Contoh Amanat

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Amanat? Mungkin anda pernah mendengar kata Amanat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, manfaat, jenis, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. 

Contoh Amanat

Pengertian Amanat

Amanat merupakan sebuah pesan moral melalui kata-kata yang tersirat berupa nasehat, anjuran atau sebuah larangan yang dapat di contoh dan menjadi suri teladan bagi semua orang.


Pengertian Amanat Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian amanat menurut para ahli antara lain sebagai berikut:


1. Rusiana

Menurut Rusiana amanat merupakan suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat merupakan sesuatu yang perlu direnungkan oleh pembaca.


2. Sadikin

Menurut Sadikin amanat merupakan pemecahan masalah atau disebut juga dengan makna yang diberikah oleh seorang pengarang di dalam suatu karya sastra.


3. Wahyudi Siswanto

Menurut Wahyudi Siswanto amanat merupakan suatu gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dan pendengar. Di dalam karya sastra modern, amanat tersebut umumnya tersirat. Dan di dalam karya sastra lama, umumnya amanat tersurat.


4. Engkos Kosasih

Menurut Engkos Kosasih amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui tulisannya, agar pembaca dapat menarik kesimpulan dari karya tulis.

Baca Lainnya :  Sistem Pakar

5. Waluyo

Menurut Waluyo amanat merupakan sesuatu yang erat kaitanya dengan tema jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif, maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.


Ciri-Ciri Amanat

Berikut merupakan ciri-ciri amanat antara lain yakni:


  • Berupa penyampaian pesan atau sebuah nasehat anjuran, atau larangan
  • Pesan moral dalam suatu karya biasanya disampaikan pada bagian akhir cerita.
  • Amanat dapat diketahui secara jelas (eksplisit) dalam bentuk seruan, nasehat, peringatan, saran, anjuran, maupun larangan yang berhubungan dengan tema utama suatu cerita.
  • Amanat dapat disampaikan secara langsung maupun secara tersirat melalui karakter tokoh atau penokohan dalam suatu cerita.
  • Pesan moral yang disampaikan oleh pengarang bertujuan agar audiens mau melakukan sesuai dengan amanat di dalam cerita.
  • Biasanya disampaikan oleh penulis agar kita melaksanakannya tersirat di balik kata-kata yang disusun

Manfaat Amanat

  • Untuk membina dan mengarahkan pembaca menuju hal-hal yang baik,
  • Dapat memetik hikmah dari cerita tersebut yang dapat membuat pembaca mengerti arti dari cerita tersebut dan dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
  • Dapat Memberikan pelajaran hidup bagi penonton dan bagi orang lain
  • Untuk membina dan mengarahkan pembaca supaya dapat membiasakan diri untuk memetik suatu kebaikan

Jenis – Jenis Amanat

Berikut terdapat 2 jenis amanat antara lain sebagai berikut:


1. Amanat Tersurat

Amanat Tersurat merupakan jenis amanat yang berupapesan moral yang disampaikan secara langsung dan jelas oleh pengarang di dalam karyanya sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh audiens melalui kalimat deskriptif jika berupa tulisan.


2. Amanat Tersirat

Amanat Tersirat merupakan jenis amanat berupa sebuah pesan moral yang disampaikan secara tersembunyi (implisit) oleh pengarang dan hanya bisa dimengerti oleh audiens bila mengikuti alur cerita.

Baca Lainnya :  Contoh Karya Ilmiah

Amanat tersirat ini berupa pesan yang bisa diambil dalam cerita, baik secara keseluruhan ataupun pada bagian tertentu.


Contoh Amanat


Cerita Si Malin Kundang

Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.

Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.

“Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.

Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.

Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.

Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.

Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.

“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu.

“Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Malin, terkejut.

Baca Lainnya :  Pelanggan adalah

“Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya.

bu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.

“Malin, kau pulang, Nak,” seru ibunya.

Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini?

“Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Malin, bingung.

“Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin.

Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.

“Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.

Malin ketakutan. Ia memohon ampun kepada ibunya. Namun, ibunya sudah sangat sakit hati. Seketika hujan turun sangat lebat, dan petir menyambar. Saat itu pula Malin berubah menjadi batu.


Amanat yang terkandung dalam cerita diatas ialah:

Seharusnya kita sebagai seorang anak tidak boleh mendurhakai orang tua kita dan melupakan jasa-jasa orangtua, karna bagaimana pula mereka yang melahirkan, mengurus dan membesarkan kita dengan kasih sayangnya. Dan apabila kita sudah mencapai kesuksesaan kita tetap harus berbakti kepada kedua orangtua kita dan tidak boleh sombong, karna kesombongan akan menghancurkan kita.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Contoh Amanat: Pengertian, Ciri, Manfaat, Jenis, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi