Aqiqah Adalah

Diposting pada

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Aqiqah? Mungkin anda pernah mendengar kata Aqiqah? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, hukum, syarat, waktu, cara, hikmah, makna, pembagian, faedah, tujuan dan manfaat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Aqiqah: Pengertian, Hukum, Syarat, Waktu, Pelaksanaan dan Hikmah

Pengertian Aqiqah

Aqiqah ialah pengorbanan hewan pada syariat islam seperti jenis ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. atas jabang bayi yang telah lahir di dunia dengan ketentuan spesifik berdasarkan syariat ajaran islam. Aqiqah bermaksud memotong hewan seperi kambing pada hari ke-7 saat kelahiran jabang bayi. Berdasarkan bahasa, aqiqah bermaksud menyembelih. Hukum akikah ialah sunah muakkad, menurut orang yang mampu dan seperti ulama mengatakan maka aqiqah ialah wajib.


Hukum Aqiqah

Hukum aqiqah bagi kedua orang tua bajang bayi yang baru melahirkan ialah sunah muakkad dan seperti ulama mengatakan maka aqiqah ialah wajib. Pada hari ke-7 setelah melahirkan, bajang bayi akan dicukur rambutnya dan diberi nama. Rasulullah Saw bersabda:


Syarat Ketentuan Aqiqah

Hewan aqiqah ialah jenis kambing dan domba yang sehat dan berumur minimal setengah tahun sampai 1 tahun. Bagi anak laki-laki syarat aqiqahnya ialah 2 ekor hewan kambing atau domba, sementara bagi anak perempuan ialah 1 ekor hewan kambing atau domba. Syarat Ketentuan Hewan Aqiqah, ketentuan ataupun syarat hewan aqiqah sebanding halnya dengan ketentuan atau syarat hewan qurban yakni umurnya memadai maksudnya sudah memadai atau lebih dari satu tahun dan hewan terbilang sehat secara fisik tanpa adanya cacat di hewan aqiqah tersebut.


Waktu Penerapan Aqiqah

Pemotongan hewan berbarangan dengan kelahiran jabang bayi atau syarat yang dilaksanakan pada hari ke-7 kelahiran jabang bayi tersebut, tetapi apabila pada hari ke-7 telah lewat maka penerapan aqiqah bisa pada hari ke-14 ataupun bisa pada hari ke-21, berikut penjelasan dari hadist dibawah ini:


Cara Pelaksanaan Aqiqah

Berikut ini terdapat beberapa tata cara pelaksanaan aqiqah, yakni sebagai berikut:

  • Sebelum menyembelih hewan, harus membaca Basmallah terlebih dahulu
  • Setelah itu, membaca sholawat Nabi dan Rosul
  • Disembelih oleh kiyai yang berilmu tentang aqiqah
  • Setelah disembelih, daging dari hewan tersebut bisa dibagikan ke yatim piatu atau bisa dimasak dan dibagi-bagikan ke tetangga
  • Selanjutnya, jabang bayi tersebut dicukur rambutnya dan diberikan nama jabang bayi tersebut agar kelak menjadi anak yang sholeh dan sholihah
Baca Lainnya :  Puasa adalah

Hikmah Aqiqah

Berikut ini terdapat beberapa hikmah dalam melaksanakan aqiqah, yakni sebagai berikut:

  1. Mengerjakan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S.
  2. Menjaga dari rayuan dan bisikan iblin atau jin yang membututi sang bayi saat baru lahir
  3. Salah satu tatanan ibadah kepada Allah SWT dan berkata rasa syukur pada rezeki yang telah dibagikan di dunia berbentuk jabang bayi
  4. Bisa membentengi ikatan kedamaian dan kekerabatan antar masyarakat
  5. Melepaskan anak dari jaminan
  6. Pertahanan orang tua di hari akan datang
  7. Membebaskan anak dari bencana dan kebinasaan, seperti pengorbanan Nabi Ismail A.S anak dari Nabi Ibrahim A.S.

Makna Aqiqah

Aqiqah adalah menyembelih kambing untuk anak yang baru lahir, dicukur dan diberi nama akan anak itu, pada hari ketujuh setelah kelahirannya. sembelihan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran seorang bayi, baik bagi bayi laki-laki maupun bayi perempuan.


Pembagian Daging Aqiqah

Daging aqiqah itu dapat dibagi tiga: (1)-Dimakan sendiri, (2)-Disedekahkan kepada fakir miskin, (3)-Dihadiahkan kepada jiran / tetangga, kerabat, sanak saudara dan sebagainya.

