Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ginjal? Mungkin anda pernah mendengar kata Ginjal? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, bagian, proses, bentuk, struktur, cara dan macam-macam kelainan pada ginjal. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ginjal
Ginjal ialah salah satu belahan utama dari bentuk eksresi pada manusia. Ginjal terletak di samping belahan tengah punggung, terletak akurat di bawah tulang rusuk. Ginjal mempunyai fungsi yang sungguh berguna misalnya fungsi organ tubuh lainnya. Ginjal terdiri atas satu pasang, uakni ginjal kiri dan ginjal kanan. masing-masing ginjal mempunyai bentuk antara 10-12 cm yang berisi antara satu juta nefron yakni penyaringan darah yang benar-benar kecil. Ginjal mempunyai fungsi yang benar-benar berguna bagi kesehatan tubuh manusia, misalnya ginjal membangun dalam melindungi tekanan darah tetap normal dan menghasilkan sel-sel darah merah hingga melindungi tulang yang kuat.
Fungsi Ginjal
Berikut ini terdapat 6 fungsi yang terdapat pada ginjal, yakni sebagai berikut:
1. Menyaring Darah
Beberapa darah dalam tubuh terus melalui ginjal setiap kali sehari. Pada saat ginjal dalam aktivitas menyaring darah, urine tentu membuat zat sisa dan kapabilitas cairan di dalam tubuh. Urine selanjutnya bergerak melewati ureter kemudian akan dibawa ke kandung kemih, selanjutnya akan dibuang sebagai air seni.
2. Menyaring dan Membuang Zat Beracun
Ginjal berfungsi untuk menyaring dan membuang zat beracun, garam berlebih, dan urea. Urea yang terwujud dalam hati tentu di membawa melewati darah ke ginjal untuk dibuang. Jadi, apabila manusia tidak mempunyai ginjal kemudian zat beracun bakal bertambah dalam darah.
3. Menjaga Keseimbangan Cairan dalam Tubuh
Ginjal berfungsi juga untuk mengontrol dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh, dan menetapkan bahwa jaringan tubuh membagi air yang cukup agar bisa beraktivitas dengan baik. Ginjal tetap menjawab tentang pergantian level air dalam tubuh setiap harinya, hal ini terbentuk karena ginjal ialah kunci dalam penanggulangan kimia urine. Apabila asupan dalam tubuh menurun, ginjal akan menyelaraskan diri dengan menahan sisa air dalam tubuh dan tidak membuangnya.
4. Menghasilkan sel darah merah
Eritroietin ialah ginjal yang normal akan menghasilkan hormon lain, yakni hormon yang menumbuhkan lemak tulang untuk menghasilkan sel darah merah.
5. Mengelola Kadar gula dalam darah
Hormon Insulin dan Adrenalin ialah hormon yang berfungsi untuk menata kapabilitas maupun kesulitan gula dalam darah. Hal ini berguna dilakukan untuk mencegah diabetes. Insulin berfungsi semacam hormon untuk mengurangi kadar gula apabila kadar darah dalam tubuh melampaui waktu normal, sementara hormon Adrenalin berfungsi untuk membesarkan kadar gula dalam darah apabila kadar gula didalam darah tidak memenuhi batas normal.
6. Menghasilkan Zat dan Hormon
Ginjal ialah organ pencipta zat dan hormon, misalnya eritropoietin, kalsitriol, dan renin. eritropoietin ialah hormon yang berfungsi untuk menumbuhkan pengembangan laju membuatan sel darah merah oleh sumsum tulang. Kalsitrol berfungsi untuk membuat vitamin D yang bermanfaat untuk melindungi keselarasan zat dalam tubuh dan menjaga kalsium dalam tulang. Sementara Renin berfungsi untuk Menata tekanan darah dalam tubuh.
Bagian-Bagian Ginjal
Berikut ini terdapat 5 bagian pada ginjal, antara lain sebagai berikut:
-
Korteks Ginjal
Korteks ialah belahan terluar dari ginjal yang berfungsi sebagai daerah terjadinya filtrasi dan ultafiltrasi. Di dalam korteks diperoleh nefron yang memproduksi bidang ginjal lebih luas, nefron juga ialah belahan utama dalam sistem filterisasi zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
-
Medula Ginjal
Medula ginjal ialah belahan yang berwujud kerucut seperti piramida. Satu ginjal terdiri dari 8 sampai 12 piramida. Pada medula diperoleh beberapa saluran misalnyatubulus kolektivus, lengkung henle dan tubulus kontortus. Fungsi medula ginjal ialah untuk menampung zat nutrisi yang masih dapat digunakan dari hasil saringan korteks ginjal.
-
Rongga Ginjal
Rongga ginjal ialah belahan dari ureter yang meluas. Rongga merupakan daerah penghimpunan urin selagi sebelum urin tersebut mengarah ke organ eksresi berikutnya.
-
Pembuluh Darah Ginjal
Ginjal memliki arteri dan vena utama. Misal halnya pada organ lain, arteri berfungsi untuk mengangkat darah bersih yang berisikan oksigen dan nutrisi, sementara vena berfungsi untuk mengangkat darah kotor yang berisikan karbon dioksida.
-
Nefron
Nefron ialah belahan terutama dari ginjal. Nefron berfungsi semacam bagian penyaringan darah dan untuk memperoleh urin.
Proses Pembentukan Urin Di Ginjal
Berikut ini terdapat 3 proses dalam pembentukan urin di ginjal, yakni sebagai berikut:
1. Penyaringan
Darah yang masuk melewati arteri ginjal akan melalui glomerulus. Pada belahan glomerulus akan berlangsung pelepasan zat bermolekul besar dengan zat bermolekul kecil. Zat bermolekul besar dan protein akan selalu berada di dalam darah dan mengarah belahan berikutnya, sementara zat bermolekul kecil akan ditahan. Cairan hasil dari prosedur yang berlangsung di dalam glomerulus disebut urin primer atau filtrat glomerulus. Urin primer yang menyimpan air, glukosa, garam dan urea ini berikutnya akan dikandung sementara di dalam kapsula bowman. Dalam bentuk normal urin primer tidak menyimpan eritorsi, kadar protein dalam urin primer hanya kira-kira 0,03 %.
2. Penyerapan Kembali
Penyerapan kembali berlangsung di dalam tubulusu kontortus proksimal. Proses ini disalurkan oleh sel epitel di tubulus kontortus proksimal tersebut. Fungsi proses Penyerapan kembali ialah penyerapan kembali zat yang masih dapat digunakan di dalam urin primer. Beberapa zat tersebut ialah glukosa, asam amin, Natrium, Kalsium, Kalium, HCO3- dan HbO42-. Hasil dari proses penyerapan kembali disebut dengan urin sekunder dan menyimpan lebih banyak urea. Urin sekunder selanjutnya akan masuk ke lengkung henle, disini terdapat osomosi air sehingga volume urin menjadi menyusut dan lebih kental.
3. Pengumpulan
Sesudah melalui lengkung henle, urin sekunder akan mengambil tubulus kontortus distal dan mengambil tahap augmentasi. Pada proses ini akan terdapat penyingkiran zat sisa oleh darah seperti H+, K+, NH3 dan keratinin. Ion H+ dibuang untuk melindungi pH darah. Proses Augmentasi akan memperoleh urin yang sebenarnya.
Bentuk Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan dan berjumlah dua buah. Ginjal terletak didaerah pinggang, diselah kiri dan kanan tulang belakang. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150 gram.
Struktur Ginjal
Pada potongan melintang, tampak tiga daerah yang berbeda, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis). Kulit ginjal terletak dibagian luar, sumsum ginjal dibagian tengah, dan rongga ginjal dibagian paling dalam. Rongga ginjal disebut pula piala ginjal. Pada bagian kulit ginjal (koteks) terdapat alat penyaring darah, yang disebut nefron. Diperkirakan dalam setiap ginjal terdapat satu juta nefron. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (tubulus atau tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun dari glomerulus dan simpai Bowman (kapsula Bowman). Glomerulus berupa anyaman pembuluh kapiler darah. Sedangkan simpai Bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Jadi, didalam simpai bowman terdapat glomerulus. Saluran panjang yang bergelung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh-pembuluh kapiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan Malpighi disebut tubulus proksimal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan Malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proksimal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle atau angsa Henle. Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leher angsa yang turun kearah medula ginjal, kemudian naik kembali menuju korteks ginjal. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak pada sumsum ginjal.
Cara Kerja Ginjal
Ginjal berperan untuk menyaring darah. Darah yang akan disaring dialirkan kedalam ginjal melalui arteri ginjal (arteri renalis). Penyaringan darah pertama kali terjadi di badan Malpighi. Plasma darah dan zat yang terlarut di dalamnya disaring oleh glomerulus di dalam badan Malpighi. Setelah disaring oleh badan Malpighi, darah keluar dari ginjal melalui vena ginjal (vena renalis). Hasil saringan (filtrat), berupa filtrat glomerulus selanjutnya masuk kedalam simpai Bowman. Kemudian, filtrat glomerulus tersebut mengalir ke tubulus menuju ke bagian rongga ginjal. Dari sini terbentuk urin yang mengalir ke kantong kemih melalui ureter. Pada saat filtrat glomerulus berada di dalam tubulus, terjadi proses penyerapan kembali (reabsorpsi) zat yang masih berguna dan menghasilkan urin. Zat yang diserap kembali adalah garam (NaCl), air, glukosa dan asam amino.
Kelainan Pada Ginjal
Berikut ini adalah kelainan-kelainan pada ginjal yaitu:
-
Batu Ginjal
Batu ginjal adalah penyakit yang ditandai dengan adanya endapat garam kalium dan asam urat di dalam ginjal yang kemudian membentuk kalsium karbonat sehingga menghambat aliran urine dan dapat menimbulkan rasa nyeri. Gejala yang sering terjadi adalah rasa sakit saat buang air kecil dan urine sulit keluar dari tubuh. Cara mencegah terbentuknya batu ginjal adalah tidak menahan kencing terlalu lama dan perbanyak minum air. Cara mengobati batu ginjal adalah dengan menghancurkannya dengan sinar laser.
-
Uremia
Uremia adalah penyakit tertimbunnya urea di dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. Penyakit ini merupakan akibat dari gagal ginjal yang membuat urea tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh dan menumpuk di dalam darah. Penyebab uremia yang lain adalah terlalu banyak mengkonsumsi protein, obat-obatan seperti kortikosteroid, tekanan darah rendah, dan gangguan pada aliran kemih. Gejala uremia antara lain mual, muntah, anemia, kelelahan, asidosis, anoreksia, koagulopati, penurunan berat badan, kelainan endokrin, kram otot, kelainan jantung, dan perubahan mental. Cara menyembuhkan uremia adalah dengan melakukan dialisis untuk mengurangi kadar urea.
-
Pyelonephritis
Pyelonephritis adalah penyakit peradangan pada jaringan ginjal dan pelvis. Pyelonephritis disebabkan oleh bakteri dan dapat menjadi akut serta kronis. Penyakit ini dapat menyebar ke bagian utama ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Gejala pyelonephritis antara lain demam, jantung berdetak lebih kencang, dan sakit saat buang air kecil. Cara mengobati pyelonephritis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik sesuai aturan.
-
Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sebagai alat penyaring darah. Gagal ginjal sangat berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian karena ginjal tidak dapat mengeluarkan zat-zat yang harus dibuang dari tubuh. Sehingga zat-zat tersebut menumpuk di dalam darah dan dapat meracuni tubuh. Penyebab gagal ginjal adalah rusaknya nefron di dalam ginjal yang disebabkan oleh kadar obat-obatan, logam berat, dan larutan organik yang berlebihan. Diabetes juga dapat menyebabkan gagal ginjal. Kelainan ini tidak dapat disembuhkan, tetapi penderita gagal ginjal dapat melakukan cuci darah secara teratur untuk mengurangi kadar racun di dalam darah. Penderita juga dapat melakukan operasi cangkok ginjal untuk menggantikan ginjal yang telah rusak.
-
Nefritis
Nefritis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kerusakan glomerulus ginjal akibat reaksi alergi terhadap racun yang dikeluarkan bakteri Streptococcus. Ketika glomerulus rusak, glomerulus tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sehingga molekul besar seperti protein dapat masuk ke dalam urin atau glomerulus sama sekali tidak dapat meloloskan sesuatu sehingga dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki akibat penimbunan urea. Penyakit ini dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor ginjal.
-
Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik adalah gangguan yang ditandai dengan keluarnya protein dalam jumlah besar melalui urine. Hal ini menyebabkan penderita kekurangan protein di dalam darah sehingga dapat menimbulkan penyakit lain seperti malnutrisi, penggumpalan darah, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan bahkan gagal ginjal. Gejala sindrom nefrotik adalah pembengkakan di sekitar mata, pergelangan kaki, dan kaki serta urine menjadi berbusa. Penyebab sindrom nefrotik kebanyakan diakibatkan oleh penyakit lain seperti cacat genetika, diabetes, hepatitis B, kanker, dan gagal jantung. Namun ada juga yang disebabkan oleh beberapa jenis obat seperti obat anti-inflamasi. Cara mengobati sindrom nefrotik adalah dengan menyembuhkan penyakit yang menyebabkan timbulnya penyakit ini.
-
Glomerulonephritis
Glomerulonephritis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya darah dan protein dalam urine diakibatkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus yang disebabkan oleh bakteri streptococcal. Bakteri ini menyerang saat daya tahan tubuh menurun. Bakteri ini menyerang glomerulus sehingga terjadi peradangan. Gejala glomerulonephritis adalah terdapat darah pada urin, pembengkakan pada jaringan tubuh, dan terdapat protein pada urin. Glomerulonephritis dapat sembuh dengan sendirinya walaupun tanpa pengobatan.
-
Anuria
Anuria adalah penyakit yang ditandai dengan gagalnya ginjal dalam memproduksi urine. Penyebab anuria adalah kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah atau terdapat peradangan di glomerulus. Batu ginjal atau tumor juga dapat menyebabkan anuria. Kurangnya tekanan menyebabkan darah tidak dapat masuk ke glomerulus sehingga proses filtrasi (penyaringan darah) tidak terjadi. Ciri-ciri anuria adalah produksi urin kurang dari 100 mililiter per hari. Cara menangani anuria bergantung dengan penyebabnya. Pengobatan menjadi lebih mudah jika anuria disebabkan oleh kurangnya tekanan yakni dengan memasukkan alat bantu saluran urine menuju kandung kemih.
-
Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh adanya glukosa di dalam urine. Penyakit ini juga disebut penyakit gula atau glukosuria. Penyebab diabetes melitus adalah kekurangan hormon insulin sehingga nefron tidak mampu melakukan absorpsi glukosa dan terbuang bersama urine. Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan dengan mengurangi makan makanan berkarbohidrat, rajin olahraga, dan meminum obat tertentu yang sesuai resep dokter.
-
Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya protein albumin di dalam urine. Penyebab albuminuria adalah terjadi kerusakan pada glomerulus sehingga partikel besar seperti albumin bisa lolos. Kerusakan tersebut bisa terjadi karena terdapat luka di glomerulus, iritasi akibat logam berat, dan bakteri. Cara mencegah albuminuria adalah dengan mengkonsumsi makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas setiap hari. Cara mengobati albuminuria adalah dengan melakukan cangkok ginjal.
-
Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya sel darah merah pada urine. Penyebab hematuria adalah terdapat peradangan pada organ ginjal yang timbul akibat terjadi gesekan dengan batu ginjal. Hematuria juga dapat disebabkan oleh adanya kelainan pada glomerulus atau terdapat tumor pada saluran kemih. Ciri-ciri hematuria adalah saat buang air kecil muncul darah pada urine. Cara mengobati hematuria adalah dengan menyembuhkan penyakit yang menyebabkannya.
-
Polisistik
Polisistik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan saluran ginjal yang menyebabkan munculnya kista (pertumbuhan sel abnormal berbentuk seperti benjolan) di sepanjang saluran ginjal sehingga nefron menjadi rusak. Penyakit ini dapat berkembang menjadi gagal ginjal pada usia empat puluh tahun ke atas. Polisistik umumnya disebabkan oleh faktor keturunan. Cara mengatasi polisistik adalah dengan diet, obat, atau infus.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ginjal Adalah : Pengertian, Fungsi, Bagian, Proses, Bentuk, Struktur, Cara dan Macam-Macam Kelainan Pada Ginjal Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.