Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Konjungsi? Mungkin anda pernah mendengar kata Konjungsi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Definisi, ciri-ciri, jenis-jenis dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Konjungsi
Kata Konjungsi sering diartikan sebagai kata hubung atau penghubung. Konjungsi sering kita gunakan dalam keseharian kita, baik dalam percakapan santai maupun serius. dalam membuat tulisan ketika salah dalam memilih konjungsi maupun salah meletakkan posisinya, maka kalimat yang terbentuk menjadi ambigu. Maka penting untuk memahami lebih dalam tentang konsepsi konjungsi.
Ciri-Ciri Kalimat Konjungsi
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri kalimat konjungsi, yakni sebagai berikut:
- Berguna sebagai penyambung kata agar dapat menjadi kalimat yang utuh dengan makna yang jelas.
- Berguna untuk menyambungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
- Biasanya diimbuhkan tanda baca berupa koma ketika dibutuhkan.
Dalam Konjungsi terdapat makna dari kata, klausa, dan kalimat perhatikan penjelasaan berikut:
1. Kata
Menurut KBBI, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Dalam sebuah kalimat, kata merupakan salah satu unsur terkecil.
Kata terbentuk dari beberapa huruf yang terangkai untuk menciptakan makna tertentu. Contoh dari kata sederhana yang sering kita gunakan adalah tidur, bekerja, belajar, dan masih banyak lagi.
2. Klausa
Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok dari kata, terdiri atas sekurang-kurangnya subjek dan predikat yang akan berpotensi menjadi kalimat. Klausa yangs sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari contohnya Kakek sedang mandi.
Dalam klausa tersebut terdiri dari satu subyek (kakek) dan satu predikat atau kata kerja (sedang mandi). Dalam susunannya, klausa lebih pendek atau singkat dibandingkan kalimat. Dalam sebuah klausa hanya terdiri dari subyek dan predikat.
3. Kalimat
Berdasarkan KBBI, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Klausal lebih sederhana dan tidak sekomplek kalimat.
Kalimat terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan keterangan (baik keterangan tempat, waktu dan sebagainya). Tidak menutup kemungkinan pula bila terdapat sebuah klausa dalam sebuah kalimat.
Contoh kalimat:
Hari Minggu ibu pergi ke pasar membeli sayuran dan buah-buahan.
Rudi membeli baju bersama Reni di mall.
Jenis-Jenis Konjungsi
Konjungsi dapat dikelompokkan menjadi lima, yakni konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antar kalimat, dan yang terakhir adalah konjungsi antar paragraph. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas kelima konjungsi tersebut secara rinci dan jelas.
1. Konjungsi Koordinatif
Berdasarkan KBBI, konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan, atau, tetapi. Dalam konjungsi koordinatif, hanya menggunakan satu kata untuk menggabungkan dua kalimat yang memiliki status sama atau derajat yang setara. Konjungsi ini merupakan konjungsi yang paling sederhana dan tidak sekomplek konjungsi lainnya.
Contoh :
dan, atau, tetapi, sedangkan, kemudian, namun, melainkan, dan masih banyak lagi.
Dalam ilmu tata bahasa, konjungsi koordinatif dapat dibagi kedalam 3 kelompok berdasarkan sifat hubungannya.
A. Konjungsi Koordinatif Penambahan
Contoh kalimat :
- Ibu membuat kue dan aku ikut membantunya.
- Ayah seorang Dosen sedangkan Paman seorang tentara
Dalam konjungsi koordinatif penambahan, konjungsi yang digunakan adalah dan, sedangkan.
B. Konjungsi Koordinatif Perlawanan
Konjungsi koordinatif perlawanan memiliki arti kata hubung yang menggabungkan dua buah kata, klausa maupun kalimat yang sederajat namun mempertentangkan suatu hal yang menjadi topik dalam klausa atau kalimat tersebut. Kata hubung yang sering digunakan adalah tetapi, sedangkan, melainkan.
Contoh konjungsi koordinatif perlawanan
- Bukan sepatu itu, tetapi sepatu ini yang kuingin.
- Bukan itu yang kumaksud melainkan yang ini.
- Aku seorang pelajar, sedangkan kakak seorang mahasiswa
C. Konjungsi Korelatif Pilihan
Konjungsi korelatif pilihan merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih klausa atau kalimat yang bertujuan untuk menghadirkan pilihan atau memilih. Kata konjungsi yang sering digunakan diantaranya ; atau, maupun, ataupun.
Contoh kalimat:
Sinta tidak pernah ikut kerja kelompok ataupun belajar sendiri dirumah.
