Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini Pak Dosen akan membahas tentang Manajemen Pengetahuan?Mungkin anda pernah mendengar kata Manajemen Pengetahuan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, komponen, tujuan, jenis. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Manajemen Pengetahuan
Manajemen Pengetahuan( Knowledge Management) merupakan kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Manajemen Pengetahuan ini mengarah pada pendekatan multidisiplin untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan sebaik-baiknya.
Pengertian Manajemen Pengetahuan Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa penegertian manajemen pengetahuan menurut para ahli antara lain sebagai berikut:
1. Karl Erik Sveiby (1997)
Menurut Karl Erik Sveiby, Knowledge Management merupakan sebuah seni untuk menciptakan nilai organisasi dari aset intangible yang dimilikinya.
2. Menurut Dimttia dan Oder (2001)
Manajemen Pengetahuan merupakan suatu hal mengenai penggalian dan pengorganisasian pengetahuan untuk mengembangkan organisasi yang menguntungkan dan lebih efisien. Secara terperinci Dimttia dan Oder memaparkan bahwa manajemen pengetahuan merupakan proses menangkap keahlian kolektif organisasional, di mana pun pengetahuan tersebut berada, baik di dalam database, pada paper-paper, atau di kepala orang, dan kemudian mendistribusikan pengetahuan tersebut ke mana pun agar dapat menghasilkan pencapaian yang terbesar.
3. R. Gregory Wenig
Knowledge Management merupakan serangkaian kegiatan dalam sebuah organisasi yang terfokus untuk bisa mendapatkan pengetahuan dari pengalaman sendiri dan pengalaman organisasi lain serta pengaplikasian pengetahuan tersebut untuk mencapai sebuah tujuan dari organisasi.
4. CWA
Knowledge Management merupakan salah satu kegiatan manajemen dan proses untuk mengungkit tumbuh kembangnya pengetahuan dalam organisasi dengan mengelola pengetahuan untuk bisa meningkatkan daya kompetensi perusahaan melalui perbaikan sebuah proses penciptaan dan penggunaan pengetahuan individual maupun organisasional.
5. Carl Davidson dan Philip Voss
Knowledge Management merupakan salah satu cara bagaimana organisasi mengelola karyawan mereka, mengidentifikasi ilmu pengetahuan yang dimiliki, menyimpan dan membagikannya kepada tim, meningkatkan suatu kualitas dan nilai dari pengetahuan tersebut untuk menghasilkan inovasi berbasi ilmu pengetahuan.
6. Yogesh Malhotra
Knowledge Management merupakan sebuah proses dalam sebuah organisasi yang merupakan slah satu kombinasi yang sinergis antara data, pada kapasistas pemprosesan sebuah informasi dari teknologi dan kapasitas kreatif dan inovatif pikiran manusia. Atau dengan kata lain knowledge management yakni sebuah perpaduan antara suatu teknologi dengan pikiran manusia.
Komponen Manajemen Pengetahuan
Berikut adalah beberapa komponen manajemen pengetahuan antara lain sebagai berikut:
- People ( orang) merupakan salah satu bentuk dasar untuk dapat membentuk knowledge atau pengetahuan baru. Tanpa orang ini tidak akan ada pengetahuan atau knowledge.
- Technology hal ini merupakan sebuah infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan bisa diandalkan dalam hal mendukung alat perusahaan.
- Processes merupakan suatu hal yang terdiri atas menangkap, menyaring, mengesahkan, mentransformasikan, dan menyebarkan pengetahuan ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.
Tujuan Manajemen Pengetahuan
Berikut adalah beberapa tujuan Manajemen Pengetahuan diantaranya yakni:
1. Penghematan Waktu dan Biaya
Dengan adanya sumber pengetahuan yang sudah terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga suatu perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
2. Peningkatan Aset Pengetahuan
Sumber pengetahuan yang akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk dapat memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan ini akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan sebuah inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
3. Kemampuan Beradaptasi
Perusahaan akan dapat dengan mudah untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi dalam jangka panjang dan pendek.
4. Peningkatan Produktifitas
Pengetahuan yang sudah ada dan juga dapat digunakan ulang untuk sebuah proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga pada suatu produktifitas dari perusahaan akan meningkat.
Jenis- Jenis Manajemen Pengetahuan
Berikut adalah jenis-jenis manajemen pengetahuan diantaranya yakni:
1. Tacit Knowledge
- Dimensi pertama disebut dengan dimensi teknis, yang mencakup berbagai macam keterampilan atau keahlian yang sulit diformalkan. Elemen dimensi teknis ini sering kali diistilahkan dengan terminology “know-how, keahlian dan ketrampilan” misalnya juru masak yang mampu mengembangkan kemampuannya sehingga tangannya terampil meramu berbagai resep makanan yang lezat, setelah lama menekuni profesinya. Ketika juru masak tersebut diminta untuk menjelaskan keahliannya kepada orang lain, sering kali mereka kesulitan mengartikulasikan prinsipprinsip teknis maupun ilmunya di balik apa yang mereka ketahui. Dimensi ini sangat subjektif dan pemahaman yang dimiliki oleh seseorang tersebut sangat bersifat pribadi, intuitif, dugaan dan inspirasi yang muncul dari pengalaman. Oleh karena itu, dimensi ini lebih berdimensi pengalaman.
- Dimensi kedua disebut dengan dimensi kognitif, yang mencakup kepercayaan, persepsi, idealisme, nilai-nilai, emosi, dan mental model sehingga dimensi ini tidak mudah diartikulasikan. Dimensi dari tacit ini membentuk cara kita menerima dunia di sekeliling kita. Dimensi ini menunjukan kepada kesan atau gambaran seseorang terhadap realitas dan visi ke depan untuk mengatakan apakah ini dan apa yang harus dilakukan.
2. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge merupakan pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam bentuk kata-kata, dapat dijumlah serta dapat dibagi dalam bentuk data, formula ilmu pengetahuan, manual-manual, prinsip-prinsip universal. Explicit knowledge juga dapat dijelaskan sebagai suatu proses, metode, cara, pola bisnis, dan pengalaman desain dari suatu produksi. Pengetahuan ini senantiasa siap untuk ditransfer kepada orang lain secara formal dan sistematis.
Menurut Polanyi (1966), pada saat tacit knowledge bisa dikontrol dalam pikiran seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada pemahaman dan aplikasi secara tacit, jadi semua pengetahuan tersebut berakar pada tacit knowledge. Secara umum explicit knowledge dijabarkan sebagai:
- Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
- Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan dikomunikasikan
- Penerapannya lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara independent.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Manajemen Pengetahuan: Pengertian, Komponen, Tujuan, Jenis
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya