Karir Adalah

Diposting pada

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Karir? Mungkin anda pernah mendengar kata Karir? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, bagian, faktor, bentuk, manfaat, jenis, persyaratan, konsep, prinsip, tujuan dan tahapan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Karir: Pengertian, Bagian, Faktor, Bentuk dan Manfaatnya

Pengertian Karir

Karir adalah rentetan, status, tahapan dan kemahiran pekerjaan, jabatan ataupun kedudukan seseorag baik di perusahaan, organisasi maupun pekerjaan sampingan sehingga mengikat tanggung jawab dan keahlian kerja yang lebih baik.


Pengertian Karir Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai karir, yakni sebagai berikut:

1. Menurut Rachman dan Savitri

Menurut pendapat dari Rachman dan Savitri, karir ialah rentetan dari aktivitas dan sikap yang terhubung dengan kerja dan sikap, nilai dan harapan yang terhubung sepanjang masa hidup seseorang.


2. Menurut Soetjipto dkk

Menurut pendapat dari Soetjipto dkk, karir ialah faktor dari perjalanan hidup seseorang sampai-sampai bagi beberapa orang sebagai suatu tujuan hidup.


3. Menurut Wilson

Menurut pendapat dari Wilson, karir ialah semua pekerjaan tyang kita jalankan semasa kita hidup baik tersebut dibayar ataupun tidak dibayar.


4. Menurut Glueck

Menurut pendapat dari Glueck, karir ialah rentetan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama waktu kerjanya.


5. Menurut KBBI

Menurut pendapat dari KBBI, karir ialah peningkatan dan pertumbuhan baik pada kehidupan, pekerjaan maupun kedudukan seseorang.


Macam-Macam Perencanaan Karir

Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian dalam perencanaan karir, yakni sebagai berikut:

  • Keahlian dan Pengenalan Diri Sendiri

Ialah keahlian dan pengenalan akan bakat, keahlian kepribadian, kemampuan, prestasi akademik, keinginan, dependensi dan sumber yang punyai.


  • Keahlian dan Pengenalan Dunia Kerja

Ialah keahlian akan ketentuan dan keadaan yang diperluakn untuk sukses dalam suatu pekerjaan, laba dan kerugian, imbalan, kemungkinan dan peluang kerja di beraneka bidang dalam dunia kerja.


  • Gabungan Pikiran dari Keahlian

Ialah keahlian untuk menciptakan pikiran efisien dalam menyusun pada bidang kerja maupun pendidikan lanjutan yang memikirkan keahlian akan ketentuan diri yang dipunyai dengan keahlian akan ketentuan dunia kerja yang disiapkan.


Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir

Berikut ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan karir, yakni sebagai berikut:

  1. Kinerja kerja yang menyenangkan dari apa yang dipercayakan padanya
  2. Pemahaman oleh pihak lain
  3. Ketaatan pada organisasi
  4. Pemandu dan sponsor
  5. Bantuan para bawahan
  6. Peluang untuk meningkat
  7. Berhenti atas permohonan dan keinginan sendiri

Bentuk Pengembangan Karir

Berikut ini terdapat beberapa bentuk dalam pengembangan karir, yakni sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Pelatihan

Ialah suatu aktivitas perusahaan yang dimaksudkan untuk membenarkan dan meningkatkan perilaku, keahlian dan wawasan para karyawan sesuai kebutuhan dari perusahaan yang berhubungan.


2. Promosi

Ialah suatu transformasi kedudukan dari fase yang rendah ke fase yang lebih tinggi, transformasi tersebut umumnya akan disertai dengan pengembangan tanggung jawab, hak dan kedudukan sosial seseorang.

Baca Lainnya :  Perumusan Pancasila

3. Mutasi

Ialah bagian dari prosedur aktivitas yang dapat meningkatkan kedudukan seseorang dalam suatu organisasi.


Manfaat Perencanaan Karir

Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari perencanaan karir, yakni sebagai berikut:

  • Untuk meningkatkan karyawan yang nantinya bisa dinaikan untuk naik kedudukan
  • Untuk melihat kemampuan yang dipunyai oleh karyawan
  • Untuk menyusutkan pergantian karyawan
  • Untuk memenuhi keperluan para karyawan
  • Dan untuk mendukung menjalankan rencana aktivitas organisasi

Jenis-Jenis Karir

Berikut ini adalah beberapa jenis karir yaitu:

  • Realistik

Tipe kepribadian : menyukai pekerjaan yang menggunakan alat, kemampuan teknik, kemampuan jasmani, mesin, materialistik, terfokus pada kekuasaan, status dan praktis, sedikit toleransi.

