Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ekosistem Alami dan Buatan? Mungkin anda pernah mendengar kata Ekosistem Alami dan Buatan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang contoh beserta gambar. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Ekosistem merupakan suatu sistem yang terbentuk karena memperoleh hubungan umpan balik antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik disekelilingnya. Tatanan kesatuan tersebut bersifat menyeluruh antara unsur lingkungan dengan kehidupan yang mana satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem melingkupi makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya serta lingkungan tidak hidup (abiotik) seperti cuaca, matahari, bumi, iklim, perairan, atmosfer, dll. Berikut ini terdapat beberapa contoh ekosistem alami dan buatan beserta gambar, yakni sebagai berikut:
Contoh Ekosistem Alami
Berikut ini terdapat beberapa contoh ekosistem alami, yakni sebagai berikut:
1. Ekosistem Hutan Gugur
Hutan gugur merupakan hutan yang dicirikan berisi pohon-pohon yang menggugurkan daunnya saat musim tertentu. Letak hutan gugur adalah antara 30°-40° garis lintang utara dan lintang selatan dengan iklim sedang. Contohnya adalah pada negara Tiongkok, Korea, Jepang, dan Australia. Ekosistem hutan gugur terdiri dari flora seperti pohon oak, pohon pinus, pohon cemara, eukaliptus, dll. Sedangkan fauna pada ekosistem hutan gugur terdiri dari rakun, harimau, rusa, panda, beruang, tupai dan lain sebagainya.
2. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan sekumpulan berbagai macam pohon dengan suhu hangat, lembab, dan curah hujan yang sangat tinggi. Letak hutan hujan tropis berada di sekitar garis khatulistiwa antara 23,5o lintang utara dan 23,5o lintang selatan serta terkonsentrasi antara 10o lintang utara dan 10o lintang selatan. Contoh hutan hujan tropis adalah yang terdapat pada Brazil di sekitar sungai Amazon dan pulau Kalimantan. Ekosistem hutan hujan tropis sangat kaya dan beragam. Adapun tumbuhan pada ekosistem hutan hujan tropis seperti pohon jati, pinus, anggrek, pohon mahoni, dll. Sedangkan hewan pada ekosistem hutan hujan tropis meliputi kupu-kupu, monyet, gajah, babi rusa, burung nuri hitam, burung kasuari dan lain sebagainya.
3. Ekosistem Padang Rumput
Padang rumput merupakan dataran yang ditumbuhi rumput pendek dan tanaman non-kayu tanpa pohon berkayu. Padang rumput umumnya muncul di daerah yang memiliki curah hujan rendah sehingga hanya tumbuhan rumput yang dapat tumbuh disana serta ketinggian sekitar 900-4.000 meter diatas permukaan laut. Contoh padang rumput di Indonesia adalah yang terdapat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ekosistem padang rumput terdiri dari tumbuhan rumput dan semak-semak. Sedangkan hewan yang terdapat di padang rumput biasanya juga pemakan rumput (herbivora) seperti rusa, kambing liar, gajah, jerapah, dll. Karena padang rumput mendukung beberapa spesies tumbuhan berbunga, maka lebah juga dapat ditemukan disini.
4. Ekosistem Laut
Laut merupakan perairan air asin yang mengelilingi daratan yang mengisi 70 persen dari permukaan Bumi. Karena laut sangat luas dan dalam, di dalamnya menjadi kaya akan ekosistem. Ekosistem laut berisi hewan laut yang berbeda dengan hewan air tawar. Ekosistem laut terbagi menjadi tiga zona menurut tingkat kedalamannya yaitu zona litoral, zona neritik, dan zona oseanik. Tiap zona memiliki ekosistem yang berbeda. Ekosistem laut umumnya terdiri dari ikan, terumbu karang, alga, invertebrata, hingga mamalia.
5. Ekosistem Gurun
Gurun merupakan suatu daerah dengan curah hujan sangat rendah yakni kurang dari 250mm/tahun. Ciri utama gurun adalah perubahan suhu yang ekstrem sehingga batuan lapuk membentuk lautan pasir. Karena sangat kering, maka di daerah gurun hampir tidak ada kehidupan termasuk tumbuhan. Meskipun ada, makhluk hidup di gurun harus mampu beradaptasi di lingkungan ekstrem ini. Gurun umumnya terletak antara 20 sampai 30 derajat lintang utara dan lintang selatan seperti di Afrika Utara, Asia Tengah, Timur Tengah, Australia, dan Amerika Serikat. Ekosistem gurun umumnya terdiri dari tanaman seperti kaktus dan pohon kurma. Sedangkan hewan pada ekosistem gurun terdiri dari unta, ular, kadal, dan serangga.
6. Ekosistem Danau
Danau merupakan perairan yang berada di tengah daratan tepatnya pada cekungan di daratan. Danau umumnya berisi air tawar, bersih, dan tenang. Danau tersebar di banyak pulau dan benua. Danau terbesar di dunia adalah danau Laut Kaspia, sedangkan danau terluas di Indonesia adalah danau Toba. Ekosistem danau umumnya terdiri dari ikan, udang, ganggang, eceng gondok dan lain sebagainya.
7. Ekosistem Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan hutan yang lebih banyak ditumbuhi rerumputan, semak, atau perdu sehingga sering juga disebut padang rumput. Hutan sabana terbentuk di daerah perpaduan antara iklim tropis dan sub tropis. Hutan sabana muncul disebabkan kurangnya curah hujan. Ekosistem hutan sabana umumnya terdiri dari tumbuhan seperti eukaliptus, baobab, dan rerumputan. Sedangkan hewan pada ekosistem hutan sabana terdiri dari kuda, zebra, gajah, hyena, dan kijang.
8. Ekosistem Tundra
Tundra merupakan ekosistem berupa dataran luas tanpa pohon. Tundra terjadi karena lingkungan yang gelap dalam jangka waktu panjang karena matahari tidak terjangkau untuk menyinari area ini. Sehingga biasanya tundra ditemukan di daerah sekitar kutub. Ekosistem tundra umumnya terdiri dari rumput teki, lumut, bison kutub, rusa kutub, penguin, rubah dan lain sebagainya.
9. Ekosistem Taiga
Taiga merupakan hutan yang tersusun atas hanya satu spesies pohon seperti pinus, konifer, dll. Tumbuhan tersebut mendominasi karena mampu bertahan terhadap suhu yang dingin. Sedangkan tumbuhan lain seperti semak dan tumbuhan basah sangat sedikit. Taiga dapat ditemukan di iklim subtropis dengan letak astronomis antar 60o sampai 70o garis lintang utara atau lintang selatan. Contohnya adalah yang terdapat di Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ekosistem hewan pada taiga umumnya terdiri dari rusa besar, beruang hitam, beruang coklat, serigala, dan burung yang bermigrasi.
10. Ekosistem Sungai
Sungai merupakan aliran air alami yang memanjang dan mengalir secara terus menerus dari hulu hingga hilir. Daerah hulu biasanya berada di dataran tinggi yang merupakan daerah tangkapan hujan. Sedangkan hilir merupakan pantai atau laut. Ekosistem sungai terdiri dari ikan, serangga, udang, siput, dan burung yang tinggal dan bergantung dengan sungai.
11. Ekosistem Rawa
Rawa merupakan daerah rendah yang tergenang air. Umumnya berada pada ketinggian setara permukaan laut. Perairannya selalu ditutupi oleh tumbuhan. Rawa umumnya ditemukan pada bagian tengah dan hilir sungai atau di sepanjang pantai. Ekosistem rawa umumnya terdiri dari hewan seperti ikan sepat, burung, ular, dll. Sedangkan tumbuhan pada ekosistem rawa terdiri dari tumbuhan sepejam, tumbuhan genjer dan lain sebagainya.
12. Ekosistem Gunung
Gunung merupakan gundukan tanah yang menonjol ke atas dan menjulang lebih tinggi dari daerah sekitar. Ketinggian gunung umumnya lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Gunung terbentuk karena aktivitas lempeng bumi atau magma. Ekosistem gunung umumnya terdiri dari pohon pinus, rerumputan, monyet, dan burung.
13. Ekosistem Gua
Gua merupakan lubang berongga di bawah tanah. Gua umumnya terbentuk akibat adanya pelapukan batuan dan terkadang terdapat perairan di dalamnya. Gua umumnya sangat kurang mendapatkan cahaya matahari sehingga tidak terdapat vegetasi hijau. Ekosistem gua umumnya terdiri dari lumut kerak, ganggang, kelelawar, cacing, ular, dan lipan.
14. Ekosistem Stepa
Stepa merupakan dataran tanpa pohon kecuali pada area dekat sungai atau danau. Stepa terbentuk akibat curah hujan rendah. Stepa ditemukan di Eropa, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Ekosistem stepa umumnya terdiri dari tumbuhan seperti rumput kerbau, kaktus, ialang, dan kerabat bunga matahari. Sedangkan hewan pada ekosistem stepa terdiri dari kelinci, elang, burung hantu dan ular.
15. Ekosistem Zona Litoral
Zona litoral merupakan zona yang tergenang air apabila terjadi pasang dan mengering ketika tidak terjadi pasang. Zona ini disebut juga zona pasang surut. Ekosistem zona litoral umumnya terdiri dari bintang laut, udang, kepiting, cacing, dan tumbuhan bakau.
16. Ekosistem Pantai
Pantai merupakan bentuk geografis di daerah pesisir laut yang terdiri dari pasir. Pantai menjadi batas antara daratan dan lautan. Tumbuhan pada ekosistem pantai umumnya terdiri dari ganggang dan bakau. Sedangkan hewan pada ekosistem pantai umumnya terdiri dari udang, kepiting, dan ikan.
17. Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis alga dan membentuk struktur kalsium karbonat. Terumbu karang menjadi habitat hidup berbagai satwa laut dan menjadi gudang keanekaragaman hayati laut. Ekosistem terumbu karang umumnya terdiri dari ganggang/alga, hewan karang, ikan, ular laut, dan penyu.
18. Ekosistem Estuari
Estuari merupakan kawasan transisi antara habitat air laut dan air tawar. Pada estuari sering terdapat lempengan lumpur yang luas atau rawa air asin. Tingkat keasinan air pada estuari berubah secara bertahap yang dipengaruhi siklus pasang surut. Ekosistem estuari umumnya terdiri dari hewan seperti ikan pipih, cacing rag, katak, kepiting, dan ular. Sedangkan tumbuhan pada ekosistem estuari terdiri dari rumput dan bakau.
19. Ekosistem Karst
Karst merupakan bentangan alam yang terbentuk akibat proses pelarutan pada batuan karbonat atau batuan mudah larut lainnya (seperti batu gamping). Pelarutan tersebut menghasilkan bentuk yang unik dan menarik. Ciri-ciri karst umumnya adalah tandus, memiliki banyak gua, tanah berbatu, dan tidak ada aliran air permukaan. Ekosistem karst terdiri dari tumbuhan seperti jati, mahoni, sengon, dll. Sedangkan hewan yang hidup di ekosistem karst adalah hewan kelompok arthropoda dan kelelawar.
Contoh Ekosistem Buatan
Berikut ini terdapat beberapa contoh ekosistem buatan, yakni sebagai berikut:
1. Ekosistem Taman Hutan Raya
Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian dengan tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang asli atau bukan asli. Taman hutan raya bermanfaat sebagai kawasan penelitian, ilmu pengetahuan, konservasi, dan pariwisata. Contoh taman hutan raya adalah Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Bali yang merupakan kawasan pelestarian hutan bakau. Hewan yang hidup di ekosistem Taman Hutan Raya Ngurah Rai adalah kepiting, moluska, ikan dan lain sebagainya.
2. Ekosistem Sawah
Sawah merupakan tanah yang digarap manusia untuk menanam padi. Persawahan digarap sedemikian rupa agar digenangi air untuk mendukung pertumbuhan padi. Sawah menjadi ciri khas pertanian di kawasan Asia, terutama Asia Timur dan Asia Tenggara. Ekosistem sawah umumnya terdiri dari padi, gulma, tikus, ular, dan burung.
3. Ekosistem Bendungan
Bendungan merupakan konstruksi yang dibangun manusia untuk menahan laju air sehingga menjadi genangan berupa waduk. Bendungan dimanfaatkan manusia untuk menyimpan cadangan air dan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Ekosistem bendungan umumnya terdiri dari ikan, klambang, dan eceng gondok.
4. Ekosistem Kolam Ikan
Kolam ikan merupakan genangan air buatan manusia yang dijadikan habitat buatan ikan. Umumnya berisi mesin pompa air untuk memutar air. Ekosistem kolam ikan umumnya terdiri dari ikan hias seperti koi dan tanaman air hias.
5. Ekosistem Waduk
Waduk merupakan danau buatan manusia yang berukuran sangat besar. Waduk juga merupakan hasil dari adanya bendungan. Waduk dibuat untuk menyimpan air dan sebagai sarana rekreasi. Sama seperti bendungan, ekosistem waduk terdiri dari ikan, klambang, dan eceng gondok.
6. Ekosistem Kebun Binatang
Kebun binatang merupakan suatu tempat berupa taman untuk mengumpulkan dan memelihara kesejahteraan satwa liar umum atau langka. Kebun binatang dibuat sebagai sarana rekreasi dan edukasi. Ekosistem kebun binatang tidak hanya terdiri dari binatang, namun juga ada beberapa pohon perindang dan tanaman hias.
7. Ekosistem Akuarium
Akuarium merupakan ekosistem buatan yang menghadirkan sejumlah biota laut dengan tujuan sebagai hiasan atau tempat rekreasi. dalam membuat ekosistem jenis ini tentu harus menyesuaikan dengan komponen abiotik yang cocok untuk komponen biotiknya. sehingga apabila kita memelihara bintang aut dalam aquarium maka kadar garam dalam airnya harus disesuaikan dengan air dimana bintang laut itu hidup (laut).
Demikian Penjelasan Materi Tentang [Lengkap] 26 Contoh Ekosistem Alami dan Buatan Beserta Gambar
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi