Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Gastritis? Mungkin anda pernah mendengar kata Gastritis? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, penyebab, gejala, jenis, cara mencegah. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Gastritis
Gastritis merupakan suatu kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung meradang atau membengkak. Penyakit ini terjadi ketika lapisan dinding (mukosa) lambung meradang atau membengkak. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu. Namun dalam beberapa kasus, peradangan lambung lama-lama dapat berubah menjadi penyakit GERD (refluks asam lambung) dan bahkan meningkatkan risiko kanker perut.
Penyebab Gastritis
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya gastritis diantaranya yakni:
1. Faktor Usia
Faktor usia menjadi salah satu penyebab meningkatnya terkena risiko gastritis. Hal ini disebabkan karena dinding lambung cenderung menipis seiring bertambahnya usia.
2. Konsumsi Kokain atau Alkohol
Mengonsumsi kokain dan alkoholdapat mengiritasi dan melukai dinding lambung sehingga bisa terpapar asam lambung. Konsumsinya yang berlebihan akan menyebabkan gastritis akut.
3. Penggunaan Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen, aspirin, naproxen dan asam mefenamat dapat menyebabkan gastritis akut maupun kronis jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka waktu lama. Obat-obatan dalam golongan ini menurunkan kadar zat yang menjaga lapisan mukosa pelindung dinding lambung.
4. Makanan Tidak Sehat
Makanan tidak sehat merupakan Salah satu pemicu dan termasuk sumber penyakit, salah satunya gastritis. Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini akan menggali permukaan lendir pada saluran pencernaan agar dapat bertahan hidup. Nah, akibat hal ini maka akan terjadi peradangan pada pencernaan yang menyebabkan gastritis. Selain gastritis, bakteri ini juga bisa memicu infeksi usus dua belas jari dan kanker lambung.
5. Tingginya Tingkat Stres
Secara keseluruhan stres dapat memengaruhi kondisi tubuh, termasuk asam lambung. Meningkatnya stres akan menurunkan kadar hormon prostaglandin yang berfungsi untuk melindungi fisiologis tubuh seperti fungsi ginjal dan mukosa. Stres juga bisa merangsang bagian otak untuk meningkatkan sensivitas terhadap nyeri pada ulu hati.
6. Gangguan Autoimun
Ketika autoimun mengalami gangguan, hal ini akan berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat yang berada pada dinding lambung. Hasilnya adalah terjadi peradangan pada lambung yang berakhir pada gastritis.
Gejala Gastritis
Adapun beberapa gejala gastritis antara lain sebagai berikut:
- Rasa mual hingga muntah
- Perut kembung
- Perut terasa penuh setelah makan atau cepat kenyang
- Rasa terbakar perih, atau nyeri pada ulu hati yang dapat memburuk atau membaik setelah makan
- Hilang nafsu makan
- Cepat merasa kenyang walaupun baru makan sedikit
- Muntah darah jika mengalami perdarahan.
- Gangguan saluran cerna
- BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
Jenis- Jenis Gastritis
Berikut adalah beberapa jenis- jenis gastritis antara lain yakni:
1. Gastritis Kronis
Gastritis kronis merupakan jenis penyakit lambung penyakit ini biasanya terjadi ketika lapisan perut meradang berulang kali dalam jangka waktu yang lama. Ketika kondisi ini terjadi, lapisan perut kehilangan sel dan fungsi pelindung sehingga lapisan perut terkikis secara perlahan dalam jangka waktu lama. Gejala umum gastritis kronis meliputi nyeri perut bagian atas, kembung, muntah, kehilangan nafsu makan, dan gangguan pencernaan. Meskipun iritasi lambung sering terjadi, tidak semuanya mengacu pada gejala gastritis kronis. Cara paling umum untuk mengobati gastritis adalah melalui pengobatan dan perubahan pola makan. Tanpa pengobatan yang tepat, gastritis kronis dapat berlanjut selama bertahun-tahun sehingga penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala gastritis kronis tetap ada.
