Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Intellectual Capital? Mungkin anda pernah mendengar kata Intellectual Capital? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, unsur, jenis, penilaian, perbandingan, klasifikasi, metode dan hubungan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Intellectual Capital
Intellectual Capital ialah aset yang tidak berbentuk yang menjadi sumber daya informasi dan pengetahuan yang berperan untuk mengembangkan keahlian bersama-sama serta mengembangkan kinerja perusahaan.
Ciri-Ciri Intellectual Capital
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari intellectual capital, yakni sebagai berikut:
- Aset yang membagikan perusahaan kewenangan dalam pasar, misalnya trademark, kesetiaan konsumen, bisnis yang terus lagi dan lain-lainnya.
- Aset yang mengediakan kepunyaan dari hasil gagasan intellectual property misalnya paten, merek dagang, hak paten dan lain-lainnya.
- Aset yang membagikan ke lembaga kewenangan internal, misalnya budaya perusahaan, manajemen dan prosedur bisnis, kewenangan yang diperoleh dari sistem teknologi informasi dan lain-lainnya.
- Aset yang diperoleh dari seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut, misalnya pengetahuan mereka kepandaian, keahlian networking dan lain-lainnya.
Unsur-Unsur Intellectual Capital
Berikut ini terdapat tiga unsur-unsur intellectual capital, yakni sebagai berikut:
-
Human Capital
Nilai pegawai ditetapkan dari keahlian dalam menerapkan keahlian mereka.
-
Structural Capital
Structural capital ialah keahlian suatu lembaga dalam mengisi prosedur rutinitas perusahaan dan strukturnya yang memberi usaha pegawai untuk memperoleh kemampuan intelektual yang ideal dan memperoleh bisnis secara keseluruhaan, seperti sistem operasional perusahaan dan prosedur manufakturing.
-
Relational Capital
Relational Capital ialah modal yang terdiri dari tentang yang dapat dengan jelas pengenalan seperti hak paten, pengesagan, waralaba, namun juga dapat melingkupi tentang yang tidak terlihat berwujud seperti hubungan dengan konsumen dan interaksi antar manusia.
Jenis-Jenis Intellectual Capital
Berikut ini terdapat tiga jenis-jenis intellectual capital, yakni sebagai berikut:
1. Human Capital
Human capital ialah sumber hidup dalam intellectual capital, disini diperoleh sumber inovasi dan perbaikan, namun unsur tersebut sangat sulit untuk diukur.
2. Structural Capital
Structural capital ialah keahlian suatu lembaga dalam mengisi prosedur rutinitas perusahaan dan strukturnya yang memberi usaha pegawai untuk memperoleh kemampuan intelektual yang ideal dan memperoleh bisnis secara keseluruhaan, seperti sistem operasional perusahaan dan prosedur manufakturing.
3. Relational Capital
Relational Capital ialah unsur intellectual capital yang membagikan nilai secara berbentuk. Rational capital ialah interaksi yang selaras yang dipunyai oleh perusahaan dengan para rekan kerjanya, baik yang bersumber dari distributor yang pandai dan berbobot, bersumber dari interaksi perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekelilingnya.
Penilaian Intellectual Capital
Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) dibentuk untuk menyiapkan informasi tentang value creation efficiency dari aset berbentuk dan aset tidak berbentuk yang dipunyai perusahaan. VAIC merupakan instrument untuk menilai keahlian intellectual capital perusahaan. Metode tersebut dipakai untuk menilai seberapa dan bagaimana keahlian intellectual capital dan capital employed dalam membentuk nilai menurut pada interaksi tiga unsur utama, yakni Human capital, Capital employed, Structural capital.
Perbandingan Konsep Intellectual Capital
Berikut ini adalah perbandingan konsep intellectual capital menurut beberapa peneliti yaitu:
Brooking (UK) | Roos (UK) | Stewart (USA) | Bontis (Canada) |
Human-centered
assets Skills, abilities and expertise, problem solving abilities and leadership styles |
Human capital
Competence, attitude, and intellectual agility |
Human capital
Employees are an organization’s most important asset |
Human capital
The individual level knowledge that each employee possesses |
Infrastructure
assets All the technologies, process and methodologies that enable company to function |
Organizational
capital All organizational, innovation, processes, intellectual property, and cultural assets |
Structural capital
Knowledge embedded in information technology |
Structural capital
Non-human assets or organizational capabilities used to meet market requirements |
Intellectual
property Know-how, trademarks and patents |
Renewal and
development capital New patents and training efforts |
Structural capital
All patents, plans and trademarks |
Intellectual
property Unlike, IC, IP is a protected asset and has a legal definition |
Market assets
Brands, customers, customer loyalty and distribution channels |
Relational capital
Relationship which include internal and external stakeholders |
Customer capital
Market information used to capture and retain customers |
Relational capital
Customer capital is only one feature of the knowledge embedded in organizational relationships |
Klasifikasi Intellectual Capital
Berikut ini adalah klasifikasi intellectual capital yaitu:
Human Capital | Relational Capital
(Costumer Capital) |
Organizational (Structural Capital) |
· know-how
· pendidikan · vocational qualification · pekerjaan dihubungkan dengan pengetahuan · penilaian psychometric · pekerjaan dihubungkan dengan kompetensi · semangat enterpreneurial, jiwa inovatif, kemampuan proaktif dan reaktif, kemampuan untuk berubah |
· brand
· konsumen · loyalitas konsumen · nama perusahaan · backlog orders · jaringan distribusi · kolaborasi bisnis · kesepakatan lisensi · kontrak-kontrak yang mendukung · kesepakatan franchise |
Intellectual property:
· paten · copyrights · design rights · trade secrets · trademarks · service marks Infrastructure assets: · filosofi manajemen · budaya perusahaan · sistem informasi · sistem jaringan · hubungan keuangan |
Sumber: IFAC (1998) |
Metode Intellectual Capital
Metode pengukuran intellectual capital dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori (Tan et al., 2007), yaitu:
- Model yang tidak menggunakan pengukuran moneter; dan
- Model yang menggunakan ukuran moneter.
Hubungan Intellectual Capital dengan Kinerja Perusahaan
Penelitian yang telah dilakukan para pakar banyak menemukan bukti bahwa terdapat hubungan antara Intellectual capital dengan kinerja perusahaan, antara lain Firer dan Williams (2003), Chen et al.(2005), Syed Najibullah (2005), Tan et al. (2007), Ghosh & Mondal (2009), dan Zeghal & Maaloul (2010). Firer dan Williams (2003) melakukan penelitian mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan.Penelitiannya menggunakan objek 75 perusahaan sektor publikk yang terdaftar di Afrika Selatan pada tahun 2001.Di dalam penelitiannya, intellectual capitaldiproksikan dengan (VAICTM) dan kinerja perusahaannya terdiri atas, profitabilitas (ROA), produktivitas (ATO), market to book value (M/B).Hasil dari penelitiannya ini menunjukkan bahwa intellectual capital hanya berpengaruh terhadap market to book value dan produktivitas.Profitabilitas tidak memiliki pengaruh.Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa physical capital (modal fisik) merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Afrika Selatan.
Chen et al. (2005) menggunakan model Pulic (VAICTM) untuk menguji hubungan antara intellectual capital terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan dengan sampel 4.254 perusahaan yang go public di Taiwan Stock Exchange. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan.Selain itu, Chen et al. juga membuktikan bahwa biaya research dan development merupakan informasi tambahan yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sedangkan biaya iklan tidak berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Mavridis (2004) melakukan penelitian pada perusahaan perbankan di Jepang dimana hasilnya membuktikan bahwa kinerja yang paling baik adalah bank yangmengelola IC-nya dengan lebih baik dan lebih sedit penggunaan modal fisiknya. Penelitian yang baru-baru ini (Tan et al., 2007) selain menguji hubungan IC dengan kinerja perusahaan, mereka juga menguji kapabilitas prediktif IC terhadap kinerja keuangan di masa depan.
Selanjutnya di Indonesia, Kuryanto (2008) mereplikasi penelitian Tan et al. (2007), tetapi hasilnya bertentangan karena pada penelitian Tan et al. (2007) semua hipotesisnya didukung sedangkan pada penelitian oleh Kuryanto (2008), IC dan kinerja perusahaan tidak berhubungan secara positif, IC tidak berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan masa depan, ROGIC tidak secara positif berhubungan dengan kinerja perusahaan dan kontribusi IC kepada kinerja perusahaan berbeda sesuai industrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Pulic Model (VAIC), mengacu pada penelitian Tan et al. (2007). Kinerja keuangan yang digunakan adalah return on equity (ROE), earnings per share (EPS), dan annual stock return (ASR). Pemilihan indikator kinerja tersebut mengacu pada penelitian Tan et al. (2007).Data yang digunakan berupa informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Intellectual Capital: Pengertian, Ciri, Unsur, Jenis, Penilaian, Perbandingan, Klasifikasi, Metode dan Hubungan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.