Selamat datang di Pakosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentan Lisosom? Mungkin anda pernah mendengar kata Lisosom? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, struktur, enzim, macam, fungsi, proses dan cara kerja. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Sebenarnya banyak pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel.
- Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk ke dalam sel.
- Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan intrasel terbatas.
- Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak uniform antara satu sama lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang dicerna oleh lisosom tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk yang hampir bulat, dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2 μm. Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
Sejarah Ditemukannya Lisosom
Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve dkk (1955). Pertama kali menemukan organel ini pada sel hati tikus, kemudian tahun 1963 mereka mengemukakan pula bahwa lisosom adalah kantung berisi enzim hidrolisa yang aktif dalam medium berpH asam. Namun jauh sebelum itu pada akhir tahun 1800, E. Metchnifoff dan Paul Erlich telah mengamati granula pada leukosit yang diduga ada hubungannya dengan pencernaan intrasel C.de Duve dkk dari Belgia meneliti dari segi biokimia sedangkan Ak Novikoff dkk dari USA meneliti dari segi morfologi dan sitokimia. Sejak tahun 1950 dengan mikroskop electron telah dapat mengobservasi struktur struktur kecil/badan mikro.
Struktur Lisosom
Lisosom telah diketahui dengan baik sejak dideskripsikan oleh Christian de Duve pada awal tahun 1950-an. Lisosom berukuran kecil. Biasanya berbentuk oval dan mengandung enzim-enzim digestif yang kuat dalam lingkungan yang asam. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik yang dapat memecah karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Seperti halnya, RE, aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran seperti halnya membran sel, tetapi hanya terdiri atas satu lapis sel saja. Hasil pengamatan melaui mikroskop elektron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu organela sel.
Lisosom ditinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua kategori yaitu lisosom primer yang hanya berisi enzim-enzim hidrolase dan lisosom sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang dapat dicerna (Sumadi dan Marianti A., 2007: 140).
Pada tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
Enzim-Enzim Lisosom
Organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Dari kesemua enzim tersebut, enzim didominasi oleh enzim fosfatase. Enzim fosfatase yang lain adalah monofosfat dan fosfodieterase asam yang substratnta oligobukleotida dan diester fosfat, sedangkan asal lisosomnya adalah sama dengan fosfatase asam yaitu jaringan hewan, tumbuhan dan protista. Enzim yang tergolong dalam nuklease adalah RNA ase substratnya RNA dan DNA-ase substratnya DNA. Enzim hidrolase terdiri dari :
- β-galaktosidase substartnya galaktosidasi.
- α-glukosidase substratnya glikogen.
- α-manosidase substratnya manosida.
- β-glukoronidase substarnya polisakarida dan mukopolisakarida.
Kelompok enzim protease adalah enzim katepsin substartnya protein, asal lisosomnya adalah sel hewan. Enzim kolagenase, substratnya kolagen, asal lisosomnya sel tulang. Enzim terakhir dari kelompok protease adalah peptidase substyratnya peptida, asal lisosomnya adalah jaringan hewan, tumbuhan dan protista.
Kelompok enzim terakhir yang terdapat dalam lisosom adalah enzim perombak lipid yang terdiri dari esterase dengan substratnya ester asam lemak, asal lisosomnya jaringan hewan, tumbuhan dan protista, dan enzim fosfolipase dengan substratnya fosfolipid, lisosomnya diduga berasal dari jaringan tumbuhan.
Macam-Macam Lisosom
Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder. Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai saat ini, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder.
Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer merupakan lisosom yang belum digunakan untuk pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom primer yang telah bekerja dan menyatu dengan membran fagosom.
Lisosom primer hanya berisi enzim-enzim hidrolase sedangkan lisosom sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang sedang dicerna terdapat 4 macam yaitu :
- Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
- Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
- Badan Residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna.
Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri, selain itu perombakan organel sel yang telah tua, proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom. Pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida pada sel telur
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
-
Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
-
Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
-
Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
Proses Pembentukan Lisosom
Proses pembentukan lisosom ada dua macam yaitu :
- Dibentuk langsung oleh RE (retikulum endoplasma)
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
- Dibentuk oleh badan golgi
Lisosom berasal dari pembentukan tunas sisterna A golgi pada sisi trans lisosom primer pada umunya adalah vesikuli yang bersalutkan protein yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas dengan begitu vesikuli akan terlepas.
Cara Kerja Lisosom
Mekanisme secara enzimatis yang dilakukan oleh lisosom terdiri dari berbagai macam tergantung dari jenis, asal dan bahan yang akan dicerna. Bila bahan yang dicerna berasal dari luar sel, proses pencernaannya disebut heterofagi, sedangkan bila bahannya berasal dari dalam sel, maka disebut proses autofagi. Kedua mekanisme ini, sering dijumpai misalnya pada pertahanan tubuh, nutrisi, pengaturan sekresi.
Selain kedua mekanisme tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim lisosom dapat pula disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra sel, misalnya terjadi pada jaringan pengikat hewan dan juga pada sejenis jamur (Sumadi dan Marianti A., 2007: 142).
Proses pencernaan heterofagi terjadi dengan jalan endositosis, artinya bahan yang berasal dari luar akan masuk ke dalam sel dengan jalan endositosis membentuk endosom. Endosom akan melebur dengan lisosom primer sehingga enzim lisosom akan berkontak langsung dengan bahan yang dicerna. Selanjutnya proses pencernaan berlangsung, terbentuk lisosom sekunder, kemudian sisa pencernaan akan dikeluarkan dari sel dengan cara eksositosis.
Pada pencernaan autofagi berbeda dengan pencernaan heterofagi. Pada autofagi ini, bahan yang menjadi substrat berasal dari komponen sel itu sendiri. Mekanismenya dimulai dengan kegiatan sebuah sisterna RE yang akan melengkung dan mengelilingi sebagian sitoplasma yang terdapat berbagai macam organel dan inklusi. Setelah terbentuk vesikel maka enzim akan segera dicurahkan sehingga terjadi autolisosoma yang akan menghasilkan badan-badan residu yang akan dikeluarkan dari sel.
Proses mekanisme ekstraseluler yang dilakukan oleh lisosom dengan mencurahkan isi lisosom ke dalam daerah ekstraseluler. Jadi pada proses ini yang dicerna adalah substansi antar sel, misalnya pencernaan ekstra sel yang menyebabkan perubahan tulang dan tulang rawan.
Daftar Pustaka:
- Sumadi dan Marianti, A., 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Lisosom adalah: Sejarah, Struktur, Enzim, Macam, Fungsi, Proses dan Cara Kerja Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.