2. Gastritis Akut
Umumnya pebab gastritis akut adalah terlalu sering menggunakan obat-obatan non-steroidal anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen, sodium naproxen, dan diklofenak. Penyebab lain gastritis akut berupa penyalahgunaan alkohol, kortikosteroid, kemoterapi, infark miokard, dan stres. Gastritis akut dapat didiagnosis berdasarkan gejalanya, yakni melalui sampel jaringan atau endoskopi. Jika dilihat melalui mikroskop, jaringan lambung yang terkena gastritis akut tampak merah, meradang, dan mengandung pembuluh darah berlebihan (hiperemia). Dalam kasus ringan, pengidapnya mungkin mengalami iritasi perut dan gangguan pencernaan. Pada kasus sedang hingga berat, pengidap dapat mengalami sakit perut bagian atas (epigastrik), mual, hingga muntah darah. Meskipun tidak ada pedoman pengobatan khusus untuk gastritis akut, obat-obatan dan atau perubahan gaya hidup dapat membantu meringankan gejala.
3. Gastritis Erosif
Gastritis erosif menyebabkan timbulnya borok dan perdarahan di lapisan perut. Dalam kasus yang parah, gastritis erosif menyebabkan ketidaknyamanan ekstrem setiap kali mengonsumsi makanan. Gejalanya berupa muntah darah dan feses berwarna hitam. Jenis gastritis ini paling sering disebabkan karena konsumsi obat-obatan seperti steroid, NSAID, atau obat antiinflamasi. Penyakit ini juga dapat muncul karena kerusakan pada lapisan perut akibat penyakit Crohn, infeksi dari bakteri E. coli, dan alergi makanan.
4. Gastritis Antral
Gastritis antral adalah bentuk peradangan lambung yang lebih jarang daripada gastritis akut atau kronis. Jenis gastritis antral tergolong unik karena terjadi di bagian bawah perut (antrum). Lansia lebih berisiko mengidap gastritis jenis ini. Gastritis antral dapat disebabkan oleh virus, bakteri, cedera lambung, atau obat-obatan. Gejala umum untuk jenis gastritis ini adalah gangguan pencernaan. Selain itu, peradangan di perut dapat menyebabkan beberapa pengidapnya merasakan sensasi terbakar di perut. Gastritis antral dapat diobati dengan antasida atau antibiotik jika terdapat infeksi bakteri.
5. Gastritis Atrofi
Gastritis atrofi atau biasa dikenal sebagai gastritis tipe A atau B, adalah subtipe dari gastritis kronis. Perbedaan antara atrofi dan bentuk gastritis lainnya adalah kematian kelenjar lambung dan penggantiannya dengan usus dan jaringan fibrosa. Perut diharuskan mengeluarkan bahan kimia seperti asam klorida, pepsin, dan faktor intrinsik untuk mencerna makanan. Pada pengidap gastritis atrofi, fungsi lambung terganggu karena sel-sel yang diperlukan telah mati. Gastritis atrofi menyebabkan komplikasi kesehatan serius seperti defisiensi zat besi. Pilihan pengobatan yang dapat dilakukan seperti konsumsi antibiotik, antasida, suplemen zat besi atau suplemen B12.
Cara Mencegah Gastritis
Berikut adalah beberapa cara mencegah gastritis antara lain yakni:
- Hindari makanan pedas, terlalu asam, atau mengandung gas seperti kol dan sawi.
- Kurangi atau hindari konsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda.
- Perbanyak frekuensi makan namun dalam porsi kecil, kurang lebih 5-6x/hari.
- Usahakan jadwal makan teratur dan jangan sampai terlambat.
- Kelola stres dengan baik melalui olahraga, metode relaksasi atau kegiatan lain yang disukai.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Gastritis adalah: Pengertian, Penyebab, Gejala, Jenis, Cara Mencegah
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya