Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Investasi? Apakah kalian pernah mendengar istilah dari Investasi? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, fungsi, tujuan, jenis, tipe, kelebihan, kekurangan, proses dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Investasi
Investasi merupakan istilah yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi. istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva degan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai investasi, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Haming dan Basalamah
Menurut pendapat dari Haming dan Basalamah, investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa depan atau masa mendatang.
2. Menurut Mulyadi
Menurut pendapat dari Mulyadi, investasi merupakan pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan laba dimasa yang akan datang.
3. Menurut Sadono Sukirno
Menurut pendapat dari Sadono Sukirno, Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan penanam suatu modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi guna menambah kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang tersedia dalam perekonomian.
4. Menurut Fitz Gerald
Menurut pendapat dari Fitz Gerald, Investasi merupakan usaha penarikan sumbe-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang. kemudian barang modal tersebut akan menghasilkan alira prduk baru dimasa yang akan datang.
Fungsi Investasi
Fungsi investasi merupakan suatu kurva yang menunjukan berkaitan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Berikut ini terdapat 2 fungsi investasi, yakni sebagai berikut:
- Sejajar dengan sumbu datar.
- Bentuknya naik keatas kesebelah kanan.
Tujuan Investasi
Berikut ini terdapat enam tujuan dari investasi, yakni sebagai berikut:
- Investasi bertujuan untuk mengurangi persaingan antara perusahaan yang sejenis.
- Investasi bertujuan untuk menjaga hubungan antara perusahaan.
- Investasi bertujuan untuk membentuk suatu dana khusus, seperti dana kepentingan ekspansi atau perluasan dan kepentingan sosial.
- Investasi bertujuan untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar produksi yang dihasilkan.
- Investasi bertujuan untuk mendapatkan pendapatan tetap dalam setiap periode, seperti deviden, uang sewa, bunga, royalti, dan lain sebagainya.
- Investasi bertujuan untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, seperti pemilikan sebagai ekuitas perusahaan.
Jenis-Jenis Investasi
Berikut ini terdapat lima jenis-jenis dari investasi, yakni sebagai berikut:
-
Investasi Saham
Investasi saham merupakan penanaman modal yang dilakukan dengan pembelian beberapa kepemilikan saham pada sebuah perusahaan dengan tujuan untuk mendanai keperluan dan mendukung jalanya ekonomi, sehingga memberikan keuntungan bagi para penanam modal.
-
Investasi Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat permodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi dengan reksa dana. siapapun dapat berinvestasi pada berbagai instrumen pasar modal seperti saham dan obligasi.
-
Investasi Properti
Investasu properti merupakan menanamkan modal atau dana serta kemampuan kita kedalam pengembangan properti. investasi properti bisa dimulai dengan membeli tanah atau properti lainya seperti rumah kemudian menyewakan dan menjualnya setelah beberapa tahun.
-
Investasi Valuta Asing (Valas)
Valuta asing (valas) merupakan investasi modern yang cocok untuk para generasi millenial. melakukan hal yang sederhana dengan hasil yang maksimal. investasi ini merupaka investasi mata uang asing yang bisa sangat menguntungkan jika kalian melakukan beberapa hal dengan tepat, salah satunya adalah dalam memilih mata uang asing yang dijadikan intrumen investasi.
-
Investasi Obligasi
Investasi obligasi merupakan investasu dana pinjaman. dalam investasi ini investor membeli surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. contoh sederhananya, investor memberikan pinjaman dana kepada perusahaan atau pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk surat investasi.
Tipe-Tipe Investasi
Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe investasi yaitu:
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut ‘pemain’, adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dan kekurangan investasi yaitu:
-
Produk perbankan
1. Tabungan
Kelebihan:
- Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
- Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
- Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
- Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
- Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
2. Rekening koran (cheque/giro)
Kelebihan:
- Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
- Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.
- Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
- Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
- Bunga kena pajak 20%.
3. Deposito berjangka
Kelebihan:
- Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
- Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu. - Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
- Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.
Kekurangan:
- Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
- Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
-
Produk investasi
Kelebihan:
- Diversifikasi
- Pilihan investasi yang beragam
- Transparansi
- Peraturan yang ketat
- Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
- Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
- Minimum investasi yang rendah.
Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang bisa dipasarkan , dan kapan dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam tahap ini, yaitu:
- Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
- Tingkat risiko (rate of risk)
- Ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan.
2. Melakukan analisis
Investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu:
-
Pendekatan fundamental
Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
-
Pendekatan teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
3. Melakukan pembentukan portofolio
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut. Efek yang dipilih dalam pembentukan portofolio adalah efek-efek yang mempunyai koefesien korelasi negatif (mempunyai hubungan berlawanan). Hal ini dilakukan untuk memperkecil risiko.
4. Melakukan evaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap risiko yang ditanggung. Sebagai tolok ukur digunakan dua cara yaitu:
- Measurement asset adalah penilaian kerja portofolio atas dasar aset yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut, misalnya dengan menggunakan rate of return.
- Comparison adalah penilaian atas dasar pembandingan atas dasar dua set portofolio yang memiliki risiko yang sama.
5. Melakukan revisi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya akan dilakukan revisi/perubahan terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi, misalnya rate of return-nya lebih rendah dari yang diisyaratkan. Revisi tersebut bisa dilakukan secara total, yaitu dilakukan likuidasi atas portofolio yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang baru. Atau dilakukan secara terbatas, yaitu dilakukan perubahan atas proporsi/komposisi dana yang dialokasikan dalam masing-masing efek yang membentuk portofolio tersebut.
Contoh Investasi
Berikut ini terdapat empat contoh dari investasi, yakni sebagai berikut:
-
Tabungan Bank
Tabungan merupakan simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu.
-
Deposito
Deposito merupakan bak sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui lembaga penjamin simpanan (LPS) dengan peryaratan tertentu.
-
Forex Trading
Forek tading merupakan instrumen investasi perdagangan mata uang asing dengan mata uang asing lainya. keuntungan dalam forek trading diperoleh dari perubahan nilai tukar mata uang tersebut.
-
Saham
Saham merupakan surat berharga yang menunjukan bagian kepemilikan atau suatu perusahaan. membeli saham berarti anda telah memiliki hak atas kepemilikan perusahaan tersebut.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Investasi Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tipe, Kelebihan, Kekurangan, Proses dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.