Catatan:
Sebaiknya daging aqiqah / kambing dipotong-potong, dimasak dahulu, setelah masak dagingnya dibagi-bagikan kepada fakir miskin, anak-anak yatim, kaum kerabat, tetangga terdekat yang muslim, dimasak dahulu dengan maksud untuk mempermudah membagi-bagikannya. Mengirim daging aqiqah yang sudah dimasak kepada fakir miskin itu, lebih baik daripada kita mengundang mereka datang makan dan minum ke rumah kita, karena lebih menjaga kehormatan mereka, dan tidak menimbulkan unsur Riya’. Kecuali kita undang mereka dengan tujuan supaya mereka mendengarkan nasehat ceramah agama. Akan tetapi, sebagaimana sunah Rasulullah SAW, hendaklah daging tersebut dibagikan kepada para tetanga baik itu yang miskin maupun kaya, sebagai ungkapan rasa syukur orang yang melaksanakannya, serta mudah-mudahan mereka yang menerima akan tergerak hatinya untuk mendoakan kebaikan bagi anak tersebut.. (At-thiflu Wa Ahkamuhu/Ahmad bin Ahmad Al-‘Isawiy, hal 197). Secara ketentuan, daging aqiqah disunnah dibagikan dalam bentuk makanan matang siap santap. Sedangkan daging hewan qurban disunnahkan untuk dibagikan dalam keadaan mentah.

Baca Lainnya :  Metamorfosis Sempurna

Faedah Aqiqah

Berikut ini adalah beberapa faedah aqiqah yaitu:

  1. Sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran seorang anak dengan melaksanakan salah-satu syi’ar agama.
  2. Aqiqah merupakan wasilah untuk taqorrub kepada Allah SWT khususnya bagi si anak yang baru lahir ke dunia.

Tujuan dan Manfaat Aqiqah

Setiap ibadah yang disyariatkan oleh Allah SWT, tentu memiliki manfaat dan hikmah yang besar bagi umat manusia. Bahkan, dalam penciptaan langit dan bumi, bahkan makhluk yang paling kecil pun, terdapat hikmah yang besar di dalamnya. Dan tidak ada yang sia-sia diciptakan oleh Allah. Allah juga tidak merasa malu, karena menciptakan makhluk yang kecil, kendati dalam pandangan manusia merugikan. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS al-Baqarah [2]: 26). Dengan keterangan ayat di atas, jelaslah bahwa hal itu untuk menguji umat manusia, apakah dengan perumpamaan itu mereka menjadi orang yang bersyukur atau kufur (ingkar).


Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, sesungguhnya terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imrah [3]: 191). Pun demikian halnya dengan tujuan akikah untuk menyembelih hewan saat kelahiran anak. Sebagai bagian dari fikih ibadah, akikah mengandung banyak hikmah. Menurut Syekh Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, akikah memiliki beberapa hikmah.

  1. Menghidupkan sunah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim AS, tatkala Allah SWT menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail AS.
  2. Dalam akikah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadis, yang artinya, “Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya.” Sehingga, anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah “bahwa lepasnya dia dari setan tergadai oleh akikahnya”.
  3. Akikah merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari akhir, sebagaimana Imam Ahmad mengatakan, “Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya).”
  4. Merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah SWT dengan lahirnya sang anak.
  5. Akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
  6. Akikah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat. Ketujuh, merupakan sarana untuk merealisasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala kemiskinan di dalam masyarakat. Misalnya, dengan adanya daging yang dikirim kepada fakir miskin.
Baca Lainnya :  Ovum adalah

Syukur nikmat KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya “Mukjizat dan Misteri Lima Rukun Islam: Menjawab Tantangan Zaman” mengungkapkan, dalam ibadah akikah terkandung unsur tarbiyah (pendidikan), yakni mendidik ketakwaan anak agar menjadi orang yang dekat (taqarrub) kepada Allah, serta menghilangkan sifat-sifat kebinatangan pada diri anak, karena manusia pada umumnya juga memiliki sifat-sifat hewaniah yang harus dihilangkan dengan norma etika keagamaan. Di samping itu, akikah juga bertujuan untuk mendidik anak menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT. Sebab, akikah itu sendiri adalah tindakan berkurban. Perbedaannya dengan qurab (kurban) pada hari Idul Adha terletak pada syariatnya. Jika kurban pada bulan Dzulhijjah disyariatkan sehubungan dengan peristiwa haji, dan tertentu bagi yang mampu serta memiliki kehendak yang sama dengan prosesi haji, sedangkan akikah adalah kurban hewan untuk diri pribadi sebagai penebusan terhadap jiwa anak yang baru lahir,” tulisnya. Dan secara khusus, tujuan dan manfaat akikah adalah merupakan bentuk syukur atas anugerah yang diberikan Allah kepada seorang Muslim, dengan kehadiran buah hati dalam kehidupan keluarganya.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Aqiqah Adalah: Pengertian, Hukum, Syarat, Waktu, Cara, Hikmah, Makna, Pembagian, Faedah, Tujuan dan Manfaat Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.