Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Dongeng? Mungkin anda pernah mendengar kata Dongeng? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, fungsi, struktur, unsur, jenis, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Dongeng
Dongeng merupakan bentuk karya sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar- benar- benar nyata. Biasanya dongeng disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Berikut adalah pengertian dongeng menurut para ahli antara lain sebagai berikut:
1. Agus Triyanto
Menurut Agus Triyanto, arti dongeng adalah suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur. Jadi, dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi/fiktif.
2. Liberatus Tengsoe
Menurut Liberatus Tengsoe, dongeng adalah cerita khayal yang kebenarannya sulit dipercaya karena disajikan hal-hal ajaib, aneh dan tidak masuk akal.
3. Charles Perrault
Menurut Charles Perrault, pengertian dongeng adalah suatu cerita pendek mengenai petualangan khayalan dengan situasi dan tokoh-tokoh yang gaib dan luar biasa
4. Poerwadarminta
Menurut Poerwadarminta, pengertian dongeng adalah cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran. Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat.
5. James Danandjaja
Menurut James Danandjaja, pengertian dongeng adalah suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh sih empunya cerita. Dongeng juga tidak terikat oleh suatu tempat ataupun waktu, karena dongeng diceritakan untuk menghibur.
6. Menurut Kamisa, 1997: 144
Menurut Kamisa pengertian dongeng adalah suatu cerita yang dituturkan atau dituliskan yang sifatnya hiburan dan biasanya tidak benar-benar terjadi dalam suatu kehidupan . Dongeng adalah suatu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar tejadi/ fiktif yang bersifat menghibur dan terdapat ajaran moral yang terkandung dalam cerita dongeng tersebut.
7. Menurut KBBI
Menurut KBBI Arti dongeng adalah cerita yg tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yg aneh, perkataan (berita dsb) yg bukan-bukan atau tidak benar: uraian yg panjang itu dianggapnya hanya cerita belaka
8. Menurut Danandjaja (2007: 86)
Menurut Danadjaja dongeng adalah sebuah cerita yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia), ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia”.
Ciri-Ciri Dongeng
Berikut adalah ciri-ciri dongeng antara lain yakni:
- Pada umumnya cerita dalam dongeng memiliki alur yang sangat sederhana.
- Biasanya cerita dongeng singkat dan bergerak cepat.
- Biasanya karakter tokoh dalam cerita dongeng tidak disampaikan secara rinci.
- Dongeng biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur.
- Pada umumnya dongeng mengandung pesan moral kepada pendengar/ pembacanya.
- Mengandung nilai moral dan pendidikan.
- Alur ceritanya yang singkat dan cepat.
- Tokoh yang ada didalam cerita tidak diceritakan secara detail.
- Peristiwa yang ada didalam cerita kebanyakan fiktif atau khayalan.
- Ditulis dengan gaya pencitraan dengan secara lisan.
- Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa.
Fungsi Dongeng
Berikut adalah beberapa fungsi dongeng antara lain yaitu:
- Sebagai sarana hiburan
- Sebagai sarana ntuk mewariskan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu.
- Sebagai sarana dalam mengajarkan nilai moral yang baik.
- Sebagai sarana dalam menambah wawasan dan daya imajinasi anak.
- Sebagai sarana dalam mengembangkan kreativitas anak.
- Sebagai sarana menghilangkan stress (Hiburan).
- Sebagai sarana mendekatkan anak dengan orangtuanya.
Struktur Dongeng
Berikut adalah struktur dongeng antara lain sebagai berikut:
- Pendahuluan; yaitu bagian pengantar dalam cerita dongeng. Bagian ini biasanya dibuat untuk menjelaskan secara ringkas isi cerita dongeng.
- Isi (Peristiwa); yaitu bagian utama dan terpenting dari suatu dongeng yang isinya mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa.
- Penutup; yaitu bagian akhir dari cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita dongeng yang biasanya berisi pesan moral dan kata penutup.
Unsur Intrinsik Dalam Dongeng
Adapun unsur-unsur intrinsik dongeng antara lain sebagai berikut:
- Tema; merupakan suatu gagasan atau ide utama yang mendasari suatu dongeng. Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu tema tersurat dan tema tersirat.
- Latar; merupakan keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana pada saat terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra.
- Alur; merupakan serangkaian urutan peristiwa dalam sebuah dongen yang saling berhubungan berdasarkan hubungan sebab-akibat. Pemahaman alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita.
- Tokoh; merupakan para pelaku di dalam dongeng yang mengalami berbagai peristiwa pada cerita.
- Penokohan; merupakan cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita dongeng, baik itu karakter, sifat, dan kondisi fisik para tokoh.
- Sudut Pandang; merupakan cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.
- majas; merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan dalam dongeng dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup.
- Amanat; merupakan sebuah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerita dongeng kepada pembaca.
Jenis-Jenis Dongeng
Berikut adalah beberapa jenis- jenis dongeng diantaranya sebagai berikut:
1. Mite( Mitos)
mite atau mitos merupakan jenis dongeng yang menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan mahluk halus, seperti jin, setan, atau dewa-dewi. Meskipun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut. Beberapa contoh mitos: Nyi Roro Kidul, Joko Tarub, Laweyan, dan lain-lain.
2. Sage
Sage merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengisahkan sejarah tokoh tertentu yang memiliki keberanian, kepahlawanan, kesaktian, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu. Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat. Contoh sage: Calon Arang, Ciung Wanara, Sangkuriang, Airlangga, dan lainnnya.
3. Fabel
Fabel merupakan jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan dimana hewan-hewan tersebut dapat berperilaku seperti manusia. Contoh fabel; Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan lain-lain.
4. Legenda
Legenda merupakan jenis dongeng yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral. Contoh legenda: Lutung Kasarung, Danau Toba, Batu Menangis, dan lain-lain.
5. Parabel
Parabel merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat. Contoh parabel: Malinkundang.
6. Cerita Jenaka
Cerita Jenaka merupakan jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi).
7. Cerita Pelipur Lara
Cerita pelipur lara merupakan jenis dongeng yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi). Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang. Sebagian besar cerita pelipur lara menceritakan dengan petualangan dan perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir bahagia.
8. Cerita Perumpamaan (Parabel)
Cerita perumpamaan atau parabel merupakan jenis dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan. Ciri khasnya adalah penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perbandingan atau perumpamaan.
9. Dongeng Biasa
Dongeng biasa merupakan jenis dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang. Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang putih.
Contoh Dongeng
Berikut adalah beberapa contoh dongeng antara lain yaitu:
Si Kura-Kura yang Sombong
Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa berat.
Ia pun kesal melihat kawan-kawannya sudah berpuas diri dengan berenang. Saat melihat burung yang bebas terbang di langit, kejengkelannya kian bertambah.
Suatu hari, kura-kura ini memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang. Si angsa setuju. Ia mengusulkan agar si kura-kura berpegangan pada sebatang kayu yang akan diangkatnya.
Karena tangan kura-kura agak lemah, ia menggunakan mulutnya yang lebih kuat. Ia pun akhirnya bisa terbang dan merasa bangga.
Melihat teman-temannya yang tengah berenang, ia ingin menyombongkan diri. Ia lupa bahwa mulutnya harus terus dipakai untuk menggigit kayu. Ia pun terjatuh dengan keras. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang pernah dibencinya.
Kesombongan akan mendatangkan petaka. Itulah pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita dongeng anak sebelum tidur dari Filipina ini.
Anda bisa menceritakannya pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Memiliki cita-cita memang baik. Tapi jangan sampai saat cita-cita itu tercapai, kita merendahkan orang lain yang tidak seberuntung kita.
Cinderella
Di sebuah kerajaan, tinggalah seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Di rumah tersebut ia selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu dibentak dan hanya diberi makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya “Cinderella”. Cinderella artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. “Nama yang cocok buatmu!” kata mereka.
Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana.
“Asyik… kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira”, kata mereka.
Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Cinderella mulai berdandan dengan gembira. Cinderella sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana. “Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?”, kata kakak Cinderella.
Ketika Cinderella berbalik, ia melihat seorang peri. Peri tersenyum dengan ramah. “Cinderella bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal.” Setelah semuanya dikumpulkan Cinderella, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang.
“Sim salabim!” sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Yang terakhir, Cinderella berubah menjadi Putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah.
Karena gembiranya, Cinderella mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata,”Cinderella, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam.
“Ya Nek. Terimakasih,” jawab Cinderella.
Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderella menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderella. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderella. “Cantiknya putrid itu! Putri dari negara mana ya ?” Tanya mereka.
Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderella. “Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?” katanya.
“Ya…,” kata Cinderella sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderella yang berada di situ tidak menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderella.
Pangeran terus berdansa dengan Cinderella.
“Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini,” kata sang Pangeran.
Karena bahagianya, Cinderella lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali.
“Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana.
Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderella tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderella, tetapi ia kehilangan jejak Cinderella. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderella. Pangeran mengambil sepatu itu.
“Aku akan mencarimu,” katanya bertekad dalam hati.
Meskipun Cinderella kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi ke pesta. Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella.
“Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal.
Kedua kakak Cinderella mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, pengawal melihat Cinderella.
“Hai kamu, cobalah sepatu ini,” katanya. Ibu tiri Cinderella menjadi marah,” tidak akan cocok dengan anak ini!”.
Kemudian Cinderella menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok.
“Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira. “Cinderella, selamat..,” Cinderella menoleh ke belakang, peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.,” katanya.
Begitu peri membaca mantranya, Cinderella berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin.
“Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali”, kata sang peri. Cinderella diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderella menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Dongeng adalah: Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Unsur, Jenis, Contoh