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
- Fungis afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar ( atau membaca ) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
- Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
- Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:
- Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa .
- Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
- Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
- Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
- Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
- Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
- Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang,
Dari uraian pendapat-pendapat di atas, jelas peran media sangat penting, maka dalam pendidikan perlu dilengkapi dengan media dan tidak hanya sekedar ceramah saja. Pembelajaran akan lebih efektif dan efesien bila pembelajaran disampaikan dengan media selain itu materi ajar akan llebih tertunjang dengan dibantu media pembelajaran tersebut.
Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu :
-
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam.
-
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
-
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
-
Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
Sering kali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
-
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
-
Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan guru.
-
Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pegetahuan dan proses pencarian ilmu.
-
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.
Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
- Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
- Menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
- Memberikan kerangka sistematis secara baik.
- Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
- Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
- Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
- Meningkatkan motivasi belajar pembelajar
- Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
- Memberikan struktur materi pelajaran
- Memberikan inti informasi pelajaran
- Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
- Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
- Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, pertama-tama seorang guru harus mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan:
- Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai ?
- Apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan?
- Apakah perlu dibentuk tim untuk memonitor yang terdiri dari para calon pema- kai? (Sadiman, 1986).
Dalam pemilihan media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memilih yaitu dengan menggunakan matriks seperti pada Tabel I. halaman berikut. Selain dari itu, dapat dikemukakan pula bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan media antara lain adalah :
(1) tujuan instruksional yang ingin dicapai, (2) karakteristik siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan gerak atau diam, (4) keterssediaan sumber setempat, (5) apakah media siap pakai, ataukah media rancang, (6) kepraktisan dan ketahanan media, (7) efektifitas biaya dalam jangka waktu panjang.
Tabel. Matriks Pemilihan Media Pembelajaran
Tujuan Belajar
Media |
Info Faktual | Pengenalan Visual | Prinsip Konsep | Prosedur | Keterampilan | Sikap |
Visual Diam | sedang | tinggi | sedang | sedang | rendah | rendah |
Filem | sedang | tinggi | ting,gi | tinggi | sedang | sedang |
Televisi | sedang | sedang | ting,gi | sedang | sedang | sedang |
Objek 3 Dimensi | rendah | tinggi | rendah | rendah | rendah | rendah |
Rekaman Audio | sedang | rendah | rendah | sedang | rendah | sedang |
Pclaj. Terprogram | sedang | sedang | sedang | tinggi | rendah | sedang |
Demonstrasi | sedang | scdang | rendah | tinggi | sedang | sedang |
Buku Tercetak | sedang | rendah | sedang | sedang | rendah | sedang |
Sajian Lisan | sedang | rendah | sedang | sedang | rendah | sedang |
Demikian Penjelasan Materi Tentang Jenis Media Pembelajaran: Peranan, Fungsi, Manfaat & Faktor
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi