Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Budaya Maritim? Mungkin anda pernah mendengar kata Budaya Maritim? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, potensi, sejarah, karakteristik, dimensi, aspek dan pembangunan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Kemaritiman
Istilah maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime, yang berarti navigasi, maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu negara maritim atau negara samudera. Pemahaman maritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah terminologi kelautan dan maritim terminologi kelautan dan maritim. Terminologi kelautan dan maritim terminologi kelautan dan maritim tterminologi kelautandan maritim berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut. Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum adalah menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan, sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman.
Dalam arti lain kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan dengan pelayaran dan perdagangan laut. Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman yang berdasarkan pada termonologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan. Pengertian kata maritim menurut KBBI online adalah maritim berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut (Setiawan). Karena kajian kita mengenai politik maritim, maka salah satu aspek yang penting untuk dikaji adalah negara yang terdiri dari kepulauan dan perairan yang luas serta berkehidupan melalui hasil laut, hal ini dapat diartikan sebagai “negara maritim”.
Potensi Benua Maritim Indonesia
Benua Maritim Indonesia (BMI) adalah wilayah perairan dengan hamparan pulau – pulau didalamnya, sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut dan udara di atasnya tertata unik dengan sudut pandang iklim dan cuaca keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota serta tatanan sosial budaya. Dalam era globalisasi, perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan dan potensi wilayah laut semakin berkembang. Kecenderungan ini di pengaruhi oleh perkembangan pembangunan yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi sumber daya nasional di darat. Pengaruh lainnya adalah perkembangan teknologi maritim sendiri sangat pesat sehingga memberikan kemudahan dalam pemanfaatan dan pengelolahan sumberdaya laut. Perairan laut Indonesia yang berada di antara dan sekitar kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah nasional Indonesia. Laut nusantara merupakan suatu asset nasional yang berperan sebagai sumber keakayaan alam, sumber energy, sumber bahan makanan, media lintas laut antar pulau, kawasan perdagangan dan wilayah pertahanan kemanan.
Oleh karena itu wilayah laut nasional mempunyai fungsi sebagai wahana untuk menjamin integritas wilayah sarana perhubungan dan pelayaran, salah satu sumber kekayaan alam hayati dan nonhayati yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan kawasan pertahanan keamaman. Dengan demikian, laut nusantara pada hakekatnya merupakan ruang lingkup dan wahana perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-cita nsional. Wujud wilayah kedaulatan dan yuridiksi Indonesia membentang luas di cakrawala kahtulisitiwa yang merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari zona pantai, landas benua, lereng benua, cekungan samudra di bawahnya dan udara di atsnya. Berdasarkan bangun wilayah laut yang sangat luas, adanya kesatuan alamiah antara bumi, laut dan udara diatasnya serta kedudukan global sebagai tepi benua, maka wilayah nsional Indonesia mempunyai cirri-ciri benua, oleh karena itu sangat tepat disebut Benua Maritim Indonesia (BMI). BMI adalah bagian dari system planet bumi yang merupakan satu kesartuan alamiah antara darat, laut dan udara di atsnya, tertata secara unik, menampilkan cirri-ciri benua dengan karakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota, serta tatanan social budayanya yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang secara langsung maupun tdak langsung akan menggugah emosi, perilaku dan sikap mental dalam menentukan orientasi dan pemanfaatan unsure-unsur maritime di semua aspek kehidupan.
Konsep Negara Kepulauan (Nusantara) memberikan kita anugerah yang luar biasa. Letak geografis kita strategis, di antara dua benua dan dua samudra dimana paling tidak 70% angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan kita. Wilayah laut yang demikian luas dengan 17.500-an pulau-pulau yang mayoritas kecil memberikan akses pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah wisata bahari, sumber energi terbarukan maupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga media perhubungan antar pulau yang sangat ekonomis. Panjang pantai 81.000 km (kedua terpanjang di dunia setelah Canada ) merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem yang secara biologis sangat kaya dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara metereologis, perairan nusantara menyimpan berbagai data metrologi maritim yang amat vital dalam menentukan tingkat akurasi perkiraan iklim global. Di perairan kita terdapat gejala alam yang dinamakan Arus Laut Indonesia (Arlindo) atau the Indonesian throughflow yaitu arus laut besar yang permanen masuk ke perairan Nusantara dari samudra Pasifik yang mempunyai pengaruh besar pada pola migrasi ikan pelagis dan pembiakannya dan juga pengaruh besar pada iklim benua Australia.
Sejarah Maritim Indonesia
Negara maritim Indonesia termasuk negara kepulauan terbesar di dunia dan telah memiliki visi nasional yang dikenal dengan “Wawasan Nusantara Bahari”. Namun dalam perkembangannya kata baharinya ditanggalkan dan hanya menjadi “Wawasan Nusantara” saja. Dimana diartikan sebagai carapandang bangsa Indonesia terhadap kedaulatan wilayah dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan, baik wilayah maupun penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta menjadikannya sebagai geopolitik. Sejarah menunjukkan bahwa pada masa lalu, Indonesia memiliki pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara, terutama melalui kekuatan maritim besar di bawah Kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit. Wilayah laut Indonesia yang merupakan dua pertiga wilayah Nusantara mengakibatkan sejak masa lampau, Nusantara diwarnai dengan berbagai pergumulan kehidupan di laut. Dalam catatan sejarah terekam bukti-bukti bahwa nenek moyang bangsa Indonesia menguasai lautan Nusantara, bahkan mampu mengarungi samudera luas hingga ke pesisir Madagaskar, Afrika Selatan.
Penguasaan lautan oleh nenek moyang kita, baik di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit maupun kerajaan-kerajaan Bugis-Makassar, lebih merupakan penguasaan de facto daripada penguasaan atas suatu konsepsi kewilayahan dan hukum. Namun, sejarah telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia yang mencintai laut sejak dahulu merupakan masyarakat bahari. Akan tetapi, oleh penjajah kolonial, bangsa Indonesia didesak ke darat, yang mengakibatkan menurunnya jiwa bahari. Nenek moyang bangsa Indonesia telah memahami dan menghayati arti dan kegunaan laut sebagai sarana untuk menjamin berbagai kepentingan antar bangsa, seperti perdagangan dan komunikasi. Politik maritim menjadi asas yang seharusnya diimplementasikan dalam sistem pemerintahan, karena potensi maritim Indonesia lebih berorientasi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakan Indonesia. Politik maritim menjadikan laut sebagai identitas bangsa dalam memperoleh kedaulatan, kekuatan ekonomi dan militer, serta kesejahteraan masyarakat.
Karakteristik Benua Maritim Indonesia
BMI adalah suatu massa bumi yang keseluruhannya terdiri dari 17.508 pulau beserta segenap air laut disekitarnya sampai sejauh 200 mil dari garis pangkalnya. Zona pesisir, landasan benua, lereng benua, cekungan samudera di bawahnya dan udara di atasnya. BMI terbentang dari 92O BT sampai dengan 141O BT dan dari 7O20’LU sampai dengan 14O LS merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari:
- 5.707 pulau yang telah bernama dan 11.801 pulau yang belum bernama.
- Luas perairan 3,1 juta km2, dan luas perairan ZEE 2,7 juta km2.
- Panjang seluruh garis pantai 80.791 km, panjang garis dasar 14.698 km (7.945 mil).
BMI mempunyai kempleksitas dalam karakteristik cuaca dan iklim, keadaan perairan laut, serta tatanan kerak bumi yang menyebabkan perbedaan potensi sumberdaya alam hayati dan nonhayati dengan massa (benua) lainnya. Bagian dalam kawasan barat BMI tersusun oleh pulau-pulau utama Sumatera, Jawa dan Kalimantan yang merupakan sistem Paparan Sunda dengan kedalaman dasar laut sampai sekitar 200 m. kearah Timur tertletak di Selat Makassar, Laut Bali, Laut Flores yang merupakan zona transisi antara sistem Paparan Sunda dengan system Laut Banda. Di ujung bagian Timur BMI ditempati oleh sistem laut Banda yang merupakan laut dalam dengan kedalaman dasar laut antara 1000-6000 m yang dikelilingi oleh pulau Sulawesi bagian barat gugusasn kepulauan Sula dan Seram di Utara, rangkaian gunung api di selatan dan timur. Di bagian Selatan ditandai dengan kepulauaan gunung api aktif NTB-NTT yang relative kecil. Bagian luar BMI sebagian besar membentuk tepi benua konvergen aktif terdiri dari Samudera Hindia (selatan-barat) dan Samudera Pasifik (timur-laut). Laut Sulawesi (utara) Laut Cina Selatan (barat-laut). Bagian tenggara umumnya terususun oleh sistem Paparan Sahul dan massa daratan Papua yang menghubungkan tepi Benua Australia.
Dimensi Benua Maritim Indonesia
Berikut ini adalah beberapa dimensi benua maritim indonesia yaitu:
1. Dimensi Kewilayahan
Karakteristik BMI, ditinjau dari segi konfigurasi geografisnya merupakan wilayah perairan yang ditaburi pulau besar dan kecil. Topografi daratan wilayah Indonesia merupakan pegunungan dengan gunung – gunung berapi, memiliki garis pantai terpanjang, panjang pantai 81.000 km (kedua terpanjang di dunia setelah Canada ) merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem yang secara biologis sangat kaya dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara metereologis, perairan nusantara menyimpan berbagai data metrologi maritim yang amat vital dalam menentukan tingkat akurasi perkiraan iklim global. Di perairan kita terdapat gejala alam yang dinamakan Arus Laut Indonesia (Arlindo) atau the Indonesian throughflow yaitu arus laut besar yang permanen masuk ke perairan Nusantara dari samudra Pasifik yang mempunyai pengaruh besar pada pola migrasi ikan pelagis dan pembiakannya dan juga pengaruh besar pada iklim benua Australia. Wilayah daratan dan perairan Indonesia mengandung kekayaan yang beraneka ragam, baik yang berada di dalam maupun dipermukaan bumi. Wilayah Indonesia dihuni oleh penduduk yang jumlahnya akan mencapai 250 juta jiwa pad a tahun 2020 serta terdiri dari berbagai suku yang memiliki budaya tradisi dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
2. Dimensi Kehidupan Nasional
BMI sebagai aktualisasi Wawasan Nusantara dalam dimensi kehidupan nasional mencakup kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat adalah kehidupan bersama yang saling berinteraksi antara orang – orang dalam suatu kelompok, dimana setiap orang atau pihak yang berkepentingan terhadap pihak lainnya saling mempunyai kewajiban. Pendayagunaan BMI merupakan wahana untuk menampung, menyalurkan, memproses, dan mengaktualisasikan tuntutan aspirasi seluruh bangsa Indonesia. Kebijaksanaan yang merupakan cerminan aspirasi bangsa, selain diarahkan pada pencapaian tujuan dan perwujudan cita – cita bersama, juga diarahkan untuk memperkuat pendayagnaan BMI dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan ketahanan nasional bangsa Indonesia.
Aspek-Aspek Kemaritiman
Berikut ini adalah beberapa aspek-aspek kemaritiman yaitu:
-
Aspek Sosial Budaya
Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum (kata sifat). Budaya dari kata Sans atau Bodhya yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya ialah segala hal yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta, rasa dan karsa. Dapat berupa kesenian, moral, pengetahuan, hukum, kepercayaan, adat istiadat, & ilmu. Sosial Budaya adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya dalam kehidupan bermasyarakat Secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu budhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
-
Aspek Sosial Ekonomi
Sisi Rencana Pembangunan Nasional, ditinjau dari sisi ini dimaksudkan agar proyek dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, menggunakan sumber daya lokal, menghasilkan dan menghemat devisa dan menumbuhkan industri lain.
-
Aspek Sosial Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan pemerintahan negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.
Pembangunan Benua Maritim Indonesia
Pembangunan Benua Maritim Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan nasional yang lebih menekankan pemanfaatan unsur maritim dan dirgantara. Pengertian ini lahir Tahun 1966 setelah dicanangkan sebagai Tahun Bahari dan Dirgantara oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan Maritim Indonesia pada dasarnya adalah bagian Integral dari pembangunan Nasional dalam pendayagunaan dan pemanfaatan lautan Indonesia untuk mencapai cita – cita nasional. Pembangunan Benua Maritim Indonesia memandang daratan, lautan dan dirgantara, serta segala sumberdaya di dalamnya dalam suatu konsep pengembangan sehingga hal ini merupakan salah satu wujud aktualisasi Wawasan Nusantara yang telah menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945.
Pemikiran pembangunan Maritim Indonesia dilandasi oleh kenyataan bahwa:
- Lautan merupakan bagian terbesar wilayah RI dan merupakan factor utama yang harus dikelola dengan baik guna mewujudkan cita – cita nasional.
- Pengelolaan aktivitas pembangunan laut harus bersifat integral.
Dalam menyusun rencana dalam melaksanakan pembangunan maritime kita menghadapai empat kendala utama, berikut :
- Mental attitude dan semangat cinta bahari masih lemah.
- Techno structure dan struktur nasional ekonomi maritime belum siap.
- Peraturan dan perundangan belum mendukung.
- Kelembagaan yang juga belum mendukung.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Budaya Maritim : Pengertian, Potensi, Sejarah, Karakteristik, Dimensi, Aspek dan Pembangunan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.