Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Denudasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Denudasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, faktor, proses, dampak, macam dan ciri. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Denudasi
Denudasi ialah sebagai sebaris proses panjang yang menyebabkan erosi permukaan Bumi dan pengekor pada menyusutnya ketinggian dan ukiran bentang alam dan panorama. Pengertian lain dari denudasi ialah proses alami yang dapat terjadi dalam waktu yang cukup panjang yang bisa diakibatkan karena faktor kimia, biologi dan mekanis. Denudasi mengaitkan proses pengikisan mekanik, biologis dan kimiawi berbentuk abrasi, keropos dan pemborosan massal. Denudasi bisa melingkupi erosi elemen padat dan material yang telah larut. Hal ini meliputi subproses kriofraktur, keropos insolasi, keruntuhan singkat, keropos garam, bioturbasi dan efek antropogenik.
Faktor Penyebab Denudasi
Berikut ini terdapat beberapa faktor penyebab dari denudasi, yakni sebagai berikut:
-
Faktor Iklim
Iklim ialah kondisi udara pada umumnya yang melingkupi suatu kawasan yang bentang dan dalam masa waktu yang cukup lama. Iklim yang ekstrem akan lebih cepat menimbulkan denudasi ketimbang iklim yang natural. Salah satu contohnya ialah batu yang lebih cepat demik di lokasi iklim ekstrem ketimbang batu yang berada di lokasi biasa.
-
Faktor Geologi
Faktor geologi ialah daya yang bersumber dari bumi, misalnya daya endogen maupun daya eksogen. Daya endogen ialah daya yang bersumber dari dalam bumi, sementara daya eksogen ialah daya yang bersumber dari luar bumi. Daya endogen dan daya eksogen bisa menimbulkan dampak atas bentuk permukaan bumi, baik itu berganti bentuk permukaan bumi ataupun menimbulkan bentukan baru pada permukaan bumi.
-
Faktor Topografi Permukaan
Topografi permukaan ialah bentuk permukaan bumi, besar kecilnya permukaan bumi ataupun lapisan bumi. Topografi yang terjal lebih mudah terhantam denudasi ketimbang dengan topografi kawasan yang menerpa. Topografi permukaan bumi yang terjal lebih mudah terhantam denudasi karena akibat dari bentuknya. Topografi permukaan bumi yang terjal sesudah terjadinya denudasi kemudian keterjalan dan besarnya akan mengecil.
-
Faktor Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia sungguh sangatlah bermacam. Dalam beraktivitas sungguh manusia sesekali mengaitkan alam dan alam yang diseumpamaan dalam aktivitas manusia juga sesekali mengakibatkan transformasi, meskipun tidak dipahami atau sering dihiraukan. Salah satu aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadinya denudasi ialah pembangunan gedung berjenjang. Dalam pembangunan gedung berjenjang ataupun semua sesuatu untuk bisnis sering kali mereka sungguh-sungguh tidak memperdulikan kondisi alam. Pembangunan gedung berjenjang akan menimbulkan akselerasi terjadinya tanah terkikis. Hal tersebut diakibatkan beban gedung yang harus diterima oleh permukaan tanah tersebut. Selain pembangunan gedung berjenjang, denudasi disebabkan aktivitas manusia juga terjadi efek penambangan. Contohnya penambangan emas yang ada di kawasan tambang emas. Tanah-tanah di kawasan tersebut jelas akan lebih cepat menemui denudasi ketimbang lainnya yang tidak berada di kawasan pertambangan.
Proses Terjadinya Denudasi
Berikut ini terdapat 3 proses terjadinya dari denudasi, yakni sebagai berikut:
1. Proses biologi
Proses biologi mengaitkan kegiatan makhluk hidup, contohnya ialah kegiatan manusia yang bermacam bisa menciptakan permukaan bumi mendapati denudasi. Seperti, penambangan emas yang ada di kawasan tambang emas. Tanah-tanah di kawasan tersebut jelas akan lebih cepat menemui denudasi ketimbang lainnya yang tidak berada di kawasan pertambangan.
2. Proses mekanis
Proses mekanis mengaitkan beragam unsur, misalnya angin, air, udara dan sinar matahari. Denudasi menjalani proses mekanis seperti terjadi pada kawasan beriklim ekstrem. Denudasi tersebut nyaris sama dengan abrasi, namun terjadi pada permukaan yang tinggi. Kawasan yang mempunyai banyak wujud yang dominan tinggi dan berada di iklim ekstrem, maka bagian yang tinggi tersebut makin mudah mendapati rapuh ataupun abrasi. Hal tersebut jelas akan berdampak pada ketinggian permukaan tersebut. Ketinggian permukaan tersebut akan mengecil dan material dari pengecilan tersebut akan tertarik ke kawasn lain atau rapuh di sekelilingnya.
3. Proses kimiawi
Denudasi yang terjadi karena proses kimiawi seperti terjadi karena akibat simpanan air hujan. Air hujan yang minim banyak menyimpan asam mempunyai ketahanan untuk merapuhkan sesuatu. Hal tersebut tidak saja kelihatan alam yang ada di bumi. Apabila tidak karena simpanan air hujan, maka hal tersebut akan terjadi karena ketahanan air hujan. Bagian bumi yang dominan berlama-lama akan amblas dan dampaknya ketinggian kawasan tersebut akan mengecil dan material yang hilang tersebut dapat bermigrasi ke kawasan lain dengan tertarik oleh deraian air hujan tersebut.
Dampak Terjadinya Denudasi
Berikut ini terdapat 3 dampak terjadinya dari denudasi, yakni sebagai berikut:
- Terciptanya rubing yang amblas
- Lenyapnya beberapa lapisan permukaan bumi
- Dampaknya lokasi wisata karena umumnya efek denudasi mempunyai bentuk yang fenomenal
Macam-Macam Bentuk Lahan Asal Denudasi
Berikut ini adalah beberapa macam bentuk lahan asal denudasi yaitu”
-
Pegunungan Denudasional
Karakteristik umum unit mempunyai topografi bergunung dengan lereng sangat curam (55>140%), perbedaan tinggi antara tempat terendah dan tertinggi (relief) > 500 m.Mempunyai lembah yang dalam, berdinding terjal berbentuk V karena proses yng dominan adalah proses pendalaman lembah (valley deepening).
-
Perbukitan Denudasional
Mempunyai topografi berbukit dan bergelombang dengan lereng berkisar antara 15 > 55%, perbedaan tinggi (relief lokal) antara 50 -> 500 m. Terkikis sedang hingga kecil tergantung pada kondisi litologi, iklim, vegetasi penutup daik alami maupun tata guna lahan. Salah satu contoh adalah pulau Berhala, hamper 72,54 persen pulau tersebut merupakan perbukitan dengan luas 38,19 ha. Perbukitan yang berada di pulau tersebut adalah perbukitan denudasional terkikis sedang yang disebabkan oleh gelombang air laut serta erosi sehingga terbentuk lereng-lereng yang sangat curam.
-
Dataran Nyaris (Peneplain)
Akibat proses denudasional yang bekerja pada pegunungan secara terus menerus, maka permukaan lahan pada daerah tersebut menurun ketinggiannya dan membentuk permukaan yang hamper datar yang disebut dataran nyaris (peneplain). Dataran nyaris dikontrol oleh batuan penyusunan yang mempunyai struktur berlapis (layer). Apabila batuan penyusun tersebut masih dan mempunyai permukaan yang datar akibat erosi, maka disebut permukaan planasi.
-
Perbukitan Sisa Terpisah (inselberg)
Apabila bagian depan (dinding) pegunungan/perbukitan mundur akibat proses denudasi dan lereng kaki bertambah lebar secara terus menerus akan meninggalkan bentuk sisa dengan lereng dinding yang curam. Bukit sisah terpisah atau inselberg tersebut berbatu tanpa penutup lahan (barerock) dan banyak singkapan batuan (outcrop). Kenampakan ini dapat terjadi pada pegunungan/perbukitan terpisah maupun pada sekelompok pegunungan/perbukitan, dan mempunyai bentuk membulat. Apabila bentuknya relatif memanjang dengan dinding curam tersebut monadnock.
-
Kerucut Talus (Talus cones) atau kipas koluvial (coluvial van)
Mempunyai topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam (350). Secara individu fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok, tergantung pada besarnya cliff dan batuan yang hancur. Fragmen berukuran kecil terendapkan pada bagian atas kerucut (apex) sedangkan fragmen yang kasar meluncur ke bawah dan terendapkan di bagian bawah kerucut talus.
-
Lereng Kaki (Foot slope)
Mempunyai daerah memanjang dan relatif sermpit terletak di suatu pegunungan/perbukitan dengan topografi landai hingga sedikit terkikis. Lereng kaki terjadi pada kaki pegunungan dan lembah atau dasar cekungan (basin). Permukaan lereng kaki langsung berada pada batuan induk (bed rok). Dipermukaan lereng kaki terdapat fragmen batuan hasil pelapukan daerah di atasnya yang diangkut oleh tenaga air ke daerah yang lebih rendah.
-
Lahan Rusak (Bad land)
Merupakan daerah yang mempunyai topografi dengan lereng curam hingga sangat curam dan terkikis sangat kuat sehingga mempunyai bentuk lembah-lembah yang dalam dan berdinding curam serta berigir tajam (knife-like) dan membulat. Proses erosi parit (gully erosion) sangat aktif sehingga banyak singkapan batuan muncul ke permukaan (rock outcrops).
Ciri-ciri Bentuk Lahan Asal Denudasi
Ciri-ciri dari bentuk lahan asal denudasioanal, yaitu:
- Relief sangat jelas: lembah, lereng, pola aliran sungai.
- Tidak ada gejala struktural, batuan massif, dep/strike tertutup.
- Dapat dibedakan dengan jelas terhadap bentuk lain
- Relief lokal, pola aliran dan kerapatan aliran menjadi dasar utama untuk merinci satuan bentuk lahan.
- Litologi menjadi dasar pembeda kedua untuk merinci satuan bentuk lahan. Litologi terasosiasi dengan bukit, kerapatan aliran,dan tipe proses.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Denudasi Adalah: Pengertian, Faktor, Proses, Dampak, Macam dan Ciri Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.