Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Lemak?Mungkin anda pernah mendengar kata Lemak? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, fungsi, sifat, klasifikasi, sumber, jenis. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Lemak
Lemak merupakan suatu senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom dan benzen.
Fungsi Lemak
Berikut adalah beberapa fungsi lemak antara lain sebagai berikut:
- Melindungi tubuh kita, untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan melindungi kita dari hawa yang sangat panas dan dingin.
- Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Jika lemak yang dikonsumsi berlebihan, maka lemak tersebut akan disimpan di berbagai tempat seperti di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi.
- Sebagai pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang mudah larut dalam lemak. Tanpa lemak tubuh, Anda bisa kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
- Sebagai penahan rasa lapar karena dengan adanya lemak akan memperlambat pencernaan. bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
- Sebagai pelindung alat-alat tubuh yaitu sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
- Membantu pembuatan hormon dengan membantuk bagian otak dan sistem saraf juga membentuk membran sel di dalam tubuh.
Sifat Lemak
Berikut adalah beberapa sifat lemak antara lain sebagai berikut:
- Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
- Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam lemak).
- Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat.
Sifat Fisis (Fisika) Lemak
- Secara umumnya lemak hewan berbentuk padatan pada suhu kamar dan lemak tumbuhan berbentuk cairan pada suhu
- Lemak yang titik leburnya lebih tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Titik lebur lemak tergantung kepada panjang pendeknya rantai karbon yang dimiliki. Conothnya lemak sapi mencair pada suhu 49 derajat celcius dan kembali memadat pada 36 derajat celcius.
- Lemak netral tidak larut dalam air, namun larut dengan baik pada kloroform dan benzena. Alkohol panas juga merupakan pelarut lemak yang baik, namun lemak tidak terlalu larut dalam alkohol dingin.
Sifat Kimia Lemak
1. Reaksi Saponifikasi (Penyabunan)
Lemak dapat dihidrolisis dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan alkali. Nah proses hidrolisis lemak dengan menggunakan alkali disebut reaksi saponifikasi (penyabunan). Salah satu hasil dari hidrolisis lemak dengan alkali adalah garam asam lemak, atau yang biasa kita sebut sabun.
2. Reaksi Halogenasi (Iodium)
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak mengadisi halogen pada ikatan rangkapnya. Karena derajat penyerapan lemak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen dapat digunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Penentuan derajat ketidakjenuhan ini diukur dengan bilangan Iodium, yaitu bilangan yang menyatakan banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Oleh karena ini semakin banyak ikatan rangkap, maka semakin besar pula bilangan iodiumnya.
3. Reaksi Hidrogenasi
Proses konversi minyak menjadi lemak dikenal dengan sebutan Hidrogenasi (Proses Pengerasan), yaitu dengan cara mengalirkan gas hidrogen bertekanan (1,75kg/cm2) ke dalam minyak panas (200 derajat Celcius) yang mengandung katalis nikel terdispersi.
Klasifikasi Lemak
Berikut adalah beberapa klasifikasi lemak antara lain sebagai berikut:
1. Lemak Sederhana
Lemak Sederhana terbuat dari trigliserida, yang terdiri dari gliserol dan tiga lemak tak jenuh bercampur lemak. Contoh langsung ialah (lilin) malam atau plastisin (lemak sederhana yang kuat pada suhu kamar), dan minyak (cairan berminyak dasar pada suhu kamar).
2. Lemak Campuran
Campuran lemak merupakan campuran lemak dengan paduan campuran berminyak tidak lemak. Contoh lipoprotein (campuran lipid dan protein), fosfolipid (campuran lipid dan fosfat), dan fosfatidilkolin (yang merupakan campuran dari lipid, fosfat dan kolin).
3. Lemak awal
Lemak awal ialah senyawa datang tentang karena prosedur hidrolisis korosif lemak, misalnya kolesterol dan asam lemak. Berdasarkan diatas lemak awal dapat dibagi menjadi dua bagian, antara lain: Direndam lemak tak jenuh, tidak perlu dengan alasan bahwa hal itu dapat diatur oleh tubuh dan pada umumnya kuat pada lemak suhu kamar.Asam direndam berasal dari lemak makhluk, misalnya, margarin. Asam lemak tak jenuh, sangat penting mengingat fakta bahwa mereka tidak dapat dimasukkan oleh tubuh dan untuk sebagian besar adalah cairan pada suhu kamar. Asam Lema lemak tak jenuh berasal dari sayuran, memasak misalnya minyak.
Sumber Lemak
Adapun beberapa sumber lemak yang dibagi menjadi dua bagian antara lain:
- Dari tumbuhan ( lemak nabati) merupakan lemak yang dihasilkan dari tumbuhan. Contoh bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang, margarin, kedelai, dan lain sebagainya.
- Lemak Hewani merupakan lemak yang dihasilkan dari hewan. Contoh bahan yang mengandung lemak makhluk adalah daging, cheddar, susu, ikan baru, telur, dan sebagainya.
Jenis Lemak
Berikut adalah jenis-jenis lemak antara lain sebagai berikut:
1. Saturated Fat atau Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdapat dalam daging merah, keju, mentega, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Konsumsi lemak jenis ini akan meningkatkan total kolesterol dalam darah dan terutama meningkatkan LDL. Mentega mengandung lemak jenuh yang tinggi, sedangkan margarin cenderung memiliki lebih banyak lemak tak jenuh. Sebagian besar lemak jenuh cenderung padat pada suhu kamar, kecuali beberapa jenis minyak tropis.
2. Polyunsaturated Fat
Lemak jenis ini terdapat dalam minyak nabati, ikan, dan seafood. Konsumsi lemak jenis ini akan menurunkan total kolesterol dalam darah terutama LDL. Minyak safflower (Carthamus tinctorius) dan sun flower banyak mengandung lemak jenis polyunsaturated.
3. Monounsaturated Fat
Lemak jenis ini terdapat pada minyak zaitun, minyak canola peanut oil, daging, ikan, unggas dan alpukat. Dalam tubuh lemak jenis ini akan menurunkan total kolesterol dalam darah terutama LDL dan meningkatkan HDL. Canola oil, olive oil dan avocado oil banyak mengandung lemak jenis monounsaturated.
4. Cholesterol
Kolesterol merupakan sejenis lemak yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari sumber hewani. Sumber makanan yang banyak mengandung lemak jenis ini terutama lobster, udang, dan hati, serta bahan makanan lainnya termasuk telur, daging, dan produk susu, (termasuk susu, keju, dan es krim). sementara itu sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian tidak mengandung kolesterol. Di dalam tubuh lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol.
5. Trans fatty acids (Asam lemak trans)
Kategori lain lemak, dikenal sebagai asam lemak trans atau trans fatty acids, juga terdapat dalam makanan terutama makanan yang diawetkan. Asam lemak trans adalah lemak sintetis yang dibuat selama pengolahan makanan dan merupakan substansi lemak yang tidak sehat. Trans fatty acids merupakan jenis lemak tak jenuh (dapat berupa monounsaturated atau polyunsaturated). Jenis lemak ini biasanya ditambahkan ke dalam bahan makanan untuk meningkatkan daya simpan bahan. Contoh bahan makanan yang mengandung trans fat adalah snack, gorengan, margarine, dan minyak-minyak sayur tertentu. Di dalam tubuh lemak jenis ini akan meningkatkan kadar kolesterol.
6. Lemak visceral
Lemak visceral merupakan jenis lemak yang tersimpan di rongga perut dan sejumlah organ penting seperti hati, pankreas, jantung, dan usus. Menebalnya lapisan lemak visceral bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, kanker, serta stroke.
7. Lemak subkutan
Lemak subkutan adalah lemak yang ditemukan di bawah kulit. Sekitar 90% lemak di tubuh adalah lemak subkutan. Untuk mengurangi timbunan lemak ini, lakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi serta kurangi konsumsi karbohidrat.
8. Lemak esensial
Lemak esensial penting untuk kehidupan manusia. Pengertian lemak ini memiliki fungsi untuk mengatur suhu tubuh, menjaga struktur sel, dan mengatur hormon. Kehilangan lemak ini mampu mengakibatkan menurunnya kesehatan tubuh.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Lemak adalah: Pengertian, Fungsi, Sifat, Klasifikasi, Sumber, Jenis
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya