Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Konsep Diri? Mungkin anda pernah mendengar kata Konsep Diri? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, komponen, jenis dan faktor. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Konsep Diri
Konsep diri ialah suatu pemikiran dan sikap pribadi terhadap diri sendiri. Pemikiran diri terikat dengan aspek fisik, karakteristik pribadi, dan semangat diri. Pemikiran diri bukan hanya melingkupi kekuatan pribadi, akan tetapi kelemahan terhadap kegagalan dirinya. Konsep diri ialah akar dari kepribadian pribadi. Akar kepribadian berguna sangat penting untuk memilih dan memusatkan perkembangan kepribadian dan perilaku pribadi.
Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian konsep diri menurut para ahli antara lain yakni:
1. Rini (2004:1)
Menurut Rini konsep diri merupakan suatu keyakinan, pandangan atau suatu penilaian seseorang terhadap dirinya.
2. Burns Pudjijogyanti, (1993:2)
Menurut Burns Pudjijogyanti konsep diri merupakan hubungan dari sikap dan juga keyakinan akan diri kita sendiri.
3. Cawagas Pudjijogyanti( 1993:2)
Menurut Cawagas Pudjijogyanti konsep diri merupakan cangkupan dari seluruh pandangan akan individu di dimensi fisik, karakteristik pribadi, kelemahan, motivasi, kepandaian, kegagalan, dan padnangan lainnya.
4. James F Calhoun ( 1995: 90)
Menurut James F Calhoun konsep diri juga merupakan “gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan diri dan penilaian terhadap diri sendiri”
5. Jalaludin Rahmat (1996: 125)
Menurut Jalaludin Rahmat konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita, persepsi ini boleh bersifat psikologis, sosial dan psikis. Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita”.
6. Menurut Hurlock (1994)
Menurt Hurlock yang dimaksud konsep diri adalah kesan (image) individu mengenai karakteristik dirinya, yang mencakup karakteristik fisik, sosial, emosional, aspirasi dan achievement.
7. Clara R Pudjijogyanti (1995: 2)
Menurut Clara R Pudjijogyanti berpendapat bahwa konsep diri merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang akan berperilaku negatif atau tidak, sebab perilaku negatif merupakan perwujudan adanya gangguan dalam usaha pencapaian harga diri.
Komponen-Komponen Konsep Diri
Berikut ini terdapat 5 komponen pada konsep diri, yakni sebagai berikut:
-
Citra Tubuh
Citra tubuh ialah prinsip pribadi terhadap dirinya baik mengerti maupun tidak mengerti meliputi tanggapan masa lalu atau saat ini hadapan ukuran dan dinamis karena menurut konstan beralih seiring dengan tanggapan dan pengetahuan baru.
-
Ideal Diri
Ideal diri ialah tanggapan pribadi terhadap bagaimana ia seharusnya beraksi berdasarkan standar individu. Pendirian optimal diri dimulai pada masa dini konsekuensi oleh orang yang dekat dengan dirinya yang menyampaikan ambisi atau peluang tertentu.
-
Harga Diri
Harga diri ialah pengukuran indivudu tentang hasil yang diperoleh dengan mengupas seberapa banyak keselarasan tingkah laku dengan optimal dirinya. Harga diri formasi sejak dini dari adanya pencapaian dan perhatian. Harga diri akan bertambah sesuai dengan bertambahnya usia.
-
Peran
Peran ialah sebaris model prinsip karakter, kultur dan makna yang diminta oleh masyarakat dirangkaian dengan macam pribadi di dalam kelompok sosial.
-
Identitas Diri
Identitas diri ialah pengetahuan menghadapi diri sendiri yang bisa diperoleh pribadi dari penelitian dan kultur dirinya, mendapati bahwa pribadi dirinya berbeda dengan orang lain. Identitas meningkat sejak masa dini, beriringan dengan berkembangnya konsep diri.
Jenis Konsep Diri
Berikut ini ada 2 jenis dari konsep diri, yakni sebagai berikut:
Konsep Diri Positif
Konsep diri positi mempunyai beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
- Menganggap setingkat dengan orang lain
- Percaya dapat menangani segala bentuk masalah
- Bisa memberi apresiasi tanpa rasa malu
- Bisa mengerti bahwa setiap orang mempunyai pandangan, angan-angan, dan kepribadian yang tidak semuanya dapat sepakat oleh sebagian masyarakat.
- Bisa meluruskan dirinya sendiri. Maksudnya dia sanggup untuk menyampaikan tentang sudut kepribadian yang tidak disumbar dan akan berusaha untuk dapat memperbaikinya.
Konsep Diri Negatif
Konsep diri negatif mempunyai beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
- Sungguh tanggap akan apresiasi
- Responsif tentang kritikan
- Lebih berpendirian hiperkritis
- Menganggap tidak gemar oleh orang lain
- Mempunyai sikap optimis setiap persaingan
Faktor yang Mengakibatkan Konsep Diri
Kejadian yang berlaku pada manusia sepihak besar berasal pada cara pendirian terhadap diri sendiri. Kesadaran ini selalu bersumber dari pikiran negatif baik pada diri sendiri, misalnya merasa buruk, tidak berguna, tidak rupawan dan beragam kritik pada diri sendiri yang bahkan mendirikan problematika.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan konsep diri seseorang selain ragam asuh orang tua, yakni sebagai berikut:
-
Kegagalan
Mengerti atau tidak, kegagalan yang berlaku sebagai berlanjut akan menyampaikan pertanyaan besar pada keahlian diri sendiri yang kesudahan pada pandangan lemah dan tidak berguna.
-
Depresi
Apabila seseorang merundung depresi, ia akan mengarah menanggapi hal yang negatif.
-
Overthinking
Berpandangan overthinking berlebihan tidak baik karena bisa mendekati ke pikiran yang negatif, terlebih pada evaluasi diri sendiri. Seseorang berlebihan evaluasi diri sendiri ke arah yang negatif sehingga overthinking harus segera diakhiri.
Aspek-Aspek Dalam Konsep Diri
Berikut adalah aspek-aspek dalam konsep diri antara lain sebagai berikut:
- Aspek fisik, meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, benda miliknya, dan lain sebagainya,
- Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri,
- Aspek sosial, meliputi peranan sosial yang dimainkan individu dan penilaian individu terhadap peran tersebut meliputi kemampuan dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya, perasaan mampu dan berharga dalam lingkup interaksi sosial dengan orang lain secara umum.
- Aspek moral, meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang.
Bisa dikatakan bahwa konsep diri bukan merupakan suatu kesatuan ataupun generalisasi dari pikiran-pikiran tetapi mencakup bermacam-macam gambaran tentang diri, mulai dari bidang kognitif sampai dengan moral hubungan dengan Tuhan, perasaan menjadi orang “baik atau berdosa”, dan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap agama yang dianut, - Aspek kognitif, meliputi gambaran yang menyangkut daya ingat, kemampuan mengolah data, kemampuan matematika, verbal, dan akademik secara umum,
- Aspek emosi, meliputi ketrampilan individu terhadap pengelolaan impuls dan irama perubahan emosinya,
- Aspek seksual, meliputi pikiran dan perasaan individu terhadap perilaku dan pasangannya dalam hal seksualitas,
- Aspek keluarga, meliputi arti keberadaan diri di dalam keluarga, hubungan dengan dan dalam keluarga,
- Aspek diri secara keseluruhan, meliputi pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.
Pembentukan Konsep diri anak
- Konsep diri anak terbentuk melalui perasaan anak tentang dirinya sendiri sebagai hasil, Adanya Interaksi dan pengalaman-pengalaman dengan lingkungan terdekat
- Kualitas hubungan yang signifikan dengan orang tua dan keluarga terdekat.
- Atribut/media yang diberikan lingkungan terhadap dirinya.
- Setiap anak sebagai individu di lingkungannya memiliki kebutuhan Anak merasa disayang dan dimiliki, Anak merasa bagian yang penting dalam keluarga, Anak merasa mampu dan bias melakukan eksplorasi, Anak merasa berguna.
Contoh Konsep Diri
Misalnya konsep diri pada seorang anak yang sering dipukul, dihina, dibentak dan tidak pernah dipuji, pada umumnya akan memiliki konsep diri yang cenderung negatif. Karena ia menerima perlakukan itu sebagai bentuk hukuman atas segala kesalahan yang dilakukannya. Tetapi jika ia tumbuh di lingkungan yang baik, maka ia pun akan merasa dihargai dan tumbuh menjadi pribadi yang positif. Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan mereka, menyebabkan kita menilai diri kita secara positif. Sedangkan ejekan, cemoohan, dan hardikan, akan membuat kita memandang diri kita secara negatif. Tetapi sifat dari konsep diri ini bukan berarti statis, konsep ini tetap tergantung pada aspek lainnya sehingga suatu hari masih bisa berubah.
Termasuk yang meliputi semua orang yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan kita. Mereka mengarahkan tindakan kita, membentuk pikiran kita dan menyentuh kita secara emosional. Sebagai contoh: idola anda, baik bintang film, pahlawan kemerdekaan, tokoh sejarah, atau orang yang diam-diam anda cintai. Sebagai contoh dalam permasalahan: “ Dona memperoleh informasi tentang dirinya dari kedua orang tuanya, kakak-kakanya, tetangganya, gurunya, dan sahabat-sahabatnya. Semuanya memandang Dona sebagai gadis yang nakal. Dona berpikir, “saya anak nakal”. Ia menilai dirinya sesuai dengan persepsi orang lain.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Konsep Diri: Pengertian, Komponen, Jenis, Faktor, Aspek, Pembentukan, Contoh Konsep Diri
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi