Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kurva Permintaan? Mungkin anda pernah mendengar kata Kurva Permintaan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, elastisitas, jenis, faktor, fungsi, hukum dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan menggunakan skedul permintaan, besarnya permintaan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dapat diketahui dengan mudah. Dalam menganalisis permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan jumlah barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Jadi permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk menggambarkan kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor lain dianggap tetap atau konstan. Kurva permintaan mempunyai slope negatif, artinya bergerak dari kiri atas ke arah kanan bawah.
Hal ini dapat dilihat pada kurva 5.1 yang menunjukkan turunnya harga barang X dari 600 menjadi 500, mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta dari 40 unit menjadi 50 unit (titik A berpindah ke titik B sepanjang kurva D) dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta semakin banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan sepanjang kurva permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap suatu barang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua individu dalam pasar. Sejauh yang telah dijelaskan pada di atas adalah kurva permintaan individu. Untuk memperoleh permintaan pasar, kita dapat menjumlahkan permintaan individu-individu dalam pasar.
Elastisitas Permintaan
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
1. Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
2. Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun rumusnya :
Ed
Atau
Ed = Atau Ed =
Keterangan :
Qo=Jumlah barang yang diminta sebelum perubahan
Q1 = Jumlah barang yang diminta Sudah ada perubahan
Po = Harga barang sebelum perubahan
P1 = Harga seletah perubahan
∆Q = Selisih barang yang diminta
∆P = Selisih harga barang
Contoh :
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda adanya hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
3. Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut:
Es =
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y. Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. abila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya
4. Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
Ey =
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis elastisitas permintaan yaitu:
- Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
- Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
- Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
- Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
- Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
- Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan(Demand) bisa diartikan sebagai fungsi yang menunjukkan hubungan dengan variabel harga dengan variabel jumlah barang (Q)yangdiminta. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan (DEMAND) yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. Jadi berdasarkan hukum permintaan tersebut dapat disimpulkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik. Karena itu, hubungan harga barang dan jumlah barang yang diminta adalah negative atau berbanding terbalik. Bentuk fungsi permintaan adalah:
Q=a-bpd
Keterngan:
Q= barang yang diminta
P= harga barang yang diminta
a= berupa angka konstanta/angka tanpa variable dan bias bernilai positive ataupun negative.
b= nilai/angka yang selalu bersama variable p dan mempunyai nilai negative
Hukum Permintaan
Hukum pemintaan berbunyi “Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta akan meningkat.”
Sebagai contoh : Harga tiket pesawat terbang yang turun untuk semua jalur di Indonesia menyebabkan jumlah tiket pesawat terbang yang diminta meningkat. Seseorang yang akan naik kereta api atau laut Karena pertimbangan waktu dan harga tiket pesawat yang tidak mahal memutuskan untuk naik pesawat.
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa harga mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Makin tinggi harga, makin rendah jumlah barang yang diminta. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dan jumlah barang dan jasa yang diminati. Kejadian tersebut pada intinya merupakan isi hukum permintaan.
Cara Mengerjakan Fungsi Permintaaan
Berikut ini adalah cara mengerjakan fungsi permintaan yaitu:
Q-Q1 = P-P1
Q2-Q1 P2-P1
Rumus diatas ini harus dihafal agar dapat mengerjakan fungsi permintaan
Okay sepertinya anda bingung :/ lebih baik untuk lebih memahami fungsi permintaan kami akan memberikan contoh soal berikut dengan cara mengerjakannya.
Soal:Pada saat harga pizza Rp. 5.000,00/potong permintaan akan pizza tersebut sebanyak 2000 potong, namun pada saat harga pizza meningkat hingga Rp. 7.000,00 permintaan pizza tersebut menjadi 1600 potong,carilah fungsi permintaan?
Pembahasan untuk soal:
Step yang harus dilakukan adalah mencari data yang sudah tercantum di soal.
P1=Rp.5000,00 Q1=2000
P2=Rp.7000,00 Q2=1600
Setelah sudah mendapatkan/menemukan data-data tersebut masukanlah data tersebut kerumus yang tersedia.
Q-Q1 = P-P1
Q2-Q1 P2-P1
Dengan menggunakan rumus ini langsung masukan data ke dalam rumus dan akanmenjadi
- Q-2.000 = P-5.000
1600-2.000 7.000-5.000
- Q-1.000 = P-5.000
-400 2.000
Dari step kedua lakukan perkalian silang, yang akan menjadi seperti:
- (Q-2.000)x2.000 = (P-5.000)x -400
- 2.000Q-4.000.000 = -400P+2.000.000
berikutnya biarkan angka bersama variable Q terpisah menjadi:
- 2000Q = -400P + (2.000.000+4.000.000)
- 2.000Q = -400P + 6.000.000
- Q =-400P + 6.000.000
2.000
8.Q = -0.2P + 3.000
Demikian Penjelasan Materi Tentang Kurva Permintaan : Pengertian, Elastisitas, Jenis, Faktor, Fungsi, Hukum dan Cara Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.