Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Anxiety? Mungkin anda pernah mendengar kata Anxiety? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, jenis, faktor, cara mengatasi. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Anxiety
Anxiety merupakan suatu gangguan kecemasan secara berlebihan yang sering dialami oleh seseorang yang terlalu berlebihan sehingga kondisi orang tersebut akan merasa sangat khawatir, cemas dan merasa takut. Biasanya hal tersebut menunjukkan bahwa adanya gangguan terhadap keadaan psikologis dan fisik.
Ciri-Ciri Anxiety
Berikut adalah beberapa ciri-ciri anxiety antara lain sebagai berikut:
- Gugup, gelisah, dan merasa tegang.
- Detak jantung cepat.
- Napas cepat.
- Gemetaran.
- Sulit atau bahkan tidak bisa tidur.
- Banyak berkeringat.
- Tubuh terasa lemas.
- Sulit konsentrasi.
Jenis Anxiety
Berikut adalah beberapa jenis anxiety disorder antara lain sebagai berikut:
1. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder)
Biasanya seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum bisa merasa cemas atau khawatir secara berlebihan terhadap berbagai hal, mulai dari pekerjaan, kesehatan, hingga hal-hal yang sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain. Anxiety yang muncul akibat gangguan kecemasan umum bisa dirasakan setiap hari. Akibatnya, penderita gangguan kecemasan ini akan menjadi sulit menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Selain munculnya rasa cemas yang mengganggu, penderita gangguan kecemasan umum juga dapat merasa cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sesak, dan insomnia.
2. Anxiety Phobia
Phobia merupakan salah satu bentuk anxiety yang berupa kecemasan dan rasa takut yang yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang, atau situasi tertentu yang tidak menimbulkan rasa takut pada kebanyakan orang. Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika melihat suatu benda atau berada di tempat yang menjadi pemicu fobia, misalnya laba-laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat yang gelap, tempat tinggi, atau ruangan tertutup. Oleh karena itu, penderita fobia biasanya akan melakukan segala upaya untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.
3. Gangguan kecemasan sosial
Penderita gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga fobia sosial memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial atau situasi di mana mereka harus berinteraksi dengan orang lain. Penderita fobia ini selalu merasa diawasi dan dinilai oleh orang lain, serta takut atau merasa malu secara berlebihan saat berada di keramaian. Hal-hal tersebut membuat penderita selalu berusaha menghindari situasi yang mengharuskan ia bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.
4. PTSD (post-traumatic stres disorder)
Gangguan stres pascatrauma atau PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis atau berada di situasi berbahaya yang mengancam nyawa. Contohnya, tinggal di daerah konflik atau perang, terkena bencana alam, atau korban kekerasan. Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman traumatisnya, baik terlintas dalam benak atau saat bermimpi, yang kemudian membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Terkadang orang yang memiliki PTSD juga bisa mengalami insomnia dan bahkan depresi.
5. Gangguan panik
Mungkin Anda pernah merasa panik saat mendapat berita mengejutkan, misalnya saat ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang terkena musibah. Namun, hal tersebut normal Anda alami. Berbeda dengan penderita gangguan panik yang bisa merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas. Anxiety dan serangan panik akibat gangguan ini dapat muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba atau berulang. Ketika gejala panik muncul, penderita gangguan panik biasanya dapat merasakan sejumlah gejala lain, seperti berdebar-debar, berkeringat dingin, pusing, sesak napas, serta tubuh gemetar dan terasa lemas. Orang dengan gangguan panik tidak dapat memprediksi kapan gangguan tersebut akan muncul atau apa pemicunya. Oleh karena itu, tak sedikit penderita gangguan panik yang menjauhkan diri dari lingkungan sosial karena takut serangan paniknya kambuh di tempat umum.
6. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Orang yang menderita gangguan OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang untuk meringankan rasa cemas yang berasal dari pikirannya sendiri. Contohnya, mencuci tangan harus sebanyak 3 kali karena ia berpikir tangannya masih kotor. Gangguan ini sulit dikendalikan, bersifat menetap, dan dapat kambuh kapan saja sehingga membuat penderitanya terganggu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Faktor Penyebab Terjadinya Anxiety
Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya anxiety antara lain sebagai berikut:
1. Adanya Rasa Takut Yang Tidak Wajar
Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap suatu hal, seperti takut pada hewan atau benda tertentu, takut terbang, dan lain sebagainya. Rasa takut yang berlebihan dan tak wajar ini akan menuju ke arah fobia. Sebenarnya, fobia menjadi tanda anxiety disorder yang cukup serius, karena para pengidapnya cenderung merasa takut secara berlebihan terhadap suatu hal.
2. Stress Karna Suatu Penyakit
Memiliki kondisi kesehatan atau penyakit serius dapat memicu perasaan takut dan cemas berlebih. Terutama perihal biaya pengobatan, peluang kesembuhan, hingga bagaimana Anda menghadapi masa depan nantinya. Selain karena penyakit, Anda juga bisa mengalami gangguan ini karena masalah di pekerjaan, kehilangan orang yang terkasih, atau bahkan himpitan ekonomi.
3. Sulit Tidur
Sulit tidur seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental. Pasalnya, sulit tidur hampir selalu terjadi pada seseorang yang sedang dilanda stres, tertekan, cemas, dan depresi. Meski begitu, kalau kamu tidak bisa tidur selama berhari-hari karena perasaan khawatir tanpa sebab, bisa jadi kamu telah mengidap anxiety disorder.
4. Rasa Trauma
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder mengemukakan bahwa salah satu tanda anxiety disorder yang sering terjadi adalah munculnya rasa trauma pada diri para pengidap. Umumnya, para pengidap akan sebisa mungkin menghindari semua hal yang bisa memicu munculnya rasa trauma tersebut agar tidak merasa ketakutan akan mengalami kejadian serupa.
5. Riwayat Genetik
Memiliki kerabat sedarah, terutama orangtua dan saudara kandung, dapat meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini juga.
6. Penggunaan Obat-Obatan Atau Alkohol
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan atau bahkan memperburuk gangguan kecemasan yang Anda alami.
Cara Mengatasi Anxiety
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi anxiety antara lain yakni:
- Mencukupi waktu tidur dan istirahat
- Merendam kaki dengan air hangat untuk membuat otot menjadi lebih rileks, karna memberikan efek relaksasi yang bisa meredakan ketegangan pikiran dan juga dapat membuat tidur lebih nyenyak.
- Membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
- Lakukanlah olahraga ringan secara rutin dapat membantu meningkatkan staminamu sekaligus menurunkan gejala kecemasan yang kamu rasakan.
- Membaca buku dan mendengarkan musik favorit dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menenangkan pikiran dan menjadi lebih rileks.
- Mengurangi stress dengan mencoba teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga
- Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur
- Mencoba bertukar pikiran atau curhat dengan teman
Demikian Penjelasan Materi Tentang Anxiety adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, Faktor, Cara Mengatasi
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi