Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kaderisasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Kaderisasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, faktor, proses, sifat, cara, kegagalan, peran, posisi, aspek dan bentuk. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Kaderisasi
Kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Berarti kaderisasi kepemimpinan adalah proses untuk mempersiapkan seseorang untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, yang akan memikul tanggung jawab penting dilingkungan suatu organisasi atau tim.
Fungsi Kaderisasi
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari kaderisasi yaitu:
- Melakukan rekrutmen anggota baru
Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan bergerak menuju tujuan organisasi. - Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota
Membina anggota dalam setiap pergerakkannya. Menjaga anggota dalam nilai-nilai organisasi dan memastikan anggota tersebut masih sepaham dan setujuan. Mengembangkan skill dan knowledge anggota agar semakin kontributif. - Menyediakan sarana untuk pemberdayaan potensi anggota sekaligus sebagai pembinaan dan pengembangan aktif
Kaderisasi akan gagal ketika potensi anggota mati dan anggota tidak terberdayakan. - Mengevaluasi dan melakukan mekanisme kontrol organisasi
Kaderisasi bisa menjadi evaluator organisasi terhadap anggota. Sejauh mana nilai-nilai itu terterima anggota, bagaimana dampaknya, dan sebagainya.(untuk itu semua, diperlukan perencanaan sumber daya anggota sebelumnya)
Faktor- faktor yang diperlukannya Kaderisasi
- Dalam suatu organisai ada suatu ketentuan periode kepemimpinan seseorang.
- Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik secara wajar maupun tidak wajar.
- Proses alamiah menjadi tua dan kehilangan kemampuan memimpin.
- Kematian
- Organisasi membuat perkiraan dalam jumlah, jenis dan kualitas pemimpin yang diperlukan dimasa depan secara berkesinambungan.
Proses Kaderisasi
Di dalam proses kaderisasi terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Kaderisasi Informal
Dalam kaderisasi informal terdapat beberapa indikator atau kriteria kelebihan calon pemimpin yang berkripeadian positif dalam merebut kepemimpinan yang dilakukannya secara gigih berdasarkan prestasi, loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap kelompok/organisasi, memilki sifat dan sikap pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai penentu yang mutlak atas segalanya.
2. Kaderisasi Formal
Perkataan formal menunjukkan bahwa usaha untuk mempersiapkan seseorang sebagai calon pemimpin dilakukan secara berencana, teratur dan tertib, sistematis, terarah, dan disengaja.
Sifat-sifat Kaderisasi Kepemimpinan dari sifat Intern dan sifat Esktern
-
Kaderisasi kepemimpinan formal yang bersifat intern
- Memberi kesempatan menduduki jabatan pemimpin pembantu
- Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi
- Memberi tugas belajar
- Penugasan sebagi pucuk pimpinan suatu unit
-
Kaderisasi Kepemimpinan formal yang bersifat ekstern
- Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat mempimpin suatu unit yang sesuai atau ditugaskan magang sebelum unit memimpin berikutnya.
- Menyelesaikan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, ditugaskan belajar pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi didalam atau di luar negeri.
- Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal dengan program khusus atau spesialisasi
- Menerima sejumlah generasi muda dari suatu lembaga pendidikan untuk melakukan kerja praktik di lingkungan organisasi
- Memberikan beasiswa pada anak-anak yatim piatu atau pada orang tuanya yang tidak mampu.
Cara Kaderisasi
Berikut ini adalah beberapa cara kaderisasi yaitu:
1. Beri Kepercayaan
Beri kepercayaan kepada staf atau bawahan Anda, biarkan mereka melakukan apa yang mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep yang matang telah Anda berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah dia kerjakan tetapi, sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju arah yang terbaik bagi perusahaan.
2. Beri Semangat Dan Motivasi
Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi Apabila terdapat beberapa hal yang tidak sejalan dengan pakem-pakem yang telah ditetapkan, berilah feedback (umpan balik / evaluasi) kepada staff Anda tersebut. Jangan pernah marah-marah, apalagi memaki staff tersebut, karena hal itu akan membuat dia trauma dan bernyali kecil, dampak negatifnya adalah dia jadi takut untuk mengambil keputusan, karena khawatir dengan resiko yang akan dihadapi.
3. Menjalin kedekatan
Jalinlah kedekatan dengan staf Anda, secara terbuka dan rileks membahas situasi perusahaan dari beberapa aspek (organisasi, pemasaran, operasional, keuangan, dll), sesekali mintai pendapatnya. Anda pun menjabarkan konsep-konsep pemikiran Anda dalam membangun sebuah Organisasi.
Kegagalan Kaderisasi
Kaderisasi gagal biasanya terjadi karena beberapa hal yaitu:
- Pelatih / Senior tidak memiliki kemampuan melatih
- Pelatih / Senior tidak memiliki kemauan melatih
- Tidak ada anggota / kader untuk dilatih
Sebab Pertama muncul karena senior hanya bersandar kepada pengalaman yang dimiliki. Seorang pelatih yang baik mutlak perlu cukup bacaan.Dalam kaderisasi, pelatih / senior harus mampu mengkomunikasikan ilmu dan pengalaman. Sebab kedua yang paling memprihatinkan. Kemauan adalah awal dari semuanya terjadi. Jika tidak ada kemauan melatih dari senior anda, maka carilah orang lain. Jika tidak ada, jadilah pelatih bagi anda dan teman-teman. Dalam kaderisasi, pelatih / senior harus mampu mengkomunikasikan ilmu dan pengalaman. Sebab kedua yang paling memprihatinkan. Kemauan adalah awal dari semuanya terjadi. Jika tidak ada kemauan melatih dari senior anda, maka carilah orang lain. Jika tidak ada, jadilah pelatih bagi anda dan teman-teman.
Peran Kaderisasi
Berikut ini adalah beberapa peran kaderisasi yaitu:
-
Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik
Proses transfer nilai adalah suatu proses untuk memindahkan sesuatu (nilai) dari satu orang keorang lain (definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia). Nilai-nilai ini bisa berupa hal-hal yang tertulis atau yang sudah tercantum dalam aturan-aturan organisasi (seperti Konsepsi, AD ART, dan aturan-aturan lainnya) maupun nilai yang tidak tertulis atau budaya-budaya baik yang terdapat dalam organisasi (misalnya budaya diskusi) maupun kondisi-kondisi terbaru yang menjadi kebutuhan dan keharusan untuk ditransfer.
-
Penjamin keberlangsungan organisasi
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mengalir, yang berarti dalam setiap keberjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada generasi yang datang (ga itu-itu aja, ga ngandelin figuritas). Nah, keberlangsungan organisasi dapat dijamin dengan adanya sumber daya manusia yang menggerakan, jika sumber daya manusia tersebut hilang maka dapat dipastikan bahwa organisasinya pun akan mati. Regenerasi berarti proses pergantian dari generasi lama ke generasi baru, yang termasuk di dalamnya adanya pembaruan semangat.
-
Sarana belajar bagi anggota
Tempat di mana anggota mendapat pendidikan yang tidak didapat di bangku pendidikan formal.Pendidikan itu sendiri berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam proses mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Pendidikan di sini mencakup dua hal yaitu pembentukan dan pengembangan. Pembentukan karena dalam kaderisasi terdapat output-output yang ingin dicapai, sehingga setiap individu yang terlibat di dalam dibentuk karakternya sesuai dengan output. Pengembangan karena setiap individu yang terlibat di dalam tidak berangkat dari nol tetapi sudah memiliki karakter dan skill sendiri-sendiri yang terbentuk sejak kecil, kaderisasi memfasilitasi adanya proses pengembangan itu.
Pendidikan yang dimaksudkan di sini terbagi dua yaitu dengan pengajaran (yang dalam lingkup kaderisasi lebih mengacu pada karakter) dan pelatihan (yang dalam lingkup kaderisasi lebih mengacu pada skill). Dengan menggunakan kata pendidikan, kaderisasi mengandung konsekuensi adanya pengubahan sikap dan tata laku serta proses mendewasakan. Hal ini sangat terkait erat dengan proses yang akan dijalankan di tataran lapangan, bagaimana menciptakan kaderisasi yang intelek untuk mendekati kesempurnaan pengubahan sikap dan tata laku serta pendewasaan.
Posisi Kaderisasi
Berikut ini adalah posisi kaderisasi yaitu:
1. Strategis
Definisi dalam KBBI, rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Perlu ada perencanaan yang matang dalam organisasi agar tujuannya tercapai, salah satunya adalah kaderisasi yang baik. Bila kaderisasi baik, berarti internal organisasi tersebut baik. Bila internal kaderisasinya sudah baik, semua tujuan organisasi bisa tercapai dan bisa ‘ekspansi’ ke wilayah eksternal.
2. Vital
Ini menunjukkan urgensi dari kaderisasi. Jika, kaderisasi mati, cepat atau lambat organisasi pun akan mati karena organisasi tidak berkembang dan tidak mampu mengaktualisasi dirinya.
Aspek Kaderisasi
Berikut ini adalah beberapa aspek kaderisasi yaitu:
- Fisikal (kesehatan)
- Spiritual (keyakinan, agama, nilai)
- Mental (moral dan etika, softskill, kepedulian)
- Intelektual (wawasan, keilmuan, keprofesian)
- Manajerial (keorganisasian, kepemimpinan)
Dari setiap aspek, harus ada sinergi dan keseimbangan agar tiap aspek bisa menunjang aspek yang lainnya sehingga potensi si kader teroptimalisasi.
Bentuk Kaderisasi
Berikut ini adalah beberapa bentuk kaderisasi yaitu:
-
Kaderisasi pasif
Kaderisasi pasif dilakukan secara insidental dan merupakan masa untuk kenaikan jenjang anggota. Pada momen ini, anggota mendapatkan pembinaan ‘learning to know’ dan sedikit ‘learning to be’. Pembinaan pasif sangat penting dan efektif dalam pembinaan dan penjagaan.
-
Kaderisasi aktif
Yaitu kaderisasi yang bersifat rutin dan sedikit abstrak, karena pada kaderisasi ini, anggotalah yang mencari sendiri ‘materi’-nya. Pada momen ini, anggota mendapatkan pembinaan ‘learning to know’, ‘learning to do’, dan ‘learning to be’ sekaligus. Maka dalam hal ini sangat penting untuk dipahami, bahwa setiap rutinitas kegiatan, haruslah memberdayakan potensi anggota sekaligus menjadi bentuk pembinaan dan pengembangan aktif bagi anggota. Kaderisasi ini sangat baik dalam proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan secara sistematis.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Kaderisasi Adalah: Pengertian, Fungsi, Faktor, Proses, Sifat, Cara, Kegagalan, Peran, Posisi, Aspek dan Bentuk Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.