2. Konjungsi Subordinatif
Berdasarkan KBBI, konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif. Berbeda dengan konjungsi koordinatif, kedua klausa dalam konjungsi subordinatif tidaklah setara.
Klausa yang memiliki derajat lebih tinggi disebut induk kalimat sedangkan klausa lainnya yang derajatnya lebih rendah disebut anak kalimat.
Konjungsi subordinatif dibagi menjadi beberapa kelompok , diantaranya:
A. Konjungsi Subordinatif Waktu
Konjungsi waktu berfungsi untuk menghubungkan dua klausa untuk menjelaskan keterangan waktunya. Berdasarkan waktu terjadinya, konjungsi waktu dapat diklasifikasi menjadi:
1. Permulaan
Konjungsi waktu yang menjelaskan kapan dimulainya suatu peristiwa yang terdapat dalam induk kalimat. Kata hubung yang sering digunakan adalah sedari, sejak. Contoh penerapannya adalah sebagai berikut:
- Andy menyukai bola sejak ia berusia tiga tahun.
- Bella suka menulis sedari ia masih remaja
2. Bersamaan
Peristiwa yang terjadi dalam kedua kalimatnya berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Kata hubung yang digunakan adalah sambil, ketika, selama, seraya, selagi, serta,(se)waktu, tatkala, dan sementara.
Anda dapat memperhatikan penerapannya dalam beberapa kalimat sederhana di bawah ini:
- Aku menunggu suamiku datang seraya membereskan rumah
- Rika memasak sambil menyetel radio
- Dira sangat sedih sewaktu kucing kesayanganya mati
- Minumlah, selagi kopinya belum dingin.
3. Berurutan
Konjungsi waktu yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki urutan waktu yang berkesinambungan. Kata hubung yang biasanya digunakan diantaranya; seusai, sesudah, sebelum, begitu, selesai.
Contohnya beberapa kalimat di bawah ini:
- Kita harus cuci tangan sebelum makan.
- Sebelum minum obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.
- Seusai pulang sekolah aku membantu ibu berjualan kue
4. Batas Akhir
Kata hubung yang digunakan adalah hingga dan sampai.
Contoh kalimat:
- Saya harus tetap belajar dengan giat sampai cita-citaku tercapai.
- Rina belum pulang kerumah hingga petang.
- Tuntutlah ilmu sampai ke negri Cina
B. Konjungsi Subordinatif Syarat
Menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa primer/utama. Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau, kalau, apabila, bilamana.
Contoh kalimat:
- Hana tidak akan kedinginan apabila ia mengenakan jaket
- Kiki akan menjadi Pianis terkenal, asalkan ia banyak belajar dan berlatih.
- Kirana akan menemuiku kalau dia sudah membantu ibunya.
C. Konjungsi Subordinatif Pengandaian
Dalam konjungsi ini, anak kalimat berperan untuk menjelaskan kemungkinan tercapainya atau terlaksananya suatu kejadian atau unsur yang telah dijelaskan dalam induk kalimat. Kata hubung yang biasanya digunakan adalah seandainya, umpamanya, sekiranya, andaikata, andaikan.
Contoh kalimat:
- Seandainya aku menjadi anggota DPR, aku tidak akan melakukan korupsi
- Andaikata Perampok itu tidak melawan polisi,pasti tidak akan tertembak.
- Umpamanya dia jago memasak pasti ia akan menjadi koki di restoran berbintang.
- Sekiranya saya lebih berhati-hati,saya tidak akan terpeleset.
D. Konjungsi Subordinatif Pembandingan
Anak kalimat menjelaskan pembandingan dan juga kemiripan yang sebelumnya telah dijelaskan dalam induk kalimat.konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.
Contoh kalimat:
- Fira rajin belajar supaya kelak jadi Dokter
- Gita bekerja keras supaya keluarganya tidak kekurangan.
- Biarkan dia meraih mimpinya sendiri
E. Konjungsi Subordinatif Sebab
Anak kalimat menjelaskan sebab atau alasan yang telah disebutkan dalam induk kalimat.sebab, oleh karena, karena.
Contoh kalimat:
- Rizki mendapatkan nilai bagus karena ia rajin belajar.
- Harga bawang merah dan rampai di pasar melonjak tinggi sebab mendekati hari raya Idul Fitri.
F. Konjungsi Subordinatif Akibat
Anak kalimat menjelaskan akibat atau hasil dari unsur yang telah disebutkan dalam induk kalimat. adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.
Contoh kalimat:
- Penjual Sate di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia tak mampu membiayai kuliah anak-anaknya.
- Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya rajin telah menjadi orang yang berkecukupan.
- Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat mahal sampai-sampai rumah beserta kiosnya telah habis terjual.
G. Konjungsi Subordinatif Komplementasi
Anak kalimat berperan sebagai pelengkap unsur yang telah dijelaskan dalam induk kalimat. Konjungsi yang dapat digunakan adalah bahwa.
Contoh kalimat:
- Dini sangat yakin bahwa Retno bukan pelakunya.
- Dia telah berjanji pada ibunya bahwa ia tidak akan lupa mengerjakan PR dan belajar sebelum bermain besama Doni dan Joni.
- Ibunya sangat yakin bahwa Dinda telah berkata jujur pada ayahnya.
- Yasmin tahu betul sifat ibunya itu seperti apa.
- Fiki sangat percaya diri ketika melakukan persentasi.
3. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah bentuk konjungsi yang menyatukan dua kata atau klause yang memiliki derajat yang sama. Kedua kalimat atau klause tersebut saling mempengaruhi sama lain. Contoh kata hubung yang biasanya digunakan adalah tidak hanya ….. tapi…, entah …… entah…
Contoh kalimat:
- Harta………tahta :Di dunia ini tidak ada yang abadi, baik harta maupun tahta.
- Baik……….Buruk :Anda harus menanggung segala resikonya, baik itu buruk ataupun tidak.
- entah……….entah: dia akan menerima pemberianku entah suka entah tidak
4. Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi atau kata hubung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Biasanya diawali dengan huruf capital di awal kalimat dan menggunakan kalimat baru untuk menghubungkannya.
Berikut beberapa konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan dalam kalimat.
- Konjungsi antarkalimat ketersediaan dimana menjelaskan kesediaan subyek atau pelaku utama untuk melakukan sesuatu. Contohnya, Dewi selalu bersikap kasar pada temannya. Walaupun demikian, ia tetap disayangi oleh semua temannya.
- Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan lanjutan dari sebuah peristiwa yang telah ada di kalimat sebelumnya. Contohnya, Leo membersihkan kamarnya di pagi hari. Kemudian ia mencuci piring dan membantu ibunya memasak.
- Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan pertentangan dari hal yang telah dijelaskan di kalimat sebelumnya. Contohnya, Awalnya Hilda merasa sangat senang dapat melihat langsung konser Afghan. Namun, suasana konser yang kurang kondusif membuatnya meninggalkan konser lebih awal.
- Konjungsi antarkalimat menjelaskan unsur atau hal yang tidak terdapat dalam kalimat sebelumnya.
- Konjungsi antarkalimat yang menerangkan atau menjelaskan situasi yang sebenarnya. Contohnya, Kita tidak akan pernah melupakan pahlawan. Bahwasanya para pejuang kemerdekaan itu menyerahkan jiwa raganya kepada bangsa. mengenang jasa para pahlawan.
- Konjungsi antarkalimat untuk menjelaskan konsekuensi dari kalimat sebelumnya. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:
Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan seringkali balasannya melebihi apa yang kita bayangkan sebelumnya.
5. Konjungsi Antar Paragraf
Konjungsi antar paragraf akan mengawali suatu paragraph yang memiliki korelasi dengan paragraph sebelumnya. Dengan kata lain, konjungsi antarparagraf berperan sebagai penghubung antara suatu paragraf dengan paragraph lainnya.
Konjungsi yang biasanya diletakkan pada awal paragraph diantaranya akan hal, ada pun, mengenai, alkisah dan pada itu.
Berikut contoh konjungsi antarparagraf yang dapat anda amati dan perhatikan.
Macam-Macam kata penghubung antar paragraf:
- Terlebih lagi …
- Disamping …
- Tak hanya sebagai …
- Oleh karena itu …
- Berdasarkan …
Paragraf 1:
Masih banyak yang mempertanyakan langkah dasar apa yang mesti dilakukan saat hendak menulis. Padahal, langkah dasar untuk menulis tergolong sederhana, yaitu dengan membaca dan menulis itu sendiri. Dengan melakukan keduanya secara rutin, maka niscaya kemampuan menulis kita akan semakin berkembang.
Jadi, bisa kita simpulkan, bahwa langkah dasar untuk menulis hanya terdiri atas dua cara, yaitu dengan banyak membaca dan juga banyak berlatih menulis.
Konjungsi antar paragraf: jadi.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Konjungsi: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis dan Contohnya
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi