Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Integrasi Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Integrasi Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, bentuk, syarat, proses, faktor, fase, permasalahan dan upaya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial ialah proses koalisi beragam golongan sosial, ideologi dan ketahanan lainnya dari sekuruh kawasan negara guna melaksanakan suatu kehiduapan berbangsa dan bernegara yang sehat, bergelora, berkeadilan sosial dan demokratis menurut pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian integrasi sosial menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Baton
Integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut.
2. Menurut KBBI
Integrasi sosial diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.
Bentuk Integrasi Sosial
Berikut ini terdapat 2 bentuk integrasi sosial, yakni sebagai berikut:
1. Integrasi Instrumental
Ialah suatu integrasi yang jelas secara optis dari terdapat suatu hubungan sosial diantara suatu seseorang di dalam lingkungan masyarakat.
Ciri-Ciri Integrasi Instrumental
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari integrasi sosial, yakni sebagai berikut:
- Terdapat sebuah adat atau kaidah spesifik yang menjadi belenggu atau penambat
- Terdapat sebuah kesamaan kegiatan dalam sehari-hari
- Terdapat suatu kesamaan dalam berbusana
- Terdapat sebuah tujuan spesifik yang disesuaikan dengan suatu hubungan golongan
2. Integrasi Ideologis
Ialah suatu bentuk integrasi yang tidak tertampak dalam secara optis yang terjadi dari suatu hubungan ideologis yang kuat dan berlandas melewati proses alamiah tanpa terdapat suatu kewajiban dan hubungan.
Ciri-Ciri Integrasi Ideologis
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari integrasi ideologi, yakni sebagai berikut:
- Terdapat kemiripan nilai yang berlandas yang terjadi dari keinginan sendiri dan bukan atas asas terdapat hubungan atau kewajiban
- Terdapat kemiripan pemahaman yaitu pemikiran yang diajarkan oleh nilai yang sama diantara anggota golongan
- Terdapat atau penyesuaian kerja diantara anggota golongan
- Terdapat tujuan yang sama yang membentuk pada sebuah dasar-dasar ideologis yang diyakini
Syarat Integrasi Sosial
Berikut ini terdapat beberapa syarat dari integrasi sosial, yakni sebagai berikut:
- Anggota masyarakat menganggap bahwa mereka tercapai saling memenuhi keperluan mereka
- Masyarakat tercapai membentuk keragaman bersama tentang nilai dan asas
- Nilai dan asas sosial tersebut resmi sangat lama dan dijalankan secara sesuai
Proses Integrasi Sosial
Berikut ini terdapat beberapa proses dari integrasi sosial, yakni sebagai berikut:
-
Proses Akomodasi
Ialah proses perbaikan interaksi baik antara kedua bagian ataupun lebih yang lebih dahulu mendapati problem.
-
Proses Kerja Sama
Ialah suatu ikhtiar bersama antar individu atau golongan manusia untuk memperoleh tujuan bersama.
-
Proses Koordinasi
Proses koordinasi sangan diperlukan untuk melengkapi suatu kerja sama yang sudah terhubung.
-
Proses Asimilasi
Ialah proses kerja sama yang sangat selaras dengan menciptakan kesatuan seragam.
Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Berikut ini terdapat beberapa faktor pendorong dari integrasi sosial, yakni sebagai berikut:
1. Faktor internal
Misalnya pemahaman diri sendiri sebagai makhluk sosial, permohonan keperluan, jiwa dan semangat bergotong royong.
2. Faktor Eksternal
Misalnya permohonan peningkatan zaman, kemiripan kultur, kemiripan visi dan misi, perilaku keterbukaa, terdapat kesepakatan nilai, kesepakatan intikad dari luar dan publiknya harapan ikut serta dalam kehidupan bersama.
3. Homogenitas Kelompok
Dalam masyarakat yang mempunyai fase keanekaragaman rendah, maka integrasi sosial akan ringan diperoleh.
4. Besar Kecilnya Kelompok
Dalam golongan kecil integrasi akan lebih ringan.
5. Mobilitas Geografis
Kesesuaian sangatlah dibutuhkan untuk memperlancar integrasi.
6. Efektivitas Komunikasi
Komunikasi yang efisien akan memperlancar berlangsungnya integrasi.
Fase-Fase Integrasi Sosial
Berikut ini adalah fase-fase integrasi sosial yaitu:
1. Akomodasi
Penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau konflik.
2. Koordinasi
Mengatur kegiatan agar tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.
3. Asimilasi
Pembauran nilai dan sikap warga masyarakat yang tergolong sebagai satu bangsa.
Permasalahan Integrasi Sosial
Permasalahan utama yang dihadapi dalam integrasi adalah cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain masalah integrasi ini pada prinsipnya bersumber pada perbedaan ideologi. Perbedaan ideologi ini disebabkan karena perbedaan falsafah hidup yang banyak berpengaruh dalam proses sosialisasinya, maupun dalam pembentukan konsep-konsep nalarnya. Termasuk faktor dominan dalam pembentukan suasana kesenjangan ideologi ini adalah masalah agama. Karena agama dipandang sebagai nilai hakiki sehingga kontrol sosial masyarakat agama cenderung lebih peka dan sering tajam. Permasalahan yang kedua, permasalahan yang ditimbulkan oleh kondisi masyarakat majemuk, ynag terdiri dari berbagai kelompok etnis baik di antara penduduk pribumi maupun keturunan asing.
Menurut Harsya Bahtiar, kelompok etnis atau suku-suku bangsa yang ada di daerah merupakan nation-nation pribumi yang telah terbentuk lama sebelum nation Indonesia diproklamasikan. Mereka memiliki ciri-ciri sendiri yang merupakan ciri-ciri suatu nation. Memiliki kebudayaan sendiri, bahasa sendiri, daerh teritorial sendiri dan perasaan solidaritas antara anggota-anggota warga masyarakat yang bersangkutan. Perasaan solidaritas yang tinggi menyebabkan nation-nation lama tidak bisa hilang walaupun telah tergabung dalam nation Indonesia yang baru. Hal ini menyebabkan bahwa masalah integrasi berbagai kelompok etnis merupakan masalah pokok bagi integrasi di Indonesia. Selain masalah etnis pribumi, Indonesia juga menghadapi masalah warga negara keturunan asing. Karena mereka yang tergolong keturunan asing ini secara genetis masih memiliki hubungan dengan negara asalnya, maka mereka berusaha mengembangkan kebudayaan negara asalnya di Indonesia.
Ini merupakan masalah baru bagi negara Indonesia. Dari segi kemungkinan memberontak untuk memperjuangkan satu wilayah sendiri, keturunan asing maupun peranakan membuat jarak yang tegas dengan kelompok pribumi. Ini juga masalah yang cukup rumit bagi kelancaran integrasi nasional secara utuh. Permasalahan ketiga, adalah masalah teritorial daerah yang sering kali berjarak cukup jauh.lenih-lebih Indonesia yang berbentuk negara kepulauan dan merupakan arus lalu lintas dua benua dan dua samudra. Kondisi ini akan lebih mempererat rasa solidaritas kelompok etnis tertentu. Permasalahan keempat, ditinjau dari kehidepan dan pertumbuhan Partai Politik. Permasalahan politik di Indonesia berpengaruh pula dalam mencapai integrasi nasional. Charles Lewia Tylor dan Michael C.
Hudson mencatat beberapa indikator pertentangan politik di Indonesia yaitu, terjadinya deminstrasi, kerusuhan, serangan berssenjata, menungkatnya angka kematian akibat kerusuhan polotik, pemindahan kekuasaan eksekutif yang bersifat ireguler. Di samping itu adanya partai-partai politik yang terikat oleh kepentingan-kepentingan primordial yang secara tidak langsung terikat oleh kepentingan daerah, kelompok elit dan kelompok etnis tertentu. Hal ini sesuai dengan yang ditulis Prof. R. William liddle dalam bukunya “ ethnicity, Party,and national Integration : an Indonesia Case Study” bahwa integrasi nasional Indonesia mempunyai dua dimensi , yaitu dimensi horisontal dan dimensi vertikal. Dimensi horisontal dimaksudkan untuk menunjuk perbedaan suku, agama, aliran dan lain-lain. Sedangkan dimensi vertikal dimaksudkan untuk menunjuk kesenjangan kelompok elite nasional dengan masa. Ini mangakibatkan partisipasi politik masa yang sangat kecil.
Upaya Pendekatan Integrasi Sosial
Di samping perbedaan golongan itu sendiri mempunyai potensi untuk menuju ke arah integrasi dengan sistem silang-menyilang ( cros cutting affiliation) yang akan melahirkan pelapisan sosial yang saling silang-menyilang, atau paling tidak akan membuat konflik sosial tidak menjadi terlalu tajam, maka diusahakan pula langkah-langkah yang lebih sistematis dan operasional. Demikianlah dengan sistem silang-menyilang ini konflik antara suku-suku bangsa daerah akan dapat diredakan dengan adanya pertemuan di bidang agama. Upaya-upaya dilakukan untuk memperkecil dan untuk menghilangkan kesenjangan-kesenjangan. Upaya-upaya pendekatan tersebut antara lain:
- Untuk mempertebal keyalinan seluruh warga negara yang terdiri dai berbagai golongan itu terhadap ideologi nasional, maka pemerintah berusaha untuk mewujudkan idealisme atau cita-citta nasional yang diamanatkan oleh seluruh bangsa kepada ideologi melalui pembangunan di berbagai sektor, dengan titik pada pemerataan pembangunan politik dan kebudayaan.
- Berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan pembangunan sarana komunikasi, informasi dan transportasi.
- Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi maupun keturunan asing. Untuk langkah ini dapat di contohkan dengan transmigrasi, pertukaran/mutasi karyawan dari satu daerah ke daerah lain, asimilasi budaya, all.
- Menggali budaya daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan membina penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
- Melalui jalur-jalur formal seperti pendidikan perundang-undangan yang berlaku bagi seluruh warga negara dan pendekatan formal lainnya.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Integrasi Sosial: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Bentuk, Syarat, Proses, Faktor, Fase, Permasalahan dan Upaya Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.