Rekomendasi karir :

Montir mobil, Pertambangan, Penjahit, Penjual toko, Teknisi, Pengrajin perhiasan, Atlet, Pekerja bangunan, dsb.


  • Investigatif

Tipe kepribadian : menyukai teka-teki dan tantangan, matematis, senang belajar, percaya diri, senang membaca tentang ilmu pengetahuan, kemampuan menganalisis, berpikir kompleks dan abstrak, sangat berhati-hati.

Rekomendasi karir :

Komputer programmer, Ahli matematika, Ahli biologi, Guru, Dokter hewan, Penyelidik/detektif, Manajer, dsb.


  • Artistik

Tipe kepribadian : suka menciptakan lagu, menyukai seni, menulis, kreatif, menggunakan instrumen dalam bekerja, menyukai kebebasan, terbuka, dan mengekspresikan diri.

Rekomendasi karir :

Pemusik, Seniman, Pengarang, Pelukis, Pelawak, Artis, Penyanyo, Sutradara, Penari/koreografer, dsb.


  • Sosial

Tipe kepribadian : perhatian, suka menolong, berdiskusi, suka bekerja sama/ kerja kelompok, banyak bicara, kemampuan verbal dan sosial yang unggul, sederhana, fleksibel, berpegang pada nilai-nilai idealistis, rendah hati, suka bersahabat, dan mengerti keadaan orang lain.

Rekomendasi karir :

Guru, Konselor, Psikolog, Psikiater, Terapist, Perawat, Dokter, Pengawas sekolah, dsb.


  • Enterprising

Tipe kepribadian : ambisius, suka bergaul, mempengaruhi orang lain, tegas, ingin dikenal, menjadi pemimpin, tidak sabaran, membanggakan diri, percaya diri, mementingkan pangkat dan kekuasaan.

Rekomendasi karir :

Bisnisman, Politikus, Tengkulak, Pengacara, Pemborong, Manajer restoran, Salesman, dsb.


  • Konvensional

Tipe kepribadin : menilai sesuatu dengan uang, dapat dipercaya, patuh pada perintah dan peraturan, suka diatur, bergantung pada orang lain, sulit membuka diri (tertutup), suka organisasi, perencana yang baik, menyukai lingkungan kantor, kemampuan numerik

Rekomendasi karir :

Sekretaris, Pegawai administrasi, Juru tulis, Ahli pajak, Pegawai Bank, Akuntan, Analis keuangan.


Persyaratan Karir

Untuk memasuki suatu jabatan karir tertentu, dibutuhkan syarat-syarat karir yang sesuai dengan pekerjaan yang akan diambil. Adapun syarat-syarat yang dibutuhkan untuk memasuki suatu jabatan antara lain :

1. Persyaratan Pendidikan atau Latihan

Persyaratan pendidikan atau latihan meliputi syarat pendidikan formal, syarat minimal latihan formal (kursus), syarat-syarat minimal pengalaman di lapangan, syarat khusus latihan dan pendidikan tambahan yang harus dimiliki seseorang untuk memangku jabatan tertentu.

Contoh :

Nama jabatan : ahli kimia

Persyaratan pendidikan dan latihan:

  • S1 teknik kimia
  • Minimal D3 kimia
  • Kemampuan teknik mekanik

2. Persyaratan Kwalitatif

Persyaratan kwalitatif meliputi persyaratan fisik dan psikis yang diperlukan untuk melanjutkan tugas-tugas jabatan. Dalam persyaratan fisik misalnya, ada jabatan yang membutuhkan kondisi fisik atau kekuatan jasmani yang maksimal, tetapi kondisi bakat atau intelegensi tidak perlu bertaraf baik. Adapula jabatan tertentu justru persyaratan bakat intelegensi yang sangat diperlukan sedangkan persyaratan fisik tidak merupakan persyaratan utama.

Contoh :

1. Syarat kemampuan jasmani/fisik

Nama jabatan : Pramugari

Syarat fisik      :

  • Tinggi badan minimal 160 cm
  • Tidak cacat fisik
  • Penampilan menarik

2. Syarat-syarat psikis

Nama jabatan : ahli listrik tegangan tinggi

Syarat psikis    :

  1. Mempunyai minat dalam bidang teknik lis trik dan elektronika
  2. Mempunyai kemampuan adaptasi pekerjaan yang cukup beresiko besar
  3. Kemampuan koordinasi mata, tangan dan alat-alat tubuh yang lain
  4. Teliti, tekun dan mempunyai mental yang kuat

Konsep Karir

Karier sebagai bentuk perkembangan adalah dari Donald Super (dalam Munandir, 1996). Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu penwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini, pilihan karier adalah soal mencocokkan (matching). Di dalam irama hidup orang, terjadi perubahan-perubahan dan ini berpengaruh pada usahanya untuk mewujudkan konsep diri itu. Teori perkembangan menerima teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya waktu tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah). Orang dan situasi lingkungannya itu berkembang, dan keputusan karier itu merupakan rangkaian yang tersusun atas keputusan yang kecil-kecil.
Baca Lainnya :  Pengertian Assessment

Menurut John Holland (dalam Munandir, 1996) karier merupakan ekspresi atau perluasan kepribadian ke dalam dunia kerja yang diikuti dengan pengidentifikasian terhadap stereotipe okupasional tertentu. Perbandingan antara self dengan persepsi tentang suatu okupasi dan penerimaan atau penolakannya merupakan faktor penentu utama dalam pilihan karier. Harmoni antara pandangan seseorang terhadap dirinya dengan okupasi yang disukainya membentuk “modal personal style”. Orientasi kesenangan pribadi (modal personal orientation) merupakan proses perkembangan yang terbentuk melalui hereditas dan pengalaman hidup individu dalam bereaksi terhadap tuntutan lingkungannya. Sentral bagi teori Holland adalah konsep bahwa individu memilih sebuah karier untuk memuaskan orientasi kesenangan pribadinya. Jika individu telah mengembangkan suatu orientasi yang dominant, maka akan lebih besar kemungkinan baginya mendapatkan kepuasan dalam lingkungan okupasi yang sesuai. Akan tetapi, jika dia belum dapat menentukan pilihan, maka kemungkinan mendapat kepuasan itu akan hilang. Orientasi kesenangan pribadi yang didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai akan menentukan pilihan gaya hidup individu.
Menurut  Gibson  dkk.  (1995:  305)  karir  adalah  rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian  karir  seorang  individu  melibatkan  rangkaian  pilihan dari   berbagai   macam   kesempatan.   Jika   ditinjau   dari   sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui  dirinya  sendiri  untuk  menuju  efektivitas  karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Karir tidak jauh berbeda dengan maksud yang terkadung dalam arti kata pekerjaan, meskipun Winkel mengatakan bahwa jika kata pekerjaan diterjemahkan kedalam bahasa inggris sebagai job, employment, masih belum menyatakan makna keseluruhan dari kompleksitas makna pekerjaan bagi individu (WS. Winkel, 1997).

Prinsip-Prinsip Karir

Menurut Mondy (1993), pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Lebih lanjut Mondy (1993) menjelaskan beberapa prinsip dalam pengembangan karir antara lain :
  • Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
  • Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisorakan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
  • Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
  • Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. 8

Tujuan Pengembangan Karir

Berkaitan dengan bahasan tentang tujuan pengembangan karir pegawai tersebut, berikut ini dikemukakan pendapat dari para ahli di bidang manajemen. Rivai mengemukakan sebagai berikut. “Tujuan dari seluruh program pengembangan karir adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di organisasi saat ini dan di masa yang akan datang. Karena itu, usaha pembentukan sistem pengembangan karir yang dirancang secara baik akan dapat membantu karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri, dan menyesuaikan antara kebutuhan karyawan dengan kebutuhan organisasi. Komitmen dalam program pengembangan karir dapat menunda keusangan dari sumber daya manusia yang memberatkan organisasi.”
Baca Lainnya :  Pengertian Literasi Keuangan

Atas uraian tersebut di atas, berikut dapat dikemukakan bahwa seorang pegawai merupakan orang yang paling berkepentingan dalam proses kegiatan pengembangan karir. Bila mereka (pegawai) sendiri memperlihatkan tampilan-tampilan dan sikap tidak proaktif dalam pengembangan karir, mustahil mereka akan mendapat kesempatan untuk pengembangan karir tersebut. Kecuali ada mukjizat tertentu yang berupa nasib baik baginya. Pertama-tama mereka harus mempunya kepedulian tinggi tentang berbagai perkembangan organisasi tempat mereka bekerja dan mereka harus banyak mencari informasi tentang apa yang diinginkan organisasi darinya. Seorang pegawai yang ingin mendapat pengembangan karier harus mencari infornasi tentang :
  • Pengetahuan, kemampuan dan keterampilan apa yang diperlukan organisasi darinya
  • Sistem promosi apa yang berlaku dalam organisasinya
  • Bila syarat harus mengikuti pelatihan, apakah pelatihan itu diadakan oleh organisasi, atau yang bersangkutan sendiri yang mencari kesempatan
  • Apakah faktor keberuntungan berperan atau tidak dalamn pengembangan karier
  • Mana yang lebih dominan dalam menentukan promosi, apakah prestasi kerja atau senioritas.
Selanjutnya Handoko (2001:134) mengemukakan sebagai berikut. “Tujuan pengembangan karir pegawai adalah
  1. Untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka qualified.
  2. Untuk menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih, dan
  3. Untuk menunjukkan apa kegiatan-kegiatan pengembangan karir yang harus diambil”.

Tahapan Pengembangan Karir

Pengembangan diri seseorang dalam konteks karyawan di sebuah organisasi atau institusi adalah identik dengan pengembangan karir. Karena karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan oleh seorang (karyawan) selama masa kerjanya atau tugasnya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang atau karyawan tersebut. Secara umum perjalanan karir seorang (karyawan atau pekerja) dikelompokkan menjadi 4 tahapan, yakni : penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, kemunduran. Perkembangan atau perjalanan karir tersebut biasanya linier dengan bertambahnya usia seseorang. Berikut adalah tahapan perkembangan karir yaitu:
  • Pada usia antara 15-24 tahun, dimana pada umumnya seseorang biasanya masih dalam bangku pendidikan (siswa atau mahasiswa), mereka sudah mulai memikirkan pekerjaan yang cocok bagi dirinya. Dengan perkataan lain mereka sudah mulai melakukan penjajakan terhadap pekerjaan atau karirnya. Sebagian dari kelompok umur ini, bahkan sudah mulai terjun ke dunia kerja atau bekerja. Sebagian diantara mereka, walaupun sudah mulai bekerja, namun masih juga mencari kesempatan untuk melamar pekerjaan yang lain. Mereka masih dalam tahap penjajakan karir.

  • Pada usia antara 25-44 tahun, pada umumnya seseorang sudah mulai memantapkan diri pada pekerjaan yang telah dipilih. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk pindah pekerjaan, bila tidak terdesak oleh situasi, misalnya karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Di samping karena umurnya memang sudah tidak memungkinkan untuk pindah pekerjaan, juga mempertimbangkan kestabilan ekonomi keluarganya.

  • Pada usia 45-60, seseorang (karyawan atau pekerja) sudah mulai pemeliharaan pekerjaan atau karir yang sudah dipilih dan ditekuninya. Pada tahap ini mereka harus mulai menekuni dan meningkatkan kualitas pekerjaan atau tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh institusi atau organisasi tempat bekerja. Pada tahap ini, pada umumnya seseorang sudah tidak memikirkan untuk pindah pekerjaan lagi, dan konsentrasi pada pekerjaan atau karirnya, demi juga untuk keluarga dan anak-anaknya.

 

  • Pada usia di atas 60 tahun (di Indonesia : di atas 55 tahun), seseorang sudah mulai melewati puncak karirnya, dan mulai tahap penurunan. Pada usia ini biasanya orang sudah menunggu masa pensiun, dan bahkan sudah berhenti untuk mengembangkan karirnya.14

Demikian Penjelasan Materi Tentang Karir Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Bagian, Faktor, Bentuk, Manfaat, Jenis, Persyaratan, Konsep, Prinsip, Tujuan dan Tahapan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.